Anda di halaman 1dari 25

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Wabah di pengungsian

KELOMPOK IV

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Mahardika Johansyah
Agung Dwi Saputro
Andi Silpia
Ayu Kusuma Wardhani
Fitriyah Sujatmaka
Gustiayu Putri Pitoyo
Havara Kausar Akbar
M. Thanthawi Jauhari
RR. Yunisa Putri
Setiani Imaningtias

(2011730153)
(2011730199)
(2011730122)
(2011730125)
(2011730134)
(2011730138)
(2011730139)
(2011730151)
(2011730161)
(2011730162)
TUTOR:
Dr. Maria Eka

SKENARIO
WABAH DI PENGUNGSIAN
Sebagian besar wilayah kerja puskesmas Barito terletak di tepi sungai sehingga pada
musim hujan, setiap tahun selalu mengalami benjir. Biasanya penduduk mengungsi ke
dataran yang lebih tinggi dengan membuat tenda-tenda penampungan. Wilayah kerja
Puskesmas Barito meliputi 15 desa dengan jumlah penduduk 1987 orang. Daerah yang
selalu dilanda banjir berpenduduk kira-kira 1465 orang dari 9 desa. Penduduk daerah
ini umumnya bekerja dekat sungai. Sehingga mereka tidak mau pindah dari daerah itu.
Setiap kali setelah banjir surut, mereka akan kembali kerumahnya lagi. Relokasi selalu
ditentang keras oleh mereka.
Masalah di pengungsian adalah kekurangan air, baik untuk diminum maupun untuk
mandi dan mencuci pakaian. Luas tenda di tempat penampungan jauh lebih kecil dari
kebutuhan ruang untuk semua pengungsian. Karena itulah, banjir selalu menimbulkan
wabah muntah berak, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan dermatitis di lokasi
penampungan para pengungsi. Tahun lalu, terhitung 6 Balita meninggal dunia, 4 karena
muntah berak dan 2 karena ISPA.
Untuk mengantisipasi datangnya banjir pada musim hujan tahun yang akan dating,
kepala Puskesmas mulai membuat persiapan agar kejadian pada banjir tahun-tahun
yang lalu tidak terulang kembali.

KATA/KALIMAT KUNCI
Wilayah Puskesmas Barito mengalami banjir pada musim
hujan meliputi 15 desa yang terletak ditepi sungai
9 desa selalu dilanda banjir, jumlah penduduk 1465 orang
terkena banjir
Relokasi tidak berhasil karena mata pencahrian warga sekitar
di pinggir sungai
Tempat pengungsian kekurangan air, lokasi penampungannya
kurang mencukupi sanitasi dan kebersihan kurang
Manjir selalu menimbulkan wabah muntah berak, ISPA, dan
dermatitis. Tahun lalu terhitung 6 balita meninggal dunia. 4
karena muntah berak dan 2 karena ISPA
Untuk mengantisipasi datangnya banjir kepala puskesmas
membuat persiapan agar wabah penyakit di pengungsian dapat
diatasi

PERTANYAAN
1.

Bagaimana alur pelaporan dan kordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan,


Bupati, RS, Peran masyarakat?
2. Jelaskan etiologi, penatalaksanaan, pencegahan, dari wabah tersebut!
3. Jelaskan 4 cara penanggulangan wabah!
4. Bagaimana program pemerintah yang dilakukan puskesmas untuk dan
mengurangi angka kematian penyakit pada scenario?
5. Apakah kasus pada scenario dapat disebut sebagai wabah bila iya, jelaskan
7 langkah menegakkan wabah?
6. Tentukan plan of action wabah pada scenario!
7. Bagaimana melakukan kerjasama dengan RS rujukan, TOMA, TOGA, dan
pemberantasan penyakit pada scenario?
8. Tentukan rumusan masalah yang meliputi Atteck Rate dan Case Mortality
Rate! (buat perhitungan)
9. Jelaskan hasil evaluasi program kerja puskesmas dalam menangani wabah
di pengungsian!
10. Apa upaya pemberdayaan dan potensi masyarakat dalam menganangi
banjir?
11. Apa upaya pemerintah dalam menangani banjir?

masyarakat

Petugas
surveilans

DINKES
PROVINSI

DINKES
KABUPATEN

ALUR PELAPORAN

GEJALA KLINIS DARI PENYAKIT WABAH

Muntaber

ISPA

Dermatitis

.
tujuan untuk membangun kesehatan
nasional dengan meningkatkan
kesadaran, kemauan serta kemampuan
untuk hidup sehat begi masyarakat.

Mengadakan kegiatan
sueveilans epidemiologi
Sebagai unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten kota, puskesmas memiliki
tanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan pada suatu wilayah, serta
menjadi pusat pelayanan kesehatan strata pertama dalam penyelenggaraan kegiatan pelanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

PENETAPAN WABAH
Kesakitan / kematian meningkat 3x selama 3 kurun waktu
berturut-turut
Jumlah penderita baru meningkat 2x dibandingkan rerata
sebulan sebelumnya
Rerata bulanan penderita baru meningkat 2x dibandingkan
rerata tahun sebelumnya
CFR dalam 1 bulan meningkat 2x dibandingkan CFR tahun
seblmnya
Terdapat 1 penderita/kematian di daerah yang telah bebas
selama 4 mgg berturut-turut
Kesakitan / kematian karena keracunan
Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang
sebelumnya tidak ada

Plan of Action
Langkah

Kegiatan

PJ

Yang Terlibat

Target

Jadwal

Penegakkan
diagnosis
penyakit

Anamnesis, pemeriksaan
fisik, Pemeriksaan
penunjang (bekerjasama
dengan RS setempat)

Dokter
puskesmas

Dokter
puskesmas,
Perawat

Warga Kab.
Barito

13 -15
Januari 2013

Memastikan
telah terjadi
wabah

Menghitung jumlah kasus, Kepala


menganalisis waktu,
puskesmas
incidence rate, dan risiko,
mendeskripsikan distribusi
kasus menurut orang,
tempat, dan waktu,
menggambar kurva
epidemi, mendeskripsikan
kecenderungan (trends)
kasus sepanjang waktu,
luasnya daerah wabah, dan
populasi yang terkena
wabah

Dokter
puskesmas,
kepala
puskesmas,
petugas
surveilans

Warga Kab.
Barito

13-15
Januari 2013

Penelitian
deskriptif

Mendeskripsikan kasus-kasus wabah


dengan menentukan (1) Kriteria klinis
(gejala, tanda, onset); (2) Kriteria
epidemiologis karakteristik orang yang
terkena, tempat dan waktu terjadinya
wabah); (3) Kriteria laboratorium (hasil
kultur dan waktu pemeriksaan)
Merumuska Mengunjungi pasien (kasus), dokter,
n hipotesis laboratorium, melakukan wawancara
dan dokumentasi untuk memperoleh
informasi berikut: (1) Identitas diri
(nama, alamat, nomer telepon jika
ada); (2) Demografis (umur, seks, ras,
pekerjaan); (3) Kemungkinan sumber,
paparan, dan kausa; (4) Faktor-faktor
risiko, cara penularan; (5) Gejala klinis
(verifikasi berdasarkan definisi kasus,
catat tanggal onset gejala untuk
membuat kurva epidemi, catat
komplikasi dan kematian akibat
penyakit); (6) Populasi yang berisiko

Petugas
surveilans

Petugas
surveilans

Dokter
Petugas
puskesmas surveilans,
dokter
puskesmas

16 Januari
2013

Warga & 13-15


lingkungan Januari
di wilayah 2013
kab. Barito

Penelitian
analitik

Membuktikan
kebenaran hipotesis

Dinas
Dinas
Kesehatan Kab. Kesehatan
Barito
Kab. Barito

Pembuatan
laporan

Menyusun laporan,
yang terdiri dari: (1)
introduksi, (2) latar
belakang, (3) metode,
(4) hasil-hasil, (5)
pembahasan, (6)
kesimpulan, dan (7)
rekomendasi.

Dinas
Dinas
kesehatan Kab. kesehatan
Barito
kab. Barito

Upaya
Pemeriksaan,
Dinas
Kepala desa,
penanggulangan pengobatan, perawatan Kesehatan Kab. Kepala
wabah
penderita.
Barito
puskesmas,
Dokter
puskesmas,
tokoh
masyarakat,

16 Januari
2013

Warga kab.
Barito

13 Januari
2013 berakhirnya
wabah

KERJASAMA ANTAR SEKTORAT

Atteck Rate dan Case Mortality Rate


Data : 215 anak, 810 dewasa, dan 440 lansia penduduk seluruhnya tercatat di
9 desa kecamatan barito yang langganan banjir adalah 1465. pada tanggal 1
juni ada 7 anak muntaber dan sampai 7 juni tercatat 40 anak menderita
muntaber. Pada 8 juni ada 50 orang keracunan makanan. 10 anak meningal
dunia karena muntaber.

Incidence rate = (jumlah kasus baru suatu penyakit


selama periode tertentu / populasi yang mempunyai
resiko) x K
incidence rate = (40/215) x 100 = 20
attack rate = (jumlah kasus selama epidemi / populasi yang
mempunyai resiko) x K
attack rate = (50/1465) x 1000 = 30

Prevalence rate = (jumlah kasus penyakit pada satu titik waktu /


jumlah penduduk seluruhnya) x K
Prevalence rate = (7/1465) x 1000 = 5

periode prevalence rate = (jumlah kasus selama periode/


jumlah penduduk) x K
periode prevalence rate = (40 / 1465) x 1000 = 27

case fatality rate = (jumlah kematian karena kematian


tertentu / jumlah seluruh penderita penyakit) x K
case fatality rate = (10/40) x 10 = 2.5

40
35
30
25
20
15
10
5
0
1

Biru tua : muntaber


Pink : ISPA
Kuning : Ispa

Program Pelaksanaan Pelayanan


Kesehatan di Pengungsian

Organisasi

Manajemen

Pelayanan

Evaluasi

Evaluasi SWOT

4. Threats

1. Strengths

3. Opportunities

2. Weaknesses

Upaya pemberdayaan Masyarakat dan potensi


masyarakat dalam menangani wabah
Undang-Undang Republik Indonesia No 40 Tahun 1991 tentang
wabah, Bab III pasal 17
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai upaya
penanggulangan wabah dilakukan oleh pejabat kesehatan
dengan mengikutsertakan pejabat instansi lain, lembaga
swadaya masyarakat, pemuka agama dan pemuka masyarakat.
Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan dengan
mendayagunakan berbgai media komunikasi massa baik
Pemerintah maupun swasta

Peran serta masyarakat dalam menangani banjir


pada skenario

Upaya pemerintah dalam menanggulangi banjir


pada skenario ?
1. Merelokasi tempat tinggal maupun tempat mata
pencaharian masyarakat dipinggir sungai
2. Memberikan mata pencaharian dan lokasi tempat
tinggal baru kepada masyarakat yang terletak
dipinggiran sungai
3. Meperdalam sungai maupun memperlebar sungai
4. Membuat bendungan penahan
5. Menegakkan hukum dan melarang keras masyrakat
yang menggunakan pinggiran sungai sebagai
tempat tinggal maupun tempat bekerja
6. Mengontrol aktivitas masyarakat pinggir sungai

Anda mungkin juga menyukai