Anda di halaman 1dari 11

BLASTING

Yudi Saputra
Muhammad Iqbal
M. Prieska Haselaanki

1204108010016
1204108010022
1204108010044

GLOSARIUM
ANFO (Ammonium Nitrate and Fuel Oil): Sejenis bahan
peledak kuat yang digolongkan dalam zat peledak
(blasting agent)

Dodol: Istilah lokal (dilingkungan tambang batubara)


untuk bahan-bahan peledak plastis, seperti agar-agar
gelatine (senyawa amonium nitrat).
Detonator: Alat pengejut yang dimasukkan ke dalam
bahan peledak utama. Detonator sebenarnya juga
merupakan bahan peledak karena ia berisi sedikit bahan
peledak yang menghasilkan getaran pengejut yang
diperlukan untuk meledakkan bahan peledak
utama.detonator secara umum dibagi dua, detonator yang
bekerja dengan aliran listrik dan yang disulut dengan
sumbu api. Detonator modern sering dikenal dengan
detonator yang dapat diperlambat (delay detonator) (lihat
delay).

Explosive: Bahan peledak yakni senyawa-senyawa kimia, campuran


atau peralatan yang kegunaan utamanya adalah untuk
menimbulkan peledakan yakni rsaksi kimia yang menyebabkan
pelepasan gas dalam jumlah besar dan mendadak disertai panas
atau api. Lihat bahan peledak peka detonator, bahan peledak peka
primer dan sebagainya.
Nonel: Singkatan dari non electrik yaitu bahan peledak yang bahan
dasarnya biasanya adalah nitrogliserin atau ammonium nitrat yang
diledakkan dengan detonator tanpa erus listrik. Dapat juga berarti
detonator yang disudut dengan kabel yang diisi dengan bahan
peledak (bukan dengan kabel arus listrik), juga dapat berarti kabel
peledak yang menyulut detonator tanpa arus listrik.
Spacing: Jarak antara dua lobang bor dalam satu baris untuk
peledakan lapisan tanah penutup.

Primer: Bahan peledak yang biasanya dalam bentuk dodol atau


agar-agar plastis yang telah berisi detonator untuk
meledakkanbatubara atau batuan secara langsung atau untuk
meladakkan bahan peladak utama. Primer lebih peka dari bahan
peledak utama tapi kurang peka bila dibandingkan dengan
detonator. Primer dapat juga berarti bahan peledak dalam
detonator untuk mengaktifkan (meledakkan) detonator.

PELEDAKAN adalah proses


penghancuran struktur alamiah
(batuan) sebagai akibat dari efek
fisik yang berurutan dari bahan
peledak.

PRODUKSI

SAFETY

ENVIRONMENT

Bahan Peledak :
JENIS

REAKSI

CONTOH

Bahan peledak
lemah (low
explosive)

Deflagrate
(Terbakar)

Black powder

Bahan peledak kuat


(high explosive)

Detonate (meledak)

NG,TNT,PETN

Blasting agent

Detonate (meledak)

ANFO, Slurry,
Emulsi

Perlengkapan dan peralatan :


Metode

Perlengkapan

Pembakaran

1. Plain detonator
1. Cap crimper
2. Sumbu api
2. Penyulut (lighter) : korek api.
3. Igneter cord
3. Tamper
4. Igneter cord conector
1. Sumbu ledak
2. Detonatring Relay/ Dellay
Tergantung detonator yang dipakai
connector
3. Initator (detonator listrik/biasa)
1. Blasting machine/ exploder
2. Blasting machine tester :
-Rheostat
-Blasting VOM meter
1. Detonator listrik
3. Circuit tester :
2. Connecting wire
- Galvanometer
- Voltmeter
4. Tamper
5. Leading wire
1. Detonator non listrik
1. Exploder
(Nonel,Hercudet)
1. Gas supply unit (untuk hercudet)
2. Connector
2. Circuit tester
3. Sumbu ledak (untuk nonel)
1. PETN
2. Lead azide
3. Fusehead
Blaster
4. Microchip
5. Lead in wire
6. Elemen proteksi tegangan

Peledakan

Listrik

Nonel

Elektronik

Peralatan

Peledakan Bawah Tanah


Meledakkan batuan dengan tujuan
membuat: gudang, jalan, saluran,
terowongan pipa, dan lubang bukaan.
Meledakkan batuan dengan tujuan
mengambil material dengan ukuran kecil:
operasi penambangan

Mekanisme Pecahnya Batuan


TAHAP I
Bahan peledak meledak tekanan tinggi batuan
sekitar hancur
Gelombang kejut positif (2750 5200 ft/det) tegangan
tangensial rekahan radial (1 2 ms sejak meledak)
TAHAP II
Gelombang kejut mencapai bidang bebas dipantulkan
Bersamaan dgn itu tekanan turun berubah negatif
timbul gelombang tarik merambat lagi dalam batuan
timbul rekahan
Gelombang kejut tidak memecahkan batuan secara
langsung
Pada bidang bebas terjadi slabbing / spalling

Sedikit Cuplikan Video Peledakan


PT. Cipta Kridatama

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai