Ketuban pecah dini (KPD) merujuk pada pasien dengan usia kehamilan
diatas 37 minggu dan mengalami pecah ketuban sebelum dimulainya proses
persalinan. Ketuban pecah dini preterm (KPDP) adalah pecahnya ketuban
sebelum usia kehamilan 37 minggu. Ketuban pecah dini spontan adalah
pecahnya ketuban setelah atau dengan dimulainya persalinan. KPD memanjang
adalah pecahnya ketuban yang terjadi lebih dari 24 jam dan sebelum dimulainya
proses persalinan. Membran yang mengelilingi kavum amniotik terdiri dari
amnion dan korion, yang merupakan lapisan yang melekat yang mengandung
berbagai tipe sel, termasuk sel epitel, sel mesenkim, dan sel trofoblas, tertanam
dalam
matriks kolagen.
Membran
Kehamilan kembar
Hidramnion
Serviks inkompeten.
Pendular abdomen.
- Grandemultipara.
Etiologi PROM
Beberapa penyebab lainnya antara lain secara umum adalah menurunnya kuat
tekanan dari ketuban, defek lokal dari membran, menurunnya kandungan
kolagen cairan amnion dan perubahan struktur kolagen, apoptosis, degenerasi
kolagen, dan renggangan membran.
Bukti substansial menunjukan bahwa infeksi subklinik yang dapat menyebabkan
ketuban pecah dini. Beberapa bakteri yang menghasilkan enzim seperti protease,
fosfolipase, dan kolagenase dapat melemahkan membran amnion.
Selain itu hal-hal seperti gizi yang kurang baik, hidroamnion, dan riwayat
keturunan yang pernah mengalami KPD juga dapat meningkatkan resiko dan
menjadi penyebab terjadinya KPD.
Patofisiologi
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus
dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu
terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh,
bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh. Terdapat keseimbangan antara
sintesis dan degradasi ekstraselular matriks. Perubahan struktur, jumlah sel, dan
katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah dan menyebabkan
selaput ketuban pecah.
Mendekati
waktu
persalinan,
keseimbangan
antara
MMP
dan
TIMP-1
Pemeriksaan Diagnostik
Untuk menegakkan diagnosis dapat diambil pemeriksaan:
Inspekulo untuk pengambilan cairan pada forniks posterior:
-
Beta streptokokus
Clamydiettrachomatis
Neisseriagonorrheae
Aktivitas janin
Pengukuran BB janin
Pemeriksaan interleukin 6
Alfa fetoprotein
Penatalaksanaan
Tentukan umur kehamilan
Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin
Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat kegawatan janin.
Riwayat keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina yang
kadang- kadang disertai tanda-tanda lain dari persalinan.
usia
kehamilan.
Korioamnionitis:
- Abdomen terasa tegang.
- Pemeriksaan laboratorium terjadi leukositosis.
- Kultur cairan amnion positif.
dan
membahayakan
janin
serta
situasi
maternal.
setidak-tidaknya well
dikorbankan.
Tindakan Konservatif
health
mother, terpaksa
bayi
harus
Bayi dengan usia kehamilan kurang dari 26 minggu, sulit untuk hidup dan
beradaptasi di luar kandungan.
Pada rumah sakit yang sudah maju mungkin terdapat unit perawatan
intensif neonatus untuk perawatan janin.