Anda di halaman 1dari 6

Tugas Tutorial Mandiri 2

Penelitian Tindakan Kelas (IDIK4008)


Tutor : Ani Yuniati, M. Pd.

Nama Mahasiswa : Dewi Nurmaulida


NIM : 857764793
Program Studi : S1 PGSD BI

Kerjakan soal-soal berikut ini degan tepat!

1. Jelaskan perbedaan peran guru sebagai pengajar dan peran guru sebagai pelaksana
PTK!
Jawaban :
Peran seorang guru yang melakukan penelitian tindakan kelas, guru memiliki peranan lebih
besar dibanding guru sebagai pengajar tanpa melakukan penelitian.
• Guru sebagai pengajar yakni seorang guru yang mengajar secara rutin tanpa pelaksanaan
penelitian
• Guru sebagai pelaksana PTK Guru sebagai pengajar yakni seorang guru yang mengajar
untuk memperbaiki pembelajaran (melalui PTK), Berikut ini beberapa perbedaannya.
A. Pada tahap perencanaan
seorang guru baik sebagai pengajar maupun PTK harus membuat persiapan salah satunya
sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan fokus pada kompetensi yang akan dicapai.
komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), baik yang dibuat oleh guru yang
mengajar rutin, maupun oleh guru yang akan melaksakan PTK namun jabaran dari setiap
komponen RPP kedua tersebut berbeda adapun perbedaan setiap komponen RPP tersebut
yaitu : Tujuan, Materi, Sumber dan Media pembelajaran, Kegiatan pembelajaran dan
Evaluasi. Selain mengembangkan setiap komponen rencana pembelajaran, guru pelaksana
PTK perlu menetapkan kriteria keberhasilan sesuai dengan tujuan perbaikan. Kriteria
keberhasilan tentu bervariasi sesuai dengan tujuan perbaikan yang dirancang. Guru
sebagai pelaksana PTK perlu menntukan apakah akan meminta bantuan dengan teman
sejawat atau tidak. Jika memerlukan dengan teman sejawat maka mereka harus
menyepakati jenis bantuan yang diperkirakan, jenis data, cara pengumpulan datanya.
B. Pada tahap pelaksanaannya peran guru pelaksana PTK sangat berbeda dengan guru
yang hanya mengajar. Guru yang bertugas mengajar hanya fokus pada pembelajaran
sedangkan pelaksana PTK disamping mengajar juga meneliti dengan mengumpulkan data.
Agar pembelajaran berjalan sesuai rencana dan data dapat dikumpulkan dengan cermat.
Jika dia tidak mampu mengumpulakan data sendiri, maka dia dapat meminta teman
sejawat atau tehnik pengumpulan dapat dilakukan dengan cara : menggunakan alat perekam,
membuat catatan kecil untuk mendapat data yang diinginkan setelah pelajaran selesai, guru
pelaksana PTK harus segera menghimpun data dan refleksi diri, jika data yang
dikumpulkan dirasa masih kurang bisa melakukan dialog dengan murid dan teman sejawat
yang membantu mengamati peroses pembelajaran, setelah data yang diperlukan terkumpul
maka perlu menganalisi data untuk menarik kesimpulan dari hasil tindakan perbaikan dan
akan dijadikan masukan untuk perencanaan berikutnya.
C. Membangun Kolaborasi, Guru pelaksana PTK sangat perlu membangun kolaborasi
dengan teman sejawat, baik di sekolah sendiri maupun dari sekolah luar, serta dengan
pakar bidang studi dan dosen LPTK. Kolaborasi perlu dilaksanakan supaya masalah yang
dihadapi dapat dianalisi secara cermat. kemudian direncanakan tindakan perbaikan yang
sesuai dengan inti masalah teori yang berkaitan, serta pengalaman di bidang yang serupa.
kolaborasi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, seperti KKG, PKG, pendekatan
pribadi, dan melalui media.

