Meta Fisika
Tauhid Islam
Ma’rifaturrasul
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap “ALLAH HU AKBAR”, buku ini kami susun khusus untuk
majelis Al-Amien dan orang orang yang mau percaya.
Untuk mengingat perjalanan hayat orang yang kita teladani MUHAMMAD BIN
ABDULLAH , MUHAMMAD RUSLI BIN AMIR, GURU BESAR GAFAR HARUN AR-
RASYID BIN ADAM AS. Serta sebagai tanda bakti kami kepada kedua orang tua.
Mudah mudahan buku ini diharapkan bisa merukunkan Umat Islam yang pecah
menjadi 73 golongan, menjadi SATU GOLONGAN yang Rahmatan LIL Alamin,
dengan judul :
Atas kehilafan dan kurang sempurnanya dalam penuyusunan buku ini, maka
kami orang yang amat dhoif mohon dimaafkan yang sebesar besarnnya.
Wassalamualaiakum wr.wb.
(Rahasia)
21 rajab 1427 h
27 rejeb 1939
15 agustus 2006.
2
Bermula alam ini kosong (0) artinya: belum ada yang bisa disebut. Dalam
tatanan ilmu disebut RAHASIA atau GHOIB.
a). Sebelum terjadi ledakan besar (big bang) ada teori yang
mengemukakan terjadi lintasan cahaya (NUR) yang sangat luar
biasa dan tidak diketahui dari mana asal usulnya. Didalam ilmu
Tauhid (ketuhanan) dinamakan “TIADA PERMULAAN DAN TIADA
BERKESUDAHAN” alias Qadim artinya SIFAT KEKAL ABADI. Teori
kejadian ini dinamakan WHITE HOLE (lubang besar putuh). Teori ini
memang tidak populer tetapi apabila kita memperhatikan kejadian
–kejadian alam seperti saat sebelum terjadi hujan dan terjadi hujan
bisa kita lihat dari kilatan–kilatan dilangit sehingga terjadi suara
petir atau halilintar atau guruh, diiringi awan gelap.
b). Dari cahaya (nur) ini membentuk alam semesta yang tersusun dari
zat-zat yang sangat rapat, padat, dan panas. Sehingga teori white
hole (lubang putih besar) adalah benar. Dan kita mendukungnya
untuk memperkuat teori berikutnya yang menjadi pasangan yaitu
TEORI LEDAKAN BESAR (big bang). Ingat penciptaan alam semesta
dalam keadaan berpasang-pasangan, (pesan Al-Quran): Ali Imron
190-191.
c). Terjadi ledakan kosmik yang di sebut BIG BANG (ledakan besar dan
dahsyat) sejak saat itu alam semesta mengembang dan kemudian
mendingin. Terbentuklah LUBANG BESAR HITAM( black hole). Hasil
foto teleskop infrared candra tahun 2000 terlihat The Milk Way
3
(galaksi bima sakti) kepadatan masa black hole : 2,6 juta kali
matahari : jarak 26.000 tahun cahaya dari bumi : garis tengah
50.000 tahun cahaya : terdapat 100 milyar bintang dalam galaksi,
semua berorit ( bertawaf) , sesuai pesan Al-Quran Surat Yunus ayat
5, Surat Al-Anbiya ayat 30.
e). Sistem Tata Surya : Kesembilan planet dari sistem Tata Surya
mengelilingi Matahari pada bidang yang sama, kecuali pluto, planet
terjauh yang memotong bidang dengan membentuk sudut.
Kesembilan planet tersebut yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Plato. Khusus Bumi memiliki
satu satelit yang bernama Bulan sesuai pesan AL-QUR’AN Surat AR-
RA’AD Ayat 2. Dari keputusan pertemuan ahli Astronomi sedunia di
Cekoslowakia tanggal 25 Agustus 2006 planet Pluto di coret dari
sistem Tata Surya kita.
g). Pusat alam semesta ( bima sakti): dengan gaya tariknya (gravitasi)
yang kuat menjaga seluruh planet agar tetap pada orbitnya. Apabila
keluar dari garis orbit maka hancurlah tatanan alam semesta.
Terciptanya alam besar menjadi pelajaran bagi alam kecil (manusia) terhadap
Tuhanya (Tauhid).
Maha Suci Allah : Dalam ilmu tauhid (pelajaran sifat 20)= ma’rifatul
muftadi sifat Allah yang 7 (tujuh) yaitu sifat ma’ani= kodrat, Iradat,
Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam, inilah yang dimaksud ( tersirat)
dalam ayat maka suci Allah .
Memperjalankan hambanya (abdi); sebenarnya yang dimaksud, yang
mampu menjalankan itu adalah sifat 7. Kodrat (kuasa) itulah akal
(ghoibnya jibril namanya) ; Iradat (kehendak itulah pikiran (ghoibnya
mikail namanya ); Ilmu (tahu) itulah pengetahuan (ghoibnya Isrofil
namanya; Hayat (hidup) berserta Sama’ (mendengar), Bashar (melihat);
Kalam (berkata–kata) adalah Ijroil namanya. Tertuju dan terhimpun
dalam diri insan alias Abdi (hamba) yang dilahirkan atau dinamakan
jasad.
Malam hari; Kenapa dipilih pada malam hari. Kok tidak siang hari?;
tentunya ada alasan tertentu .
Pertama: Keadaan malam hari pasti sunyi, jadi kalau mendengar
sesuatu alias yang ghaib (samar-samar) terdengar dengan jelas
karena tidak terganggu aktifitas manusia mengais rejeki seperti
pada siang hari.
Kedua: Melihat sesuatu yang gaib seperti alam kubur tidak
terganggu sinar matahari, sehingga terlihat dengan jelas.
Ketiga : Hakekatnya ini adalah perjalanan rahasia, langit berserta
isinya (seperti bintang & bulan) akan nampak jelas terlihat dan
sekaligus untuk menguji keimanan umat Muhammad apakah
percaya atau tidak apabila di beritakan nanti.
Dari Masjidil Haram ( BAITULLAH ) ke Masjidil Aqsa ( Baitu Maqdis ) ;
Muhammad mendapat isarat ( diiringi) oleh Jibril untuk melakukan
wudhu dengan air zam-zam ( air yang suci lagi mensucikan ) yaitu
untuk membersihkan jasad dari kelakuan ( Muhadas ) atau dalam
riwayat lain hati Nabi di bersihkan oleh jibril dengan air zam-zam.
Atau yang dimaksud dalam pengertian yang tersirat yaitu untuk
membersihkan dari perasaan (jiwa) yang sedih untuk menerima berita
yang mengembirakan alias Anugerah dari Allah.
Menurut riwayat orang-orang yang tembus (terbuka hijab), air zam-
zam itu merupakan mata air salah satu cabang dari telaga AL
KAUTSAR, Cabang yang lain dirahasiakan takut menjadi fitnah terkait
peristiwa 1 syawal 1999 (diri bertemu dengan diri yang sebenarnya).
Karena berserta jibril as, jasad Nabi Muhammad yang sudah bersih
berubah menjadi badan cahaya. Dalam Ilmu fisika apabila elektron
ketemu intielektron (positron) maka akan berubah menjadi cahaya. Ini
amat logis (masuk akal) karena jibril adalah mahkluk cahaya. Maka
dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik jasad Muhammad tidak
hancur karena telah berubah menjadi badan cahaya.
Alam Barzah : Perjalanan nabi sampai alam ini mendapat suatu kampung
dikenal baitul makmur (langit ke 7) melihat para malaikat dan orang-
orang yang terangkat (nafi) dan dikenal dengan nama Nabi : bertawaf
terus, ruku’ terus, dan sujud terus, serta bertasbih terus, seperti orang
menjalani panggilan haji di Baitullah. Nabi juga melihat tawafnya alam
semesta yang tergambar dari tawafnya bintang dan planet-planet.
Tercantum dalam Al-Qur’an (surat Al-Israa’ ayat 44): “langit yang
tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka, sesungguhnya dia adalah
Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun”. Jadi kalau dikaji keilmuannya perjalanan baru yang
tersurat (atau bacaan) saja. Belum sampai tasbih yang tersirat atau
keutamaannya. Maka banyak Nabi-Nabi yang perjalanan hayatnya
sampai alam Malakut. Belum sampai alam Nurjanah.
Nabi taubat dan aku bersaksi, karena ada dua (2) akuan maka
hukumnya syirik, karena persaksian yang kuat hanya Allah ta’ala
sendiri. pemahamanya:
As : huruf alif besar tunggal
Asa : kosong
Artinya Tunggal tapi kosong yaitu Inya meliputi semesta sekalian alam
yang ada hanya namanya saja ( ) Hu Ashadu anna Muhammad
Rasulullah Sebenar- benarnya (tunggal juga ) bahwa Nur Muhammad
itu utusan Allah.
