Anda di halaman 1dari 9

Melaksanakan Perbaikan dalam Pembelajaran

Oleh: Made Adi Andayani T.


Perbedaan Peran Guru Sebagai Pengajar dengan
Sebagai Pengajar Pelaksanaan PTK

1. Sebagai pelaksana PTK, guru mempunyai peran % t gas yang


lebih besar dibandingkan guru yang mengajar tanpa
melaksanakan PTK.
2. Pada tahap perencanaan guru pelaksana PTK harus membuat
persiapan yang lebih rinci, menetapkan tujuan perbaikan,
mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan,
mendeskripsikan dengan cermat setiap langkah kegiatan, serta
melakukan kesepakatan dengan teman sejawat yang akan
membantu mengamatinya.
• Pada tahap pelaksanaan, di samping mengajar sebagai biasa,
guru pelaksana PTK juga harus mengumpulkan data yang
terkait dengan tindakan perbaikan yang sedang dilaksanakan.
• Data dapat dikumpulkan melalui catatan kecil, ingatan, dan
pekerjaan siswa.
• Setelah pelajaran usai, guru pelaksana PTK harus segera
menghimpun data dan melakukan refleksi, melengkapi data
yang masih kurang melalui dialog dengan siswa dan teman
sejawat yang membantu, serta melakukan analisis data sampai
ditemukan kesimpulan basil tindakan perbaikan yang akan
dijadikan masukan untuk perencanaan berikutnya.
• Guru pelaksana PTK sangat perlu membangun kolaborasi
dengan teman sejawat, baik di sekolah sendiri maupun dari
sekolah lain, serta dengan pakar bidang studi dan dosen LPTK.
• Kolaborasi perlu dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat
dianalisis secara cermat, kemudian direncanakan tindakan
perbaikan yang sesuai dengan hakikat masalah, teori yang
relevan, serta pengalaman di bidang yang serupa.
• Kolaborasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti
pertemuan KKG, PKG, pendekatan pribadi, dan melalui media.
Melaksanaan Perbaikan dalam
Proses Belajar Mengajar
1. Pelaksanaan tindakan perbaikan harus diawali dengan
persiapan akhir, yang meliputi pemeriksaan/pengecekan berbagai
kegiatan/ aspek berikut:
a. Komponen Rencana Perbaikan secara keseluruhan.
b. Kelogisan/kualitas pertanyaan yang akan diajukan.
c. Ketersediaan alat-alat pelajaran yang diperlukan.
d. Mencobakan alat-alat pelajaran yang akan digunakan.
e. Urutan kegiatan pada setiap tahap.
f. Kesiapan lembar observasi yang akan digunakan.
g. Kesiapan teman sejawat untuk membantu sebagai pengamat
jika memang diperlukan.
• 2. Pelaksanaan tindakan perbaikan berlangsung di kelas guru
sendiri sesuai dengan rencana perbaikan yang telah disiapkan.
Selama pelaksanaan perbaikan, di samping mengajar, guru
mengumpulkan data, yang dapat dilakukan dengan bantuan
teman sejawat atau tanpa bantuan. Oleh karena itu, guru perlu
membuat catatan jika ada kesempatan, atau segera mencatat
peristiwa penting setelah pelajaran usai.
• 3. Keberhasilan tindakan perbaikan banyak tergantung dari
keyakinan guru akan langkah-langkah yang telah disiapkan,
kesiapan guru untuk melakukan perbaikan, dan tentu saja
komitmen dan kerja keras.
• 4. Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah, atau
setelah guru mempunyai gambaran tentang
keberhasilan/kegagalan atau kekuatan/ kelemahan tindakan
perbaikan yang dilakukan.
• Kekuatan ingatan dan kejujuran dalam melakukan refleksi akan
sangat membantu guru menemukan kekuatan dan kelemahan
tindakan perbaikan yang telah dilakukan, sehingga dapat
dihasilkan masukan yang bermakna bagi perencanaan daur
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai