Anda di halaman 1dari 34

Flying Book No: 4

Fenomena Bulan
dan Garis Pergantian Hari dan Garis Pergantiaan Tanggal

Alamat Redaksi:
Kh_fahmi_basya @ yahoo.com
fahmi_basya @ hotmail.com
fahmi-basya @ telkom.net

kh.Fahmi Basya
Akibat Isra’ Mi’raj
kepada Ilmu Astronomi.
Dengan peristiwa Isra’ Mi’raj,
manusia (khusus ummat Islam) jadi
terdorong untuk memperhatikan benda-benda langit.

Benda langit
yang paling dekat dengan bumi ialah bulan
dengan istilah Al-Qomar di dalam Al-Qur’an.
Untuk itu kita perhatikan bulan
sebagai langkah Awal.
Awaslah, Demi bulan !
(Al-Qur’an, surat Al-Muddats-tsir, ke 74 ayat 32)
1.Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bulan

Maha Melindungi Yang menjadikan di langit Galaksi (buruuj),


dan menjadikan padanya pelita-pelita dan bulan-bulan yang
bercahaya.
(Al-Qur’an, surat Al-Furqon, ke 25 ayat 61)

Blessed is He Who made constellations in the skies and placed therein a Lamp and
a Moon giving light;
Dia Yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya,
dan Dia ukurkan tempat turunnya, agar kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan. Tidak Allah menciptakan itu melainkan dengan
lengkap.
Dia jelaskan ayat-ayat untuk kaum yang mengetahui.
(Al-Qur’an, surat Yunus, ke 10 ayat 5)

It is He who made the sun to be a shining glory and the moon to


be a light (of beauty), and measured out stages for it, that ye
might know the number of years and the count (of time). Nowise
did Allah create this but in truth and righteousness. (Thus) doth
He explain His Signs in detail, for those who know.
15.Apa tidak kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh
langit Bertingkat-tingkat ?. 16. Dan Dia jadikan pada mereka
bulan-bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai
pelita
(Al-Qur’an, surat Nuh, ke 71 ayat 15-16)

15. “ ‘See ye not how Allah has created the seven heavens one
above another, 16. “’And made the moon a linght in ttheir midst,
and made the sun as a (Glorious Lamp?
Dan sebagian dari ayat-ayat Nya, malam dan siang dan
matahari dan bulan. Jangan kamu bersujud kepada
matahari dan kepada bulan-bulan, tetapi bersujudlah
kepada Allah Yang menciptakan mereka, jika sungguh
hanya kepada Nya kamu menyembah.
(Al-Qur’an, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 37)

Among His Signs are the Night and the Day, and the Sun and
the Moon. Prostrate not to the sun and the moon, but prostrate
to Allah, Who created them, if it is Him ye wish to serve.
Dan Dia Yang menciptakan malam dan siang dan
matahari dan bulan, Setiap dalam pengapungan
mereka bergerak.
(Al-Qur’an, surat Al-Anbiya’, ke 21 ayat 33)

It is He Wo created the Night and the Day, and the


sun and the moon: all (the celestial bodies) swom
along, each in its rounded course.
Dan bulan kami telah tentukan baginya tempat turunnya,
Hingga ia kembali seperti lingkaran yang semula.
Tidak matahari mengejar bulan dan tidak malam
mendahului siang, Dan setiap dalam pengapungan
mereka bergerak.
(Al-Qur’an, surat Ya Sin, ke 36 ayat 39-40)

39.And the Moon,- We have measured for her stations (to traverse) till she
returns like the old (and withered) lower part of a date-stalk. 40. It is not
permitted to the Sun to catch up the Moon, nor can the Night outstrip the
Day: each (just) swims along in (its own) orbit (according to Law).
Apa tidak engkau lihat bahwa Allah memasukkan malam pada
siang,dan memasukkan siang pada malam. Dan Dia edarkan
matahari dan bulan, Setiap berjalan kepada waktu yang
ditentukan. Dan sesungguhnya Allah Mengabarkan apa-apa
yang kamu kerjakan.
(Al-Qur’an, surat Luqman, ke 31 ayat 29)

Seest thou not that Allah merges Night into Day and He merges Day into
Night; that He has subjected the sun and the moon (to His Law), each
ranning its course for a term appointed; and that Allah is well acquainted
with all that ye do ?
8.Dan bulan jadi gelap, 9.Dan dikumpulkan matahari dan bulan
(Al-Qur’an, surat Al-Qiyyaamah, ke 75 ayat 8-9)
8. And the Moon is buried in darkness. 9. And the sun and
moon are joined together,-

Telah dekat sa’at (kehancuran), dan telah terbelah bulan.


(Al-Qur’an, surat Al-Qomar, ke 54 ayat 1)
The Hour (of Judgment) is night, and the moon was cleft
asunder.
Bulan sabit
3.Foto-Foto Bulan.
3.Foto-Foto Bulan.
Manusia pertama mendarat di bulan: Bulan muda
Armstrong dan Aldrin 21 Juli 1969
Hasil yang ia dapatkan ialah bahwa “bulan
benar-benar pernah terbelah”

Bulan
Purnama

Bulan Tua

Dipotret Desember 1968


Oleh Apolo 8
Bulan Qodim
2.Guna Bulan
2.Guna Bulan Selaku
Selaku Kamus
Kamus
Salah satu guna phenomena bulan ialah sebagai kamus kata. Yaitu kamus kata QODIIM.

Dan bulan kami telah tentukan baginya tempat turunnya,


hingga ia kembali seperti lingkaran yang semula.
(Al-Qur’an, surat Ya Sin, ke 36 ayat 39)

And the Moon We have measured for her stations (to traverse) till she
returns like the old (and withered) lower part of a date-stalk.
Kata Qodiim berarti juga Yang Dahulu ,

Mereka berkata:” Demi Allah, sesungguhnya engkau


Sungguh dalam kekeliruan engkau yang dahulu ”
(Al-Qur’an, surat Yusuf, ke 12 ayat 95)
They said: “By Allah! Truly thou art in thine old wandering illusion.”

Maka mereka akan berkata:“Ini satu dusta yang dahulu”


(Al-Qur’an, surat Al-Ahqof, ke 46 ayat 11)
They will say, “This is an (old,) old falsehood!”
Jadi, kalau anda pernah mendengar kata Qodiim, maka kamusnya di sini.
4.Jarak dan
4.Jarak dan ukuran
ukuran Bulan
Bulan
Bumi
Bulan

384.400 km

3.476 km

Siang hari suhu permukaan 100°C, malam -150 °C


Berputar pada sumbunya 27,3 hari, tepat sama dengan
tempo yang diperlukan untuk mengelilingi bumi.
Grafitasinya 1/6 grafitasi bumi.
Bulan : Bumi = 1 : 50
5.Teori tentang
5.Teori tentang bulan.
bulan.
Ada dua buah ayat Al-Qur’an yang menyebutkan
bahwa bulan dicipta.

Dan sebagian dari ayat-ayat Nya, malam dan siang dan matahari dan
bulan.
Jangan kamu bersujud kepada matahari dan kepada bulan-bulan,
Tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakan mereka,
jika sungguh hanya kepada Nya kamu menyembah.
(Al-Qur’an, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 37)
Dia Yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya,
dan Dia ukurkan tempat turunnya, agar kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan.Tidak Allah menciptakan itu
melainkan dengan lengkap.
Dia jelaskan ayat-ayat untuk kaum yang mengetahui.
(Al-Qur’an, surat Yunus, ke 10 ayat 5)

Yang perlu dijawab “kapan bulan diciptakan ?”.


Untuk menjawab itu perlu diketahui lebih dahulu apakah bulan
itu bagian langit apa tidak.
Ada dua ayat yang mengatakan
bahwa bulan di langit.
15.Apa tidak kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit
bertingkat-tingkat ?. 16. Dan Dia jadikan pada mereka bulan-bulan
yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita
(Al-Qu’ran, surat Nuh, ke 71 ayat 15-16)

Sangat banyak Yang Dia jadikan di langit Galaksi (buruuj),


dan menjadikan padanya pelita-pelita dan bulan-bulan yang bercahaya.
(Al-Qu’ran, surat Al-Furqon, ke 25 ayat 61)
Teori tentang kejadian bulan
menurut Al-Qur’an:

Berdasarkan surat Fush-Shilat ayat 9,10,11,12 ketika bumi telah


diciptakan dalam dua hari dan kemudian gunung-gunung dan
gravitasi, langit masih berupa asap.

Karena bulan bagian dari langit, maka pada waktu itu bulan juga
masih berupa asap bersama matahari.
9. Katakan :”Apakah kamu akan kufur kepada Yang menciptakan bumi
dalam dua hari ?. Dan kamu adakan bagi Nya sekutu-sekutu padahal Dia
itu Penguasa alam Seluruhnya ?”
Say: Is it that ye deny Him Who created the earth in two Days? And do
ye join equals with Him? He is the Lord of (all) the Worlds.

10.Dan Dia jadikan dari atasnya rawaasiya (grafitasi dan gunung) dan
Dia beri perlindungan padanya (ozon), dan Dia tentukan padanya
makanan-makanannya dalam empat hari yang sama untuk orang yang
bertanya.
He sent on the (earth), mountains standing firm, high above it, and
bestowed blessings on the earth, and measured therein its sustenance
in four Days, alike for (all) who ask.
(Al-Qur’an, surat Fush-shilat, ke 41 ayat 9-10)
11.Kemudian Dia istawa kepada langit, dan dia Asap, lalu
Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Hendaklah
kamu berdua datang dengan suka atau dengan tidak suka”.
Keduanya menjawab:”Kami datang dengan suka”.

Then He turned to the sky, and it had been (as)


smoke: He said to it and to the earth: “Come ye
together, willingly or unwillingly.” They said: “We
do come (together), in willing obedience.”
(Al-Qur’an, surat Fush-shilat, ke 41 ayat 11)
12.Maka Dia jadikan tujuh langit dalam dua hari, dan Dia
wahyukan kepada tiap langit itu urusannya. Dan kami hiasi
langit yang dekat dengan pelita-pelita, karena handak
menjaga. Itu taqdir Penakluk Yang Maha Mengetahui.

So He completed them as seven firmaments in two Days,


and He assigned to each heaven its duty and command. And
We adorned the lower heaven with lights, and (provided it)
with guard. Such is the Decree of (Him) the Exalted in
Might, full of knowledge.
(Al-Qur’an, surat Fush-shilat, ke 41 ayat 9-12)
Itu peristiwa penciptaan Langit dan Bumi menurut Al-Qur’an
yang belum dipercayai oleh manusia sa’at ini.
Termasuk ummat Islam yang masih terpesona dengan teori
orang-orang kafir.
Padahal Bumi dulu diciptakan dalam dua hari,
dan langit itu di dua hari terakhir.
bumi dicipta itu, ya dicipta, bukan terlempar dari matahari.
Bumi dicipta ini dapat dilihat
pada Flying-Book-9
6. Penentuan
6. Penentuan Pergantian
Pergantian Bulan
Bulan dan
dan Hari
Hari
6a. Pergantian hari.
Ternyata bumi itu bulat.
Itulah yang menjadi persoalan besar bagi ummat manusia.
Dan ummat Islam, tenang-tenang saja, belum ada keputusan
bersama “Di manakah garis pergantian hari ?.
Bagaimana kalau garis pergantian hari itu
meliwati suatu Kota ?. Atau Lebih ekstrim
Bagaimana kalau garis itu meliwati sebuah Masjid.
Jawabnya di Masjid itu tidak dapat dilaksanakan
Sholat Jum’at. Karena di Masjid itu ada dua hari yang
berlainan.
Bagaimana bisa demikian ?.
Ya, itulah persoalan besar bagi ummat manusia.
Seperti juga kebijakan ilmu pengetahuan yang lain, para ilmuwan telah dengan bijak
membuat garis pergantian hari itu melalui laut yang tidak berpenduduk, yaitu di laut
Pasifik. Dan garis itu juga tidak lurus, berkelok kelok menghindari pulau dan daratan.
Keputusan para ilmuwan itu Al-
haq. Tetapi karena mereka
tidak muslim pergantian hari itu
terjadi pada jam 00.
Untuk muslim, pergantian hari
itu terjadi pada waktu masuk
malam, yaitu ketika matahari
terbenam. yaitu di Pasifik.

6b.Garis Pergantian Bulan


Yang membuat kita heran, ummat Islam membiarkan garis itu
meliwati pulau dan daratan .
Kalau anda terima garis pergantian hari, kita ambil di
Pasifik untuk kemaslahatan manusia, (Khusus ummat
Islam untuk sholat Jum’at),agar tidak terjadi dua hari
yang berlainan pada tempat berpenduduk,
Maka garis pergantian bulan pun harus kita tarik ke Pasifik
untuk kemaslahatan ummat islam, agar tidak terjadi dua
tanggal yang berlainan di suatu tempat yang berpenduduk.
Katakanlah di Jawa timur (Surabaya) orang belum
melihat bulan di Jawa Barat (Banten) orang melihat
bulan. Keadaannya sama dengan hitungan.
Sebagai Khalifah di Pulau Jawa anda harus memutus
kapankah ‘iedul Fithri. Anda hanya punya dua
pilihan, Versi Surabaya (Lusa) atau Besok (versi
Banten).
Kalau anda biarkan dua versi itu berlaku di daratan, akan
terjadi seperti ini:

Jawa Timur

Jawa Barat

Daerah ragu-ragu
Besok ‘iedul Fithri Lusa ‘iedul Fithri
Anda tidak boleh memaksa orang Jawa Barat untuk Lusa ‘Iedul Fithri, karena mereka telah
melihat bulan. Jika mereka Lusa juga berarti mereka puasa di hari ‘iedul Fithri.
Itulah perlunya Hikmah, bukan hanya Kitab.
Hujjah kita selama ini kan didasarkan Kitab “Oh lusa, kan saya
tidak lihat bulan jadi saya sempurnakan bilangnnya yaitu + 1 hari”
Cobalah
renungkan awal
surat Al-Jumu’ahh

Bergerak untuk Allah apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi. Raja Yang Agung, Penakluk
Yang Bijaksana (1).
Dia Yang membangkitkan di golongan yang ummi seorang Rasul dari mereka, yang membacakan
atas mereka ayat-ayat Nya.
Dan membersihkan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah.
Padahal mereka, dari sebelum itu sungguh di dalam kesesatan yang nyata. (2)
Dan yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka, karena Dia Penakluk Yang
Bijaksana (3) (Al-Qur’an, surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 1,2,3)

Kita tahu Hari Jum’at di Pulau Jawa misalnya, bukan dengan Kitab
ditetapkan. Tetapi dengan Hikmah. Dan dengan itu kita dapat
melaksanakan Sholat Jum’at.
Memang, persoalannya adalah persoalan Garis. Seberapa tebal garis
itu. Di mana ia melintas.
Di Arafahpun ada garis yang memisahkan tempat Arafah atau tidak
Arafah.
Demikian juga di Mina, ada garis yang memisahkan antara yang di
Mina dan yang tidak di Mina.
Tetapi garis pergantian hari dan pergantian tanggal itu,
tetap tidak boleh anda biarkan meliwati suatu daratan.
Harus lautan yang tidak berpenduduk. Itu Pasti.
Defenisi:
Di mana dimulai suatu hari, di sana dimulai suatu tanggal
Dan garis pergantian hari dan tangggal tidak boleh melewati
daratan
dan
PUASA ITU HARUS
DIMULAI DARI SINI Garis Pergantian Hari =
Garis Pergantian Bulan
7.Dasar perhitungan
7.Dasar perhitungan
tahun Hijriah
tahun Hijriah
Tahun Hijriah atau Tahun Qomariah
perhitungannya berdasarkan pada pengamatan
bulan.
Awalnya tentu dari Nabi-Nabi yang mendapat
wahyu, sehingga mengetahui bahwa ini sekarang
bulan Ramadhan, atau sekarang bulan Muharram.
Lalu tercatat dalam ibadat-ibadat ritual, terutama
ibadat haji yang sangat bergantung kepada
kebenaran bulan.
Walau begitu, Nabi Muhammad saw
Telah menyegel ulang nama-nama bulan itu untuk kita
dalam berbagai ‘ibadat ritual kita, seperti Wuquf di
Arafah tanggal 9 Dzul Hijjah atau Puasa di bulan
Ramadhan.
Kalau telah terjadi kesalahan dalam pencatatannya sebelum
Nabi lahir, tentulah Nabi mengoreksinya.
Jadi secara teknis catatan nama-nama bulan yang diwarisi
turun temurun itu adalah benar,dibenarkan oleh Nabi dan
dibenarkan oleh Al-Quran, seperti pertama turun Al-Quran
adalah pada bulan Ramadhan disebut dalam Al-Quran dan
memang Nabi di Gua Hira’ pada waktu itu pada bulan
Ramadhan.
Dasar perhitungannya ialah menyaksikan bulan.
Dalam Al-Quran dikatakan :
“Faman syahhida mingkumusy-syahhro, falyashumhhu”
Maka siapa dari kamu menyaksikan bulan, maka hendaklah
dia mempuasainya.
(Al-Qur’an, surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 185)
Yang diperselisihkan sekarang ialah kata:
“SYAHHIDA” ini. Apakah ia bermakna menyaksikan
dengan mata telanjang atau menyaksikan dengan ilmu
hitungan ?.
Jawabnya ialah:
“Asyhhadu allaa ilaahha illallaahh,
Wa asyhhadu annaa muhammadar rasuulullaah”
Awaslah, Demi bulan !
(Al-Qur’an, surat Al-Muddats-tsir, ke 74 ayat 32)

diproduksi ulang atas infaq jama’ah flying book


Jum’at ,12 September 2003
15 Rajjab 1424

Anda mungkin juga menyukai