Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien mengatakan
pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko injuri dapat berkurang. 1. Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, dan orang lain R : memberikan peningkatan kenyamanan dan mengurangi resiko injuri 2. Pertahankan tirah baring ketat dalam posisi terlentang yang ditentukan R : untuk memungkinkan viterus human bekerja sebagai kekuatan memotifasi untuk mengontrol perdarahan. 3. Anjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata agar tidak lelah R : mengurangi resiko perlukaan / pembuluh darah retina yang akan menyebabkan menurunnya penglihatan. 4. Modifikasi lingkungan sekitar pasien R : meningkatkan rasa nyaman,
Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan adanya keseimbangan volume cairan dan tidak teijadi syok hipovlemik. Pantau TTV, catat adanya perubahan TD. R/ penurunan volume cairan darah akibat diuresis osmotik dapat dimanifestasikan oleh hipotensi, takikardi, nadi teraba lemah. (2)
Kaji suhu, warna, turgor kulit dan kelembaban, pengisian kapiler dan membran mukosa.
RJ dehidrasi yang disertai demam akan teraba panas, kemerahan dan kering di kulit sebagai indikasi penurunan volume pada sel. (3)
Pantau masukan dan pengeluaran, catat balance cairan.
R1 memberikan perkiraan kebutuhan cairan tubuh (60-70% BB adalah air).
(4)
Berikan cairan 1500-2500 ml dalam batas yang dapat ditoleransi jantung.