2. Jelaskan perbedaan Rencana Perbaikan Pembelajaran dan RPP pengajar pada


komponen berikut.
Jawaban :
a. Tujuan. Tujuan ini dijabarkan dari tujuan kurikuler setiap mata pelajaran khusus guru yang
melaksanakan PTK, dalam RP harus ditambahkan tujuan perbaikan, yang sesuai dengan
fokus masalah yang ingin diatasi ini penting, supaya dalam proses pembelajaran, tujuan
tersebut menjadi pusat perhatian guru.
b. Materi, media dan sumber. Biasanya pembelajaran yang ditulis dalam RP terbatas, berupa
garis besar materi bahkan sering hanya ditulis pokok bahasan saja. Dalam RPP untuk
pelaksanaan PTK, materi harus ditulis secara rinci, misal berupa outline, sehingga guru
tahu pasti apa yang akan dibahas di dalam kelas. Jika perlu, materi ini ditulis pada kertas
tersendiri. Pada RP untuk kegiatan rutin, media dan sumber sering diisi seadanya, namun
untuk PTK, media dan sumber harus dirancang secara cermat. Dari segi sumber, guru perlu
memperkaya diri dengan sumber lain sehingga pengetahuannya tentang topik yang dibahas
menjadi lebih mantap. Demikian pula dengan media/alat peraga, harus dipilih yang
memungkinkan siswa belajar lebih baik.
c. Kegiatan pembelajaran
Pada RPP pembelajaran rutin biasanya langkah-langkah kegiatan pembelajaran dibuat
lebih sederhana dan hanya dituliskan garis besarnya. Tetapi dalam RPP untuk pelaksanaan
PTK, langkah-langkah pembelajaran harus dibuat secara rinci, lengkap dengan pertanyaan
yang akan diajukan, bahkan bila perlu dengan skenario yang sangat rinci. Hal ini sangat
penting karena perbaikan pembelajaran menuntut guru memilih dan menetapkan langkah-
langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan. Tentu saja langkah-langkah atau
skenario yang dibuat harus sesuai dengan metode dan media pembelajaran yang dipilih.
d. Evaluasi
Evaluasi dalam RP untuk pembelajaran rutin biasanya hanya mencantumkan deskripsi
singkat, seperti tes objektif atau soal uraian. Kalau demikian halnya, tentu guru akan masih
berpikir-pikir ketika memberikan tes. Oleh karena itu, RP untuk pelaksanaan PTK
mencantumkan secara rinci butir-butir tes yang akan diberikan, atau lembar observasi yang
mungkin akan digunakan. Tentu saja jenis alat ukur yang dicantumkan sesuai dengan
tujuan khusus atau kompetensi yang diharapkan akan dikuasai oleh siswa. Dengan
demikian, sejumlah alat ukur, berupa tes yang dapat mengukur ketercapaian tujuan
instruksional khusus atau penguasaan kompetensi harus disiapkan. Biasanya tujuan
instruksional khusus (indikator) yang dicantumkan dalam satuan pelajaran terbatas
jumlahnya. Namun guru yang melaksanakan PTK harus memiliki lebih banyak alat ukur
untuk memberi informasi yang lebih menyeluruh dan komprehensif selama proses
pembelajaran.

3. Perlukah dalam melaksanakan PTK peneliti melakukan kolaborasi? Jelaskan!


Jawaban :
Dalam melaksanakan PTK, guru perlu melakukan kolaborasi atau kerja sama. Dalam upaya
perbaikan pembelajaran, guru memerlukan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari teman
sejawatnya, di samping mungkin dari para pendidik lain, seperti dosen LPTK yang mungkin
membantunya dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah, serta dalam merencanakan
tindakan perbaikan. Ketika merancang pemecahan masalah berupa rencana tindakan, guru
harus bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti: teman sejawat, para pakar bidang kepala
sekolah, serta dosen LPTK. Kolaborasi dapat dibangun melalui berbagai cara, seperti kerja
sama sekolah dengan LPTK, membentuk kelompok kerja seperti Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) serta Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Pusat Kerja Guru (PKG), rapat-
rapat rutin sekolah yang membahas upaya perbaikan pembelajaran, serta mengadakan
hubungan langsung secara pribadi, misalnya antara guru Matematika dengan dosen
Matematika di LPTK atau kerja sama dua orang guru di satu sekolah yang selalu saling
membantu.

