Anda di halaman 1dari 2

HEGEMONI AMERIKA

PASCA TERTANGKAPNYA SADDAM


Tertangkapnya Saddam Husein sempat menjadi berita yang menggegerkan
untuk beberapa waktu. Semula berita itu diwarnai dengan sapuan kesan yang bersifat
heroik yang seolah-olah menggambarkan kalau kemengan pasukan penjajah AS di
bumi Irak sudah dekat.
Akan tetapi, beberapa hari kemudian berita penangkapan Saddam berbelok
pada masalah siapa sesungguhnya yang mengkhianati Saddam, dan siapa yang akan
menadapat hadiah dari AS atas jasa pengkhianatan itu. Termasuk siapa yang
membocorkan posisinya dan siapa yang membiusnya sehingga saat didatangi serdadu
AS Saddam Husein dalam kondisi yang tidak siap tempur dan kusut, lantas
diperlakukan seperti binatang oleh serdadu AS.
Beberapa hari kemudian berita tentang Saddam berubah pada rekayasa atau
upaya-upaya untuk menghukum Saddam. Apakah Saddam akan diadili oleh
pengadilan internasional yang tidak mengenal hukuman mati dan mungkin justru akan
membuka borok dan kesalahan AS di masa silam. Sebab senjata pemusnah massal
berupa senjata kimia yang dimiliki Irak pada saat menyerang secara sepihak ke Iran
kabarnya dipasok dari AS sendiri. Ataukah Saddam akan diadili di dalam negeri oleh
lawan-lawan politiknya yang pernah diperlakukan kejam dan ditindas oleh Saddam,
dengan demikian ada kemungkinan Saddam akan dijatuhi hukuman mati?
Mana kira-kira yang dianggap menguntungkan AS dan pasukan penjajah lain
yang masih bercokol di bumi Irak agaknya yang akan dipilih untuk mengadili Saddam
Husein.
Selang beberapa waktu, berita penangkapan Saddam kemudian melemah, yang
justru menguat adalah makin keroposnya legitimasi penyerangan, pembunuhanpembunuhan dan penjajahan secara sepihak oleh AS ke Irak. Sebab sampai hari ini
apa yang disebut sebagai senjata pemusnah massal, yang dijadikan alat legitimasi
penyerangan dan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan serdadu AS di Irak
ternyata belum juga ditemukan.
Sebenarnya kalau para serdadu AS itu ingin menemukan senjata pemusnah
massal di Timur Tengah gampang saja. Mereka hanya perlu pergi dan menyerang
Israel, pasti di Israel mereka akan menemukan timbunan senjata pemusnah massal,
termasuk timbunan lebih dari seratus peluru kendali berkepala nuklir di gurun Negev
atau di tempat lain di Israel.
Masalahnya, kenapa Amerika Serikat tidak menyerang Israel, melucuti Israel
dari senjata pemusnah massal yang mengancam kedamaian dan kemanusiaan di Timur
Tengah?
Kenapa AS justru menyerang Irak yang telah dilemahkan oleh embargo yang
telah menyebabkan jutaan anak-anak dan perempuan Irak yang tak berdosa menderita
dan meninggal secara mengenaskan?
Sebenarnya seluruh dunia sekarang ini sedang menunggu keadilan AS untuk
memaksa Israel mematuhi berbagai Resolusi PBB dan memaksa Israel menyerahkan
dan memusnahkan senjata pemusnah massal yang dimiliki Israel itu.
Seluruh dunia sama sekali tidak menunggu, tidak mengharapkan dan tidak
menginginkan AS berlagak dan bergaya seperti polisi dunia yang beroperasi tanpa
keadilan dan hokum internasional, yang hanya memilih sasaran negara-negara uang
memiliki karakter berani kritis dan melakukan perlawanan terhadap kezaliman global
yang sering disponsori AS.

Masalahnya, diperkirakan penangkapan Saddam Husein dapat memperkuat


hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah dan seluruh dunia. Sebab tertangkapnya
orang kuat Irak itu seperti mengesahkan bahwa tindakan invasi Amerika Serikat ke
sebuah negara berdaulat dapat dibenarkan, dan penjajahan terhadap bangsa lain boleh
dilakukan lagi pada abad ke-21 ini.
Apakah penjajahan baru lewat kekuatan militer ini memang dibenarkan oleh
peradaban dunia di abas ke-21 ini? Jelas tidak.
Sebab penjajahan-penjahan baru ini hanya akan memproduksi dan
mereproduksi ketidakadilan, penghisapan, dan penghancuran alternatif pilihan hidup
manusia. Penjahan-penjajahan baru ini juga hanya akan memproduksi dan
mereproduksi perlawanan dan penolakan di seluruh penjuru dunia. Ini yang
menyebabkan jika penjajahan-penjajahan baru ini terus dipaksakan maka yang terjadi
adalah makin gaduhnya dunia dengan perang, pertempuran, pertarungan dan berbagai
alternatif perlawanan minimum atau perlawanan maksimum (misalnya dengan
menggunakan metode teror) terhadap penjajah yang jelas semua itu hanya akan
menimbulkan korban jiwa manusia.
Oleh karena itu alternatif-alternatif menyelamatkan dunia perlu terus
dicari.Masalahnya lagi, dapatkah dunia diselamatkan dari keganasan Amerika
Serikat? Caranya? Dapatkah dunia diselamatkan dari keganasan teror?
CaranyaDapatkah dunia diselamatkan dari penjajahan baru? Caranya? (Bahan dan
tulisan: tof)
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 2 2004
.

Anda mungkin juga menyukai