PIELONEFRITIS
Oleh:
Nabilla
102011101088
Pembimbing:
dr. Hudoyo Sp. PD
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Alamat
Pekerjaan
Status Marital
Pendidikan
Suku
Agama
No. RM
Tanggal MRS
Tanggal Pemeriksaan
Tanggal KRS
: Nn. A
: 22 tahun
: Dusun Krajan, Garahan
: Pegawai Pabrik
: Belum Menikah
: SMA
: Jawa
: Islam
: 01.92.14
: 13 Juni 2014
: 16 Juni 2014
(H4 MRS)
: 20 Juni 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pinggang bagian kanan dan nyeri
perut bagian bawah.
Riwayat Gizi
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Serebrospinal
Tidak ada keluhan.
Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada keluhan.
Sistem Pernapasan
Tidak ada keluhan.
Sistem Gastrointestinal
nyeri pinggang bagian kanan dan nyeri perut bagian
bawah, kembung, nafsu makan berkurang, mual,
muntah.
Sistem Urogenital
BAK tidak lancar, nyeri saat BAK, urin berwarna kuning
kemerahan.
Sistem Integumentum
Tidak ada keluhan.
Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada keluhan.
Kesan : terdapat masalah pada sistem gastrointestinal
dan urogenital.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu tubuh
: 38,5 0 C
Status Gizi :
BB = 50 kg; TB = 155 cm
IMB = 20,8
Kesan : pada pemeriksaan umum didapatkan peningkatan
suhu tubuh.
2. Leher
KGB
Tiroid
JVP
Massa
Posterior
Sonor +/+
Sonor +/+
Extremitas
Akral hangat
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel, nyeri ketok ginjal kanan, nyeri tekan regio
suprapubis
Edema
HASIL
PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
SATUAN
HB
12,5
12,0 16,0
gr/dL
LEUKOSIT
15,0
4,5 11.0
109/L
HEMATOKRIT
42,5
36 - 46
TROMBOSIT
350
150 - 450
109/L
BIL. DIREK
0,33
0,2 0,4
mg/dL
BIL. TOTAL
1,0
<1,2
mg/dL
SGOT
28
10 - 31
U/L (370C)
SGPT
26
9 - 36
U/L (370C)
115
< 200
mg/dL
FAAL HATI
GULA DARAH
GLUKOSA SEWAKTU
HASIL
PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
SATUAN
NATRIUM
142,0
135 - 155
mmol/L
KALIUM
4,00
3,5 5,0
mmol/L
CHLORIDA
108,7
90 110
mmol/L
CALSIUM
2,20
2,15 2,57
mmol/L
KREATIN SERUM
0,7
0,5 1,1
mg/dL
BUN
14
6 20
mg/dL
UREA
30
26 43
g/24 h
ASAM URAT
4,8
2,0 5,7
mg/dL
FAAL GINJAL
HASIL PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
WARNA
KUNING KEMERAHAN
KUNING JERNIH
PH
7,0
4,8 7,5
BJ
1,015
1,015 1,025
PROTEIN
NEGATIF
NEGATIF
GLUKOSA
NORMAL
NORMAL
UROBILIN
NORMAL
NORMAL
BILIRUBIN
NEGATIF
NEGATIF
NITRIT
NEGATIF
NEGATIF
KETON
NEGATIF
NEGATIF
HASIL PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
LEUKOSIT MAKROS
NEGATIF
NEGATIF
BLOOD MAKROS
+1
NEGATIF
ERITROSIT
5 - 10
02
LEUKOSIT
2-5
02
EPITEL SQUAMOUS
02
02
EPITEL RENAL
NEGATIF
NEGATIF
KRISTAL
NEGATIF
NEGATIF
SILINDER
NEGATIF
NEGATIF
BAKTERI
POSITIF
NEGATIF
YEAST
NEGATIF
NEGATIF
TRICOMONAST
NEGATIF
NEGATIF
Extremitas
Akral hangat
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel, nyeri ketok ginjal kanan, nyeri tekan regio
suprapubis
Edema
Extremitas
Akral hangat
Kes : compos mentis
RR : 18x/mnt
Tax : 38,3C
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
Edema
A) Pielonefritis Dekstra
P) Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
Inj Ondansetron 2 x 1 ampul
Inj Buscopan 3 x 1 ampul
P/O Paracetamol 3 x 1
Rencana foto BOF
Extremitas
Akral hangat
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel, nyeri ketok ginjal kanan, nyeri tekan regio
suprapubis
Edema
A) Pielonefritis Dextra
P) Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
Inj Ondansetron 2 x 1 ampul
Inj Buscopan 3 x 1 ampul
P/O Paracetamol 3 x 1
Extremitas
Akral hangat
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel, nyeri tekan regio suprapubis
Edema
A) Pielonefritis Dextra
P) Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
Inj Ondansetron 2 x 1 ampul
Inj Buscopan 3 x 1 ampul
P/O Paracetamol 3 x 1
Extremitas
Akral hangat
Kes : compos mentis
RR : 20x/mnt
Tax : 37,5C
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel, nyeri tekan regio suprapubis
Edema
A) Pielonefritis Dextra
P) Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
P/O Paracetamol 3 x 1
Extremitas
Akral hangat
Kes : compos mentis
RR : 20x/mnt
Tax : 36,6C
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel
Edema
A) Pielonefritis Dextra
P) Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
Rencana KRS
Extremitas
Akral hangat
Kes : compos mentis
RR : 18x/mnt
Tax : 36,3C
Pulmo :
I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+
P: sonor +/+
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen:
I : flat
A: BU(+) N
P: timpani
P: soepel
Edema
A) Pielonefritis Dextra
P) Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
RESUME
Anamnesis
Seorang wanita berusia 22 tahun mengeluhkan
nyeri pinggang bagian kanan dan nyeri perut bagian
bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan pasien
hilang timbul. Selain itu perut terasa kembung, mual,
muntah dan badan terasa panas disertai menggigil
sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku sudah lebih
dari seminggu yang lalu mengeluhkan nyeri saat
kencing, sering kencing dengan jumlah yang sedikitsedikit dan berwarna kuning kemerahan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum pasien lemah, kesadaran compos
mentis, suhu tubuh meningkat, status gizi cukup, thoraks
dalam batas normal, abdomen nyeri ketok ginjal kanan dan
nyeri tekan regio suprapubis.