Kolaborasi setidaknya bersifat saling menguntungkan. Artinya, guru yang membantu


mengamati teman sejawatnya mengajar juga mendapat keuntungan yaitu mempunyai
pengalaman mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang mungkin selama ini tidak
pernah dipikirkan. Dosen LPTK yang membantu guru dalam proses perencanaan PTK juga
mempunyai keuntungan yang sangat berharga, yaitu lebih mengenal sekolah tempat
mahasiswanya akan bertugas mengajar. Dengan pengalaman ini, dapat dipastikan dosen akan
lebih mantap dalam mendidik mahasiswanya untuk menjadi guru. Kolaborasi dapat pula
dibangun melalui media, misalnya telpon, surat-menyurat, termasuk e-mail, serta jurnal atau
majalah pendidikan. Melalui berbagai media ini, Anda dapat berbagi pengalaman dan
menjalin hubungan profesional dengan pakar, teman sejawat, dan anggota masyarakat yang
mempunyai perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya sekolah.

4. Tuliskan satu contoh tindakan perbaikan daur 1 yang Anda lakukan di kelas!
Jawaban :

Judul PTK : Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media


Kartu Kata Pada Siswa Kelas I SDIT Harapan Bunda Semarang Tahun Pelajaran 2022/2023.

Tindakan yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran pada daur I adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu
a. Kegiatan Awal ( 10 menit ) :
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam
2. Siswa memulai aktivitas pembelajaran dengan berdoa bersama
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru menyampaikan muatan dan tujuan pembelajaran hari ini
5. Siswa menyanyikan lagu nasional ‘Dari Sabang Sampai Merauke’ bersama-sama
6. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
b. Kegiatan inti ( 45 menit ):
1. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan aktivitas siswa sebelum
2. Guru membimbing siswa membuat pertanyaan berdasarkan gambar dengan EYD yang
tepat.
3. Guru membimbing siswa mengidentifikasi berbagai aktivitas bermain di lingkungan
rumah berdasarkan gambar yang diamati.
4. Guru menugasi siswa untuk menyimak penjelasan guru materi menulis sesuai EYD
yang tepat tentang aktivitas keberagaman kegemaran .
5. Guru membagi lembar kegiatan siswa menulis teks kembali percakapan dengan EYD
yang tepat tentang kegemaran dan dikerjakan secara berkelompok.
6. Guru membagi kelompok menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok mempraktekkan ke
depan kelas dengan bermain peran.
7. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasilnya, guru memberikan nilai dan
tanda bintang kepada kelompok dengan hasil kerja terbaik.
8. Guru menugasi siswa untuk melengkapi jawaban secara tertulis dari menyimak
penjelasan guru sebagai tes formatif individu.
c. Kegiatan Akhir ( 15 menit ): guru memberikan tes formatif, melakukan penilaian, dan
melakukan tindak lanjut dengan memberi tugas di rumah

5. Tuliskan refleksi yang Anda lakukan setelah melaksanakan tindakan perbaikan daur 1 pada
soal nomor 4!
Jawab:

a. Berdasarkan pelaksanaan tindakan perbaikan pada daur 1 yang telah dilakukan, peneliti
melakukan refleksi dengan melakukan analisis data yang telah terkumpul dari hasil
observasi ternyata masih ada kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran meskipun
sudah ada perubahan yang lebih baik. Kekurangan-kekurangan itu terjadi karena kesiapan
guru kurang, suara guru masih kurang keras, sehingga masih ada siswa yang tidak
mendengar dengan jelas . Pada siswa juga terjadi kelemahan yang disebabkan oleh siswa
sudah aktif tetapi hanya siswa tertentu saja, kesungguhan siswa kurang baik, pembagian
siswa dalam kelompok terlalu banyak. Pada pelaksanaan pembelajaran tercapainya materi
sudah baik tetapi masih kurang maksimal. oleh karena itu peneliti memutuskan untuk
mengadakan pembelajaran siklus ke II untuk meningkatkan hasil pembelajaran yaitu
dengan menitik beratkan menulis sesuai EYD dari kegiatan menyimak dengan teknik
bermain peran. Agar lebih efektif maka dibentuk kelompok siswa dengan jumlah 7
kelompok dan masing-masing kelompok ada 4 siswa. Setiap kelompok berdiskusi
menulis teks percakapan sederhana tentang kegemaran dengan EYD yang tepat
dibimbing oleh guru. Setiap kelompok diminta menyimak percakapan yang ditampilkan
kelompok lain.

^^^^^

Anda mungkin juga menyukai