Anda di halaman 1dari 45

1.

Bidang kegiatan yg ditujukan utk mencegah


semua jenis kec. yg ada kaitannya dng lingk.
dan situasi kerja.
2.Suatu pemikiran dan upaya utk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik rohani
maupun jasmaniah t.k. khususnya manusia pd
umumnya serta hsl karya dan budaya (filosofi).
3. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dlm usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kec. dan
PAK.
4. Bebas kecelakaan, luka, kerugian (MSM)
5. Mengontrol kerugian ( MSM ).

TUJUAN KESELAMATAN KERJA


Melindungi

tenaga kerja atas hak


keselamatannya dlm melakukan pekerjaan
Menjamin keselamatan setiap orang lain
yang berada ditempat kerja.
Menjaga sumber produksi terpelihara dan
dipergunakan secara aman dan efisien.

RUANG LINGKUP
Semua sektor kegiatan produksi barang
dan jasa, didarat, diudara, dalam air,
dalam permukaan air.

DASAR HUKUM
UU

No. 1 tahun 1970 ttg Keselamatan


Kerja.
- Mencegah kecelakaan dan PAK.
- Pembinaan.
- Penindakan.
UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan
- SMK3.

JENIS2 KESELAMATAN KERJA


KK

Kebakaran.
KK Mekanik ( mesin2 dll ).
KK Bejana Tekan ( Boiler, Botol tekan ).
KK Listrik.
KK Bahan Berbahaya ( Bhn Kimia ).
KK Alat Angkut ( Crane, Forklift dll ).
KK Sektor ( Tambang, Migas, dll ).
KK Alat ringan ( Gergaji, Martil, Obeng )

BEDAKAN
Kecelakaan Kerja ; setiap kejadian yang tidak
diduga dan tidak diharapkan. ( tidak ada unsur
kesengajaan, sabotase, kriminal )
Kecelakaan Akibat Kerja ; Kecelakaan yang
berhubungan dengan hubungan kerja pada
perusahaan,

TEORI PENYEBAB KECELAKAAN


KERJA
Teori

Domino Heinrich ( Industrial


Accident Prevention ).
Teori Tingkah Laku ( Behavioral ).
Teori Epidemiologi.
Teori Manajemen.

TEORI DOMINO HEINRICH


Rangkaian

kejadian kec. ( sequence ).


- Cidera disebabkan kecelakaan.
- Kec. akibat perbuatan/kondisi berbhy.
- Perb. / kondisi berbahaya disebabkan
kesalahan seseorang.
- Kesalahan seseorang timbul krn penga
ruh lingk. atau bawaan/keturunan.

URUTAN KEJADIAN KECELAKAAN

KETURUNAN/LINGK.
Keras kpl, pengetahuan,
lingk. jelek

KECELAKAAN
Pekerja, Orang lain

KESALAHAN SESEORANG
pendd rdh, angkuh, cacat

TINDAKAN/KONDISI TDK
AMAN
APD, cahaya kurang, alat
pengaman

CIDERA/SAKIT
Luka, meninggal, biaya, dll.

DOMINO BERJAJAR, SALAH SATU DARI 3 DOMINO SEBELAH


KIRI YG JATUH KEKANAN MAKA AKAN JATUH SEMUANYA.

TEORI DOMINO HEINRICH


Penyebab

Domino.
Dari urutan kejadian kecelakaan jelas
terlihat bahwa penyebab dominan
kecelakaan adalah faktor kesalahan
seseorang.
* Ratio 300 : 29 : 1 = Cidera berat
didahului +/- 29 kali cidera ringan, dan
+/- 300 kali hampir celaka.

TEORI DOMINO HEINRICH


Teori

Tingkah laku ( Behavioral ). Insetif,


- Accident Proneness : Kecendrungan utk
celaka.
- Bioritmik : siklus fisik, emosi, intelek.
berulang, masa kritis saat siklus memo
tong garis netral.
- Motivasi : bekerja baik jika kepuasan
dipenuhi ( insentif, penghargaan, dll ).

