Anda di halaman 1dari 10

1

APLIKASI PERSAMAAN DIFERENSIAL MODEL POPULASI


KONTINU PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI JOMBANG
Afninisrina
1
Rohmatul Umami, M.Si.
2


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang
e-mail : Afnirina@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti sebagai subyek penelitian memproses hasil
observasi tentang pemodelan matematika pada pertumbuhan penduduk di Jombang dengan menggunakan
persamaan diferensial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aplikasi persamaan diferensial model
populasi kontinu pada simulasi laju pertumbuhan penduduk di Jombang dan mengetahui keakuratan model
populasi logistik untuk memprediksi jumlah penduduk Jombang pada suatu waktu tertentu jika dibandingkan
dengan model populasi eskponensial yang diberlakukan oleh BPS Jombang sebelumnya. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dengan pengamatan model populasi kontinu yang diberlakukan BPS Jombang,
wawancara dan pengumpulan sumber tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model esksponensial
yang dipilih adalah model eksponensial IV dengan bentuk persamaannya

dan laju
pertumbuhan penduduknya 1 % pertahun. Pada model populasi logistik dipilih model populasi logistik IV
dengan bentuk persamaannya

dan laju pertumbuhan penduduknya 2% pertahun.


Prediksi jumlah penduduk Jombang pada sensus penduduk 2020 berdasarkan hasil model eksponensial IV
sebesar 1.329.550 jiwa, untuk model logistik IV sebesar 1.297.270 jiwa. Dengan demikian model populasi
logistik lebih akurat dan lebih realistik dari pada model populasi eksponensial untuk memprediksi jumlah
penduduk Jombang pada sensus penduduk 2020.
Kata kunci : Persamaan Diferensial, Model Populasi Kontinu, Pertumbuhan Penduduk.
ABSTRACT

This research is a qualitative research. As the subject, the researcher proceeded the data of
observation about mathematic modeling of the people growth in Jombang by using the differencial equatition.
This research aims to describe the application of the differential equation with continuous population model
in the simulation of inhabitants growth rate in Jombang and to find out the accuration of logistic population
model in order to predict the population in particular time when it is compared to the exponential population
model which has be applied by BPS Jombang. The result of this research showed that the exponential model
chosen is the IV exponential model with the equation:

and the rate of the


inhabitants growth is 1 % per year. Based on the logistic model, it is chosen IV logistic population model
with the equation:

and the rate of the inhabitants growth is 2% per year. The


prediction of Jombang people in 2020 which is based on the result of exponential model IV is 1.329.550
pupils, whereas for the logistic model IV is 1.297.270 pupils. Thus, the logistic population model is more
acurate and more realistic than the exponential population model in order to predict the number of Jombang
people in 2020.
Keywords: Differential Equation, Continuous Population Model, Inhabitants Growth.
1. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu analisis yang
dapat diterima secara ilmiah terhadap setiap fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Dari fenomena yang ada dapat dianalisis dengan menggunakan berbagai macam sudut

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang
2
Dosen Pembimbing Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang
1
2

pandang, salah satunya peristiwa yang ada dapat dipandang dalam bentuk model matematika.
Contoh aplikasi matematika yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata adalah pemodelan
dengan persamaan diferensial khususnya model populasi kontinu. Terdapat beberapa macam
model pertumbuhan populasi yang kontinu diantarnya model populasi eksponensial dan model
populasi logistik. Kontinu dalam hal ini berarti populasi bergantung waktu tanpa putus. Dari
waktu ke waktu bentuk tiap model dimodifikasi sehingga dapat menggambarkan dengan lebih
teliti keadaan sebenarnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di BPS Jombang, model populasi kontinu yang
digunakan untuk memprediksi jumlah populasi penduduk Jombang pada tiap periode sensus
penduduk dengan menggunakan model populasi eksponensial. Model ini diasumsikan bahwa
populasi bertambah dengan laju pertumbuhan populasi yang sebanding dengan besarnya
populasi. Meskipun model tersebut sangat tepat untuk memodelkan pertumbuhan populasi
dalam kondisi ideal, namun harus disadari bahwa sebuah model yang lebih realistik harus
mencerminkan fakta bahwa suatu lingkungan mempunyai sumberdaya yang terbatas. Oleh
karenanya model matematika yang lebih realistik dan lebih canggih daripada pertumbuhan
eksponensial adalah model populasi logistik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah aplikasi persamaan diferensial model populasi kontinu pada simulasi laju
pertumbuhan penduduk di Jombang?
2. Bagaimanakah keakuratan model populasi logistik untuk memprediksi jumlah penduduk
Jombang pada sensus penduduk 2020 jika dibandingkan dengan model populasi
eskponensial yang telah diterapkan oleh BPS Jombang?
Dalam penelitian ini data yang diteliti adalah data jumlah penduduk kabupaten Jombang
dari hasil Sensus Penduduk sejak tahun 1971-2010. Persamaan diferensial model populasi
kontinu yang digunakan dalam penelitian ini adalah model populasi eksponensial dan model
populasi logistik.
1.1. Model Populasi Eksponensial
Model populasi eksponensial diasumsikan bahwa populasi bertambah dengan laju
pertumbuhan populasi yang sebanding dengan besarnya populasi. Misalkan P(t)
menyatakan jumlah populasi pada saat t (waktu), dan k menyatakan laju pertumbuhan
populasi maka model populasi eksponensial dinyatakan dalam bentuk :
) (t kP
dt
dP
=
(1.1)
Dari penurunan persamaan (1.1) maka didapatkan tiga kasus. Kasus yang pertama jika
d b
k k = , yang kedua jika
d b
k k > dan yang ketiga jika
d b
k k <
.
3

a. Kasus
d b
k k =
Jika
d b
k k = maka 0 = =
d b
k k k . Sehingga persamaan (1.1) menjadi

.
b. Kasus
d b
k k >
Jika
d b
k k > maka 0 > =
d b
k k k , sehingga persamaan (1.1) menjadi:
0 ) ( > = t kP
dt
dP

dt t kP dP ) ( =

} }
=
=
dt dP
kP
dt dP
kP
1
1

0
0 , ) (
) ( ln
ln
1
) (
=
> = =
=
+ =
+ =
+
dt
dP
e C Ce t P
e P
c t k P
c t P
k
kc kt
c t k

Jadi solusi untuk persamaan di atas adalah
. 0 , ) ( > = =
kc kt
e C Ce t P

c. Kasus
d b
k k <
Jika
d b
k k < maka 0 < =
d b
k k k , sehingga persamaan (1.1) menjadi:
0 ) ( < = t kP
dt
dP

Solusi untuk persamaan tersebut dapat diperoleh seperti pada kasus 2, yaitu . (Jannah,
2008 : 40).

1.2. Model Populasi Logistik
Model populasi logistik adalah model pertumbuhan yang memperhitungkan faktor
logistik berupa ketersediaan makanan dan ruang hidup. Model ini mengasumsikan bahwa
pada waktu tertentu jumlah populasi akan mendekati titik kesetimbangan (equilibrium).
Pada titik ini jumlah kelahiran dan kematian dianggap sama sehingga grafiknya
mendekati konstan. Bentuk yang paling sederhana untuk laju pertumbuhan relatif yang
mengakomodasi asumsi ini adalah
|
.
|

\
|
=
K
P
k
dt
dP
P
1
1

Kalikan dengan P, maka diperoleh model untuk pertumbuhan populasi yang dikenal
persamaan diferensial logistik :
4


|
.
|

\
|
=
K
P
kP
dt
dP
1
(1.2)
Perhatikan dari persamaan (1.2) bahwa jika P kecil dibandingkan dengan K, maka


mendekati 0 dan

. Namun, jika (populasi mendekati kapasitas


tampungnya), maka

, sehingga

. Jika populasi P berada diantara 0 dan K,


maka ruas kanan persamaan di atas bernilai positif, sehingga

dan populasi naik.


Tetapi jika populasi melampaui kapasitas tampungnya (P > K), maka

negatif,
sehingga

dan populasi turun. Solusi persamaan logistik adalah


0
0
dengan
1
) (
P
P K
A
Ae
K
t P
kt

=
+
=


(Stewart, 2003 : 39).

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dimaksudkan untuk
mengaplikasikan persamaan diferensial model populasi kontinu pada pertumbuhan penduduk
di Jombang khususnya model populasi eksponensial dan model populasi logistik.
Dalam penelitian ini, data data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Observasi dilakukan untuk mengetahui model
populasi kontinu yang digunakan BPS Jombang dalam memprediksi jumlah populasi penduduk
pada tiap periode sensus penduduk. Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada lembar
pedoman wawancara untuk menggali data mengenai model populais yang diteliti. Dokumen
yang digunakan bersumber dari buku dan internet serta dokumentasi yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Objek yang diteliti adalah model populasi kontinu yang diterapkan BPS Jombang.
Instrumen yang digunakan adalah peneliti sebagai instrumen utama serta lembar pedoman
wawancara dan katalog Jombang dalam angka sebagai instrumen pendukung.
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan data mengenai
persamaan diferensial dan data jumlah penduduk Jombang dari hasil sensus penduduk sejak
tahun 1971-2010. Setelah data terkumpul dan dipilah-pilah, data dari hasil penelitian kemudian
dimodelkan dalam bentuk persamaan diferensial.
Hasil akhir yang diperoleh adalah model populasi eksponensial dan model populasi
logistik yang diperkirakan cocok dengan data sesungguhnya serta mengetahui keakuratan
model populasi logistik untuk memprediksi jumlah penduduk Jombang pada periode sensus
penduduk 2020 bila dibandingkan dengan model populasi eksponenesial yang telah diterapkan
oleh BPS Jombang sebelumnya.
5

3. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Data dari hasil penelitian yang diperoleh dari berupa data jumlah penduduk kabupaten
Jombang dari hasil Sensus Penduduk sejak tahun 1971-2010. Berikut ini adalah tabel 1 yang
menyatakan jumlah penduduk kabupaten Jombang :
Tabel 1. Daftar Jumlah Penduduk Kabupaten Jombang
Tahun Jumlah Penduduk
1971 812.485
1980 941.986
1990 1.048.805
2000 1.126.930
2010 1.202.407

Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa sejak tahun 1971-2010 jumlah penduduk kabupaten
Jombang mengalami kenaikan. Secara umum terlihat dari awal tahun pada tabel bila
dibandingkan dengan akhir tahun pada tabel telah terjadi kenaikan jumlah penduduk.
3.1 Penyelesaian Model Populasi Eksponensial
Untuk menentukan model eksponensial dengan data jumlah penduduk Jombang
seperti yang tertera pada tabel 1 di atas, sebelumnya diasumsikan terlebih dahulu bahwa
waktu (t) diukur dalam tahun dan dimisalkan t = 0 pada tahun 1971. Maka syarat awal
adalah P(0) = 812.485, sehingga masalah nilai awal adalah:
485 . 812 ) 0 ( , = = P kP
dt
dP

dan solusi dari persamaan di atas adalah
kt
e t P 485 . 812 ) ( = (3.1)
Berikut ini adalah hasil dari model eksponensial diantaranya:
1. Model eksponensial I, bentuk persamaannya
) ( 0164325 , 0
485 . 812 ) (
t
e t P =
, dengan
laju pertumbuhan relatifnya adalah sekitar 1,6% per tahun.
2. Model eksponensial II, bentuk persamaannya
) ( 013437 , 0
485 . 812 ) (
t
e t P =
, dengan
laju pertumbuhan relatifnya adalah sekitar 1,3 % per tahun.
3. Model eksponensial III, bentuk persamaannya
) ( 01128 , 0
485 . 812 ) (
t
e t P =
, dengan
laju pertumbuhan relatifnya adalah sekitar 1,1 % per tahun.
4. Model eksponensial IV, bentuk persamaannya
) 010051 , 0
485 . 812 ) (
t
e t P = , dengan
laju pertumbuhan relatifnya adalah sekitar 1 % per tahun.


6

Tabel 2. Perbandingan Jumlah Penduduk Jombang
Hasil Sensus dengan Hasil Model Eksponensial
Tahun
Hasil
Sensus
Hasil Model Eskponensial
I II III IV
1971 812.485 812.485 812.485 812.485 812.485
1980 941.986 941.986 916.929 899.301 889.408
1990 1.048.805 1.110.222 1.048.798 1.006.684 983.450
2000 1.126.930 1.308.504 1.199.632 1.126.891 1.087.434
2010 1.202.407 1.542.199 1.372.158 1.261.450 1.202.414


Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil Sensus dengan Hasil Model Eksponensial.

Berdasarkan Tabel 2 dan grafik dalam gambar 1 model eksponensial IV lebih
akurat dalam periode waktu yang lebih panjang bila dibandingkan dengan model
eksponensial I, II dan III yang semakin tidak akurat setelah sekitar 20 tahun. Hal ini
terbukti pada saat sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk dari hasil model
populasi eksponensial IV memiliki selisih 7 dengan data sesungguhnya. Sehingga model
populasi eksponensial IV bisa digunakan oleh BPS Jombang untuk memproyeksikan
jumlah penduduk Jombang pada periode sensus penduduk 2020.

3.2 Penyelesaian Model Populasi Logistik
Berdasarkan tabel 1 di atas mengenai data penduduk Jombang menurut kecamatan
hasil sensus penduduk antara tahun 1971 2010, peneliti melakukan simulasi model
pertumbuhan penduduk dengan menggunakan persamaan logistik sebagai berikut
Misalkan diasumsikan untuk kapasitas tampungnya yaitu K = 2.000.000, dan P(0)=
812.485 sebagai nilai awal. Dengan mensubtitusikan nilai K ke solusi persamaan logistik
di atas maka diperoleh solusi persamaan logistik sebagai berikut :
7

) (
485 . 812
485 . 812 000 . 000 . 2
1
000 . 000 . 2
) (

1
) (
t k
kt
e
t P
Ae
K
t P

|
.
|

\
|
+
=
+
=

) (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t k
e
t P

+
=
(3.2)
Berikut ini adalah hasil dari model logistik diantaranya:
1. Model logistik I, bentuk persamaannya
) )( 0293 , 0 (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t
e
t P

+
=
, dengan
laju pertumbuhan relatifnya adalah sekitar 2,9% per tahun.
2. Model logistik II, bentuk persamaannya
) )( 0251160 , 0 (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t
e
t P

+
=
,
dengan laju pertumbuhan relatifnya adalah sekitar 2,5% pertahun.
3. Model logistik III, bentuk persamaannya
) )( 0218880 , 0 (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t
e
t P

+
=
,
dengan laju pertumbuhan relatifnya 2,2% pertahun.
4. Model logistik IV, bentuk persamaanya
) )( 02025641 , 0 (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t
e
t P

+
=
,
dengan laju pertumbuhan relatifnya 2 % pertahun.

Tabel 3. Daftar Perbandingan Jumlah Penduduk Jombang
Hasil Sensus dan Hasil Model Logistik.
Tahun
Hasil
Sensus
Hasil Model Logistik
I II III IV
1971 812.485 812.485 812.485 812.485 812.485
1980 941.986 941.987 923.413 908.990 901.713
1990 1.048.805 1.088.006 1.048.804 1.018.176 1.002.677
2000 1.126.930 1.230.339 1.172.675 1.126.930 1.103.586
2010 1.202.407 1.363.454 1.291.315 1.232.715 1.202.407

8


Gambar 2. Grafik Perbandingan Hasil Sensus dengan Hasil Model Logistik.

Berdasarkan Tabel 3 dan grafik dalam Gambar 2, model Logistik IV lebih akurat
dalam periode waktu yang lebih panjang bila dibandingkan dengan model logistik I, II
dan III yang semakin tidak akurat setelah sekitar 20 tahun. Hal ini terbukti pada saat
sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk dari hasil model populasi logistik IV
sama dengan data sesungguhnya. Sehingga model populasi logistik IV bisa digunakan
oleh BPS Jombang untuk memprediksi jumlah penduduk Jombang pada periode sensus
penduduk 2020.
3.3 Perbandingan Model Populasi Eksponensial dan Model Populasi Logistik
Berdasarkan penyelesaian kedua model populasi di atas diperoleh model populasi
kontinu yang memiliki keakuratan yang cukup signifikan dengan data sesungguhnya
(data hasil sensus penduduk oleh BPS Jombang) yaitu model eksponensial IV yang
memiliki solusi persamaan
) ( 010051 , 0
485 . 812 ) (
t
e t P =
dengan laju pertumbuhan penduduk
1 % pertahun dan model logistik IV yang memiliki solusi persamaan
) )( 0202564 , 0 (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t
e
t P

+
=
dengan laju pertumbuhan penduduk 2 % pertahun.
Berikut ini adalah tabel 4 dan grafik 3 yang menyajikan perbandingan jumlah
penduduk hasil sensus dengan hasil model eksponensial IV dan model logistik IV.

