Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Granuloma annulare adalah suatu kondisi kulit yang umumnya
berupa benjolan yang kemerahan atau nodul yang membentuk cincin,
biasanya terdapat pada tangan dan kaki. Penyebab granuloma annulare
tidak diketahui. Pada beberapa orang, kondisi ini mungkin dipicu oleh
cedera kulit ringan atau beberapa jenis obat-obatan. Beberapa jenis
granuloma annulare terjadi paling umum pada orang dewasa, sementara
varietas lain biasanya mempengaruhi anak-anak. Dalam kebanyakan
kasus, granuloma annulare tidak gatal atau sakit, sehingga tidak diperlukan
perawatan. Lesi biasanya menghilang sendiri dalam waktu dua tahun. 1
Dalam sebagian besar kasus, etiologi tidak diketahui. Kadangkadang, granuloma annulare disebabkan oleh kasus trauma, gigitan
serangga, tes kulit tuberkulin,imunisasi (misalnya, hepatitis B, difteri
tetanus,bacillus Calmette-Guerin), infeksi virus(misalnya,herpes zoster,
virus Epstein Barr, hepatitis B, hepatitis C,manusia immunodeficiency
virus),
obat-obatan
(misalnya,amlodipine,
allopurinol,
diklofenak),
BAB II
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
Granuloma Annulare didiagnosis berdasarkan klinis dan paling
penting pemeriksaan histopatologis, tidak ada tes laboratorium yang
membantu dalam mengkonfirmasikan diagnosis kecuali pemeriksaan
histopatologis. Ketika penyakit granuloma annulare dibandingkan dengan
nodul rheumatoid, peningkatan faktor rheumatoid membantu juga untuk
mengidentifikasi pasien berisiko terkena penyakit tersebut. Nodul
rheumatoid juga menunjukkan fibrin daripada musin histologis.5
Sementara lesi granuloma annulare jarang menunjukkan perubahan
epidermal seperti skala, lichen planus annular dan tinea mungkin masih
dipertimbangkan. Annular lichen planus ditandai dengan datar atasnya,
plak berwarna keunguan dengan striae Wickham diatasnya, sementara
tinea dapat disingkirkan dengan pemeriksaan KOH. Arkuata dan plak
annular dari mikosis fungoides, sarcoidosis atau kusta borderline juga
dapat hampir mirip granuloma annulare, sehingga membutuhkan biopsi
untuk mengetahui diagnosis pastinya.5
Granuloma annulare tipe subkutan secara klinis hampir mirip
dengan nodul rheumatoid, nodul demam rematik, sarkoma epithelioid,
sarcoidosis subkutan, dan infeksi granulomatosa mendalam. Nodul
reumatoid biasanya terjadi disertai arthritis dan tingginya titer faktor
rheumatoid. Nodul Demam rematik terjadi disertai penyakit demam,
lichenoides
et
varioliformis
acuta,
berdasarkan temuan
mungkin
ada.
Lokalisasi
granuloma
annulare
memiliki
Gambar. 60.1 Granuloma annulare. Nodul di dermis atas. H & E noda. (Courtesy
of Dr M. Bamford, Departemen Patologi, Leicester Royal Infi rmary, Leicester,
Inggris.) 6
Tes khusus
Diagnosis granuloma annulare dibuat secara klinis atau dengan
biopsi kulit. Pemeriksaan khusus biasanya tidak diperlukan. Evaluasi lebih
lanjut untuk menyingkirkan penyakit sistemik seperti infeksi, sarkoidosis,
atau keganasan mungkin diperlukan dalam
pencitraan
dapat
dilakukan
dalam
subkutan
nyeri. Radiografi
hypoechoic
di
jaringan
subkutan.
Magnetic
resonance
imaging
DIAGNOSIS BANDING
Jika terdapat susunan papul berbentuk cincin yang khas dapat
diketahui diagnosis pastinya dengan mudah. Namun, granuloma annulare
dapat disalahartikan sebagai tinea, meskipun tinea lebih meradang, dan
batas annularnya bersisik. Lesi annular lainnya dan kondisi granulomatosa
dapat menyebabkan kebingungan diagnostik, termasuk lichen planus
annular, eritemacentrifugum annulare, eritema multiforme, eritema
migranspenyakit Lyme, tuberculides dan sifilis tersier. Morfologi dan
distribusi lesi dapat meniru mikosis fungoides. Berkaitan dengan subkutan
granuloma annulare, diagnosis banding nodul subkutan juga pada kulit
kepala dan kaki, mencakup trauma, infeksi dan tumor, dan biopsi
diagnostik biasanya akan diperlukan. Pada orang dewasa,lesi nodular ini
harus dibedakan dari sarkoidosis dan nodul rheumatoid. Diagnosis
banding perforasi granuloma annularetermasuk moluskum kontagiosum,
menghilangkan transepitelial. Kelainan seperti perforasi collagenosis dan
perfoasi
dermatosis,
sarkoidosis
dan
tuberculide
papulonekrotik.
10
11
Kunci untuk dukungan berbasis bukti: (1) uji coba terkontrol prospektif; (2) studi
retrospektif atau serangkaian kasus besar; (3) sering kasus kecil atau kasus
individual laporan.
* Dosis 2400 mg po qd (zileuton) dan 400 IU po qd (vitamin E).
Bahan sistemik diperuntukkan bagi kasus yang parah, dan termasuk
niacinamide (nicotinamide, 500 mg tiga kali sehari), isotretinoin (0,5-0,75 mg / kg
/ hari), antimalaria (klorokuin 3 mg / kg / hari atau hydroxychloroquine 6 mg / kg
/ hari), dapson (100 mg / hari) dan pentoxifylline. Penggunaan obat yang lebih
toksik dan / atau terapi mahal didapatkan untuk siklosporin (3-4 mg / kg / hari
selama 3 bulan) , klorambusil, etretinate dan topikal 5-aminolevulinic terapi asam
photodynamic yang bermanfaat untuk individu atau kelompok kecil pasien.
Penggunaan etanercept dilaporkan berhasil. Namun, tidak ada, acak, double-blind,
12
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Mayo Clinic Staf. Book : Mayo Clinic Family Health Book, 4th
Edition. Diseases and Conditions. 2013
2. Barankin, Benjamin, Leung,Alexander K.C, and Lun Hon, kam.
Diagnosis & Management. International journal of pediatrics and
child health. 2013
3. Ghadially, Ruby. Emedscape. Granuloma Annulare Treatment &
Management. San Fransisco. 2014
4. Wolf
14