Jtptunimus GDL Asuhankepe 5141 2 Babii
Jtptunimus GDL Asuhankepe 5141 2 Babii
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan
dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat
berupa cairan transudat atau cairan eksudat (www.google.com).
Pleura adalah membrane tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura
viseralis dan pleura parietalis.
(Price, 2005)
Efusi pleura adalah adanya cairan yang berlebih dalam rongga pleura
baik transudat maupun eksudat.
(Davey, 2005)
dan lapisan parietal menutupi permukaan dalam dari dinding dada.Paruparu yaitu: paru-pau kanan, terdiri dara 3 lobus (belah paru), lobus pulmo
dekstra superior, lobus nedia, dan lobus inferior, tiap lobus tersusun olh
lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari, pulmo sinester, lobus superior, dan
lobus inferior, tiap-tiap lobus terdiri dari belahan-belahan yang lebih kecil
bernama segment. Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu: lima buah
segment pada lobus superior, dua buah segment pada lobus medialis tiga
buah segmen pada lobus inferior.Kapasitas paru-paru merupakan
kesanggupan paru-paru dalam menampung udara didalamnya.Kapasitas
paru-paru dapat dibedakan sebagai berikut: 1.Kapasitas total yaitu jumlah
udara yang dapat megisi paru-paru pada inspirasi sedalam dalamnya. 2.
Kapasitas vital yaitu jumlah udara yang dapat dikrluarkan setelah ekspirasi
maksimal.
2. Fisiologi
a. Pernapasan pulmoner
Merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang trjadi
pada pau-paru.
Empat proses yang berhubugan dengan pernapasan polmuner
yaitu:
1) Ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara
dalam alveoli dengan udara luar.
2) Arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigen masuk
keseluruh tubuh, karbondiaksoda dari seluruh tubuh masuk ke
paru-paru
3) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa degan jumlah
yang tepat yang bias dicapai untuk semua bagian.
4) Difusi gas yang menembus mambran alveoli dan kapiler
karbondioksida.
Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida, konsentrasi
dalam darah nenpengaruhi dan merangsang pusat pernapasan terdapat
dalam otak untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan sehingga
terjadi pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih banyak.
b. Pernafasan jaringan (Pernafasan interna)
Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen
dari seluruh tubuh masuk kedalam jaringan akhirnya mencapai kapiler,
darah
mengeluarkan
oksigen
kedalam
jaringan,
mengambil
10
pernafasan
(otot
diafragma
atau
interkostalis)
: 30 40 x/menit
12 bulan
: 30 x/menit
11
2 - 5 tahun
: 24 x/ menit
Orang dewasa
: 10 20 x/menit
membutuhkan
oksigen
dalam
hidupnya,
kalau
tidak
C. Etiologi
Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan pleura dibagi menjadi
transudat, eksudat dan hemoragis.
1. Transudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal
jantung kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis kepatis),
syndroma vena cava superior, tumor, sindroma meig.
2. Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia dan sebagainya, tumor,
infark, paru, radiasi, penyakit kolagen.
12
D. Patofisiologi
Dalam keadaan normal hanya terdapat 10-20 ml cairan di dalam
rongga pleura. Jumlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya tekanan
hidrostatis pleura parietalis sebesar 9 cm H2O. Akumulasi cairan pleura dapat
terjadi apabila tekanan osmotik koloid menurun misalnya pada penderita
hipoalbuminemia dan bertambahnya permeabilitas kapiler akibat ada proses
keradangan atau neoplasma, bertambahnya tekanan hidrostatis akibat
kegagalan jantung dan tekanan negatif intra pleura apabila terjadi atelektasis
paru (Alsagaf H, Mukti A, 1998).
Effusi pleura berarti terjadi pengumpulan sejumlah besar cairan bebas
dalam kavum pleura. Kemungkinan penyebab efusi antara lain : (1)
penghambatan drainase limfatik dari rongga pleura, (2) gagal jantung yang
menyebabkan tekanan kapiler paru dan tekanan perifer menjadi sangat tinggi
sehingga menimbulkan transudasi cairan yang berlebihan ke dalam rongga
pleura (3) sangat menurunnya tekanan osmotik kolora plasma, jadi juga
13
E. Manifestasi klinik
Manifestasi kinik yang muncul (Tierney, 2002 dan Tucker, 1998) ) adalah
1. Sesak nafas
2. Nyeri dada
3. Kesulitan bernafas
4. Peningkatan suhu tubuh jika ada infeksi
5. Keletihan
6. Batuk
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada efusi pleura ini adalah (Mansjoer, 2001)
1. Thorakosentasis
Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif
seperti nyeri, dispnea dan lain-lain. Cairan efusi sebanyak 1 1,5 liter
perlu dikeluarkan segera untuk mencegah meningkatnya edema paru. Jika
jumlah cairan efusi lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutnya baru
dapat dilakukan 1 jam kemudian.
14
G. Komplikasi
1. Infeksi
2. Fibrosis paru
(Mansjoer, 2001)
H. Pengkajian fokus
1. Biodata
Umur, alamat, pekerjaan
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri dada, sesak nafas, takipneu, hipoksemia
15
16
berpengaruh
terhadap
pemenuhan
kebutuhan
tidur
dan
istitahatnya
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Tingkat kesadaran
: Composmentis
c. TTV
RR : Takhipnea
N : Takhikardia
S : Jika ada infeksi bisa hipertermia
TD : Bisa hipotensia
17
d. Kepala
: Mesochepal
e. Mata
: Conjungtiva anemis
f. Hidung
g. Dada
h. Pulmo (paru-paru )
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan torak sinar
Terlihat
: -
diafragma
sebagian
putih
komplet
18
d. GDA
Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengaruhi
gangguan mekanik pernafasan. dan kemampuan mengkompensasi
PaCO2 kadang-kadang meningkat PaO2 mungkin normal atau
menurun, saturasi O2 biasanya menurun.
19
I. Pathways keperawatan
Etiologi
Transudat disebabkan oleh
Payah jantung
Penyakit ginjal
Penyakit hati
Eksudat disebabkan oleh infeksi
EFUSI PLEURA
Pengumpulan cairan dalam rongga pleura
Dyspnea
Serosa jernih
Pola nafas tidak efektif
Darah
Nanah
Batuk
Cairan seperti
susu
Iritasi membran mukosa
dalam saluran pernafasan
Nyeri dada
Gg. Rasa nyaman nyeri
Sputum
Bau sputum tertinggal
dimulut
Mual
Reaksi paru
terhadap iritan
Mengalir ke tenggorok
Akumulasi sputum
Muntah
Tidak nafsu makan
Anoreksia
Nutrisi < kebutuhan tubuh
(Sumber : Brunner & Suddarth, 2001)
20
J. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan pengembangan
paru.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan nyeri dada
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubugan dengan akumulasi sekret
4. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
KH
Intervensi
21
KH
Intervensi
Intervensi
22
KH
Intervensi
23