Tabel 4. Daftar Perbandingan Jumlah Penduduk Jombang
Hasil Sensus dengan Hasil Model Eksponensial dan Logistik.
Tahun Hasil Sensus
Hasil Model
Eksponensial Logistik
1971 812.485 812.485 812.485
1980 941.986 889.408 901.713
1990 1.048.805 983.450 1.002.677
2000 1.126.930 1.087.434 1.103.586
2010 1.202.407 1.202.414 1.202.407
9



Gambar 3. Grafik Perbandingan Hasil Sensus
dengan Hasil Model Eksponensial dan Logistik.

Model eksponesial IV dan model logistik IV di atas bisa digunakan untuk
memprediksi jumlah penduduk Jombang pada sensus penduduk 2020. Prediksi jumlah
penduduk Jombang pada sensus penduduk 2020 berdasarkan hasil model eksponensial IV
sebesar 1.329.550 jiwa. Pada model logistik IV, prediksi jumlah penduduk Jombang pada
sensus penduduk sebesar 1.297.270 jiwa.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan:
1. Persamaan diferensial model populasi kontinu jika diaplikasikan pada pertumbuhan
penduduk Kabupaten Jombang dapat diperoleh dengan dua model populasi yaitu
model populasi eksponensial dan model populasi logistik. Untuk model populasi
ekponensial yang diperkirakan cocok dengan data hasil sensus penduduk oleh BPS
Jombang adalah model populasi eksponensial IV yang memiliki solusi persamaan
) ( 010051 , 0
485 . 812 ) (
t
e t P =
dengan laju pertumbuhan penduduk 1 % pertahun.
Demikian halnya dengan model populasi logistik yang sesuai dengan data hasil sensus
penduduk oleh BPS Jombang adalah model populasi logistik IV yang memiliki solusi
persamaan
) )( 0202564 , 0 (
46158 , 1 1
000 . 000 . 2
) (
t
e
t P

+
=
dengan laju pertumbuhan penduduk 2 %
pertahun.
2. Model logistik lebih akurat dan lebih realistik untuk memprediksi jumlah penduduk
Jombang pada suatu waktu tertentu jika dibandingkan dengan model populsi
eksponensial. Prediksi jumlah penduduk Jombang pada sensus penduduk 2020
10

berdasarkan hasil model eksponensial IV sebesar 1.329.550 jiwa, untuk model logistik
IV sebesar 1.297.270 jiwa.
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, maka peneliti menyarankan bagi
pembaca, khususnya mahasiswa untuk mengembangkan hasil penelitian ini melalui
metode metode lain yang diterapkan berdasarkan aturan persamaan diferensial dalam
menentukan model pertumbuhan penduduk sehingga bisa digunakan untuk memprediksi
jumlah penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Jannah, Arina Firdausil. 2008. Analisis Persamaan Diferensial Model Populasi Kontinu untuk
Spesies Tunggal. (http://lib.uin-malang.ac.id. Diakses tanggal 1 Januari 2013).
Katalog BPS. 2012. Kabupaten Jombang Dalam Angka 2012. Jombang : BPS Jombang.
Martono, Koko. 1999. Kalkulus. Jakarta : Erlangga
Purcell, Edwin J., Dale Varberg and Steven E. Rigdon. 2004. Kalkulus Edisi Kedelapan.
Terjemahan oleh I Nyoman Susila, Ph.D. Bandung: Erlangga.
Stewart, James. 2003. Kalkulus Edisi ke-4 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Wahyullah, Arief. 2009. Model Logistik dengan Penundaan pada Spesies Tunngal. (http://lib.uin-
malang.ac.id. Diakses tanggal 21 Nopember 2012).

Anda mungkin juga menyukai