Anda di halaman 1dari 9

III.

PENGUKURAN SUHU TANAH


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau
menerima panas. Suhu seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis
rata-rata suatu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan
lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya
beberapa aktifitas. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara
partikel, mineral dan organik dengan berbagai ukuran dan komposisi.
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam
tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan
satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain.
Pengukuran suhu tanah di stasiun klimatologi pertanian dilakukan
pada berbagai kedalaman, yaitu 5;10;20;50 dan 100 cm dari permukaan
tanah. Pengukuran dilakukan pada tanah berumput pendek dan pada areal
terbuka. Seperti diketahui bahwa suhu tanah berpengaruh terhadap
penyerapan air. Semakin rendah suhu, semakin sedikit air yang diserap
oleh akar, karena itu penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan
kelayuan tanaman.
Peningkatan suhu di sekitar iklim mikro tanaman akan
menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah. Peranan suhu
kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme
transpirasi dan evaporasi. Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan
iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan
lengas tanah terutama pada musim kemarau.
Perubahan suhu merupakan proses fisik pada molekul benda. Tiap
benda mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap perubahan suhu.

Sebagai sensor, thermometer dipilih sebagai suatu bahan yang


mempunyai nilai kepekaan tinggi dan dapat diukur.
2. Tujuan Praktikum
Acara pengukuran suhu tanah bertujuan untuk mengetahui suhu
tanah pada pertanaman dengan perlakuanpemberian mulsa organik
(jerami padi).
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Acara pengukuran suhu tanah dilaksanakan pada bulan OktoberNovember 2014 (menyesuaikan shift). Bertempat di kebun percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Desa Sukosari, Kecamatan
Jumantono, Kabupaten Karanganyar.
B. Tinjauan Pustaka
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu
benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Secara kualitatif, kita
dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah
benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat
mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer
ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang
artinya mengukur (to measure) (Wikipedia, 2011).
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan
kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu
tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat celcius,
derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain (Kemala Sari Lubis, 2007).
Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan luasnya zat pencemaran
udara. Dalam keadaan normal udara dekat permukaan tanah dihangatkan oleh

panas yang dipancarkan dari tanah. Udara itu kemudian naik sambil
membawa zat pencemar keatas kemudian dihembuskan Tentang oleh angin di
udara bagian atas. Jika terjadi inversi suhu, udara yang hangat akan berada
diatas udara dingin seperti suat loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang
pembentukan Co dan O. Jika camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba
didinginkan, Co akan tetap berada didalam campuran yang telah didingankan
tersebut karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ekuilibrium
yang baru pada suhu rendah (Kristanto, 2002).
Suhu tanah mempunyai pengaruhnya yang penting pada kondisi tanah
itu sendiri dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari suhu tanah biasanya
dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor
pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud
dengan faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin,
kelembapan udara. Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar
iar tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu
maka semakin cepat pematangan pada tanaman (Kartasapoetra, 2005).
Mulsa jerami atau mulsa yang berasal dari sisa tanaman lainnya
mempunyai konduktivitas panas rendah sehingga panas yang sampai ke
permukaan tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa mulsa atau
mulsa dengan konduktivitas panas yang tinggi seperti plastik. Jadi jenis mulsa
yang berbeda memberikan pengaruh berbeda pula pada pengaturan suhu,
kelembaban, kandungan air tanah, penekanan gulma dan organisme
pengganggu. Namun manipulasi lingkungan tumbuh dengan cara teknik
budidaya tersebut akan berbeda pengaruhnya jika dilakukan pada tanaman
kentang dengan kultivar yang berbeda, begitu juga perbedaan jenis mulsa
akan berbeda pengaruhnya terhadap perbedaan lingkungan terutama suhu
tanah sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman kentang untuk tiap kultivar
akan berbeda pula (Hamdani, 2009).
Secara umum penggunaan mulsa plastik hitam perak meningkatkan
suhu rizosfir yang ditutupi mulsa dibanding tanpa mulsa. Peningkatan suhu
tanah di bawah mulsa plastik hitam perak lebih rendah dibanding dengan

suhu tanah di bawah mulsa plastik hitam. Peningkatan suhu tanah akan
meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah dalam menguraikan bahan
organik yang tersedia. Sehingga terjadi penambahan hara tanah dan pelepasan
karbon dioksida melalui lubang tanam. Hasil penelitian menujukkan bahwa
konsentrasi karbon dioksida rizosfir di bawah mulsa plastik lebih tinggi
dibanding tanpa mulsa. Karbon dioksida ini keluar melalui lubang tanam
yanga mencapai 560 ppm, sehingga tanaman akan berada dalam kondisi
kaya akan karbon dioksida yang dapat mencapai 1350 ppm. gulma yang
tumbuh di bawah mulsa plastik transparan tumbuh dengan baik, karena
hampir semua cahaya matahari dilewatkan (ditransmit) plastik ke zona
rizosfir. Mulsa plastik yang berwarna perak memiliki kemampuan
memantulkan sekitar 33 persen cahaya matahari yang menerpa permukaannya
(Fahrurrozi et al., 2001).
Dari data suhu pada awal pertumbuhan, dapat diramalkan waktu
kematangan tanaman tersebut, suhu tanah lebih memberikan jawaban pada
perubahan setempat dari pada isolasi, topografi dan sebagainya. Suhu tanah
terutama suhu ekstrim, akan mempengaruhi perkecambahan biji, aktivitas
akar kecepatan, dan umur tanaman, serta terjadinya keganasan penyakit
tanaman (Guslim, 2007).
C. Alat dan Cara Kerja
1. Alat Alat
: Termometer tanah
2. Cara Kerja
Mengukur suhu tanah (menggunakan thermometer tanah) pada
beberapa perlakuan. Kemudian catat hasil pengamatannyasetiap 30menit
sekali. Adapun perlakuannya adalah :
a. Kontrol
b. Mulsa plastik
c. Mulsa hitam perak
d. Mulsa organik
e. Cover crop (rumput)

D. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Data Rekapan Pengukuran Suhu Tanah Pada Berbagai Perlakuan
SUHU TANAH (C)
NO
JAM
HITAM
COVER
ORGANIK PLASTIK
KONTROL
PERAK
CROP
1
7.30
31
33
32
32
30
2
8.30
31,9
35
32,7
32
37
3
9.30
32
38
35
33,5
38
4
10.30
33
40
36
34
39
5
11.30
33
41
38
35
40
6
12.30
34
45
38
37
42
7
13.30
35
49
47
40
46
Rata- rata
32,84
40,14
36,9
34,78
38,85
Sumber : Data Rekapan
E. Pembahasan
Suhu tanah merupakan keadaan yang timbul akibat dari adanya radiasi
sinar matahari, panas bumi, reaksi kimia dalam tanah,maupun aktifitas
biologi dalam tanah. Suhu tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni
faktor lingkungan dan faktor tanah. Suhu tanah merupakan sifat penting
dalam tanah karena mempengaruhi pertumbuhan tanah secara langsung dan
mempengaruhi kelembaban, aerasi, struktur, aktifitas mikroba dan enzim,
dekomposisi residu tanaman serta ketersediaan unsur hara tanaman.
Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah
bengkok. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi.
Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang
menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara atau selatan dan
tinggi dari permukaan laut.Suhu tanah lain halnya dengan suhu udara.Suhu
tanah memberikan pengaruh yang lebih baik dalam hal pertumbuhan
tanaman.

Pengamatan

suhu

tanah

dilakukan

dengan

menggunakan

termometer tanah bengkok.


Dari hasil pengamatan, dihasilkan suhu pada tanah kontrol atau tanah
yang memang dibiarkan tanpa adanya menutupan tanah atau pemberian mulsa
menyebabkan tanah memiliki perbedaan suhu yang bervariatif

hal itu

dikarenakan tanah yang tidak menggunakan penutup apapun akan menerima


cahaya matahari secara langsung mengakibatkan sangat terpengaruh dengan

kondisi lingkungan terutama engan ada tidaknya matahari, sehingga fluktuasi


yang terjadi setiap setengah jam pada tanah tanpa penutup sangat bervariasi.
Pengaruh negatif suhu terhadap lengas dapat diatasi melalui perlakuan
pemulsaan (mengurangi evaporasi dan transpirasi). Penelitian dengan cara
mengerudungi tanah dengan mulsa plastik ternyata dapat mempertahankan
kelembaban tanah, mengendalikan suhu tanah dan mengurangi evaporasi
yang berlebihan. Kelembaban tanah merupakan faktor penting bagi
peningkatan penyerapan unsur hara. Keuntungan pemakaian mulsa, yaitu :
1. Meningkatkan penyerapan air oleh tanah
2.

Memperbaiki sifat fisik tanah (memperbaiki aerasi tanah sehingga akar


dapat berkembang dengan baik, pertumbuhan tanaman akan lebih subur)

3.

Mengurangi kisaran suhu tanah

4.

Dapat mengendalikan pertumbuhan gulma.


Mulsa plastik dengan warna tertentu dapat meningkatkan produktivitas

tanaman. Mulsa plastik menyebabkan suhu iklim mikro lebih stabil (tidak
naik turun). Proses fisiologis terutama fotosintesis akan meningkat. Di
samping itu, pemberian mulsa plastik dengan warna tertentu menyebabkan
distribusi cahaya di dalam tajuk tamanan lebih merata (mengurangi kasus
mutual shading).
Berdasarkan hasil pengamatan suhu tanah pada beberapa perlakuan
menunjukkan bahwa suhu tanah semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya intensitas cahaya. Pada perlakuan tanah tanpa ditutupi mulsa
(kontrol) memiliki rata-rata suhu tanah sekitar 38,85C. Rata- rata suhu tanah
paling tinggi terdapat pada perlakuan mulsa plastik bening yang suhunya
pada jam 13.30 siang mencapai 49C, dengan rata-rata suhunya 40,14C. Hal
ini disebabkan mulsa plastik bening memberikan atau menciptakan efek
rumah kaca, yaitu sinar yang diserap tidak dapat dipantulkan lagi. Pada
perlakuan mulsa plastik perak hitam suhu yang ditunjukkan pada jam 13.30
mencapai 47C atau 2C lebih rendah dibanding perlakuan mulsa plastik
bening, dengan rata-rata suhu 36,9C. Lain halnya dengan perlakuan Cover
Crop, pada perlakuan ini menunjukkan suhu relatif, yaitu dengan rata-rata

suhu tanah sebesar 34,78C. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang
datang diserap terlebih dahulu oleh tanaman diatasnya, sehingga panas yang
diterima tanah berkurang. Pada perlakuan mulsa organik suhu rata-rata adalah
32,84C atau terendah bila dibandingkan dengan perlakuan mulsa plastik
bening, mulsa plastik hitam, Cover Crop, dan perlakuan kontrol.
Faktor terpenting yang mempengaruhi perbedaan suhu pada masingmasing percobaan yaitu intensitas cahaya matahari yang diterima permukaan
tanah berbeda, tempat yang digunakan untuk pengukuran berbeda, adanya
naungan atau awan yang menutupi matahari dan adanya perlakuan pada
masing-masing tanah.
F. Kesimpulan dan Saran
1.

Kesimpulan
Dari praktikum acara 3 Pengukuran Suhu Tanah dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah

ditentukan oleh

interaksi sejumlah faktor. Semua panas tanah bersasal dari dua


sumber, yaitu :
1) Radiasi matahari dan awan.
2) Konduksi dari alam bumi.
3) Faktor eksternal (lingkungan) dan internal (tanah) menyumbang
perubahan-perubahan suhu tanah.
b. Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu,
makin sedikit air yang diserap akar karena itulah penurunan suhu
tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman
c. Keuntungan penggunaan mulsa plastik pada tanaman, yaitu :
1) Meningkatkan penyerapan air oleh tanah
2) Memperbaiki sifat fisik tanah (memperbaiki aerasi tanah sehingga
akar dapat berkembang dengan baik, pertumbuhan tanaman akan
lebih subur)
3) Mengurangi kisaran suhu tanah
4) Dapat mengendalikan pertumbuhan gulma.

d. Mulsa

plastik

dengan

warna

tertentu

dapat

meningkatkan

produktivitas tanaman. Mulsa plastik menyebabkan suhu iklim mikro


lebih stabil (tidak naik turun). Proses fisiologis terutama fotosintesis
akan meningkat.
e. Suhu tanah terendah terdapat pada perlakuan mulsa organik dengan
kisaran suhu rata-rata 32,84C. Suhu tanah tertinggi terdapat pada
perlakuan mulsa plastik bening dengan suhu tertinggi yaitu mencapai
49C, dengan rat-rata suhunya 40,14C.
2. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapat saran yaitu,
diharapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran suhu
tanah ini lebih di perhatikan agar praktikum bisa berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Fahrurrozi, K.A. Stewart and S. Jenni. 2001. The early growth of muskmelon
in mulched mini-tunnel containing a thermal-water tube. I. The carbon
dioxide concentration in the tunnel. J. Amer. Soc. For Hort. Sci..
126:757-763.
Guslim. 2008. Agrokloimatologi. USU Press. Medan
Hamdani, Jajang Sauman. 2009. Pengaruh Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tiga Kultivar Kentang. J. Agron. Indonesia 37 (1) : 14 20
(2009)
Kamala sari lubis.2007.Aplikasi Suhu dan Aliran PanasTtanah.USU.Medan
Kartasapoetra, AG. 2004. Klimatologi : Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan
Tanaman Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Kristanto. 2002. Klimatologi Dasar. Bumi Aksara. Jakarta.
Wikipedia. 2010. http://id.wikipedia.org. Diakses pada hari Minggu, 9
November 2014.

Anda mungkin juga menyukai