Anda di halaman 1dari 21

1

Majelis Ta’lim Al-Amin

Meta Fisika
Tauhid Islam
Ma’rifaturrasul
1

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap “ALLAH HU AKBAR”, buku ini kami susun khusus untuk
majelis Al-Amien dan orang orang yang mau percaya.

Untuk mengingat perjalanan hayat orang yang kita teladani MUHAMMAD BIN
ABDULLAH , MUHAMMAD RUSLI BIN AMIR, GURU BESAR GAFAR HARUN AR-
RASYID BIN ADAM AS. Serta sebagai tanda bakti kami kepada kedua orang tua.

Mudah mudahan buku ini diharapkan bisa merukunkan Umat Islam yang pecah
menjadi 73 golongan, menjadi SATU GOLONGAN yang Rahmatan LIL Alamin,
dengan judul :

META FISIKA TAUHID ISLAM MA’RIFATURRASUL

Atas kehilafan dan kurang sempurnanya dalam penuyusunan buku ini, maka
kami orang yang amat dhoif mohon dimaafkan yang sebesar besarnnya.

Wabillahitaufiq wal hidayah

Wassalamualaiakum wr.wb.

(Rahasia)

21 rajab 1427 h

27 rejeb 1939

15 agustus 2006.
2

METAFISIKA -TAUHID ISLAM - MA’RIFATURRASUL


Hubungan penciptaan Alam Besar (macrocosmos) dengan Alam kecil
(microcosmos (antara langit,bumi,dengan manusia).

Penciptaan Macrocosmos (langit dan bumi).

Bermula alam ini kosong (0) artinya: belum ada yang bisa disebut. Dalam
tatanan ilmu disebut RAHASIA atau GHOIB.

Selanjutnya berproses menurut berbagai sumber teori sebagai berikut :

a). Sebelum terjadi ledakan besar (big bang) ada teori yang
mengemukakan terjadi lintasan cahaya (NUR) yang sangat luar
biasa dan tidak diketahui dari mana asal usulnya. Didalam ilmu
Tauhid (ketuhanan) dinamakan “TIADA PERMULAAN DAN TIADA
BERKESUDAHAN” alias Qadim artinya SIFAT KEKAL ABADI. Teori
kejadian ini dinamakan WHITE HOLE (lubang besar putuh). Teori ini
memang tidak populer tetapi apabila kita memperhatikan kejadian
–kejadian alam seperti saat sebelum terjadi hujan dan terjadi hujan
bisa kita lihat dari kilatan–kilatan dilangit sehingga terjadi suara
petir atau halilintar atau guruh, diiringi awan gelap.

b). Dari cahaya (nur) ini membentuk alam semesta yang tersusun dari
zat-zat yang sangat rapat, padat, dan panas. Sehingga teori white
hole (lubang putih besar) adalah benar. Dan kita mendukungnya
untuk memperkuat teori berikutnya yang menjadi pasangan yaitu
TEORI LEDAKAN BESAR (big bang). Ingat penciptaan alam semesta
dalam keadaan berpasang-pasangan, (pesan Al-Quran): Ali Imron
190-191.

c). Terjadi ledakan kosmik yang di sebut BIG BANG (ledakan besar dan
dahsyat) sejak saat itu alam semesta mengembang dan kemudian
mendingin. Terbentuklah LUBANG BESAR HITAM( black hole). Hasil
foto teleskop infrared candra tahun 2000 terlihat The Milk Way
3

(galaksi bima sakti) kepadatan masa black hole : 2,6 juta kali
matahari : jarak 26.000 tahun cahaya dari bumi : garis tengah
50.000 tahun cahaya : terdapat 100 milyar bintang dalam galaksi,
semua berorit ( bertawaf) , sesuai pesan Al-Quran Surat Yunus ayat
5, Surat Al-Anbiya ayat 30.

d). Terciptanya matahari, bumi dan semua planet-planet dan bulan-


bulannya dalam tata surya terbentuk dari awan gas raksasa dan
debu yang disebut SOLAR NEBULA, gas dan debu tersebut dalam
solar Nebula ini berasal dari bintang yang meledak dan disebut
SUPERNOVA.

e). Sistem Tata Surya : Kesembilan planet dari sistem Tata Surya
mengelilingi Matahari pada bidang yang sama, kecuali pluto, planet
terjauh yang memotong bidang dengan membentuk sudut.
Kesembilan planet tersebut yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Plato. Khusus Bumi memiliki
satu satelit yang bernama Bulan sesuai pesan AL-QUR’AN Surat AR-
RA’AD Ayat 2. Dari keputusan pertemuan ahli Astronomi sedunia di
Cekoslowakia tanggal 25 Agustus 2006 planet Pluto di coret dari
sistem Tata Surya kita.

f). Bagi kehidupan manusia di muka bumi. Maka peredaran matahari


dan bulan untuk mengetahui bilangan tahun dan perhitungan
(waktu) 12 bulan dan 24 jam/hari. Sesuai pesan AL-Quran Surat
Yunus ayat 5.

g). Pusat alam semesta ( bima sakti): dengan gaya tariknya (gravitasi)
yang kuat menjaga seluruh planet agar tetap pada orbitnya. Apabila
keluar dari garis orbit maka hancurlah tatanan alam semesta.

Kesimpulan: proses awal sampai akhir :

Dari kosong (0) cahaya ledakan(api) terbit masa:


Gas, cair, padat.
Setiap barang baharu (ciptaan) ada masa (waktu) peredaranya alias
tidak kekal.
4

Dengan tanda–tanda kebesarannya dialam semesta, maka bagi


orang-orang berakal dan punya pikiran yakin (percaya) betul
adanya SANG PENCIPTA yaitu TUHAN PENCIPTA SEKALIAN ALAM.
Denga peristiwa isra’ mi’raj Nabi besar Muhammad Saw membawa
agama yang lurus yaitu ISLAM dengan ajaran RUKUN IMAN DAN
RUKUN ISLAM.

Terciptanya alam besar menjadi pelajaran bagi alam kecil (manusia) terhadap
Tuhanya (Tauhid).

Tercantum dalam ayat-ayat Al-Quran sebagi berikut :

ALI IMRAN : 190-191 : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi


dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda–tanda bagi orang
berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri duduk,
atau dalam keadaan berbaring dam mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata ): ”ya Tuhan kami, tiadalah
engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.
AL ANBIYAA : 30 : Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu,
kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka juga tidak beriman.
AR RA’AD : 2 : Allah lah yang meninggikan langit tanpa tiang ( sebagaimana)
yang kamu lihat kemudian Dia bersemayam diatas “arsy” dan
menundukan matahari dan bulan. Masing–masing beredar hingga
waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya) supaya kamu meyakini
pertemuan dengan Tuhanmu.
YUNUS : 5 : Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (garis orbit) bagi
perjalanan bulan itu supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu).
5

AR RAHMAN : 37-38 : Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah


mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah
yang kamu dustakan.
AL-ISRA’: 44 : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatupun melainkan bertasbih
dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
AL-QAAF : 16-17 : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang di bisikkan dalam (oleh) hatinya dan kami lebih
dekat kepadanya daripada urat lehernya : Yaitu ketika dua orang
malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah
kanan dan yang lain duduk disebelah kiri.
AN-NISAA’ : 1 : Hai sekalian manusia, betaqwalah kepada Tuhanmu yang
telah menciptakan kamu dari yang satu dan dari padanya(----) Allah
menciptakan istrinya, dan daripadanya keduanya Allah
memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya
kamu saling meminta satu sama yang lain (----) dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu.
AL-BAQARAH : 115 : Dan kepunyaan Allah Timur dan Barat. Maka
kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah, dan sesungguhnya
Allah maha luas (rahmatNya) lagi mengetahui.
AL-BAQARAH : 186 : Dan apabila hamba–hambaku bertanya kepadamu
(muhammad) tentang Aku. Maka jawablah bahwasannya Aku adalah
dekat.
AL-HADID : 3-4 : Dialah yang awal dan yang akhir, yang Zhahir dan yang
bhatin, dan dia mengetahui segala sesuatu. Dialah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam diatas ‘arsy.
Dia mengetahui apa yang masuk didalam bumi dan apa yang keluar dari
padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadaNya, ---
DAN DIA BERSAMA KAMU DIMANA SAJA KAMU BERADA. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
AL-HADID : 8 : Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal
Rasul menyeru kamu supaya beriman kepada Tuhan mu, Dan
6

sesungguhnya DIA telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah


orang-orang yang beriman.

Keterangan : Perjanjian dengan RUH ADAM sebelum menjelma didunia :


Lailahailallah Ahmad Kalamullah, Lailahailallah Muhammad Rasulullah.
AL-HADID : 9 : Dialah yang menurunkan kepada hamba-hambanya, ayat-
ayat yang terang (AL-QUR’AN) supaya dia MENGELUARKAN KAMU dari
KEGELAPAN kepada CAHAYA. Dan sesungguhNya Allah benar-benar
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
AL-‘IMRAN : 31-32 : Katakanlah : jika kamu (benar-benar) MENCINTAI
ALLAH, IKUTILAH AKU (ikuti akhlak Ku), Niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Katakanlah : TAATILAH ALLAH dan Rasul Nya : jika kamu
berpaling Allah tidak menyukai orang-orang kafir.
Catatan : Hadist yang di riwayatkan oleh Aisyah Ra : Malaikat diciptakan
dari NUR (CAHAYA) dan JIN dari NAR (API).
ASY-SYAMS : 7-10 : Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan). Maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) KEFASIKAN dan
KETAKWAANNYA.
AL-‘ANKABUUT : 57 : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan (dibangkitkan).

Perjalanan META FISIKA (ISRA’MI’RAJ) Nabi Besar MUHAMMAD SAW :

Terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke 11 masa kenabian (sebelum menjadi


Rasul). Tahun kesedihan : diboikot secara umum oleh kaum Qurais,
tantangan perjuangan bertambah sengit, ditambah kesedihan dengan
meninggalnya paman tercinta Abu Tholib dalam perjuangan beliau sebagai
perisai : kemudian ditinggal istri tercinta Siti Khadijah yang banyak
berkorban membantu perjuangan nabi baik secara spiritual dan material.
Tahun-tahun ini dikenal dalam sejarah disebut Aamulhuzni (tahun
kesedihan).
PEMBAHASAN :
AL-QUR’AN (Surat Al-Isra’ ayat 1) : Maha suci Allah, yang telah
memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari AL Masjidil Haram ke Al
Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya (847), agar kami
perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
7

Maha Suci Allah : Dalam ilmu tauhid (pelajaran sifat 20)= ma’rifatul
muftadi sifat Allah yang 7 (tujuh) yaitu sifat ma’ani= kodrat, Iradat,
Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam, inilah yang dimaksud ( tersirat)
dalam ayat maka suci Allah .
Memperjalankan hambanya (abdi); sebenarnya yang dimaksud, yang
mampu menjalankan itu adalah sifat 7. Kodrat (kuasa) itulah akal
(ghoibnya jibril namanya) ; Iradat (kehendak itulah pikiran (ghoibnya
mikail namanya ); Ilmu (tahu) itulah pengetahuan (ghoibnya Isrofil
namanya; Hayat (hidup) berserta Sama’ (mendengar), Bashar (melihat);
Kalam (berkata–kata) adalah Ijroil namanya. Tertuju dan terhimpun
dalam diri insan alias Abdi (hamba) yang dilahirkan atau dinamakan
jasad.
Malam hari; Kenapa dipilih pada malam hari. Kok tidak siang hari?;
tentunya ada alasan tertentu .
Pertama: Keadaan malam hari pasti sunyi, jadi kalau mendengar
sesuatu alias yang ghaib (samar-samar) terdengar dengan jelas
karena tidak terganggu aktifitas manusia mengais rejeki seperti
pada siang hari.
Kedua: Melihat sesuatu yang gaib seperti alam kubur tidak
terganggu sinar matahari, sehingga terlihat dengan jelas.
Ketiga : Hakekatnya ini adalah perjalanan rahasia, langit berserta
isinya (seperti bintang & bulan) akan nampak jelas terlihat dan
sekaligus untuk menguji keimanan umat Muhammad apakah
percaya atau tidak apabila di beritakan nanti.
Dari Masjidil Haram ( BAITULLAH ) ke Masjidil Aqsa ( Baitu Maqdis ) ;
Muhammad mendapat isarat ( diiringi) oleh Jibril untuk melakukan
wudhu dengan air zam-zam ( air yang suci lagi mensucikan ) yaitu
untuk membersihkan jasad dari kelakuan ( Muhadas ) atau dalam
riwayat lain hati Nabi di bersihkan oleh jibril dengan air zam-zam.
Atau yang dimaksud dalam pengertian yang tersirat yaitu untuk
membersihkan dari perasaan (jiwa) yang sedih untuk menerima berita
yang mengembirakan alias Anugerah dari Allah.
Menurut riwayat orang-orang yang tembus (terbuka hijab), air zam-
zam itu merupakan mata air salah satu cabang dari telaga AL
KAUTSAR, Cabang yang lain dirahasiakan takut menjadi fitnah terkait
peristiwa 1 syawal 1999 (diri bertemu dengan diri yang sebenarnya).

Gambaran ini tersurat dalam Al-Quran Surat Al-Anbiyaa ayat


:”.........bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu
yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air (*)
8

kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka


tiada juga beriman ?”. (*) keterangan air Al-Kautsar yaitu air yang
hidup lagi menghidupkan.

Karena berserta jibril as, jasad Nabi Muhammad yang sudah bersih
berubah menjadi badan cahaya. Dalam Ilmu fisika apabila elektron
ketemu intielektron (positron) maka akan berubah menjadi cahaya. Ini
amat logis (masuk akal) karena jibril adalah mahkluk cahaya. Maka
dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik jasad Muhammad tidak
hancur karena telah berubah menjadi badan cahaya.

Perjalanan yang cepat menuju masjidil Aqsa mendapat berbagai


pengalaman yaitu apabila Nabi melewati kuburan, melihat api yang
menyala–nyala dengan suara bergemuruh. Didalam Al-Quran
dinyatakan api neraka atau kubur itu bahan bakarnya batu dan tulang
belulang manusia. Betapa tersiksanya orang-orang dialam kubur,
karena melakukan kejahatan diwaktu masih hidup di dunia. Jadi
sesuai tugas beliau memperbaiki ahklak manusia supaya terlepas siksa
kubur.

Sampai di masjidil Aqsa (baitul maqdis) melakukan sembahyang dua


rakaat, sebagai sujud sukur, pada suatu tempat dan sekeilingnya
diberkati Tuhan pencipta semesta sekalian Alam, dengan diturunkan
Nabi-nabi di negeri ini dan kesuburan tanahnya, Masjidil Aqsa ini
adalah bekas kuil Nabi Sulaiman. Aqsa itu artinya salip
(persimpangan), maka terbelah menjadi 4 bagian yaitu agama
Sulaiman (khong hu cu); Agama Musa; Agama Ibrahim; Agama Isa.
Karena Nabi-nabi banyak dari keturunan Ibrahim as, maka beliau
dikenal sebagai Bapak dari sekalian para Nabi, termasuk MUHAMMAD
BIN ABDULLAH dari jalur Ismail as.
Dimasjid inilah sebenar-benarnya Nabi Muhammad terakhir
melakukan SEMBAHYANG belum SHOLAT karena Visi dan Misinya lain.

Setelah istirahat Nabi melakukan tafakur duduk disebuah batu


sebelum Mi’raj kelangit 7. Ketika nabi Mi’raj batu ini juga ikut
terangkat, dan sekarang bisa dilihat pada bagian Masjidil Aqsha,
karena batu ini tetap MENGAMBANG sampai sekarang. Kata Rasululah
batu ini sebagai bukti bahwa aku betul-betul Mi’raj (naik) kelangit 7,
supaya umatku percaya. Disinilah muncul Tasbih, Tahmid, Takbir
ketika terangkat yaitu Subkhanallah, Alhamdulillah, Allah Akbar. 33 x
9

3 = 99. Setelah sampai alam barzah, umur rata-rata orang disitu


sekitar 30-33 th, jadi muda semua tidak ada yang bayi atau tua.

Alam Barzah : Perjalanan nabi sampai alam ini mendapat suatu kampung
dikenal baitul makmur (langit ke 7) melihat para malaikat dan orang-
orang yang terangkat (nafi) dan dikenal dengan nama Nabi : bertawaf
terus, ruku’ terus, dan sujud terus, serta bertasbih terus, seperti orang
menjalani panggilan haji di Baitullah. Nabi juga melihat tawafnya alam
semesta yang tergambar dari tawafnya bintang dan planet-planet.
Tercantum dalam Al-Qur’an (surat Al-Israa’ ayat 44): “langit yang
tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka, sesungguhnya dia adalah
Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun”. Jadi kalau dikaji keilmuannya perjalanan baru yang
tersurat (atau bacaan) saja. Belum sampai tasbih yang tersirat atau
keutamaannya. Maka banyak Nabi-Nabi yang perjalanan hayatnya
sampai alam Malakut. Belum sampai alam Nurjanah.

Sahara Sidratul Muntaha : Setelah kelangit ke 7 kata Jibril “aku sampai


disini saja menemanimu, silahkan nanti melanjutkan perjalanan
sendiri sampai Sahara Sidratul Muntaha. Alasan Jibril ini perlu kita
cermati karena misi utama nabi Mi’raj adalah ingin menemui Allah
(Tuhan pencipta semesta sekalian alam). Sebenarnya Jibril ini ingin
memberikan pelajaran kepada Muhammad bahwa hasil perjuangan,
pengorbanan, dan penderitaan beliau tidaklah sia-sia karena mampu
melanjutkan perjalanan dari alam Malakut ke alam yang lebih mulia
yaitu Sahara Sidratul Muntaha. Seperti :
Merubah akidah kaum jahiliyah daripada menyembah berhala lebih
baik menyembah Tuhan yang menciptakan alam semesta.
Mengangkat harkat dan martabat wanita, sebab saat itu apabila
penguasa mekah punya anak bayi perempuan akan dikubur hidup-
hidup, yang dianggap wanita tidak bisa meneruskan
kekuasaannya.
Menyantuni anak yatim, memberi makan kaum kerabat yang miskin,
budak belian serta membebaskan perbudakan dengan
menghabiskan harta yang banyak.
Penderitaan mendapat tantangan yang berat dari kaumnya sendiri
dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan akhlak manusia.
10

Perjuangan kelakuan jasad (Muhadas) atau Abdi, inilah yang


menyebabkan kemuliaan jasad hingga badan Nabi bisa dirubah menjadi
badan cahaya dan bisa ke Sahara Sidratul Muntaha. Dialam ini nabi
Muhammad sangat takjub dan tertegun melihat keindahan alam yang
begitu luar biasa yang belum pernah beliau lihat yaitu Surga (Nurjanah)

Tetapi dialam ini tidak ditemui siapa-siapa sedang perjalanannya


terhenti di sini saja, terhalang oleh Sahara Sidratul Muntaha yang
merupakan rap-rap atau dinding-dinding yang amat kuat (belum bisa
ditembus). Sedang yang dilihat disitu ada sebuah tugu yang menjulang
tinggi yang dinamakan Tugu Sahara Sidratul Muntaha atau tiang Arsy.
Pada saat itulah karena tidak ditemui siapa-siapa, padahal Nabi ingin
bertemu dengan Tuhan (Allah), didalam batin Nabi terbetik “ barangkali
aku ini Tuhan juga”, maka seketika itu terdengar suara yang
mengejutkan “HU” (aku), Nabi Muhammad terperanjat atau terkejut
langsung lemas (bergetaran), lemah dan tidak berdaya sama sekali
karena takut, seraya Nabi mengucap kalimat tauhid : “LAHAULA
WALAQUWATA ILA BILLAH “. Dan Nabi melihat tulisan cahaya di tiang
Arsy : “ALLAHU AKBAR”. Dan dilanjutkan persaksian Allah ta’ala yang
Maha Kuat seraya nabi bangkit dengan sahadad Taubat terlintas tulisan
cahaya : ASHADUALAILAHAILLALLAH HU ASHADUANNA MUHAMMAD
RASULULLAH. Membatalkan sahadad yang didapat masa-masa tanda-
tanda kenabian saat beliau bermunajad yaitu
“ASHADUALAILAHAILLALLAH WA ASHADUANNA MUHAMMAD
RASULULLAH.” Dikira Muhamad DIALAH yang menjadi utusan
(pesuruhnya) ,ternyata didalam perjalanan Isra’ mi’raj ini yang menjadi
utusan adalah NUR beliau “NUR MUHAMMAD”.

Nabi taubat dan aku bersaksi, karena ada dua (2) akuan maka
hukumnya syirik, karena persaksian yang kuat hanya Allah ta’ala
sendiri. pemahamanya:
As : huruf alif besar tunggal
Asa : kosong
Artinya Tunggal tapi kosong yaitu Inya meliputi semesta sekalian alam
yang ada hanya namanya saja ( ) Hu Ashadu anna Muhammad
Rasulullah Sebenar- benarnya (tunggal juga ) bahwa Nur Muhammad
itu utusan Allah.
Jelas saja Nabi tidak bertemu Tuhan karena orangnya meliputi semesta
sekalian alam,dalam pengertian “Dia maha dekat” terjawab dalam Al-
Quran surat Al-hadid ayat 3-4: “Dia yang awal Dia yang akhir, yang
11

zhahir dan yang batin......(selanjutnya )....DAN DIA BERSAMA KAMU


DIMANA KAMU BERADA .”
Dan surat AL –baqarah ayat 115 dan 186 : “....maka kemana kamu
menghadap disitulah wajah Allah”. Dan apabila hamba hambaku
bertanya kepadamu ( ya Muhammad) tentang Aku. Maka jawablah
bahwasannya aku adalah dekat.

Karena beliau diangkat sampai Sahara Sidratul Muntaha, disitu beliau


diresmikan menjadi RASUL. Maka disitu beliau menambahkan SHOLAT
(bukan sembahyang ). PUASA (ramadhan). ZAKAT dan HAJI (di kota
mekah). Dan kiblat umat Islam dipindahkan dari BAITUL MAQDIS
(masjidil aqsa ) ke BAITULLAH (masjidil haram ). Tercantum dalam surat
Al- baqarah ayat 142-152 (tolong di baca). Pasti ada alasan yaitu yang
paling pokok hijrah dari SEMBAHNYANG ke SHOLAT. Karena intinya
ajaran sholat jauh lebih sempurna dari ajaran sembahyang. Dan
menjauhkan dari shadat syirik. Dan sebenarnya ajaran sholat, puasa,
haji, adalah melatih diri yang kasar (jasad/ abdi) untuk mencegah
perbuatan keji dan mungkar. Supaya menjadi orang yang berakhlak
mulia (Akhlakul Karimah).

Perpindahan kiblat ini bisa di lihat di masjidil kiblatain (masjid yang


punya dua arah), dikala kita melakukan perjalanan Haji.

Pada waktu beliau berusia 43 tahun maka dapat diliat perjalanan beliau
singkat dan cepat maka bertemulah antara sifat beliau yang tujuh (7)
dengan jasad beliau dinamakan MUHAMMAD RASULULLAH .
Setelah Isra’ Mi’raj ini ajaran yang dibawa Muhammad Rasulullah
bernama Agama ISLAM. Yang menyelamatkan Semesta sekalian Alam
atau RAHMATAN LIL ALAMIN, tersusun dalam rukun Iman dan Rukun
Islam.

PERJALANAN PENYUSUNAN RUKUN IMAN.


Berkaitan terciptanya alam besar dengan alam kecil (bumi dengan
jasad adam).
Bermula kosong (0) CAHAYA LEDAKAN (API) TIMBUL
MASA GAS, CAIR , PADAT

Api + angin + air + tanah= BUMI


12

b. 0 = ghaib rahasia nur (malaikat ) api (jin /iblis )

LA ILAHA ILA

api, angin, air, tanah adam

ALLAH

Adam = Nama zat wajibal wujud

Allah = Nama kebesaran zat wajibal wujud.

Keterangan:

Alam dulu kosong, terjadi peristiwa luar biasa (nur & nar), kemudian
baru ada Angin, ada Air, ada Tanah, baru tercipta Adam baru ada
nama ALLAH .

Dari rangkaian inilah tersusun Rukun Iman ada 6, dari perjalanan


berasal tiada (0), kemudian ADA , kemudian TIADA (0) alias Qiyamat .

Tahapan kembali dari sahara sidratul muntaha sampai ke baitullah , di


jadikan penyusunan Rukun Iman.

Sahara sidratul muntaha :

Di alam ini tidak bertemu Tuhan dan diri Nabi mengaku “barang
kali aku ini Tuhan juga“. Sebab dari kesalahan ini justru
mendapat jawaban seketika dari RAHASIA (ghoib), terdengar
suara HU (AKU) seketika Nabi tidak berdaya dan seketika itu
pula percaya adanya Tuhan, seraya mengucapkan “lahaula
walakuwatta illa billah “. Ditilik suara tadi kata Nabi “Suara tadi
suaraku juga, yang mendengar aku juga”. Artinya Dia (Tuhan )
itu maha dekat dan beserta kita dimana kita berada. Karena
13

mendengar bisikan hati Nabi “barang kali aku ini Tuhan juga”,
adalah kesalahan yang berbuah Iman, maka Rukun Iman yang
pertama Percaya Kepada Ghaib (Tuhan ) yang tiada namun ada.

Dibaitul makmur.
Nabi kita melihat mahluk Cahaya (MALAIKAT) bertawaf terus,
ruku’ terus, sujud terus, dan bertasbih terus, dan dialam ini
Nabi juga bertemu dan berdialog dengan Nabi yang telah lewat
seperti Ibrahim, Musa, dan Isa yang punya kitab ajaran (agama)
. Dari peristiwa ini disusunlah Rukun Iman yang kedua percaya
kepada malaikat dan rukun Iman yang ketiga percaya kepada
kitab–kitabNya.

Di Baitul maqdis.
Nabi kita sangat percaya masjid dan sekelilingnya adalah
tempat-tempat yang di berkati Tuhan. Batu bekas tempat
bertafakur itu terangkat (melayang ) dan tetap melayang tidak
jatuh ketanah. Nabi-nabi yang memiliki kitab yang di temui di
alam malakut lahir dari negeri ini. Maka dari sinilah disusun
Rukun Iman yang ke empat Percaya kepada RasulNya.

Para Rasul ini membawa berita tentang keadaan langit dan


bumi beserta penghuni–penghuninya diciptakan dalam keadaan
berpasang-pasangan, dipengaruhi muatan positif dan negatif,
yaitu sifat Malaikat dan Jin (iblis ).

Perjanjian ini sejak Adam akan dijadikan khalifah di bumi,


bahwa iblis akan menggoda anak cucu Adam supaya menjadi
teman hidup di neraka (api). Keadaan ini di benarkan Nabi kita
lewat kuburan di dapati api yang menyala–nyala yang bahan
bakarnya batu dan tulang belulang manusia. Orang yang
mengikuti teladan para Rasul menjadi orang yang selamat alias
beruntung, dan orang yang mengikuti hawa nafsunya yang
melewati batas alias mengikuti sifat iblis menjadi orang yang
celaka atau tersiksa serta rugi selama-lamanya. Maka
14

disusunlah Rukun Iman yang kelima Percaya Kepada Takdir,


dengan Qhodo dan Qodarnya ( untung atau rugi ).

Di Baitullah :
Dikala Nabi menjalani Mi’raj ,Nabi kita melihat tawafnya alam
semesta. Ternyata alam besar seperti bintang-bintang ada masa
akhirnya alias mati. Karena bintang tersebut kehabisan energi
lepas kendali dari garis orbit kemudian meledak dan hancur,
Tawafnya manusia di Baitullah ini sama tawafnya alam semesta
maka bergerak kekiri melawan putaran jarum jam. Artinya
setiap barang yang baharu atau ciptaan pasti ada akhirnya alias
kiamat /mati. Karena alam besar mati (meledak) ternyata
terjadi planet yang lebih kecil. Maka bagi manusia yang mati
dan masuk api kubur (hancur ) maka akan dikumpulkan atau di
bentuk kembali alias bangkitkan lagi, Maka dari peristiwa ini
disusun Rukun Iman yang ke enam Percaya Kepada Hari
Qiyamat alias juga Hari Berbangkit.

KESALAHAN PEMAHAMAN PEMAKAIAN RUKUN ISLAM PADA SAAT


SEKARANG :

Kalangan umat Islam dewasa ini banyak salah mengerti bahwa


menjalankan Rukun Islam tujuan utamanya adalah lebih
mementingkan hubungan dengan Tuhan (habluminaAllah ), supaya
menjadi ahli surga dan di jauhkan api neraka.

Pemahaman ini salah besar, karena tidak mengerti hakikat hidup yang
sebenarnya pada diri mahkluk. Ketika Nabi Muhammad Mi’raj
mencari Tuhan ternyata tidak bertemu. Ternyata Tuhan itu hakikatnya
adalah yang hidup. Jadi hukum hakikat pada diri makhluk itu mati (0)
atau lahaula walaquwata illa billah.

Untuk mencari solusi pemahaman ini acuan kita surat Al- Israa’ ayat
14 “ bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisap terhadapmu (amal perbuatanmu )”. Ayat ini yang dimaksud
15

adalah yang hidup menghisap perbuatan yang hidup. Dan yang


dimaksud kitab untuk diri makhluk yaitu mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Seluruh anggota tubuh merupakan catatan atau
kitab yang harus dipertanggung jawabkan. Apakah baik atau buruk,
barang siapa menanam kebaikan sesungguhnya buahnya kebaikan
pula, dan ini (kebaikan) untuk dirinya sendiri. Dan siapa menanam
keburukan maka buahnya keburukan pula, dan keburukan itu
menimpa atau untuk dirinya sendiri pula.