Jelas saja Nabi tidak bertemu Tuhan karena orangnya meliputi semesta
sekalian alam,dalam pengertian “Dia maha dekat” terjawab dalam Al-
Quran surat Al-hadid ayat 3-4: “Dia yang awal Dia yang akhir, yang
11
Pada waktu beliau berusia 43 tahun maka dapat diliat perjalanan beliau
singkat dan cepat maka bertemulah antara sifat beliau yang tujuh (7)
dengan jasad beliau dinamakan MUHAMMAD RASULULLAH .
Setelah Isra’ Mi’raj ini ajaran yang dibawa Muhammad Rasulullah
bernama Agama ISLAM. Yang menyelamatkan Semesta sekalian Alam
atau RAHMATAN LIL ALAMIN, tersusun dalam rukun Iman dan Rukun
Islam.
LA ILAHA ILA
ALLAH
Keterangan:
Alam dulu kosong, terjadi peristiwa luar biasa (nur & nar), kemudian
baru ada Angin, ada Air, ada Tanah, baru tercipta Adam baru ada
nama ALLAH .
Di alam ini tidak bertemu Tuhan dan diri Nabi mengaku “barang
kali aku ini Tuhan juga“. Sebab dari kesalahan ini justru
mendapat jawaban seketika dari RAHASIA (ghoib), terdengar
suara HU (AKU) seketika Nabi tidak berdaya dan seketika itu
pula percaya adanya Tuhan, seraya mengucapkan “lahaula
walakuwatta illa billah “. Ditilik suara tadi kata Nabi “Suara tadi
suaraku juga, yang mendengar aku juga”. Artinya Dia (Tuhan )
itu maha dekat dan beserta kita dimana kita berada. Karena
13
mendengar bisikan hati Nabi “barang kali aku ini Tuhan juga”,
adalah kesalahan yang berbuah Iman, maka Rukun Iman yang
pertama Percaya Kepada Ghaib (Tuhan ) yang tiada namun ada.
Dibaitul makmur.
Nabi kita melihat mahluk Cahaya (MALAIKAT) bertawaf terus,
ruku’ terus, sujud terus, dan bertasbih terus, dan dialam ini
Nabi juga bertemu dan berdialog dengan Nabi yang telah lewat
seperti Ibrahim, Musa, dan Isa yang punya kitab ajaran (agama)
. Dari peristiwa ini disusunlah Rukun Iman yang kedua percaya
kepada malaikat dan rukun Iman yang ketiga percaya kepada
kitab–kitabNya.
Di Baitul maqdis.
Nabi kita sangat percaya masjid dan sekelilingnya adalah
tempat-tempat yang di berkati Tuhan. Batu bekas tempat
bertafakur itu terangkat (melayang ) dan tetap melayang tidak
jatuh ketanah. Nabi-nabi yang memiliki kitab yang di temui di
alam malakut lahir dari negeri ini. Maka dari sinilah disusun
Rukun Iman yang ke empat Percaya kepada RasulNya.
Di Baitullah :
Dikala Nabi menjalani Mi’raj ,Nabi kita melihat tawafnya alam
semesta. Ternyata alam besar seperti bintang-bintang ada masa
akhirnya alias mati. Karena bintang tersebut kehabisan energi
lepas kendali dari garis orbit kemudian meledak dan hancur,
Tawafnya manusia di Baitullah ini sama tawafnya alam semesta
maka bergerak kekiri melawan putaran jarum jam. Artinya
setiap barang yang baharu atau ciptaan pasti ada akhirnya alias
kiamat /mati. Karena alam besar mati (meledak) ternyata
terjadi planet yang lebih kecil. Maka bagi manusia yang mati
dan masuk api kubur (hancur ) maka akan dikumpulkan atau di
bentuk kembali alias bangkitkan lagi, Maka dari peristiwa ini
disusun Rukun Iman yang ke enam Percaya Kepada Hari
Qiyamat alias juga Hari Berbangkit.
Pemahaman ini salah besar, karena tidak mengerti hakikat hidup yang
sebenarnya pada diri mahkluk. Ketika Nabi Muhammad Mi’raj
mencari Tuhan ternyata tidak bertemu. Ternyata Tuhan itu hakikatnya
adalah yang hidup. Jadi hukum hakikat pada diri makhluk itu mati (0)
atau lahaula walaquwata illa billah.
