Anda di halaman 1dari 11

MODUL 4

MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM


PEMBELAJARAN

ASMAWATI HUSNA 855719635


ERMAWATI 855719667
KEGIATAN BELAJAR 1

Perbedaan Peran Guru Sebagai Pengajar dan


Pelaksana PTK

A. PERAN GURU SEBAGAI PENGAJAR SERTA SEBAGAI


PENGAJAR DAN PENELITI

1. TAHAP PERSIAPAN
Persiapan yang dibuat oleh guru pada umumnya dalam bentuk rencana
pembelajaran (RP), baik yang dibuat oleh guru yang mengajar
secara rutin, maupun oleh guru yang akan melaksanakan PTK.
Karena adanya kebutuhan yang berbeda,
tentu RP yang dibuat berbeda pula.
Komponen Perbedaan Rencana
Pembelajaran

Tujuan
Evaluasi

Media
dan
Sumber

Materi
Kegiatan
Pembelajaran
a. Tujuan

Khusus guru yang melaksanakan PTK, dalam RP harus ditambahkan tujuan


perbaikan, yang sesuai dengan fokus masalah yang diatasi.

b. Materi

Dalam RP untuk melaksanakan PTK, materi harus rinci, misal berupe


outline, sehingga guru tahu pasti apa yang akan dibahas di dalam kelas. Jika
perlu, materi ditulis pada kertas tersendiri

c. Media dan Sumber

Pada RP kegiatan rutin, media dan sumber sering diisi seadanya, namun
untuk PTK, media dan sumber harus dirancang secara cermat. Dari segi
sumber, guru perlu memperkaya diri dengan sumber lain sehingga
pengetahuannya tentang topik yanh dibahas lebih mantap.
d. Kegiatan Pembelajaran

Dalam RP untuk PTK, langkah-langkah pembelajaran harus dibuat secara rinci,


lengkap dengan pertanyaan yang akan diajukan, bahkan bila perlu dengan
skenario yang sangat rinci. Hal ini sangat penting karena perbaikan
pembelajaran menuntut gurumemilih dan menetapkan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan

e. Evaluasi

Setiap RP di lengkapi dengan prosedur dan alat evaluasi. Namun biasanya,


dalam RP untuk pembelajaran rutin, hanya dicantumkam deskripsi singkat,
seperti tes objektif atau soal uraian. RP untuk pelaksanaan PTK mencantumkan
secara rinci butir-butir tes yang akan diberikan, atau lembar observasi yang
mungkin akan digunakan.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi menarik perhatian


dan minat peserta didik menghadapi pelajaran yang akan disajikan.
Dalam pelaksanaan PTK guru benar-benar mempersiapkan
beberapa apersepsi yang lebih menarik. Hal ini akan tercapai, jika
guru telah merencanakan apresepsi tersebut dengan cermat dan
rinci di dalam RP. Artinya, guru tidak hanya menuliskan kata-kata
“guru menyampaikan apersepsi”, tetapi menulis dengan rinci apa
yang akan dilakukan guru ketika membuka pelajaran.
b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai

kompetensi/TIK yang dirancang di dalam RP. Agar kegiatan ini benar-benar

terarah, guru seyogianya merancang dengan cermat dan rinci urutan

kegiatan, mulai dari kegiatan untuk mencapai TIK yang paling mudah dan

mendasar, sampai dengan yang paling sukar.


c. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup bertujuan untuk menindaklanjuti hasil


belajar. Kegiatan penutup biasanya diisi dengan merangkum,
memberi tes, dan memberi tindak lanjut. Sambil melaksanakan
kegiatan penutup , guru harus mengingat kegiatan apa yang ia
lakukan dan bagaimana respon siswa. Misalnya, apakah ketika
merangkum siswa dilibatkan secara aktif, apakah tes yang
diberikan dapat dikerjakan oleh siswa, dan apakah PR yang
diberikan sesuai dengan konsep yang sedang dikaji.
3. TAHAP PASCA PEMBELAJARAN

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru pelaksana PTK,
segera setelah
Pelajaran selesai :
a. Menghimpun/merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran
b. Berdialog dengan siswa jika diperlukan
c. Berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang
dikumpulkan
d. Melakukan refleksi
e. Merangkum hasil perbaikan pembelajaran, yang mencangkup apa yang
sudah tercapai dan apa yang belum tercapai
f. Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum
pada butir e.
B. MEMBANGUN KOLABORASI

Kolaborasi atau kerjasama sangat penting dalam PTK. Guru memerlukan bantuan dari

berbagai pihak, terutama dari teman sejawatnya, disamping mungkin dari para

pendidik lain, seperti dosen LPTK yang mungkin membantunya dalam meng identifikasi

dan menganalisis masalah, serta dalam merencanakan tindakan perbaikan. Kolaborasi

seyogianya bersifat saling menguntungkan. Artinya, guru yang membantu mengamati

teman sejawatnya mengajar juga dapat keuntungan yaitu mempunyai pengalaman

mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang mungkin selama ini tidak pernah

dipikirkan.

Anda mungkin juga menyukai