Apabila sudah mengerti, bahwa berbuat baik sesama manusia


(habluminanas) itu pada hakikatnya membangun hubungan baik
dengan Tuhan (hablumminaAllah), jadi dapat disimpulkan
kesempurnaan habluminaAllah itu tergantung dari kesempurnaan
(Habluminannas) .

Apabila tidak sempurna habluminannas maka tidak syah


habluminaAllah. Sehingga nyata umat Islam sekarang ini rusak berat ,
tidak bisa jadi Islam RAHMATAN LIL ALAMIN. Karena tidak bisa jadi
contoh atau teladan pada amal perbuatanya.

Pemahaman Rukun Iman Yang Sebenarnya.


Syahadad.
Syahadad yang benar adalah syahadad setelah Nabi Mi’raj, jangan
memakai syahadad di dapat dari munajad ketika usia 20-25 tahun
ketika baru ada tanda–tanda kenabian.
Pengertianya mengandung dua akuan (kekuasaan) yaitu Aku
Bersaksi ( masih syirik ). Sayangnya umat Islam sebagian besar
masih memakai syahadad ini, tidak mau menggali riwayat Mi’raj
Nabi. Sampai–sampai kiblat umat Islam dipindahkan dari Baitil
Maqdis ke Baitullah, umat islam tidak tahu maksud yang tersirat.
Sholat.
Sholat dengan sembahyang, apabila di gali yang mendalam (tersirat)
jauh sekali perbedaanya. Kalau yang digali hanya yang tesurat saja
alias ritualnya saja memang bedanya tipis. Biar tipis tapi kalau tidak
tahu tentang bahaya syirik maka akan menyesal setelah
16

kita mati, kalau tidak percaya kita nanti sama-sama mati, banyak
alim ulama’ yang masuk neraka.
Sembahyang itu mencari pahala hendak masuk syurga, Sholat itu
tujuanya supaya berakhlak mulia. Syurga itu urusan Tuhan kita tidak
tahu lagi urusan syurga, karena kita percaya 1.000.000 % Tuhan
mengetahui amal perbuatan kita, karena Dia maha mengatur
urusan mahkluknya.

Puasa.
Puasa pada hakikatnya untuk mendekatkan diri kita terhadap
orang-orang lebih banyak laparnya dari pada kenyangnya. Hadist
Qudsi “Kata Allah ta’ala puasa itu untuk diriku”. Apabila sudah
mengerti bahwa yang hidup itu kata Allah ta’ala tiada lain adalah
Aku, maka akan mengerti hadist tersebut yang dimaksud.
Puasa ramadhan yaitu cuti 30 hari tidak menuruti kehendak jasad
yang bersifat perhiasan, untuk bisa menyantuni anak yatim dan
memberi makan orang miskin.

Orang Islam sekarang ini puasanya mengejar pahala juga dan malah
kalau melihat orang Islam yang tidak puasa mengatakan kafir,
padahal ada sebuah hadist yang mengatakan: ” syariatnya dia
berpuasa padahal hakikatnya dia batal puasanya, ada yang
syariatnya dia batal puasanya atau tidak berpuasa padahal
hakikatnya dia benar-benar berpuasa “.
Artinya : yang berpuasa, tetapi tidak menghulurkan tangan itu yang
batal puasanya, tidak berpuasa tetapi dia menghulurkan tangan
(memberi makan ) itu sebenar–benarnya berpuasa.

Zakat (Fitrah dan Mal):


Untuk menekankan bahwa pekerjaan sholat dan puasa itu intinya
berbuat baik dan mau berkorban.
Al-Qurannya:
-Akimusholah wa atutzakah (dirikanlah sholat dan berzakat) -
Fasholilirobikawanhkar (dirikan sholat dan berkorbanlah ).
17

HAJI :
Intinya berziarah, melihat perjuangan utusan Allah dan meneladani
amal perbuatanya para utusan Allah.
Haji yang mabrur itu adalah apabila perkataanya baik (berakhlak
mulia) dan mau memberi makan orang-orang miskin penduduk
sekitar mekah.

MA’RIFATUR RASUL :
Tahu ilmu ma’rifat muftadi, Ma’rifat murtawasid, dan Ma’rifat muntaha
yaitu pelajaran tentang sifat 20, tentang zat. sifat. af’al dan asma, dan
yang terakhir tahu rahasia diri yang sebenarnya dan bagaimana harus
berlaku dialam semesta.
Ma’rifaturrasul adalah ilmu kesempurnaan yang terhimpun dalam
susunan AZAN.

TAKBIR adalah penyatuan antara sifat dengan zat dalam gerak dan
diamnya.
SYAHADAD. pada gerak dan diam itu sebenarnya adalah perjalanan Nur
Muhammad dialam semesta, dan yang menggerakan Nur
Muhammad adalah sifat Ahmad.
SHOLAT. adalah menjalankan isinya “bismillahirahmanirahim”
pemakainnya Ya Ahmad, Ya Muhammad (memberi makan dan
menyatuni) dengan ikhlas.
IV. FALAH . adalah yang menang itu pemakaian sifat tujuh (7) sampai
akhir hayat yaitu pemakaian Hu Allah.
TAKBIR . Allah itu namaku, Hu itu Akuanku. naik turun nafas itu adalah
zatku, yang ingat , yang kuasa , yang berilmu itu Aku. Kamu
hakikatnya mati (lahulawala quwata ilabillah ) : bodoh, hina, tuli
dan bisu.
Ahmad itu orangnya,
Bar itu meliputi semesta sekalian alam termasuk diri yang nyata.
VI. LAILAHAILALLAH. Esa yangmengesakan semesta sekalian alam.
18

Allah itu jubahku, Hu itu perjalanan hayatku, Ahmad itu aku,


Jubahku meliputi semesta sekalian alam, Pekerjaan Ahmad itu
Rahman Rahim.

Inilah pemakaian yang sebenarnya, yang tersurat dalam Al-Quran surat


Al-Israa’ ayat 44 dan Al- Baqarah ayat 115 dan 158, Ali Imran ayat 31-32
,An –Nisaa’ ayat 1.

KESIMPULAN

a. ALLAH MUHAMAD ‫ذمحم‬ ‫اهلل‬

API )‫ (م‬MIM )‫ (ا‬ALIF


ANGIN )‫(ح‬HA )‫ (ل‬LAM
AIR )‫(م‬MIM )‫(ل‬LAM
TANAH )‫(ذ‬DAL )‫ (ه‬HA

Lailahailallah ahmad kalamullah


Lailahailallah muhamad rasulullah
kodrat
‫م‬
AHMAD Iradat
‫ه‬
Ilmu
‫م‬ MUHAMAD Hayat

‫ذ‬ Sama’
Bashar

Kalam

b. Perjalanan Muhamad Bin Abdullah adalah akhlakul karimah,


sebagai buahnya Rukun Islam yaitu sifat sidiq, sifat tabliq, sifat
amanah, sifat fatonah supaya benar-benar menjadi orang AL-
Amin (dapat dipercaya ).
19

Perjalanan Muhammad Rusli bin Amir adalah akhlakul karimah dan


nafsu menuju Mutma’inah yaitu pemakaian isinya
Bismilahirrahmanirrahim dengan iklasnya, ridhanya, sabarnya,
dan sangka baiknya sebagai buahnya Rukun Iman dengan
menyatuni dan memberi makan (anak yatim piatu dan orang
miskin) lewat pintu hayat.
Sebagai perwujudan ilmu kesempurnaan yaitu perjalanan cahaya
akhlakul karimah dan nafsu mutma’inah sampai menemukan
rahimya inalillahi wainailaihi rajiun, sempurna dialam semesta
perjalanan Nur Muhammad maujudan Nur ManiAllah Buahnya
Ma’rifatullah Kembali (nafi ) ke Nur Zat (kembali ke Ahmad
/Orangnya) : (satu rasa, senyawa dan serahasia). Perjalanan
menembus Sahara Sidratul Muntaha sampai alam Ahmad,
Rahmat dan Nikmat.
Perjalanan hidup Muhammad bin Abdullah dan Muhammad Rusli
bin Amir mendapat bimbingan dari Guru Besar Gafar Harun Ar-
Arasyid bin Adam as,dalam naungan Ar-Ruh Al-Amin (jibril as).
Penyempurnaan Rukun Ikhlas :
Jangan merasa berkuasa.
Jangan merasa memiliki.
Jangan merasa paling benar (berilmu)
Jangan merasa baik
Jangan merasa bisa hidup sendiri (lahaula walaquwata ilabillah).
Mi’raj bagi orang-orang yang sempurna ma’rifatnya yaitu:
pada sifat qodrat (kuasa) adalah akal alias jibril.
Pada sifat Iradat (kehendak) adalah pikiran alias Mikail.
Pada sifat Ilmu (tahu) adalah pengetahuan alias Isrofil.
Naik turunya akal (jibril),pikiran, (mikail),dan ilmu isrofil .
Inilah Mi’raj sebenarnya.

Untuk menyempurnakan perbuatan (Muhadas ):


Kodrat bersama sama’ itulah Jibril
Iradat bersama bashar itulah Mikail
Ilmu bersama kalam itulah Isrofil
20

Hayat bersama Hu (rahman rahim) itulah ijroil.


Nampak pada diri orang tersebut: sifat adil, arif, bijaksana,
dan sabar (lemah lembut).

Penutup:
Sekian buku Metafisika Tauhid Islam Ma’rifaturrasul dalam format ebook.
Mohon maaf jika ada kesalahan kami dalam menyalin ulang .
untuk melengkapi buku ini baca juga :
A. Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah
B. Kunci Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah
C.Perjalanan Hayat
D.Menelusuri Riwayat Muhamad Saw Hingga di Isra’ Mi’rajkan

Untuk info: http:www.majelisalamin.my.id

Anda mungkin juga menyukai