1. Sumber air
Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah lingkaran
(siklus) air.
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi akibat
pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air) air hujan
merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi manusia. Namun karena berbagai polutan
dalam udara, air hujan menjadi tercemar berbagai bahan polutan yang ada di udara.
3) Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain sumur,
sungai, rawa dan danau. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan
membentuk mata air baik artesis maupun artois.
4) Air tanah
Menurut definisi undang-undang sumber daya
air, air tanah merupakan air yang
terdapat didalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki
kandungan mineral yang cukup tinggi, sifat dan kandung-an mineral air tanah
dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara
lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.
5) Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal (kurang lebih 15
meter di bawah permukaan tanah, air tanah dalam (100-300 meter di bawah permukaan
tanah) dan mata air ( mata air merupakan air tanah yang keluar langsung dari permukaan
tanah, mata air
memiliki
kualitas
hampir
sama
dengan
kualitas
air tanah
dalam/dangkal).
b. Standar Baku Air Minum
Standar baku air minum merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas
air minum. Dengan standar tersebut, dapat diketahui kualitas air minum yang layak atau
tidak dapat untuk diminum.. Standar baku kualitas air minum harus memenuhi kualitas
secara fisika, kimia dan biologi. Berikut uraiannya:
d) Suhu Normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar (270C).
Suhu air yang melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang
terlarut dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan
organik oleh mikroorganisme.
e) Warna
Warna pada air dapat disebabkan oleh macam-mcam bahan kimia atau organic. Air yang
layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. Permenkes menyatakan bahwa batas
maksimal warna air yang layak untuk diminum adalah 15 skala TCU.
2) Persyaratan Kimia, Standar baku kimia air layak minum meliputi:
a) Derajat keasaman (pH), kualitas air yang baik/netral berada di rentang pH 7. Air
dengan pH di bawah 7 dikatakan asam dan diatas 7 dikatakan basa.
b) Kandungan bahan kimia organic
Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi
batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu tubuh membu-tuhkan bahan kimia organik
namun apabila melebih batas akan menimbul-kan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi
Karena bahan kimia organic yang melebihi batas akan terurai dan menimbulkan
gangguan pada tubuh. Bahan kimia organic tersebut antara lain seperti: NH4, H2S, SO-42-,
dan NO3c) Kandungan Bahan kimi anorganik
Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia anorganik antara lain garam dan ionion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).
d) Tingkat kesadahan rendah
Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.
3) Persyaratan Biologi
Bahan baku air minum harus memenuhi syarat tidak mengandung organisme pathogen yang
dapat ditentukan dengan indicator keberadan bakteri e-colli yaitu tidak mengandung bakteri
coli form/coli tinja yang dapat diukur secara kualitatif maupun kuantitatif.
2. Uji Fisika Sederhana
Secara fisik, kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera penglihatan, perasa,
penciuman, dan mencicipi untuk mengetahui rasa, kekeruhan, warna dan bau.
a. Definisi
1) Air sampel adalah air yang akan diuji yang biasa digunakan
masyarakat setempat sehari-hari.
2) Air Kontrol/standar adalah air bersih yang dijadikan standar atau control untuk
pengujian air sampel. b. Jenis
1) Menggunakan Pancaindra (organoleptik)
Amati kekeruhan, warna, suhu, bau dan rasa air yang akan kita uji. Berhati-hati pada
saat menguji bau dan rasa, jangan lakukan uji bau dan rasa apabila terlihat kejanggalan
pada warna, kekeruhan dan suhu pada air sampel.
2) Diamkan gelas yang berisi campuran air uji dengan air teh dalam keadaan terbuka
selama semalam.
3) Analisis kualitas air yang telah dicampur teh. Apabila terdapat perubahan warna,
lendir dan lapisan minyak pada permukaan air disimpulkan kulitas air tidak dijadikan
bahan baku air minum. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan gambar berikut:
b.
1)
2)
3)
4)
5) Bila air mengandung besi dan unsur lain, air akan keruh dan banyak gumpalan pada
paku
VII.
REFERENSI