Anda di halaman 1dari 8

JANGN PERNAH MENGHILANGKAN BAHASA BEBASAN BANTEN.

DI SUSUN OLEH M,FAISAL.MASBUKHIN.SE

BAHASA BANTEN
Bahasa Banten adalah salah satu dialek dari Bahasa Sunda. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di provinsi Banten khususnya di kawasan selatan provinsi tersebut (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang prosentasenya). Basa Sunda Dialek Banten ini dipertuturkan di daerah Banten selatan. Selain bahasa Banten, di provinsi Banten digunakan juga bahasa Banyumasan dan bahasa Jawa yang digunakan di daerah pesisir utara Banten. bahasa ini memang merupakan turunan dari bahasa jawa dan sunda tetapi juga memiliki keunikan sendiri yang membedakannya dengan bahasa jawa dan sunda. sesuai latar belakangnya, yaitu daerah selatan dulu terpengaruh kerajaan pajajaran (sunda). sedangkan daerah utara (dimana kesultanan banten berdiri) terpengaruh dari perjuangan hasanudin (anak dari sunan gunung jati) yang berasal dari demak. karena dalam jalurnya demak juga melakukan ekspansi ke cirebon jadi jangan heran jika bahasa cirebon juga memliki kemiripan dengan bahasa jawa banten. jadi daerah utara banten menggunakan bahasa jawa banten sedangkan daerah selatan banten menggunakan bahasa sunda banten. berhubung tempat saya -cilegon- ada di utara jadi pakenya bahasa jawa banten. sedangkan di daerah selatan seperti pandeglang dan sekitarnya pake bahasa sunda banten. sebenernya di keluarga kalo ngomong ke anak2 pakenya bahasa indonesia. saya belajar bahasa ini dari percakapan orang tua, kalo ada tamu, kalo ngomong sama temen2 sekomplek, plus waktu ngaji kitab (kan diterjemahin pake bahasa jawa banten, contoh: adduruus ats-tsaalits fii ahkam al-mad disyarah menjadi utawi iki iku pelajaran kang kaping telu ingdalem nyatakaken hukum mad). bagi yang pernah ngaji kaya gini pasti familiar. mengenai bahasa kitab ini juga punya kebanggaan tersendiri. menurut guru ngaji saya, bahasa jawa banten ini digubah sehingga sesuai dengan bahasa kitab arab. hal ini dilakukan dalam rangka pendidikan agama. pada masa itu, ulama banten merupakan pionir pendidikan agama islam di pulau jawa sehingga kitab-kitab arab itu disyarah dengan bahasa jawa banten. sebagai bukti, ulama asal banten yang menjadi mufti di mekkah adalah syaikh nawawi albantani. salah satu karya beliau adalah tafsir munir atau mirajul lubaid atau marah labid. sewaktu paman saya pergi haji ke mekkah dia sempat ditunjukki makam syaikh nawawi dan mendapati cerita bahwa syaikh merupakan ulama terkenal

disana. selain itu masih banyak ulama-ulama banten yang menimba ilmu sampai ke negeri arab. tidak heran kalo sejak dulu banten dikenal sebagai tempatnya ulama dan pendekar. kitab-kitab arab dengan syarah bahasa jawa banten masih bisa didapat di toko kitab di pasar rau (dulu saya beli disana). bahasa jawa banten juga ada versi kasar ada versi alus. misalnya kata saya versi kasarnya: kite versi alusnya: kule. kata tidak versi kasarnya: ore versi alusnya: boten. sekarang bahasa banten tampak semakin langka. padahal bahasa adalah unsur penting bagi identitas budaya yang tentu memiliki nilai, sejarah, dan kebanggaan tersendiri. tidak sedikit putra-putri banten yang tidak tau bebasan (bebasan berarti menggunakan bahasa versi alus, bukan yang versi kasar). saya sendiri juga tidak fasih dalam bebasan. mungkin juga masih banyak kosa kata yang belum saya tau. maka, yuk sama-sama belajar dan ikut melestarikan budaya bebasan banten. suatu ketika saya pernah dikritik oleh seorang sanak saudara, isin geh ngaku wong banten lamun boten bangkit bebasan mah! (malu ngaku orang banten kalo gabisa bebasan).

SEJARAH BAHASA JAWA BANTEN Menurut sejarahnya, bahasa Jawa Banten mulai dituturkan di zaman Kesultanan Banten pada abad ke-16. Di zaman itu,bahasa Jawa yang diucapkan di Banten tiada bedanya dengan bahasa di Cirebon, sedikit diwarnai dialek Banyumasan. Asal muasal kerajaan Banten memang berasal laskar gabungan Demak dan Cirebon yang berhasil merebut wilayah pesisir utara Kerajaan Pajajaran. Namun, bahasa Jawa Banten mulai terlihat bedanya, apa lagi daerah penuturannya dikelilingi daerah penuturan bahasa Sunda dan Betawi Bahasa ini menjadi bahasa utama Kesultanan Banten (tingkatan bebasan) yang menempati Keraton Surosowan. Bahasa ini juga menjadi bahasa sehari - harinya warga Banten Lor (Banten Utara). Bahasa Jawa Banten atau bahasa Jawa dialek Banten ini dituturkan di bagian utara Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon dan daerah barat Kabupaten Tangerang. Dialek ini dianggap sebagai dialek kuno juga banyak pengaruh bahasa Sunda dan Betawi. Bahasa Jawa di Banten terdapat dua tingkatan. Yaitu tingkatan bebasan (krama) dan standar. Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang), pengucapan huruf 'e', ada dua versi. ada yang diucapkan 'e' saja, seperti pada kata "teman". Dan juga ada yang diucapkan 'a', seperti pada kata "Apa". Daerah yang melafalkan 'a' adalah kecamatan Keragilan, Kibin, Cikande, Kopo, Pamarayan, dan daerah timurnya. Sedangkan daerah yang melafalkan 'e' adalah kecamatan Serang, Cipocok Jaya, Kasemen, Bojonegara, Kramatwatu, Ciruas, Anyer, dan seberang baratnya. Contoh :

'kule', dibaca 'kula' atau 'kule'. (artinya, saya) 'ore', dibaca 'ora' atau 'ore'. (artinya, tidak) 'pire', dibaca 'pira' atau 'pire' (artinya, berapa)

Contoh : (B.Jawa Banten tingkat bebasan)


Pripun kabare? Kakang ayun ning pundi? Sampun dahar dereng? Permios, kule boten uning griyane kang Haban niku ning pundi?

Kasihe sinten? Kasihe Haban Ghazali lamun boten salah. Oh, wenten ning payun koh. Matur nuhun nggih, kang. Yewis, napik dolanan saos nggih! Kang Haban! Ning pundi saos? boten ilok kepetuk! Napik mengkoten, geh! Kule linggar sareng teh Toyah ning pasar. Ayun tumbas sate Bandeng sios.

(B.Jawa Banten tingkat standar)


Kepremen kabare? Sire arep ning endi? Wis mangan durung? Punten, kite ore weruh umahe kang Haban kuwen ning endi? Arane sape? Arane Haban Ghazali ari ore salah. Oh, ning arep koh. Nuhun ye, kang. Yewis, aje memengan bae ye! Kang Haban! Ning endi bae? ore ilok kependak! Aje mengkonon, Geh! Kite lunge kare teh Toyah ning pasar. Arep tuku sate Bandeng siji.

(B.Indonesia)

Bagaimana kabarnya? Kamu mau kemana? Sudah makan belum? Maaf, saya tidak tahu rumahnya kang Haban itu dimana? Namanya siapa? Namanya Haban Ghazali kalau tidak salah. Oh, di depan tuh. Terima kasih ya, kang. Ya sudah, jangan bermain saja ya! Kang Haban! Kemana saja? tidak pernah bertemu! Jangan begitu, geh! Saya pergi dengan teh Toyah ke pasar. Mau beli sate Bandeng satu.

B. Indonesia B. Jawa Banten Standar B. Jawa Banten Halus / Bebasan bagaimana kepremen / premen kepripun / pripun baju kelambi kelambi barat kulon kulon beli tuku tumbas belum durung dereng bertemu kependak kepetuk bisa bise bangkit dan lan kalawan dari sing saking datang teke rawuh dengan kare sareng habis entk/enteng telas ikut melu / milu milet ini kiyen puniki / iki itu kuwen puniku / iku iya iye nggih jangan aje napik jawa jawe jawi juga uga ugi kamu sire tidak ada bentuk halusnya katanya jerehe cepene kenapa kelipen kelipun kepala endas sirah lagi maning malih maaf hampura hampura makan mangan dahar mata mata soca mau gelem Ayun masuk manjing melebet minta / mohon nyejaluk ngende nama aran kasih

nasi percaya pergi permisi punya rumah sangat saudara sekarang selatan semuanya siapa sudah terima kasih tidak tidur timur tunggu utara waktu yang

sekul percaye lunge punten duwe umah temen dulur siki kidul kabeh sape wis nuhun ore turu etan tonggoni Lor wayah sing

sege percanten linggar permios darbe griye pisan dulur seniki kidul sedanten sinten sampun matur/hatur nuhun boten sare, tilem wetan tenggeni lor waktos ingkang

Contoh percakapan bahasa serang banten (bebasan): _Apa kabar: peripun kabare...? _Kabar baik: kabare sehat _Saya sudah lama enggak ketemu kamu: kula sampun lawas boten kepetuk wong riku. _Sekarang tinggalnya di mana: seniki tinggale ning pundi...? _Sekarang tinggal di Jakarta: seniki tinggale ning jakart _Di jakarta kamu ngapain: ning jakarta wong riku lagi napa...? _Di jakarta saya sedang melanjutkan sekolah: ning jakarta kula lagi ngelanjutaken sekolah. _Syukur kalow begitu: syukur ari konon mah _Kapan kapan nanti kita ketemu lagi ya: Mengkin kula kepetuk malih gih. Semongko saking kula, kangge dulur_dulur sing ayun mengenal lan belajar bahasa serang banten kula ucapaken hatur nuhun.... Semoga niki bermanfaat kangge dulur_dulur sedanten.... Cukup sekian dari saya, buat sobat_sobat yang mau mengenal dan belajar bahasa serang banten saya ucapkan terimakasih.... Semoga ini bermanfaat buat sobat_sobat semua...

SEMOGA INI BERMANFAAT BAGI KALIAN SEMUA JANGAN PERNAH MENGHILANGKAN BAHASA BEBASAN SERANG BANTEN, MEKOTEN SAKING KULA,LAMUN WENTEN KATA-KATA PENULISAN SING BOTEN JELAS ENDA DI HAMPURA,HATURNUHUN,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai