KESEHATAN KERJA
TOPIK PEMBAHASAN
I.
Pendidikan
Kesehatan
Penanggulangan Kemiskinan
11 Prioritas Nasional
Ketahanan Pangan
Infrastruktur
Energi
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan
9
Bencana
Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi
Teknologi
PRIORITAS WILAYAH
PRIORITAS BIDANG
Prioritas Lainnya
13
Bidang Perekonomian
14
PERMASALAHAN POKOK
A. Bidang Ketenagakerjaan
1. Rendahnya Mutu dan Kompetensi SDM
:
Lanjutan
2. Besarnya pengangguran dan setengah
pengangguran.
a. Jumlah penganggur : 7,39 juta (6,25%).
b. Jumlah setengah penganggur : 10,89
juta (29,58%).
3. Belum link and match (masih output oriented
belum job oriented) antara dunia kerja dan
dunia pendidikan.
4. Minimnya pendidikan/keterampilan
kewirausahaan (enterpreneur) bagi angkatan
kerja sehingga kurang mampu membuka
lapangan kerja.
5. Pelatihan kerja belum dipandang sebagai
bagian dari sistem pendidikan nasional.
8
Lanjutan
6. Hubungan Industrial yang belum
sepenuhnya harmonis
a. Belum seluruh stakeholder memahami
peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan.
b. Masih terjadi PHK sepihak .
c. Penerapan outsourcing yang belum
sesuai dengan aturan .
Perkembangan
Globalisasi: peningkatan teknologi dan transformasi
ISU-ISU TERKINI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
drs/Kebjk_K3
12
13
KOORDINASI INTERNAL
Pusat K3
Direktorat PNKK
UPTD
UPTP
Pengawasan K3 di Provinsi
dan Kabupaten/Kotamadya
PUSAT K3
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No : Per.12/MEN/VII/2010, tentang
organisasi dan tata kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pasal 932 ayat
(2)
15
VISI KEMENAKERTRANS
2010- 2014
Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat
Transmigrasi Yang Produktif, Berdaya Saing, Mandiri,
dan Sejahtera
16
SASARAN STRATEGIS
BIDANG
NAKERTRANS
Tahun berbasis
2010-2014
1. Terlaksananya
pelatihan
kompetensi dan berbasis masyarakat
sebanyak 700.000 orang.
2. Terciptanya pelayanan penempatan tenaga
kerja (bursa kerja) di 551 Kab/Kota, dan
fasilitasi penempatan tenaga kerja sebanyak
8.000.000 orang.
3. Terbentuknya
. Lembaga Kerja Sama (LKS)
Bipartit di 20.000 Perusahaan serta LKS
Tripartit di 33 Provinsi dan 400 Kab/ Kota.
4. Terselenggaranya pengawasan bagi 300.000
Perusahaan yang menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3).
17
19
DASAR HUKUM
PASAL 27 (2)
UUD 1945
Pasal 86 & 87
UU NO. 13 / 2003
UU KK
NO. 1 / 1970
PERATURAN PELAKSANAAN
PERATURAN
KHUSUS
-P.P
- PERMEN
- SE
Mandat Undang-Undang
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 :
UU 13 TH 2003
tentang KETENAGAKERJAAN
Pasal 86 :
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai
agama.
UU 13 TH 2003
tentang KETENAGAKERJAAN
Pasal 87 :
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan;
24
UU KESELAMATAN KERJA
NO. 1 TAHUN 1970
TUJUAN :
27
PAK
KESEHATAN
APD
APM
TENAGA
KERJA
Kec. Kerja
KESELAMATAN
PROSES
BAHAN
ALAT
POLUSI
LINGKUNGAN
NAB
28
drs./ Kebij K3
RUANG LINGKUP
UU NO.1 TAHUN 1970
Ruang lingkup pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970,
DITENTUKAN OLEH 3 (TIGA) UNSUR :
1. TEMPAT KERJA
DIGUNAKAN UNTUK SUATU USAHA
2. TENAGA KERJA
MELAKUKAN PEKERJAAN
3. SUMBER BAHAYA
BERPOTENSI SEBAGAI PENYEBAB KECELAKAAN
SUMBER BAHAYA
DI TEMPAT KERJA
SYARAT-SYARAT K3
SYARAT-SYARAT K3 (lanjutan)
Mencegah dan mengendalikan timbul dan
menyebarluasnya suhu,kelembaban,debu,asap,uap,
gas,radiasi, suara dan getaran
Penerangan yang memenuhi syarat
Iklim kerja
Ventilasi Ruangan Kerja
Kebersihan ruangan kerja
Ergonomi
Listrik
Penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya
Pemeliharaan Bangunan
FORMAL
2.
3.
4.
5.
2.
Teguran
Peringatan tertulis
Pembatasan kegiatan usaha
Pembekuan kegiatan usaha
Pembatalan persetujuan
Pembatalan pendaftaran
Penghentian sementara sebagian atau seluruh
alat produksi
h. Pencabutan ijin
Peraturan Perundangan K3
1. PERSONIL :
UU dan Per.Uap;
Per.Menaker No.01/1976;
Per.Menaker No.01/1979;
Per.Menaker No.02/1982;
Per.Menaker No.01/1988;
Per.Menaker No.01/1989;
Per.Menaker No.02/1992;
Kep.Menakertrans No.187/1999;
3. SISTEM :
Per.Menaker No.01/1980;
Per.Menaker No.02/1980;
Per.Menaker No.01/1981;
Per.Menaker No.03/1982;
Per.Menaker No.05/1996;
Per.Menaker No.03/1998.
2. ALAT / MESIN:
UU dan Per.Uap;
Per.Menaker No.01/1978;
Per.Menaker No.04/1980;
Per.Menaker No.01/1982;
Per.Menaker No.02/1983;
Per.Menaker No.03/1985;
Per.Menaker No.04/1985;
Per.Menaker No.05/1985;
Per.Menaker No.02/1989;
Per.Menaker No.04/1998;
Per.Menakertrans No.03/1999;
Kep.Menakertrans No.51/1999;
SE Menakertrans No.01/1997;
SE Menakertrans No.01/1979
4. KELEMBAGAAN K3
Kep.Menaker No.155/1984;
Per.Menaker No.04/1987;
Per.Menaker No.04/1995
drs./ Kebij K3
38
39
Peraturan
Per-UU yang terkait
1. Pasal 3 huruf a, b, c, g dan h UU No.: 1 Tahun
1970;
2. PP No. No. 7 Thn 1973 ttg Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan
Pestisida;
3. Konvensi ILO No. 174 ttg Pengendalian
Bahaya Besar (Major Hazard Control);
4. Permenaker No. Per. 03/Men/1985 ttg K3
Pemakaian Asbes;
6.
7.
8.
ttg
Pemenuhan Kewajiban Syarat-2 K3 di Industri Kimia dgn P.B.B (Major
Hazard Instalation)
ttg NAB Faktor
9.
43
drs./ Kebij K3
drs./ Kebij K3
Terima Kasih
45