Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAM AIR WATER PARK

1. Sumber air
Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah lingkaran
(siklus) air.

Sumber air secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:


1) Air Laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl) yang cukup
tinggi, kadar garam murni sekitar 35o/00 dari jumlah total keseluruhan air laut. Saat ini
teknologi yang dapat merubah air laut menjadi air tawar yang layak dikonsumsi masih
teknologi tinggi yaitu dengan filterisasi dan destilasi yang membutuhkan biaya yang
sangat mahal.
2) Air Hujan

Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi akibat
pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air) air hujan
merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi manusia. Namun karena berbagai polutan
dalam udara, air hujan menjadi tercemar berbagai bahan polutan yang ada di udara.
3) Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain sumur,
sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan
membentuk mata air baik artesis maupun artois.

4) Air tanah
Menurut definisi undang-undang sumber daya
air, air tanah merupakan air yang
terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki
kandungan mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandung-an mineral air tanah
dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara
lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.
5) Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal (kurang lebih 15
meter di bawah permukaan tanah, air tanah dalam (100-300 meter di bawah permukaan
tanah) dan mata air ( mata air merupakan air tanah yang keluar langsung dari permukaan
tanah, mata air
memiliki
kualitas
hampir
sama
dengan
kualitas
air tanah
dalam/dangkal).
b. Standar Baku Air Minum
Standar baku air minum merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas
air minum. Dengan standar tersebut, dapat diketahui kualitas air minum yang layak atau
tidak dapat untuk diminum.. Standar baku kualitas air minum harus memenuhi kualitas
secara fisika, kimia dan biologi. Berikut uraiannya:

Uji & Analisis Air Sederhana


1) Persyaratan Fisika
Air minum harus memenuhi standar uji fisika antara lain:
a) Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas minimal kekeruhan air
layak minum menurut Permenkes adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh
partikel-partikel yang tersuspensi dalam air.
b) Tidak berbau dan tidak berasa
Air yang mempunyai kualitas baik adalah tidak berbau dan tidak berasa. Bau dan rasa
dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan indra perasa. Air yang mempunyai bau
dan berasa mengindikasikan ada terjadi proses dekomposisi bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme dalam air, disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat dalam air atau
penyebab lainnya yang menyebabkan air tidak layak untuk dikonsumsi
c) Jumlah padatan terapung
Perlu diperhatikan air yang baik dan layak diminum tidak mengandung padatan terapung
dalam jumlah yang melebihi batas maksimal yang diperbolehkan (1.000 mg/l).

d) Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar (270C).
Suhu air yang melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang
terlarut dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan
organik oleh mikroorganisme.
e) Warna
Warna pada air dapat disebabkan oleh macam-mcam bahan kimia atau organic. Air yang
layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. Permenkes menyatakan bahwa batas
maksimal warna air yang layak untuk diminum adalah 15 skala TCU.
2) Persyaratan Kimia, Standar baku kimia air layak minum meliputi:
a) Derajat keasaman (pH), kualitas air yang baik/netral berada di rentang pH 7. Air
dengan pH di bawah 7 dikatakan asam dan diatas 7 dikatakan basa.
b) Kandungan bahan kimia organic
Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi
batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu tubuh membu-tuhkan bahan kimia organik
namun apabila melebih batas akan menimbul-kan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi
Karena bahan kimia organic yang melebihi batas akan terurai dan menimbulkan
gangguan pada tubuh. Bahan kimia organic tersebut antara lain seperti: NH4, H2S, SO-42-,
dan NO3c) Kandungan Bahan kimi anorganik
Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia anorganik antara lain garam dan ionion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).
d) Tingkat kesadahan rendah
Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.
3) Persyaratan Biologi
Bahan baku air minum harus memenuhi syarat tidak mengandung organisme pathogen yang
dapat ditentukan dengan indicator keberadan bakteri e-colli yaitu tidak mengandung bakteri
coli form/coli tinja yang dapat diukur secara kualitatif maupun kuantitatif.
2. Uji Fisika Sederhana
Secara fisik, kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera penglihatan, perasa,
penciuman, dan mencicipi untuk mengetahui rasa, kekeruhan, warna dan bau.

a. Definisi
1) Air sampel adalah air yang akan diuji yang biasa digunakan
masyarakat setempat sehari-hari.
2) Air Kontrol/standar adalah air bersih yang dijadikan standar atau control untuk
pengujian air sampel. b. Jenis
1) Menggunakan Pancaindra (organoleptik)
Amati kekeruhan, warna, suhu, bau dan rasa air yang akan kita uji. Berhati-hati pada
saat menguji bau dan rasa, jangan lakukan uji bau dan rasa apabila terlihat kejanggalan
pada warna, kekeruhan dan suhu pada air sampel.

2) Menggunakan metode sederhana


a) Masukan segelas air yang akan diuji ke dalam gelas ukur sampel
b) Tambahkan segelas air standar (layak minum) ke dalam gelas ukur sampel.
Perhatikan reaksi yang terjadi, seperti perubahan warna, kekeruhan, suhu, bau dan
rasa. Apabila hasil analisis tidak menunjukan adanya perubahan, kemungkinan
derajat pencemar-an pada air cukup rendah dan dapat dijadikan bahan baku air
minum. Namun apabila terjadi perubahan yang telah disebutkan, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pencemaran pada air uji (ikuti tahapan selanjutnya).
c) Tahapan selanjutnya, tambahkan 2 gelas air bersih (layak minum) ke dalam gelas ukur
sampel. Apabila dengan penambahan dua gelas air bersih (layak minum), kekeruhan, warna,
suhu menjadi normal, berarti tingkat pencemaran air sampel sedang. Apabila air
sampel masih keruh dan tidak ada perubahan warna dan suhu, disimpulkan derajat
pencemaran air sampel tinggi. Pada thapan ini, jangan menguji bau dan rasa pada air
sampel.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini:

3. Uji Kimia sederhana


a. Uji kimia menggunakan air teh
Analisa kimia secara sederhana dengan membuat teh menggunakan air minum. Kemudian,
air teh tersebut dicampur dengan air uji. Caranya sebagai berikut:
1) Masukan air uji ke dalam gelas berisi air teh.

2) Diamkan gelas yang berisi campuran air uji dengan air teh dalam keadaan terbuka
selama semalam.
3) Analisis kualitas air yang telah dicampur teh. Apabila terdapat perubahan warna,
lendir dan lapisan minyak pada permukaan air disimpulkan kulitas air tidak dijadikan
bahan baku air minum. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan gambar berikut:

b.
1)
2)
3)
4)

Uji kimia menggunakan metode elektrolisis sederhana, yaitu sebagai berikut:


Sediakan gelas, 2 buah paku dan kabel 50 cm
Sediakan air contoh yang akan diperiksa atau di analisis
Buat rangkaian listrik seperti pada gambar
Perhatikan setelah beberapa menit atau 1 jam

5) Bila air mengandung besi dan unsur lain, air akan keruh dan banyak gumpalan pada
paku

Berikut gambar rangkaian listrik :

4. Uji biologi sederhana


Analisa kualitas air secara biologi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri
dalam air. Dengan mata telanjang tidak dapat diketahui keberadan mikroorganisme.
Namun ini bisa dilakukan dengan uji sederhana yaitu dengan cara mendiamkan air uji
selama beberapa hari, paling tidak selama 5 hari. Tahapan uji biologi sederhana adalah
sebagai berikut:
a. Masukan air uji ke dalam gelas tembus cahaya (bening) kemudian tutup rapat.
b. Letakan gelas tersebut di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari langsung selama
lima hari.
c. Setelah lima hari periksa kondisi air tersebut, apabila terjadi perubahan warna dan
gumpalan putih berwarna putih seperti lendir disimpulkan kualitas air tersebut tidak layak
dijadikan bahan baku air minum.

Berikut gambar uji biologi sederhana :

VII.

REFERENSI

Alamsjah (2006), Alat Penjernih Air, Kawan Pustaka, Cetakan I, Jakarta


Kusnaedi (2010), Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Penebar
Swadaya, Cetakan I, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai