sindrom
motoris
yang
disebabkan
karena
kelainan
perkembangan otak.
Anatomi dan Fungsi Otak
Dalam susunan sistem saraf pusat terdiri dari beberapa organ dan fungsi
secara umum, yatiu :
1.
2.
Cerebrum:
-fungsi kesadaran
-funsi intelektual
-tempat memproses dan menyimpan memori
-mengatur somatomotorik secara involunter
2. Cerebellum: -Archicerebellum : equilibrium
-Paleocerebellum : postur
-Neocerebellum : tonus otot
-mengatur gerakan kompleks somatomotorik secara involunter
-menyimpan memori
subclavian arteri
melintas lewat cisterna pontis ke tepi superior pons, berakhir dan bercabang
Tipe yang spesifik dari sinyal sensorik, motorik, dan integrative diproses
di regio yang berbeda di cerebral cortex.
Secara umum:
1.
2.
3.
Sensory Areas
Dapat dibagi menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.
Motor Areas
Dapat dibagi menjadi:
1.
Setiap regio dari primary motor area mengontrol kontraksi volunter dari
sekelompok otot yang spesifik.
2.
Association Areas
Dapat dibagi menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
Cerebellar Neuron
Fungsi: untuk membantu UMN dalam mengontrol pergerakan, untuk
menurunkan gerakan-gerakan error, untuk posture yang seimbang
Motor Pathway
1.
2.
3.
Ialah sel-sel di anterior gray column di medulla spinalis atau brainstem yang
aksonnya akan melewati saraf cranial atau peripheral ke motor end plate di
otot, disebut juga final common pathway.
Lesi Upper-Motor-Neuron
Neuron
Paralysis Flaccid
Paralysis Spastic
Menurun atau tidak Meningkat
Babinskis reflex
Atrophy
ada
Tidak ada
Ada
Fasciculation
Ada
Tidak ada atau ada akibat otot yg
fibrillation
Muscle Tone
Menurun
Motorik Pathway
1)
Asal
Motor
Tujuan
Motor
corticospinal
cortex
neuron
tract
primer
cranial
Fungsi
Kontrol
dari pergerakan
motor di otot
Persilangan
Bersilangan di
brain stem
(cerebral
nerve
di skelet,
Kontrol
corticospinal
cortex
neuron
tract
primer
cornu
(cerebral
anterior
skelet,
sebelum
hemisphere)
(anterior
voluntary
memasuki
gray
di pergerakan
Bersilangn ke
horn)
sisi
medulla
medulla
spinalis
spinalis
Fungsi spesifik : untuk pergerakan pada leher, trunk, dan koordinasi axial
skeleton
c. Corticobulbar Motor
Motor
Kontrol
tract
cortex
neuron
di pergerakan
primer
cornu
(cerebral
anterior
skelet,
bersilangan
hemisphere)
(anterior
voluntary
sebelum
gray
horn)
Descend tanpa
brsilangan,
synaps
medulla
spinalis
Fungsi spesifik : karena nantinya akan menuju ke nuclei cranial nerve (Nerve.
3,4,5,6,7,9,10,11,12) di pons dan M.O , berfungsi untuk pergerakan mata, lidah,
leher, mengunyah, ekspresi wajah, & bicara
2)
Tract
a.
rospinal
Rub
Asal
Tujuan
Red nucleus Motor
(midbrain)
neuron
Fungsi
Persilangan
Regulasi tonus Bersilangn ke
di otot
dan sisi
anterior
postur,
berlawanan
gray horn
involuntary
sebelum
memasuki
medulla
spinalis
Fungsi spesifik : untuk pergerakan ekstrimitas distal
b.
Tect Tectum
Motor
Regulasi dari Bersilangn ke
ospinal
(midbrain)
neuron
di posisi
anterior
gray
mata, sisi
kepala,
horn dan
leher berlawanan
lengan sebelum
di medulla terhadap
memasuki
spinalis
respon
medulla
cervicalis
terhadap
spinalis
stimulus
visual
dan
auditory,
involuntary
Funsi spesifik : untuk pergerakan mata berdasar stimulus visual
c.
Vesti Vestibular
Motor
Regulasi
bulospinal
di keseimbangan
Descend
nucleus
neuron
tanpa
(dekat
anterior
dengan
gray horn
involuntary
ke
sisi
batas M.O)
berlawanan
Fungsi spesifik : untuk keseimbangan gerakan kepala
d.
Reti Reticular
Somatic & Regulsi untuk Descend
culospinal
formation
Lateral
(network di motor
Medial
visceral
aktivitas
refleks
tanpa
dan bersilangan
di fungsi
anterior
autonomic,
dan lateral
involuntary
ke
sisi
berlawanan
gray horn
Fungsi spesifik :
-
Basal Ganglia
Fungsi : - Untuk inisiasi dan terminasi pergerakan
- Untuk mensupress gerakan yang tidak diinginkan
Cerebellum
Fungsi : - Untuk koordinasi aktivitas motorik voluntary (fine, skiled movement
and gross, propulsive movement ex: walking)
- Mengontrol equilibrium dan tonus otot
Epidemiologi
Konsumsi obat
Kelainan perkembangan
Infeksi Kandungan
Radiasi
Keracunan kehamilan
Lahir kembar
Kelahiran sulit
Prematur
Partus lama
a. matrix hemorrhage
b.
Hypoxic
Ischemic
Encephalopathy
Infant birth
Respiratory dis
(HMD)
Peningkatan tekanan thin
walled vein
Perdarahan pada matrix
zone
Periveventricular
leukomalacia
Cerebral lesion
c. developmentCP
motor abnormalities
Faktor Risiko
Infant
aspixia
Lack of O & incorporation of
amino acid
Hypoxia
Acidosis
cerebral
systemic
Tekanan
Iskemia
osmotic
berubah
Disorder of
Cerebral
cerebral
swelling & CNS
CP
damage
Klasifikasi
Sindrom motoris
Spastic diplegia
Neurophatologi
Periventrikular
Penyebab utama
Prematurity,
leukomalacia ( PVL )
infeksi, endocrine/metabolic
ischemia,
Spastic hemiplagia
thyroid
Stroke :in utero atau Thrombophilic
neonatal
infeksi,endocrine/metabolic,
genetic/
developmental,
periventral
Spastic quadriplegia
hemorrhagic
infarction
multicystic Iskemik,
PVL,
enchepalomalacia
Extrapyramidal
malformation
Basal
(athetoid, dyskinetic )
pathologi
globus,
disorder,
infeksi,
endocrine/metabolic,
genetic/developmental
ganglia Asphyxia,
kernicterus,
putamen, mitochondrial,
pallidus, genetic/metabolic.
thalamus
Manifestasi klinis
1. Spastic hemiplegia
- Kelainan terutama menyerang bagian tangan
- Terjadi penurunan spontaneous movement pada sisi yang terserang
- Terdapat keterlambatan berjalan
- Mungkin memperlihatkan terhentinya pertumbuhan terutama pada bagian
tangan dan thumbnail, terutama ketika terjadi keabnormalan pada lobus
parietal yang kontralateral, karena pertumbuhan dari ekstremitas ini
-
2. Spastic diplegia
-
3. Spastic quadriplegia
-
ekstensor respon
Flexion contracture pada siku dan lutut
Development disability termasuk abnormalitas berbicara dan melihat
4. Athetoid CP
-
Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
Sikap
Pergerakan involunter
Pemeriksaan reflek
Pemeriksaan IQ
Pemeriksaan penglihatan
Pemeriksaan pendengaran
Dapat menggunakan :
1. MRI untuk mengetahui letak lesi
2. pemeriksaan tambahan untuk memeriksa fungsi dari visual dan hearing
( pendengaran )
Treatment
Melibatkan banyak pihak seperti therapist, speech patologis, social workers,
educator, terutama orang tua yang setiap hari menjaga dan memperhatikan
kegiatan sehari-hari dari anaknya.
Untuk terapi awal dilakukan Physical therapi seperti terapi berjalan, berdiri,
stretch spastic muscle untuk mencegah deformitas terutama pada pasien diplegia.
Bila pasien mengalami spastic pada lower ekstremitas atau dislokasi dari hip
biasanya dilakukan surgical soft tissue untuk mengurangi spasm muscle. Jika
pasien yang mengalami severe spastic diplegia biasanya dilakukan prosedur
rhizotomi. Sedangkan pada pasien dengan spastic hemiplegia biasanya dilakukan
treatment secara surgical dengan tenotomi pada tendon archilles.
Sedangkan untuk memanagement pasien dengan quadriplegia biasanya dengan
memberikan kursi roda bermotor, peralatan makan khusus, pengaturan tempat
duduk yang sesuai dsb.
quadriplegia.
Occupational Therapy
Bertujuan untuk meningkatkan kemandirian melalui keterampilan
motorik halus. Occupational therapy ini membantu anak-anak untuk
meggunakkan peralatan adaptif seperti pemberian makan, tempat
2. Orthotic, gips/splints
Untuk membantu memberikan stabilitas, tetap dalam posisi sendi dan
membantu peregangan otot
3. Surgery
Pada penderita spastic diplegia ; jika pasien mengalami dislokasi pinggul,
maka dilakukan surgical soft-tissue procedure yang akan mengurangi
spasme otot di dekat pinggul. Pada penderita spastic hemiplegia ;
dilakukan rhizotomy procedure and tenotomy pada tendon untuk
mengurangi kelenturan oleh putusnya beberapa saraf
4. Education
Orangtua harus diberitahu bagaimana cara memperlakukan anaknya pada
kegiatan sehari-hari seperti member makan, menggendong, memakai baju,
memandikan dan bernain untuk mengurangi efek gangguan tonus otot.
Dianjurkan kepada orang tua agar pada anak penderita serebral palsy
dibiasakan pebelajaran berkomunikasi sebelum masuk sekolah
5. Pengobatan
- Tujuan : untuk mengurangi dampak dari cerebral palsy dan mencegah
-
komplikasi
Ex :
Benzodiazepine ; untuk mengendurkan otot, paling sering
digunakan d\adalah diazepam
Baclofen ; mengurangi kelenturan dengan relaksasi otot
Botulinum toxin / BOTOX ; diberikan secara injeksi, dan dapat
menurangi kekejangan.
DAFTAR PUSTAKA