Pemeriksaan Penunjang
Lab DL
: leukositosis
Lab UL
: blood macros +1, eritrosit 5 - 10,
leukosit 2 - 5, bakteri (+)
Foto Thoraks
: dalam batas normal
USG Abdomen : edema ren dextra e.c. inflamasi
Foto BOF
: dalam batas normal
Diagnosis Kerja
Pielonefritis dextra.
Penatalaksanaan
Inf RL 20 tpm
Inj Cefotaxime 3 x 1 gram
Inj Ranitidin 3 x 1 ampul
Inj Ondansetron 2 x 1 ampul
Inj Buscopan 3 x 1 ampul
Paracetamol 3 x 1
Monitoring
Observasi keadaan umum
Tanda-tanda vital
Respon terapi
Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien: penyebab, perjalanan penyakit,
pengobatan, prognosis, komplikasi.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam.
PERBANDINGAN
Parameter
Teori
Kasus
Gejala
Nyeri pinggang dan nyeri perut bagian bawah
Tanda-tanda ISK
Tanda-tanda infeksi (demam menggigil)
Mual, muntah
Malaise
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Faktor Resiko
Jenis kelamin
Kehamilan
Diabetes
Sumbatan
Disfungsi neurogenik kandung kemih
Penurunan sistem imun
+
+
+
+
+
+
+
-
Pemeriksaan Fisik
Nyeri ketok ginjal
Nyeri tekan abdomen regio suprapubis
+
+
+
+
Parameter
Teori
Kasus
+
+
+
+
-
Urinalisis
Hematuria
Leukosuria
Bakteri
+
+
+
+
+
+
Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen untuk melihat adanya
kelainan pada ginjal
PIV untuk menilai besar ginjal, adanya parut
ginjal (renal scar) dan keadaan dari sistem
pelviokalises
Kultur urin
PEMBAHASAN
Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal
dan parenkim ginjal yang disebabkan karena
adanya infeksi oleh mikroorganisme. Infeksi ini
paling sering akibat infeksi ascenden dari
traktus urinarius bagian bawah.
Angka kejadian pielonefritis yaitu 280 kasus
per 100.000 perempuan dengan rentang umur
18 sampai 49 tahun. Sebanyak 7% pasien
memerlukan perawatan di rumah sakit.
Etiologi
Bakteri
% Uncomplicated
% Complicated
70-95
21-54
Proteus mirabilis
1-2
1-10
Klebsiella spp
1-2
2-17
Citrobacter spp
<1
Enterobacter spp
<1
2-10
Psedomonas aeruginosa
<1
2-19
Lain-lain
<1
6-20
Staphylococcus
5-10
1-4
Enterococcus
1-2
1-23
Group B streptococcus
<1
1-4
Lain-lain
<1
Gram negatif
Escherichia coli
Gram positif
Patogenesis
Faktor Resiko
1. Jenis kelamin dan aktivitas seksual
2. Kehamilan
3. Sumbatan
4. Disfungsi neurogenik kandung kemih
5. Refluks vesikoureteral
6. Faktor virulensi bakteri
7. Faktor genetik
Gejala
Pemeriksaan Fisik
Nyeri sudut kostovertebral, biasanya unilateral,
tergantung pada ginjal yang terinfeksi
Nyeri tekan suprapubis, ringan sampai sedang
Suara usus aktif (normal)
Pada wanita, seharusnya tidak didapatkan nyeri
tekan pada serviks, uterus maupun adnexa
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pada urinalisis, didapatkan:
Hematuria
Leukosuria
Bakteri
2. Pada analisa darah, didapatkan:
Leukositosis
Laju Endap Darah (LED) meningkat
Peningkatan kadar C-reactive protein
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
untuk penegakkan diagnosis dan rencana terapi
antara lain:
Foto Polos Abdomen
Ultrasonografi
Pielografi Intra Vena (PIV)
Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
Bed rest
Antibiotik spektrum luas kuman gram +/Antispasmodik
Antiemetik
Antipiretik
Komplikasi
Pielonefritis berulang dapat mengakibatkan parut
ginjal, gagal ginjal kronik dan sepsis.
Komplikasi abses ginjal atau perirenal atau dengan
infeksi saluran kemih yang tersumbat memerlukan
tindakan bedah atau drainase perkutan disamping
pengobatan dengan antibiotik dan tindakan
pendukung lainnya.
Prognosis
Prognosis pielonefritis baik (penyembuhan 100%)
bila memperlihatkan penyembuhan klinik maupun
bakteriologi terhadap antibiotika. Bila faktor-faktor
predisposisi tidak diketahui atau berat dan sulit
dikoreksi, kira-kira 40% dari pasien menjadi kronik.
TERIMA KASIH