Untuk mencari solusi pemahaman ini acuan kita surat Al- Israa’ ayat
14 “ bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisap terhadapmu (amal perbuatanmu )”. Ayat ini yang dimaksud
15
kita mati, kalau tidak percaya kita nanti sama-sama mati, banyak
alim ulama’ yang masuk neraka.
Sembahyang itu mencari pahala hendak masuk syurga, Sholat itu
tujuanya supaya berakhlak mulia. Syurga itu urusan Tuhan kita tidak
tahu lagi urusan syurga, karena kita percaya 1.000.000 % Tuhan
mengetahui amal perbuatan kita, karena Dia maha mengatur
urusan mahkluknya.
Puasa.
Puasa pada hakikatnya untuk mendekatkan diri kita terhadap
orang-orang lebih banyak laparnya dari pada kenyangnya. Hadist
Qudsi “Kata Allah ta’ala puasa itu untuk diriku”. Apabila sudah
mengerti bahwa yang hidup itu kata Allah ta’ala tiada lain adalah
Aku, maka akan mengerti hadist tersebut yang dimaksud.
Puasa ramadhan yaitu cuti 30 hari tidak menuruti kehendak jasad
yang bersifat perhiasan, untuk bisa menyantuni anak yatim dan
memberi makan orang miskin.
Orang Islam sekarang ini puasanya mengejar pahala juga dan malah
kalau melihat orang Islam yang tidak puasa mengatakan kafir,
padahal ada sebuah hadist yang mengatakan: ” syariatnya dia
berpuasa padahal hakikatnya dia batal puasanya, ada yang
syariatnya dia batal puasanya atau tidak berpuasa padahal
hakikatnya dia benar-benar berpuasa “.
Artinya : yang berpuasa, tetapi tidak menghulurkan tangan itu yang
batal puasanya, tidak berpuasa tetapi dia menghulurkan tangan
(memberi makan ) itu sebenar–benarnya berpuasa.
HAJI :
Intinya berziarah, melihat perjuangan utusan Allah dan meneladani
amal perbuatanya para utusan Allah.
Haji yang mabrur itu adalah apabila perkataanya baik (berakhlak
mulia) dan mau memberi makan orang-orang miskin penduduk
sekitar mekah.
MA’RIFATUR RASUL :
Tahu ilmu ma’rifat muftadi, Ma’rifat murtawasid, dan Ma’rifat muntaha
yaitu pelajaran tentang sifat 20, tentang zat. sifat. af’al dan asma, dan
yang terakhir tahu rahasia diri yang sebenarnya dan bagaimana harus
berlaku dialam semesta.
Ma’rifaturrasul adalah ilmu kesempurnaan yang terhimpun dalam
susunan AZAN.
TAKBIR adalah penyatuan antara sifat dengan zat dalam gerak dan
diamnya.
SYAHADAD. pada gerak dan diam itu sebenarnya adalah perjalanan Nur
Muhammad dialam semesta, dan yang menggerakan Nur
Muhammad adalah sifat Ahmad.
SHOLAT. adalah menjalankan isinya “bismillahirahmanirahim”
pemakainnya Ya Ahmad, Ya Muhammad (memberi makan dan
menyatuni) dengan ikhlas.
IV. FALAH . adalah yang menang itu pemakaian sifat tujuh (7) sampai
akhir hayat yaitu pemakaian Hu Allah.
TAKBIR . Allah itu namaku, Hu itu Akuanku. naik turun nafas itu adalah
zatku, yang ingat , yang kuasa , yang berilmu itu Aku. Kamu
hakikatnya mati (lahulawala quwata ilabillah ) : bodoh, hina, tuli
dan bisu.
Ahmad itu orangnya,
Bar itu meliputi semesta sekalian alam termasuk diri yang nyata.
VI. LAILAHAILALLAH. Esa yangmengesakan semesta sekalian alam.
18
KESIMPULAN
ذ Sama’
Bashar
Kalam
Penutup:
Sekian buku Metafisika Tauhid Islam Ma’rifaturrasul dalam format ebook.
Mohon maaf jika ada kesalahan kami dalam menyalin ulang .
untuk melengkapi buku ini baca juga :
A. Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah
B. Kunci Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah
C.Perjalanan Hayat
D.Menelusuri Riwayat Muhamad Saw Hingga di Isra’ Mi’rajkan