TEORI DOMINO HEINRICH


Keparahan

kecelakaan : 2% dpt dicegah,


50% praktis dpt dicegah, 98% teoritis
dpt dicegah, 2% diluar kemampuan
manusia, 88% faktor manusia, 10%
faktor lingkungan.
Tanggungjawab : oleh manajemen karena
punya kewenangan utk memutuskan.
Supervisor : unsur manajemen terdepan
mengenal situasi dan kondisi unit kerja.

PENYEBAB KECELAKAN KERJA


Penyebab

langsung.
- Tindakan tdk aman atau unsafe acts
atau substandar practices.
- Kondisi tidak aman atau unsafe
conditions atau substandar conditions.
Penyebab dasar. Penyebab nyata
dibelakang gejala.
- Faktor perorangan
- Faktor pekerjaan,

SUBSTANDAR PRACTICES

Pengoperasian tanpa izin


Tdk memberikan tanda peringatan
Pengoperasian dng kecepatan tdk sesuai.
Membuat alat keselamatan tdk bfungsi.
Mempergunakan alat2 rusak.
Tdk memakai alat pelindung.
Memuat/membongkar yg tdk benar.
Mengangkat yg salah.
Posisi tubuh yg salah.
Memperbaiki kenderaan dlm keadaan bergerak
Main2 / bersenda gurau dan mabuk2an.

SUBSTANDAR CONDITIONS
Alat

pelindung yg tdk memadai.


Perkakas, alat, bahan yg rusak/cacat.
Sistem pengaman tdk memadai.
Kebersihan dan penataan yg kurang.
Lingkungan kerja yg membahayakan.
Bahaya kebakaran dan peledakan.
Dan lain2.

PENYEBAB DASAR
Faktor perorangan.
- Tdk seimbang kemampuan fisik.
- Tdk seimbang kemampuan psikologi.
- Kurang trampil.
- Stress fisik dan mental.
- Motivasi.
Faktor pekerjaan.
Standar kerja, perencanaan, perawatan,
pembelian yg kurang tepat. Aus dan retak
akibat pemakaian yg lama, dsb.

TDK SEIMBANG KEMAMPUAN


FISIK
Tdk

sesuai berat badan, kekuatan dan


jangkauan.
Posisi tubuh yg menyebabkan mudah
lelah.
Kepekaaan tubuh.
Kepekaaan panca indera.
Cacat fisik
Cacat sementara.

TDK SEIMBANG KEMAMPUAN


PSIKOLOGI
Rasa

takut / phobia
Gangguan emosional
Tingkat kecakapan
Tdk mampu memahami
Sedikit ide ( pendapat )
Gerakan lamban
Keterampilan kurang.

KURANG TERAMPIL
Kurang

mengadakan latihan praktek.


Penampilan kurang
Kurang kreatif
Salah pengertian.

STRESS MENTAL
Emosi

berlebihan.
Beban mental berlebihan.
Pendiam dan tertutup
Problem sesuatu yg tidak dipahami.
Frustrasi
Sakit mental.

STRESS FISIK
Badan

sakit ( tdk sehat badan ).


Beban tugas berlebihan.
Kuran istirahat.
Kelelahan sensori.
Terpapar bahan berbahaya
Terpapar panas, bising yg tinggi. dll.
Kekurang oksigen.
Gerakan terganggu.
Gula dalam darah menurun.

MOTIVASI MENURUN
Mau

bekerja bila ada hadiah (reward).


Frustrasi berlebihan.
Tidak ada umpan balik ( feedback ).
Tdk mendapat insentif produksi.
Tdk mendapat pujian dari hasil kerjanya
Terlalu tertekan.

TEORI PENCEGAHAN KECELAKAAN


Nilai suatu kecelakaan sangat mahal.
- Kerugian dlm bentuk uang dpt diukur,
sedih dan derita tdk dpt diukur.
- Sebab kec kelemahan fungsi manajmen
- Supervisor memegang peran.
Tindakan pengendalian
- Reaktif, setelah kec terjadi.
- Defensif, membatasi peluang kontak.
- Proaktif, program utk menghindari risiko2.
Tekdal akhir, Tekdal laten/prilaku, Tekdal kondum.
Konsep Modern
Kepem & adm, Pelatihan, Inspeksi, Rapat2.

KECELAKAAN KERJA LEBIH HEBAT DARI PERANG

Inggeris

Amerika Serikat

PD II
( 1939-1944 )
Celaka

Kec. Industri
( Wkt yg sama )
Celaka

8126 org

22.002 org

22.088 org

160.747 org

KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN


KERUSAKAN TUBUH

KERUSAKAN HARTA

Cidera Sakit Mati

* Ringan
* Sedang
* Berat
* Petaka

* Ringan
* Sedang
* Berat
* Petaka
ASPEK KEMANUSIAAN

ASPEK EKONOMI

Derita si korban

Biaya langsung
* Pengobatan
* Kompensasi

Sakit, cacad
* Tekanan mental
* Kehilangan nafkah
* Madesu

Keluarga
* Kesedihan
* Kehl. Tlg pg keluarga

Biaya tdk langsung


* Kerusakan Gd & Srn
* Pengg./Perbaikan
* Penelitian
* Latihan
* Mutasi
* Upah STMB, dll.

Biaya Langsung
* Pengobatan
* Kompensasi

Biaya tidak langsung


* Kerusakan gedung
* Kerusakan peralatan
* Kers. Alat produksi
* Kers. Bahan baku
* Penurunan Produksi
ICE BERG PHENOMENON
* Latihan
* Penggantian
* Penelitian
* dll.

3/7

TEKNIK PENGENDALIAN KEGAGALAN AKHIR


Semua tindakan yang mengawali suatu kecelakaan atau incindet
seperti posisi kerja yg tdk benar, cara mengangkat yg salah, tidak
pakai APD. Teknik yg praktis untuk mengontrol tindakan tidak aman
seperti ini memerlukan Interpersonal communication practice
dimana pekerja, supervisor dpt berkomunikasi secara langsung di
lapangan.
Ada beberapa teknik pengendalian kegagalan akhir
1. Teknik Activity Auditing dan Job Observation Technique, dimana
pengawas mengamati bila menjumpai adanya tindakan tdk aman,
menjelaskan bagaimana teknik yg tepat dan aman utk bekerja,
program STOP ( Safety Training Obsrvation Program )
2. Job Safety Procedures & Instruction, suatu sistem untuk mengelola
pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan aman,
menyiapkan pekerja menjadi terbiasa dengan tugas2 yg akan dihadapi
termasuk bukan tugas rutin, memerlukan persiapan yg panjang.
3. Tool Box Meeting, pertemuan ditempat kerja yg dipimpin pengawas,
tdk lebih 10 menit atau disebut five minutes safety talk

TEKNIK PENGENDALIAN KEGAGALAN LATEN & PRILAKU

1. Merupakan gejala yg menunjukkan kurangnya


motivasi, pelatihan dan penegasan thd peraturan yg
ada, kebiasaan melakukan pekerjaan atau bertindak
secara tidak aman, kondisi lingkungan kerja yg tdk
kondusif, komunikasi yg buruk, instruksi yg tdk jelas
dan membingungkan, lemahnya faktor motivasi yg
menjurus pada pelangggaran.

2. Kegagalan laten & tingkah laku sulit dikoreksi krn


masalahnya melibatkan banyak orang dan
memerlukan pendekatan yg bersifat psikologi
3. Teknik yg diterapkan seperti : Employee Safety
Introduction, Safety Training, Rule Enforcement,
Safety Seminar, Promotion, Safety Meeting, dsb.

TEKNIK MENGENDALIKAN KEGAGALAN KONDISIONAL &


UMUM

Banyaknya perangkat keras yg mengalami kerusakan,


kurang pekerja, jadwal kerja yg buruk, tdk sesuai
sarana keselamatan dng produksi, rendahnya standar
dan prosedure keselamatan, minim tenaga ahli, fungsi
organisasi yg lemah, manajer tkt atas saja yg mampu
melakukan fungsi kontrolnya.
Teknik pengendaliannya dikenal dengan : Management
Safety Auditing, Management Facility Inspection,
Program of Standard Review, Technical Safety
Auditing, dsb.

PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

Penegakan Peraturan PerUU,


Standarisasi,
Pengawasan,
Penelitian kasus kecelakaan
Diklat, penyuluhan
Pengendalian lingk. Kerja.
Penggunaan APD atau PPE.
Penggunaan alat pengaman
PenerapanSMK3.

ANALISA KECELAKAAN KERJA


Upaya untuk mencari atau mengetahui penyebab
kecelakaan kerja dan memberikan saran-saran agar
kecelakaan yang sejenis tidak terulang kembali.
Setiap kecelakaan betapapun kecilnya harus
dianalisa.

Analisa kecelakaan tidaklah mudah.


Kecelakaan hrs secara jelas ddiketahui mengapa dan
bagaimana terjadi

Perlu ada kejelasan tentang serentetan peristiwa


penyebab kec.

LANGKAH LANGKAH ANALISIS


1. Didahului dng penyelidikan ditempat kerja
2. Kumpulkan semua informasi, baik dari korban, maupun dari saksi
saksi yg mengetahui kejadian.
3. Menganalisis pekerjaan, cara kerja, peralatan kerja yg digunakan.
4. Bila perlu lakukan pemeriksaan lab. Pengujian teknik thd alat.
5. Analisa dilakukan dng menjawab pertanyaan :
a. Apakah ada potensi bahaya

b. Jika ya apakah jenis potensi bahaya


c. Apakah tlh tersedia teknik pencegahan potensi bhy tsb.
d. Apakah setiap pekerja tahu potensi bhy dan pencegahannya
e. Apakah perush. punya protap atau pedoman kerja
f. Apakah ada system pengawasan.

Contoh kasus
Seorang pekerja akan mecat tembok pabrik, utk itu ia perlu
menggunakan tangga, lalu menemukan sebuah tangga ditempat kerja dng
anak tangga paling bawah rusak, namun ia gunakan juga dng pikiran bhw
ia dpt naik turun tanpa menginjak anaktangga anak tangga yang rusak
tadi, dengan jalan pikiran yg seperti ini ia kemudian naiktangga dan
melakukan pengecatan beberapa lama, sewaktu turun ia lupa bhw anak
tangga terbawah rusak shg waktu diinjak ia terpeleset jatuh dan kakinya
cidera.

Penyebab dasar harus dicari dng serangkaian pertanyaan :


1. Mengapa tangga rusak tidak diperbaiki ?
2. Mengapa tangga tsb sampai digunakan pekerja ?
3. Pekerja bekerja tanpa pengawasan atau pembantu ?
4. Prosedur kerja diatur diperusahan tersebut ?
5. Apakah supervisor tdk tahu penggunaan tangga yang rusak ?
6. Mengapa pekerja menggunakan tangga yang rusak ?
7. Tidak tahukah ia bhw alat yang rusak harus dilaporkan ?
8. Pernakah mendapat pelatihan K3 ?
9. Supervisor cukup pengetahuan tentang K3 ?

Contoh kasus
Seorang montir alat eletronik terkena arus listrik dan meninggal,
simontir tsb sedang memperbaiki alat pemanas, dimana salah satu
komponennya harus diganti. Karena hari telah sore sehingga pekerjaan
ini harus dilanjutkan keesokan harinya. Dia lupa bahwa ada satu
komponen yang belum terpasang dan langsung dikontakkan dengan
sumber listrik. Akibatnya montir tersebut terkena arus listrik karena
kontak badan langsung dengan peralatan. Kebetulan dia tidak memakai
sepatu keselamatan ( sepatu karet ) dan sarung tangan karet.

Dari analisa kecelakaan ditemukan kenyataan/faktor sbb :


1. Adanya pekerjaan perbaikan alat elektronik dimana salah satu
komponennya telah dicabut dan harus diganti.
2. Montir tersebut lupa bhw ada satu komponen telah dicabut.
3. Montir menghubungkan peralatan elektronik dengan sumber listrik dan
lupa bhw salah satu kompnen telah dilepas
4. Montir yang bersangkutan tidak menggunakan APD.

CONTOH KASUS

Pengemudi traktor memindahkan barang diatas sebuah trailer dng


menariknya dng traktor ketempat lain.
Pengemudi mengalami kesulitan waktu menggandengkan trailer tadi
dng traktor, krn traktor dan trailer tdk sama tinggi dan alat utk
menyambungkannya keduanya tdk cocok, krn traktor yg dipakainya
bukan traktor yg biasanya,krn traktor yg biasa dipakai rusak, karena
itu digunakan traktor lain sebagai pengganti traktor yg rusak.
Karena kesulitan utk menggandeng maka pengemudi traktor turun
utk memeriksa kesulitan.
Sebelum turun ia lupa memasang rem tangan dan tdk mematikan
mesin traktor, dan kebetulan traktor berhenti agak landai.
Saat berada diantara traktor dan trailer, traktor bergerak mundur,
pengemudi terjepit dan mengalami cidera.

Dalam analisa buat daftar anteseden yang berkaitan dng


kecelakaan :
Pengemudi traktor cidera ------------ pengemudi terjepit
antara traktor dan trailer --------------- kesulitan
menggandeng traktor dan trailer ------------pengemudi
turun untuk memeriksa kesulitan ------------------pengemudi berada diantara traktor dan trailer ------------------ traktor bukan traktor yg biasanya digunakan -------------------- traktor yg biasa digunakan rusak ---------------------- pengemudi lupa memasang rem tangan ---------------------------- pengemudi tidak mematikan
mesin traktor ------------------ traktor berhenti agak
landai ------------ traktor mundur.

UNTUK MEMBUAT DIAGRAM POHON MASALAH ( Problem tree ).


AKHIR KEJADIAN YANG AKAN DIANALISA ADALAH PENGEMUDI
TRAKTOR CIDERA

UNTUK MENCARI ANTESEDEN


PETANYAANNYA : MENGAPA PENGEMUDI CIDERA
JAWABANNYA : TERJEPIT ANTARA TRAKTOR DAN TRAILER
DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT :

Pengemudi terjepit antara traktor dan trailer


( Anteseden )

Cidera

ANALISA
Anteseden 1 = Pengemudi ada diantara traktor & trailer
Anteseden 2 = Traktor mundur.
Analisa terus sampai terjawab Penyebab dasarnya.
-Pemeliharaan ?
- Pelatihan ?
- Standar alat ?
- Prosedure kerja ?
- Instruksi ?

Mesin sulit dimatikan

Trakor yg biasa rusak

Traktor lain

Rem tdk dipasang

Tempat landai

Traktor mundur

Sulit gandeng

Ada diantara trak & trail

Pengemudi cidera

STATISTIK KECELAKAAN
Merupakan kegiatan pengumpulan berbagai data kecelakaan periode
tertentu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
program pencegahan kecelakaan yang dilaksanakan dan juga dpt di
gunakan sebagai pembanding dng perusahaan sejenis atau sektor yg
sama.
Statistik kecelakaan yang pokok adalah :
Jumlah korban x 1.000.000
Tingkat Frekwensi ( F ) =

------------------------------

Jumlah man hour kerja


Jumlah hari hilang x 1.000
Tingkat keparahan ( S ) =

-----------------------------Jumlah man- hour kerja


F x S

Index Kec. Kerja ( IKK ) = -----------------------------1000

CONTOH
Suatu perusahaan dengan 500 pekerja, dalam setahun
perusahaan bekerja 50 minggu dan 48 jam setiap minggu,
selama satu tahun kerja terjadi 60 kecelakaan. Disebabkan krn
sakit, kecelakaan dan sebab lain pekerja menjadi absent
sejumlah 5% dari jumlah seluruh jam kerja.
Jumlah man-hour kerja dlm setahun = 500 x 50 x 48 = 1.200.000
Jumlah absent dalam setahun
Jumlah man hour kerja ( nyata )

= 5% x 1.200.000 =

60.000

= 1.140.000

F = 60 x 1.000.000 / 1.140.000 = 52,63 atau 53


Ini berarti bahwa dalam 1 tahun 53 korban kecelakaan terjadi
setiap juta man hour kerja.

CONTOH
Apabila contoh perhitungan tersebut diatas, jumlah hari-hari
yg hilang sebagai akibat dr 60 kecelakaan adalah 1.200 maka
tkt keparahan atau Severity rate akan menjadi :
S = 1.200 x 1.000 / 1.140.000 = 1,053
( dlm setahun 1 hari hilang setiap ribu man hour kerja )
Jika terjadi kematian, hitungan hari2 yg hilang sbb :
1. Dinyatakan hilang 6.000 hari kerja ( menurut AS )
2. Diperhitungkan 7.500 hari kerja ( menurut ILO )
3. Hari yg benar2 hilang dlm thn ybs sejak kematian.
IKK =

52,63 x 1,053 / 1000 = 0,055

Kasus : Istri hamil 4 bulan, ayah belum bisa percaya.


.. Jumat 25/6-10 pagi, Tias demikian panggilan Septian Permana
memulai rutinitasnya sebagai Karyawan PT. Cendana Daya Lestari sub
kontraktor PT. Kutai Chip Meal ( KCM ) pabrik pengolahan kayu di
Kawasan Teluk Waru Kariangau, tempat kerjanya berdampingan dengan
mesin penghancur kayu untuk bahan kertas dan plywood ..
.. Saat bekerja diduga terpeleset dan jatuh diatas conveyor
sekitas pukul 14.00 Wita Jumat 25/6. Celakanya alat pengangkut kayu
otomatis itu menuju lubang berdiameter satu meter tempat mesin
penghancur kayu, tubuhnya diantarkan conveyor kearah pisau tajam
dengan putaran cepat. Sedetik kemudian terjadilah hal mengerikan
tubuhnya masuk kepisau pemotong, bagaimana kayu menjadi halus
begitulah tubuh Tias. Bersama serbuk kayu, dioutput mesin darahnya
berceceran bersama serpihan tubuhnya termasuk didinding mesin dan
alat pemotong. Seluruh tubuh habis tergiling dan diwaktu yang sama
karyawan lain berteriak histeris mencoba mematikan mesin namun
sayang sdh terlambat, perlu 3 jam mengevakuasi tubuh Tias yg bersama
serbuk kayu, serpihan itu dimasukkan ke tas plastik, penggalan jari
masin terlihat diatas ceceran daging bercampur serbuk tadi ..
Kaltim Post 28 Juni 2010.

Kasus : SEKELUARGA MENDERITA LUKA BAKAR


. Lutfi adalah salah satu dari 7 korban luka bakar di rumah
Harti Jl. Ruhui Rahayu 2 Gg. Perdamaian 2 Sepinggan Balikpapan ..
Kepada Tribun Lutifi menuturkan saat kebakaran terjadi ia dan anggota
keluarga lainnya sedang tertidur pulas, tiba-tiba tantenya ( Harti )
terbangun karena mencium bau gas dan melihat percikan api, Tante ingin
keluar tetapi tidak bisa karena pintunya tidak bisa dibuka, kakekpun
terbangun lalu membuka pintu dari luar. Dilokasi kejadian dirumah
keluarga Harti tampak tertutup rapat, beberapa warga ada yang
berkumpul disekitar halaman, sebuah tabung gas 12 kg berada tak jauh
dari pekarangan rumah . Mertunya juga waktu itu tidur
diruang keluarga menggunakan karpet dengan memakai obat nyamuk
bakar, mungkin apinya berasal dari obat nyamuk itu .. Dari oleh
TKP disekitar lokasi kejadian, peristiwa kebakaran diduga akibat
regulator tabung gas yang bocor bertemu dengan api dari obat nyamuk
bakar, gas yang keluar dan memenuhi hampir seluruh ruang dirumah
tersebut menyulut api yang ada pada obat nyamuk bakar
Tribun, edisi Jumat tgl. 2 Juli 2010.

Anda mungkin juga menyukai