Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
tenaga

penggerak

yang

mempengaruhi

kesiapan

untuk

memulai

melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku. Motivasi tidak dapat


diamati secara langsung namun dapat diinterpretasikan dari tingkah
lakunya.
Dalam proses pembelajaran, motivasi sangatlah penting. Motivasi
merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu
tujuan. Selain itu motivasi juga sangat penting dalam memberikan gairah,
semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar.
Motivasi merupakan faktor yang banyak berpengaruh terhadap
proses dan hasil belajar. Untuk itulah dalam meningkatkan dan
mendorong motivasi belajar murid-murid diperlukanlah prinsip-prinsip
serta hukum-hukum motivasi. Agar suatu proses dan hasil belajar siswa
tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar sehingga siswa tersebut
dapat mendapatkan hasil yang baik.
Motivasi selain diperlukan murid-murid dalam proses pembelajaran.
Motivasi juga sangat diperlukan oleh setiap manusia, baik seorang guru,
pekerja kantoran, sampai mahasiswa pun sangat membutuhkan motivasi
dalam hidupnya. Karena dengan adanya motivasi maka individu tersebut
bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ada dorongan yang kuat dalam
dirinya untuk bisa membuat hidup mereka menjadi lebih bermakna.

BAB II
PEMBAHASAN
I; PRINSIP-PRINSIP MOTIVASI

Prinsip-prinsip ini disusun atas dasar penelitian yang seksama dalam


rangka mendorong motivasi belajar murid-murid di sekolah yang
mengandung pandangan demokratis dan dalam rangka menmenciptakan
Self Motivasion dan Self Disipline dikalangan murid-murid. Kenneth H.
Hover, mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
a; Pujian lebih efektif daridaripada hukuman.

Hukuman bersifat menghentikan sesuatu perbuatan, sedangkan


pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu,
pujian lebih besar nilainya bagi motivasi belajar murid.
b; Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada

motivasi yang dipaksakan dari luar.


Sebabnya ialah karena kepuasan yang diperoleh oleh individu itu
sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri murid sendiri.
c; Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.

Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan muridmurid yang juga berminat tinggi dan antusias pula. Demikian murid
yang antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya.
d; Pemahaman

yang jelas terhadap tujuan akan merangsang

motivasi.
Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya,
maka perbuatan kea rah itu akan lebih besar daya dorongannya.
e; Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan

minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila


tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru.

Apabila murid diberi kesempatan menemukan masalah sendiri dan


sendiri, maka akan mengembangkan motivasi dandisiplin lebih
baik.
f;

Pujian-pujian yang datangnya dari luar, kadang-kadang diperlukan


dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
Berkat dorongan orang lain, misalnya untuk memperoleh angka
yang tinggi, maka murid akan berusaha lebih giat karena minatnya
menjadi lebih besar.

g; Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif

untuk memelihara minat murid.


Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi belajar
yang menantang dan menyenagkan seperti halnya bermain dengan
alat permainan yang berlainan.
h; Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar

Kecemasan ini akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab


akan mengakibatkan pindahnya perhatiannya kepada hal lain,
sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.
i;

Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar,


dapat juga lebih baik.
Keadaan emosi yang lemah dapat menimbulkan perbedaan yang
lebih energik, kelakuan yang lebih hebat.

j;

Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.


Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid-murid dapat
ditujukan kepada kegiatan-kegiatan kreatif. Motivasi yang telah
dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalang seperti
adanya ujian yang mendadak, peraturan-peraturan sekolah, dll
maka kegiatan kreatifnya akan timbul sehingga ia lolos dari
penghalang tadi.

Demikian beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai petunjuk


dalam rangka membangkitkan dan memelihara motivasi murid
dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar
melibatkan pihak-pihak sebagai berikut :
1. Siswa
Siswa

bertanggungjawab

terhadap

dirinya

sendiri

untuk

meningkatkan motivasi belajar pada dirinya agar memperoleh


hasil belajar yang memuaskan. Motivasi berupa tekad yang kuat
dari dalam diri siswa untuk sukses secara akademis, akan
membuat proses belajar semakin giat dan penuh semangat.
2. Guru
Guru bertanggungjawab memperkuat motivasi belajar siswa
lewat penyajian bahan pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan
pribadi dengan siswanya. Dalam hal ini guru dapat melakukan
apa yang disebut dengan menggiatkan anak dalam belajar.
Usaha-usaha yang digunakan dalam mengiatkan adalah :
a. Mengemukakan pertanyaan
b. Memberi ganjaran
c. Memberi hadiah
d. Memberi hukuman/sanksi
Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi
bagi para siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu
motivasinya untuk belajar, berkarya, dan berkreasi.
3. Orang tua atau keluarga dan lingkungan
Tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru
semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak
untuk lebih giat belajar. Selain itu motivasi sosial dapat timbul
dari orang-orang lain di sekitar siswa, seperti dari tetangga,
sanak saudara, atau teman bermain.

Fungsi keluarga adalah sebagai motivasi utama bagi peserta


didik,

karena

memiliki

intensitas

yang

lebih

tingi

untuk

menanamkan motif-motif tertentu bagi proses pembelajaran


anak.
Hal paling mendasar yang digunakan sebagai motivasi dasar
dalam islam adalah, pentingnya menanamkan unsur-unsur
ideologi dalam proses pembelajaran, sehingga dalam proses
perjalanan pembelajaran siswa tidak mengalami kegoncangan
jiwa yang bisa menghambat hasil dari pendidikan itu sendiri.

II; HUKUM-HUKUM MOTIVASI

Hukum 1 : Kita harus termotivasi supaya dapat memotivasi


Sebelum Anda memotivasi orang lain, pertama-tama Anda harus
termotivasi, sebab tidak mungkin Anda memotivasi orang lain kalau Anda
sendiri tidak termotivasi. Cobalah tanyakan pada diri sendiri, manajer
seperti apa yang Anda inginkan ? Manajer yang antusias, berpikir positif,
selalu membawa berita baik untuk diceritakan, pemimpin yang memberi
contoh. Nah itu artinya, pemimpin tersebut adalah pemimpin yang
termotivasi. Sama halnya kalau Anda menginginkan anak buah Anda
termotivasi, maka terlebih dahulu Anda harus termotivasi
Hukum 2 : Motivasi membutuhkan tujuan
Mengapa tim sepakbola berusaha untuk menyarangkan gol ke gawang
lawan. Tentu mereka punya tujuan. Pelatih menggunakan sarana tujuan
untuk memotivasi tim mereka. Mengapa Anda bekerja ? Adakah tujuan
sudah Anda tetapkan ? Penting untuk diingat bahwa tujuan haruslah
tujuan segera, sebab tujuan jangka panjang dapat melemahkan motivasi
Anda.
Hukum 3 : Motivasi, sekali terbentuk, tak pernah langgeng

Motivasi tidak berlangsung lama, tetapi harus selalu dipelihara. Seperti


halnya balon, jika ditiup Anda harus mengikat lehernya agar udara di
dalam balon tetap dapat dipertahankan. Anda boleh saja mengikuti
banyak seminar motivasi, tetapi kalau Anda tidak mampu memelihara
motivasi Anda, maka setelah selesai seminar, motivasi Anda akan turun
lagi. Anda bisa termotivasi di rumah, tapi begitu sampai di kantor bisa
sebaliknya : demotivasi. Anda harus menciptakan cara-cara atau metode
untuk membangkitkan motivasi anak buah Anda.
Hukum 4 : Motivasi membutuhkan pengakuan
Pengakuan bisa bermacam-macam seperti penghargaan, sapaan, ucapan
terima kasih, pujian dan sebagainya. Banyak pimpinan perusahaan yang
memberikan

pengakuan-pengakuan

seperti

ini

untuk

memotivasi

karyawannya.
Hukum 5 : Partisipasi itu Motivasi
Melibatkan karyawan dalam penciptaan ide-ide seperti pencapaian tujuan,
efisiensi akan dapat memotivasi karyawan atau anak buah Anda. Anda
hanya perlu mendengarkan ide-ide yang mereka kemukakan kemudian
libatkan mereka dalam proses tersebut, maka mereka akan bangga kalau
ide-ide mereka diterima.

Hukum 6 : Melihat diri sendiri maju akan memotivasi kita


Pada waktu kita melihat diri mengalami kemajuan, bergerak ke depan,
serta meraih prestasi, kita akan selalu lebih termotivasi. Sebaliknya, ketika
kita melihat diri bergerak mundur, kita akan kehilangan motivasi. Para
pemimpin

harus

memastikan

bahwa

bawahan-bawahan

mereka

mendapatkan informasi tentang adanya kemajuan sekecil apa pun. Di


masa sulit, pemimpin akan menekankan kembali beberapa hal atau
aktivitas ketika tim itu berhasil membuat peningkatan.

Hukum 7 : Tantangan hanya memotivasi jika Anda menang


Besikaplah realistis, jangan membuat target telalu tinggi, sebab karyawan
justru akan kehilangan motivasi. Mereka bisa menjadi frustasi karena
berpikir bahwa targetnya tidak mungkin tercapai. Suatu tantangan akan
memotivasi apabila orang itu berpikir bahwa dirinya memiliki kesempatan
untuk sukses. Orang bisa menjadikan pekerjaan seseorang lebih
menantang dengan cara memberi orang tersebut pekerjaan terbesar yang
bisa ditanganinya dengan tanggung jawab ini, tentu ia akan meraih
prestasi. Tantanglah seseorang untuk melakukan pekerjaan yang bernilai,
maka mereka akan melakukannya.
Hukum 8 : Setiap orang mempunyai sumbu motivasi
Seorang manajer yang bisa memotivasi secara efektif akan berusaha
dengan berbagai cara untuk memicu orang lain supaya bisa masuk ke
dalam situasi atau perilaku yang termotivasi. Setiap orang memiliki sumbu
dan mereka dapat dinyalakan supaya tetap hidup.
Hukum 9 : Rasa memiliki kelompok akan memotivasi
Setiap orang mempunyai perasaan memiliki. Semakin kecil unit kerja
tempat mereka berada, akan semakin besar loyalitas, motivasi, maupun
upaya mereka. Untuk memotivasi mereka maka anak buah Anda harus
dilibatkan sebagai bagian dari tim.
Hukum 10 : Kepemimpinan yang memberi Inspirasi akan memotivasi
Pemimpin akan memberi inspirasi kepada bawahannya melalui tindakan.
Orang akan jauh lebih termotivasi untuk bersikap loyal dan supportif
terhadap kepemimpinan yang memberi inspirasi. Di dalam hampir setiap
bisnis terdapat masa-masa manajer harus melindungi bawahan-nya dari
kritikan atau serangan pihak lain. Di saat seperti ini, kepemimpinan akan
menggantilan fungsi manajemen pemimpin akan membela anak

buahnya dan akan mengambil tanggung jawab penuh atas kritik yang
muncul.

PRINSIP MENINGKATKAN PRESTASI

Memiliki arah dan sasaran hidup yang jelas dan bertahap. Anda
boleh menggantinya dengan istilah seperti visi-misi, tujuan, target,
cita-cita atau apapun, yang jelas mereka tahu apa yang diinginkan
dan kemana mereka mengarahkan langkah

Memperjuangkannya dengan komitmen yang tinggi. Mereka punya


gairah hidup yang tinggi, punya motivasi yang kuat , punya
komitmen yang teguh dalam memperjuangkan keinginannya itu.

Punya kemampuan membagun kepercayaan. Mereka memiliki


modal pengetahuan, keahlian dan kesalaehan moral misalnya jujur,
ikhlas. Karena itu mereka dipercaya orang lain.

Memiliki kemampuan komunikasi yang bagus. Misalnya bagaimana


menjalin

hunungan

dengan

orang,

bagiamana

menjelaskan

masalah pada orang, bagaimana menjaga hubungan dengan


orang, dst.

Memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar. Orang yang


berprestasi punya latar belakang yang variatif, mereka punya
kesamaan dalam 1 hal, belajar dari dirinya, belajar dari orang lain,
belajar dari keadaan, musibah, masalah. Mereka selalu berusaha
jadi lebih baik, lebih lengkap dan kuat dari kehidupan yang
dilaluinya

B.Dalam Rangka Membangun Suatu Dasar Bagi Prinsip Yang Akan


Memungkinkan Adanya Suatu Gaya Manajemen Yang Sehat.

Ilmu jiwa kepegawaian dan ilmu perilaku oragnisasi sebagai salah


satu cabang ilmu terapan dari ilmu jiwa,maka kedua ilmu ini memepunyai
peranan dan memeberikan tekanan kepada hubungan manusiawi yang
terjadi dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan kerja.Ilmu jiwa
kepegawaian dan ilmu perilaku orgaisasi menyadari dan mengamati
adanya dua macam keadaan yaitu :
1) adanya berbagai macam persamaan yang dimiliki oleh anggota Sesutu
organisasi
2) disamping adanya persaman-persamaan diantara para pegawai yang
menjadi angota organisasi itu terdapat terdapat pula perbedaanperbedaan
Adanya keinginan-keinginan manusia dalam kedudukan mereka
sebgai anggota sesuatu oraganisasi yang kalau dapat dipenuhi akan
memberikan kepuasan terhadap mereka . Keinginan-keinginan itu antara
lain adalah berupa hal-hal berikut :
1)Kesempatan yang cukuop utuk memeperoleh kemajuan bagi diri dan
karier
2)Adanya jaminan keamanan dan keselamatan dalam kerja umpamnya
tidak begitu saja dengan mudah tanpa alasan digeser atau diberhentikan
dari jabatan
3)Hak sebagai individu dijamin dan dilindungi selama hak itu tidak
bertentangan dengan kepentingan organisasi lingkungan dan masyarakat
4)Bilamana seseorang diharapkan untuk memberi perhatian lebih besar
kepada pekerjaan yang ditugaskan maka kepadanya lebih baik diberikan
pekerjaan yang cukup menarik perhatian namun diberi pekerjaan lebih
baik daripada menganggur.

5Imbalan jasa yang diterima hendakanya dapat mengimbangi besar dan


beratnya kewajiban yang harus dipikul dan dipertanggung jawabkan.
6)Orang lebih senang bilamana dipimpin oleh seorang yang lebih berhasil
guna dan berdaya guna dalam bersikap ,berpikir,berbuat dan bekerja.
7)Pengakuan bahwa seseorang merupakan anggota sesuatu orgnisasi
oleh anggota lain dan lingkungan masyarakatnya memeberi pengaruh
cukup besar terhadap semangat dan kepuasan orang itu.
8)Bekerja dalam suatu lingkungan fisik dan sosial yang menyenangkan
diperlukan oleh seseorang anggota oraganisasi untuk berprestasi lebih
tinggi
Salah satu di antara pengguna istilah dan konsep motivasi ini
adalah

untuk

menggambarkan

hubungan

antara

harapan

dan

tujuan.Konsep motivasi berkaitan erat dengan konsep sintality atau


sintalitas diartikan pencapaian atau pemuasan tujuan menyatakan bahwa
seseorang sedang mengalami motivasi atau sedang memperoleh
dorongan maka orang itu berarti sedang mengalami suatu keadaan yang
tidak seimbang artinnya sedang berada dalam a state diseqluibrium.
Adapun maksud daripada pemuasan tujuan itu bukannlah untuk
mencapai satu tingkat kepuasan yang maksimal sebab kalau yang igin
dicapai adalah tingkat kepuasan demikian itu maka orangnnya akan
menghadapi tingkat ketegangan yang tinggi.Konsep lain yang bertalian
dengan motivasi adalah konsep yang biasanya diutarakan dengan istilah
needs atau kebutuhan dan istilah incientive atau peransang.
Seorang ahli psikologi industri membedakan adanyadua macam
keadaan motivasi yang pertama dinamakan situasi motivasi yang
subjective

meruapakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang

yang disebut need atau kebutuhan,drive atau dorongan desire atau


keinginan sedang yang satu lalagi disebut satu barang atau keadaan yang

berda diluar seseorang yang biasa disebut dengan istilah incentive atau
ransangan atau goal atau sasaran dan tujuan.
Sedang dalam melakukan kegiatan-kegiatan sentiasa memproleh
motivasi secara sadar oleh adanya dorongan yang datang dari dalam
dirinya maupun yang diransang oleh sesuatu tujuan yang berada diluar
dirinya.Maslow

seorang

ahli

psikologi

industri

telah

berhasil

mengembangkan satu teori tentang adanya tingkat-tingkat kebutuhan


manusia manusia mengenai motivasi berdasarkan kepada adanya tingkattingkat kebutuhan dan perubahan.
Untuk menetukan cara,alat dan sarana motivasi yang tepat agar
benar-benar mampu memberi kepuasan kepada manusia dengan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya,maka terlebih dahulu perlu diadakan
pengelompokkan manusia dan anggota-anggota organisasi.
Usaha menemukan motivasi bagi manajemen perseorangan atau
kelompok harus samapai kepada satu dasar daripada konsepsi motivasi
sebagai satu asas yang membicarakan masalah motivasi seperti yang
telah diutarakan sebelumnya memang tidak bisa lepas dari soal-soal
menganai tujuan ,kebutuhan dan ransangan.Ketiga hal itu sesungguhnya
merupakan suatu nilai atau nilai-nilai yang diinginkan setiap orang .Nilainilai ini harus dapat dimiliki seseorang atau sekelompok orang justru
karena orang atau kelompok orang itu telah berkenan berkorban demi
untuk memeproleh nilai-nilai tersebut.
Dalam suatu sistem organisasi dan manajeman suatu bidang
usaha tertentu manusia berusaha mencapai tujuan bersama mereka
dengan melakukan berbagai kegiatan operasidengan melakukan berbagai
kegiatan operasi dengan menggunakansarana dan bantuan berupa alatalat,metode,uang dan material.Motivasi itu tampak dalam dua segi yang
berbeda disalah satu pihak kalau dilihat dari seginya yang aktif atau
dinamis,motivasi tampak sebagai suatu positif dalam menggerakkan

,mengerahkan,dan mengarahkan daya dan potensi kerja agar secara


produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditentukan
sebelumnya.
Rumusan lain dari kata manajemen adalah segala kegiatan yang
terencana dan terogranisasi dengan teratur,rapi,cermat,dan hemat serta
terkendali menurut ukuran-ukuran tertentu guna mewujudkan tujuan
bersama ayang telah ditetapkan sebelumnya dengan jalan terutama
menggerakkan semua potensi dan daya manusia sertamemanfatkan dana
serta sumber lainnya.Dalam artian motivasi ditepatkan sebagai bagian
yang fundamental dari kegiatan manajemen sehingga segala sesuatu
dapat ditunjukkan kepada pengerah potensi dan daya manusia degan
jalan menimbulkan ,menghidupkan dan menumbuhkan tingkat keinginan
yang

tinggi

menjalankan

serta

meningkatkan

tugas-tugas

antusiasme

perseorangan

kebersamaan

maupun

kelompok

dalam
dalam

organisasi.
Seluruh teori-teori itu pada hakikatnya dapat dikelompokkan ke
dalam dua kelompok teori yaitu teori yang menyangkut proses dan teoriteori yang menyangkut kepuasan atau kebutuhan.Teori tentang proses
(process teheories)menentukan perilaku manusia yang dapat digiatkan
dan dipertahankan,sedangkan teori kepuasan(content theories)adalah
mengenai apa yang terdapat dalam diri seseorang atau lingkungan orang
itu yang mengiatkan dan mempertahankan perilaku orang itu.

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Untuk melihat prinsip aktivitas belajar dari sudut pandang ilmu jiwa
ini secara garis besardibagi menjadi dua pandangan yaitu :
1)Menurut pandangan ilmu jiwa lama
John lokce dengan konsepnya tabularasa mengibaratkan jiwa
seseorang bagaikan kertas putih yang tidak tertulis ,selanjutnya Hebert

memberikan rumusan bahwa jiwa adalah keseluruhan tanggapan yang


secara mekanisdikuasai hukum-hukum asosiasi atau dengan kata lain
dipengaruhi unsure dari luar.
2)menurut pandangan ilmu jiwa modern
Aliran ilmu jiwa yang tergolong modern menerjemahakn jiawa
manusia sebgai seseuatu yang dinamis memilki potensi dan energi
sendiri.Oleh karena itu secara alami anak didik juga bisa menjadi aktif
karena adanay motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan.
Pieget menrengkan bahwa seorang anak berfikir sepanjang ia
berbut tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir.
Ilmu jiwa kepegawaian dan ilmu perilaku oragnisasi sebagai salah
satu cabang ilmu terapan dari ilmu jiwa,maka kedua ilmu ini memepunyai
peranan dan memeberikan tekanan kepada hubungan manusiawi yang
terjadi dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan kerja.Ilmu jiwa
kepegawaian dan ilmu perilaku orgaisasi menyadari dan mengamati
adanya dua macam keadaan yaitu :
1) adanya berbagai macam persamaan yang dimiliki oleh anggota suatu
organisasi
2) disamping adanya persaman-persamaan diantara para pegawai yang
menjadi angota organisasi itu terdapat terdapat pula perbedaanperbedaan
Adanya keinginan-keinginan manusia dalam kedudukan mereka
sebgai anggota sesuatu oraganisasi yang kalau dapat dipenuhi akan
memberikan kepuasan terhadap mereka . Keinginan-keinginan itu antara
lain adalah berupa hal-hal berikut :
1)Kesempatan yang cukuop utuk memeperoleh kemajuan bagi diri dan
karier

2)Adanya jaminan keamanan dan keselamatan dalam kerja umpamnya


tidak begitu saja dengan mudah tanpa alasan digeser atau diberhentikan
dari jabatan
3)Hak sebagai individu dijamin dan dilindungi selama hak itu tidak
bertentangan dengan kepentingan organisasi lingkungan dan masyarakat
4)Bilamana seseorang diharapkan untuk memberi perhatian lebih besar
kepada pekerjaan yang ditugaskan maka kepadanya lebih baik diberikan
pekerjaan yang cukup menarik perhatian namun diberi pekerjaan lebih
baik daripada menganggur.
5Imbalan jasa yang diterima hendakanya dapat mengimbangi besar dan
beratnya kewajiban yang harus dipikul dan dipertanggung jawabkan.
6)Orang lebih senang bilamana dipimpin oleh seorang yang lebih berhasil
guna dan berdaya guna dalam bersikap ,berpikir,berbuat dan bekerja.
7)Pengakuan bahwa seseorang merupakan anggota sesuatu orgnisasi
oleh anggota lain dan lingkungan masyarakatnya memeberi pengaruh
cukup besar terhadap semangat dan kepuasan orang itu.
DAFTAR PUSTAKA
Eveline, Siregar dkk. 2007. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta : UNJ
Sardiman. AM. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta
: Rajawali Press
Zainun
Aksara.

Buchari. 1989. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai

Anda mungkin juga menyukai