JURUSAN
: STATISTIKA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sains Terapan pada Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Oleh:
SARTIKA YULIANI SIREGAR
SK. 04. 0645
Oleh:
SARTIKA YULIANI SIREGAR
SK. 04. 0645
Mengetahui/Menyetujui,
Ketua Jurusan Statistika
Pembimbing
Penguji II
PERNYATAAN
Oleh:
SARTIKA YULIANI SIREGAR
SK. 04. 0645
adalah benar-benar hasil penelitian sendiri dan bukan hasil plagiat atau hasil karya
orang lain. Jika di kemudian hari diketahui ternyata skripsi ini hasil plagiat atau
hasil karya orang lain, penulis bersedia skripsi ini dinyatakan tidak sah dan gelar
Sarjana Sains Terapan dicabut atau dibatalkan.
PRAKATA
Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang segala sesuatu ada pada
kuasa-NYA, tiada daya upaya kecuali pertolonganNYA, dan hanya atas rahmat,
kehendak, dan karuniaNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Waktu Luang Siswa dan
Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus pada Siswa Kelas I dan
II SMA Negeri 54 Jakarta Tahun Akademik 2004/2005).
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan banyak
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Satwiko Darmesto, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Statistik,
2. Bapak MA.Yulianto, M.Sc., selaku dosen pembimbing atas kesediaan dan
kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis,
3. Kedua orang tuaku, papa dan mama tercinta atas doa dan cinta untuk
ananda dan kedua saudaraku (Abang Putra dan Adikku Devi),
4. Ibu Sri Budianti, M.S dan Ibu Hj. Siti Haiyinah W, S.E selaku tim penguji,
5. Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 54 Jakarta, seluruh guru, dan adik-adik
SMA Negeri 54 Jakarta atas kesediaannya membantu penulis,
6. Tim pembuat program kuesioner (Syahril dan Dedi) dan tim survei (Yuli,
Putri, Tasmilah, Wati, Anita, Titis, Momon, Dwi, dan lainnya)
7. Dan saudara seperjuangan dalam menggapai ridho-NYA, terima kasih atas
nasihat dan motivasi dari kalian serta seluruh penghuni puri Al-Hanan atas
semua keceriaan yang diberikan kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai kekurangan baik
isi maupun susunannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Jakarta, Agustus 2005
Sartika Yuliani Siregar
ABSTRAK
SARTIKA YULIANI SIREGAR, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Waktu Luang Siswa dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar
Siswa (Studi Kasus pada Siswa Kelas I dan II SMA Negeri 54 Jakarta Tahun
Akademik 2004/2005).Dibimbing oleh MA.YULIANTO.
Pencapaian tujuan pendidikan
formal yang diselenggarakan di
sekolah yaitu menghasilkan siswa
yang berkualitas sangat ditentukan
oleh banyak faktor. Salah satunya
adalah faktor pemanfaatan waktu
luang di luar jam sekolah.
Pemanfaatan waktu luang di luar jam
sekolah ini secara umum diisi dengan
kegiatan yang berpengaruh positif
maupun negatif bagi prestasi siswa.
Pemanfaatan waktu luang
oleh siswa baik yang berpengaruh
positif maupun negatif, khususnya
siswa SMA dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya faktor
keluarga.
Faktor
keluarga
berpengaruh terhadap pemanfaatan
waktu luang siswa karena siswa
SMA yang dikategorikan pada usia
remaja biasanya cenderung merasa
dewasa dan mencoba melepaskan
ketergantungan pada keluarganya.
Hal inilah yang menyebabkan
biasanya pada usia ini siswa sulit
untuk diatur oleh keluarganya.
Tujuan dari penelitian ini
adalah mengidentifikasi pemanfaatan
waktu luang yang dimiliki oleh
siswa, mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan waktu
luang siswa, mengetahui pengaruh
pemanfaatan waktu luang terhadap
prestasi belajar siswa SMA Negeri
54 Jakarta.
Variabel yang digunakan
adalah jenis kelamin, pendidikan
ayah, pendidikan ibu, pendapatan
orang tua, jumlah saudara kandung,
fasilitas tempat belajar, tuntutan
DAFTAR ISI
PRAKATA .....................................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................
ii
iv
vii
ix
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................
10
10
20
24
24
25
26
METODOLOGI ...........................................................................
27
27
27
3.1.2 Populasi..........................................................................
28
3.1.3 Sampel............................................................................
29
31
BAB II
BAB III
BAB IV
Siswa...........................................................................
32
34
37
37
37
45
45
45
46
47
49
50
51
55
56
57
58
59
60
62
63
69
BAB V
73
73
76
76
77
79
LAMPIRAN ..................................................................................................
82
96
DAFTAR TABEL
No. Tabel
1.
Judul Tabel
Halaman
28
31
33
42
43
6.
46
7.
52
54
55
56
57
2.
3.
4.
5.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
58
62
14.
15.
69
74
75
16.
17.
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Judul Gambar
Halaman
1.
25
2.
49
50
51
53
53
59
3.
4.
5.
6.
7.
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Judul Lampiran
Halaman
1.
Kuesioner penelitian............................................................
82
2.
86
3.
88
92
94
95
4.
5.
6.
BAB I
PENDAHULUAN
negatif bagi siswa. Hal tersebut akan mendatangkan penyakit malas dan bosan
yang akan mengakibatkan lemahnya semangat serta daya produktif siswa.
Sebenarnya banyak aktivitas bermanfaat yang dapat dilakukan oleh siswa
di luar jam sekolah tersebut. Aktivitas pada waktu luang yang dapat mendukung
prestasi belajar di sekolah, yaitu belajar di rumah (mengulang pelajaran dari
sekolah), mengerjakan PR, mengikuti bimbingan belajar, mengikuti kursus
bahasa, dan lain-lain. Pemanfaatan waktu luang seperti tersebut di atas jika
dilaksanakan oleh siswa akan memberikan pengaruh positif bagi pengembangan
diri siswa (Nurhayati, 2004).
Pemanfaatan waktu luang oleh siswa baik yang berpengaruh positif
maupun negatif, khususnya siswa SMA dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya faktor keluarga. Namun, siswa SMA yang dikategorikan pada usia
remaja ini biasanya cenderung merasa dewasa dan mencoba melepaskan
ketergantungan pada keluarganya. Hal inilah yang menyebabkan pada usia ini
siswa sulit untuk diatur oleh keluarganya.
Fenomena yang sering terlihat saat ini adalah ketika bel pulang sekolah
berbunyi sebagian besar siswa tidak langsung pulang ke rumah, melainkan
langsung mengikuti bimbingan belajar atau kursus-kursus, menghabiskan
waktunya di mall untuk sekedar jalan-jalan, di pusat permainan play station, atau
sekedar ngobrol di rumah teman. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam
pemilihan kegiatan untuk mengisi waktu luang adalah penghasilan orang tua
yaitu, dengan tingginya penghasilan orang tua maka kemungkinan tersedianya
fasilitas belajar misalnya buku-buku, alat tulis, komputer, dan lain-lain dapat
terpenuhi. Namun, tingginya penghasilan orang tua juga dapat berpengaruh buruk
karena kemampuan
fasilitas tempat belajar, tuntutan berprestasi dari orang tua, dorongan belajar dari
orang tua, pembatasan jam bermain, dan pemberian uang saku berlebih dari orang
tua. Jika waktu luang yang dimiliki oleh siswa dikelola dengan efektif untuk
belajar dan mengembangkan diri maka akan berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar siswa. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang telah dicapai
seorang siswa dalam kegiatan belajar di sekolah dan dicatat pada buku laporan
(rapor), dalam hal ini adalah nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada rapor
semester ganjil tahun ajaran 2004/2005
Hal inilah yang menarik penulis untuk mengkaji lebih lanjut tentang
pemanfaatan waktu luang siswa SMA, dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan waktu luang yang dimiliki oleh siswa SMA
Negeri 54 Jakarta?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan waktu luang
siswa SMA Negeri 54 Jakarta?
3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan waktu luang terhadap prestasi belajar
siswa SMA Negeri 54 Jakarta?
Siswa yang dijadikan sebagai objek penelitian dibatasi pada siswa kelas satu dan
dua tahun akademik 2004/2005. Siswa kelas tiga tidak dicakup dalam penelitian
ini karena saat penelitian dilakukan siswa kelas tiga sedang menjalani serangkaian
ujian kelulusan.
BAB II
LANDASAN TEORI
sama juga dilakukan oleh Pujiatiningsih (2003) pada siswa kelas V di Sekolah
Dasar Negeri Cipinang Muara 01 Pagi. Penelitian ini juga menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara pemanfaatan waktu luang dengan prestasi
belajar siswa. Nurhayati (2004) juga melakukan penelitian yang sama pada siswa
kelas II MAN Cigugur Kuningan Jawa Barat. Hasilnya memberikan kesimpulan
yang sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu ada hubungan antara
pemanfaatan waktu luang dengan prestasi belajar siswa. Namun, penelitian yang
dilakukan oleh Amalia (2002) pada siswa kelas II SMA Negeri 68 Jakarta Pusat
memberikan hasil yang berbeda. Penelitian ini memberikan hasil bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara pemanfaatan waktu luang dengan prestasi belajar
siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mana (1997) menjelaskan
bahwa kondisi keluarga yang meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis
pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua mempunyai keterkaitan terhadap
pemanfaatan waktu luang siswa. Di samping faktor kondisi keluarga, berdasarkan
penelitian Noor (1984), pemanfaatan waktu luang siswa juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan sekolah dan masyarakat, dalam hal ini adalah faktor teman
bermain.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Pemanfaatan Waktu Luang
2.2.1.1 Konsep Waktu
Waktu adalah momentum masa. Waktu adalah pintu menuju kesuksesan.
Siapa saja yang mampu mengisi dan mengambil momentum yang tepat diantara
penggalan masa, maka ia telah meraih kunci kesuksesan. Salah satu penggunaan
waktu yang efektif dan produktif adalah dengan menghargai prinsip pokok
sebagaimana dikemukakan oleh Robert Fritz, penulis The Path of Least
Resistance, yakni, melakukan sesuatu pada saat itu juga merupakan saat yang
paling penting dalam hidup anda.Maksud dari pernyataan ini adalah jika kita
sadar bahwa melakukan sesuatu pada saat itu juga adalah hal yang paling penting,
kemudian saat berikutnya merupakan hal paling penting berikutnya, demikian
juga yang berikutnya dan seterusnya, maka kita akan bijaksana dalam penggunaan
waktu (Lubis, 2002).
Menurut Taylor (1990), waktu adalah suatu komoditas yang paling
bernilai. Waktu merupakan suatu jenis sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui. Sehingga jelaslah bahwa waktu harus dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya karena waktu yang sudah dibiarkan begitu saja tidak akan dapat kembali
lagi. Menurut Lubis (2002), sifat-sifat waktu ada tiga, yaitu:
1. Waktu tidak dapat diganti.
Waktu akan terus berjalan, tanpa ada yang dapat menghentikannya.
Jika waktu dibiarkan berjalan tanpa aktivitas yang sesuai dengan tujuan
hidup berarti telah menyia-nyiakan waktu
2. Waktu dapat melenakan
Waktu berlalu tanpa terasa. Waktu membuat orang lupa bahwa
waktu terus berjalan menuju batasnya, dan ketika batas itu tiba tak dapat
seorang pun yang dapat mengundurkannya walau sedetik.
kontemplatif. Pendekatan ini berakar pada falsafah Yunani di mana waktu luang
dipandang sebagai waktu untuk belajar intelektual (intellectual learning) dan juga
untuk melakukan introspeksi. Dalam pengertian klasik, waktu luang melibatkan
usaha untuk mencapai pemahaman diri (self understanding). Perspektif yang
ketiga adalah perspektif perenungan diri (self fulfillment). Dalam perspektif ini
waktu luang merupakan waktu untuk menikmati permainan dan aktivitas
rekresional. Pendekatan ini memandang waktu luang sebagai tujuan akhir, jadi
tidak sekedar alat untuk mencapai tujuan lain. Pendekatan ini juga menolak
pandangan yang beranggapan bahwa hanya waktu kerja saja yang harus
digunakan secara baik ataupun bahwa setiap aktivitas harus memiliki nilai
ekonomi (Depdikbud, 1997).
Dari beberapa istilah waktu luang di atas, maka dapat dilihat bahwa waktu
luang mempunyai banyak arti, tergantung pada tinjauannya, yaitu:
1. Ditinjau dari dimensi waktu
Waktu luang diinterpretasikan sebagai waktu yang tersisa setelah
digunakan untuk kegiatan-kegiatan mencari nafkah, melakukan kewajibankewajiban, mempertahankan hidup atau mempertahankan eksistensi, seperti
makan, tidur, mandi, dan sebagainya. Jadi, waktu luang adalah waktu yang tidak
digunakan untuk bekerja
2. Ditinjau dari cara pengisiannya
Waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan
sendiri, atau waktu yang cara penggunaannya dan pemanfaatannya bebas
sesukanya sendiri. Seseorang dapat memilih kegiatan rekreasi, meneruskan
pekerjaan atau meneruskan tugas lain, meneruskan tidur yang terputus karena
harus berangkat kerja atau memilih tidak melakukan apa-apa.
3. Ditinjau dari fungsi atau pemanfaatannya
Waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana untuk
mewujudkan potensi (aktualisasi diri), sebagai sarana meningkatkan mutu
pribadi (mengikuti kursus-kursus, latihan pengembangan pribadi), kegiatan
terapeutik bagi orang-orang yang mengalami gangguan emosi (misalnya orang
depresi), sebagai selingan, hiburan, rekreasi, atau penyegaran kembali.
2.2.1.3 Pemanfaatan Waktu Luang
Menurut Spillane (2003), ada dua pola atau gaya pemanfaatan waktu
luang, yaitu:
1. Melarikan diri ke dalam kegiatan yang menimbulkan keasyikan (thrill
seekers)
2. Meminimalkan kegiatan dan mengalami penghiburan secara pasif
(weekend sluggards)
Ada banyak alternatif dalam pemilihan kegiatan selama waktu luang,
misalnya dengan berolah raga, melanjutkan pendidikan, pelayanan sosial, serta
kegiatan seni dan kebudayaan. Waktu luang juga dapat dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan atau cita-cita yang selama ini belum tercapai, yang mungkin
dapat diwujudkan melalui pendidikan lanjutan dalam bentuk kursus-kursus atau
membaca secara intensif.
Menurut Sukadji (2000), pengisian waktu luang tidak hanya bermanfaat
bagi pelakunya sendiri tetapi juga mempunyai fungsi dari segi pemenuhan
(bermain
bersama
teman-teman),
menonton
televisi,
Indonesia diperoleh 11 variabel pemanfaatan waktu luang yang terbagi atas tiga
variabel utama, yaitu:
1. Pemanfaatan waktu luang yang menghasilkan nilai
a. Mengikuti kursus atau belajar
b. Membaca buku-buku ilmu pengetahuan
c. Melakukan kegiatan di rumah
2. Pemanfaatan waktu luang berupa socializing dan memberikan nilai tambah
yang tidak begitu jelas
a. Mengikuti kegiatan klub/organisasi
b. Pergi ke diskotik
c. Pergi shopping center/mal
d. Ke salon
3. Pemanfaatan waktu luang yang dilakukan sendiri dan tidak memberikan
nilai tambah yang jelas
a. Mendengarkan berita/musik dari radio
b. Mendengarkan musik dari sound system
c. Menonton acara televisi
d.
Istirahat/santai.
1. Relaksasi
Relaksasi merupakan usaha untuk mencapai ketenangan dan
mengurangi ketegangan yang ditandai dengan penurunan kegiatan sistem
syaraf. Relaksasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Relaksasi
secara aktif, misalnya membantu pekerjaan di rumah, berkebun, dan lainlain. Relaksasi aktif semacam ini cenderung lebih positif, sebab sifatnya
produktif dan meningkatkan keterampilan pelaku. Sedangkan relaksasi
secara pasif, misalnya menonton TV, mendengarkan musik, membaca
bacaan ringan, dan lain-lain. Relaksasi pasif semacam ini bila terlalu
banyak dilakukan dianggap kurang baik sebab akan menyita waktu bagi
kegiatan yang lebih produktif.
2. Rekreasi
Rekreasi adalah sesuatu yang dikerjakan hanya untuk kesenangan,
meyegarkan kembali, menghidupkan kembali untuk mengembalikan
semangat kerjanya. Peran rekreasi bagi manusia itu berbeda-beda dan cara
pengisiannya juga berbeda-beda. Ada yang berpendapat bahwa rekreasi itu
tidak terlalu penting, tapi ada juga yang menganggap bahwa rekreasi
merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Jadi, yang termasuk ke
dalam rekreasi ini diantaranya istirahat, olah raga ataupun mengikuti
kegiatan kesenian, serta pelaksanaan hobi lainnya.
3. Pengembangan diri
Banyak remaja yang menggunakan waktu luangnya untuk
mempersiapkan diri ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ingin
meningkatkan kualitas diri sendiri, seperti mengikuti kursus bahasa asing,
individual maupun kelompok. Jadi, prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak melakukan kegiatan. Sedangkan definisi prestasi belajar adalah
hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas
belajar. Hal ini berarti prestasi belajar hanya dapat diketahui jika telah dilakukan
penilaian terhadap hasil belajar siswa.
Prestasi belajar bermakna penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya, ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh guru. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian
prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai seorang siswa dalam
kegiatan belajar bidang akademik di sekolah dan dicatat pada setiap semester di
dalam buku laporan yang disebut rapor.
2.2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa di sekolah berbeda antara satu
dengan yang lain. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berupa
intelegensi, motivasi belajar, sikap, bakat, minat, keadaan fisik dan psikis,
keadaan sosial ekonomi keluarga, dan pengelolaan waktu (Hadi, 1997).
Menurut Slameto (1998), prestasi belajar atau prestasi akademik secara
umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri dari
kesehatan, cacat tubuh, intelegensia, minat, bakat, motif kematangan, kesiapan,
dan kelelahan fisik. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri
individu yang terdiri dari keluarga dalam mendidik anak, relasi antarkerabat,
lembaga pendidikan, dan lain-lain.
2.2.2.3 Pengukuran Prestasi Belajar
Prestasi belajar diukur melalui evaluasi. Menurut Syah (1995), evaluasi
artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment
yang menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai oleh seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Dalam dunia pendidikan, kata evaluasi lebih sering disebut tes, ujian,
ataupun ulangan.
Hasil evaluasi prestasi belajar bidang akademik di sekolah-sekolah dicatat
dalam sebuah buku laporan yang disebut rapor. Rapor bermanfaat untuk
mengetahui sejauh mana prestasi belajar seorang siswa, apakah siswa tersebut
berhasil atau gagal dalam suatu mata pelajaran. Menurut Suryadibrata (1998),
rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai
kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu.
Menurut Syah (1995), tujuan evaluasi belajar adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
suatu kurun waktu proses belajar tertentu
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok
kelasnya
3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar
2.
3.
4.
5.
Faktor Internal
Jenis Kelamin
Pemanfaatan
waktu luang
Prestasi belajar
Faktor Eksternal
Keluarga
-Pendidikan orang tua
-Pendapatan orang tua
-Jumlah saudara kandung
-Fasilitas tempat belajar
-Tuntutan berprestasi dari orang tua
-Dorongan belajar dari orang tua
-Pembatasan jam bermain
-Pemberian uang saku berlebih
Tuntutan berprestasi dari orang tua adalah adanya desakan atau harapan yang
besar dari keluarga terhadap prestasi siswa
Dorongan belajar dari orang tua adalah dorongan orang tua kepada anak untuk
belajar, mengikuti les maupun kegiatan bermanfaat lainnya.
Pembatasan jam bermain dan menonton TV adalah pembatasan jam bermain
dan menonton TV dari orang tua agar anak tidak terbiasa membuang waktu
dengan percuma.
Pemberian uang saku berlebih, adalah uang saku yang diberikan oleh orang tua
untuk keperluan transport, makan, maupun untuk bermain bersama teman-teman.
Pemanfaatan waktu luang adalah seluruh aktivitas siswa dalam mengisi waktu
luangnya di luar jam sekolah. Jam sekolah dibatasi pada pukul 07.00-14.00 WIB
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai seorang siswa dalam
kegiatan belajar di sekolah dan dicatat pada buku laporan (rapor), dalam hal ini
adalah nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada rapor semester ganjil tahun ajaran
2004/2005
2.4 Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka hipotesis yang ingin diuji
adalah:
1. Ada pengaruh antara faktor internal (jenis kelamin) dan faktor eksternal
( keluarga) terhadap pemanfaatan waktu luang siswa
2. Ada pengaruh antara pemanfaatan waktu luang terhadap prestasi belajar
siswa
BAB III
METODOLOGI
kuesioner
sebagai
alat
pengumpulan
data
yang
pokok
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
(1)
(2)
(3)
I
170
220
II
176
210
Total
346
430
Sumber: data akademik SMAN 54 Jakarta
Total
(4)
390
386
776
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah total populasi sebanyak 776
orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 346 orang dan jumlah siswa
perempuan sebanyak 430 siswa. Penulis memilih SMA Negeri 54 Jakarta sebagai
tempat penelitian dikarenakan SMA ini merupakan SMA dengan kategori sekolah
dengan peringkat sedang. Data peringkat ini diperoleh berdasarkan data dari
Departemen Pendidikan Nasional sehingga berdasarkan peringkat tersebut siswa
SMA ini dianggap memiliki prestasi belajar yang cukup bervariasi.
3.1.3 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Populasi
siswa berjumlah 776 siswa. Karena ukuran populasi diketahui maka dalam
penentuan minimum sampel dapat digunakan teorema Slovin (Umar, 2002)
dengan rumus sebagai berikut:
n=
N
1 + Ne 2
(1)
N
n
(2)
Tabel 2 Distribusi Sampel Menurut Tingkatan Kelas dan Jenis Kelamin di SMA
Negeri 54 Jakarta Tahun Akademik 2004/2005
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
(1)
(2)
(3)
I
58
76
II
54
76
Total
112
152
Sumber: pengolahan data primer, April 2005
Kelas
Total
(4)
134
130
264
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah sampel kelas satu sebanyak
134 siswa dengan jumlah sampel laki-laki sebanyak 58 siswa dan jumlah sampel
perempuan sebanyak 76 siswa. Sedangkan jumlah sampel kelas dua sebanyak 130
siswa dengan jumlah sampel laki-laki sebanyak 54 orang dan jumlah sampel
perempuan sebanyak 76 siswa.
3.1.4 Instrumen Penelitian
2.
Blok II, yaitu blok pemanfaatan waktu luang yang berisi 16 item
pernyataan tentang sikap siswa dalam memanfaatkan waktu luangnya.
3.
Blok III, yaitu blok keterangan keluarga yang berisi pertanyaan tentang
pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, fasilitas
tempat belajar, tuntutan berprestasi dari orang tua, dorongan belajar dari
orang tua, batasan jam bermain dari orang tua, pemberian uang saku
untuk berbagai keperluan dari orang tua, dan keterangan keluarga lainnya.
4.
Blok IV, yaitu blok keterangan teman yang berisi pertanyaan tentang
lokasi bermain dengan teman-teman dan status pendidikan teman
bermain.
Pernyataan tentang pemanfaatan waktu luang siswa dalam penelitian ini
pemanfaatan waktu luangnya. Corak skala Likert adalah bahwa makin tinggi skor
yang diperoleh seorang responden memberikan indikasi bahwa responden tersebut
makin positif sikapnya dalam memanfaatkan waktu luangnya, demikian pula
sebaliknya.
Masing-masing jawaban untuk pernyataan positif diberikan skor sebagai
berikut:
Sering sekali
(SS)
diberi skor
Sering
(SR)
diberi skor
Kadang-kadang
Jarang
(J)
diberi skor
Jarang sekali
(JS)
diberi skor
(SS)
diberi skor
Sering
(SR)
diberi skor
Kadang-kadang
Jarang
(J)
diberi skor
Jarang sekali
(JS)
diberi skor
Berdasarkan skor yang diperoleh, maka pemanfaatan waktu luang siswa dibagi
menjadi dua kategori. Batasan skor pemanfaatan waktu luang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3. Kategorisasi Pemanfaatan Waktu Luang Siswa kelas I dan II SMA
Negeri 54 Jakarta Tahun Akademik 2004/2005
Peubah
Baik
(1)
(2)
Pemanfaatan Waktu
48
Luang
Sumber: pengolahan data primer, April 2005
Kurang Baik
(3)
< 48
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur (Singarimbun, 1995). Instrumen yang valid adalah alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Adapun langkah-langkah dalam pengujian
validitas adalah sebagai berikut:
1.
2.
orang, dengan jumlah ini maka distribusi skor akan lebih mendekati kurva
normal.
3.
4.
dimana:
[N X
N ( XY ) ( X Y )
2
( X )
] [N Y
( Y )
(3)
t 2
k 1
dimana:
(4)
( x) =
exp( 0 + 1 x1 + ... + p x p )
1 + exp( 0 + 1 x1 + ... + p x p )
(5)
Nilai (x) adalah peluang terjadinya kejadian yang sukses yaitu y=1
sedangkan p adalah nilai parameter. Model regresi logistik ini merupakan model
nonlinier sehingga perlu ditransformasi. Transformasi untuk melinierkan model
ini dikenal dengan nama transformasi logit, yaitu:
(x)
g ( x ) = ln
= 0 + 1 x1 + 2 x 2 + ... + p x p
1
(
)
(6)
g ( x ) = 0 + 1 x1 + ... + ju D ju + p x p
(7)
u =1
i = 1,2,3,,n
(8)
(9)
Uji yang digunakan untuk melihat j mana yang nol (tidak signifikan) atau
untuk menguji keberartian koefisien parameter secara parsial dapat digunakan
Uji Wald dengan hipotesis:
H0 : j = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel penjelas ke-j dengan
variabel respon
H1 : j 0, ada pengaruh antara variabel penjelas ke-j dengan variabel respon
Statistik ujinya adalah
j
W =
se
j
dimana: j
(10)
= penduga j
berpengaruh terhadap
variabel respon.
3.2.2.3 Odds Ratio
untuk mengalami suatu kejadian tertentu antara kategori yang satu dengan
kategori yang lain dalam suatu peubah yang dinotasikan dengan , yang
didefinisikan sebagai rasio dari odds untuk x = 1 terhadap x = 0. Dengan kata lain,
risiko kecenderungan pengaruh observasi x = 1 adalah n kali lipat risiko
dibandingkan dengan observasi x = 0.
Dalam
penelitian
ini,
odds
ratio
digunakan
untuk
mengetahui
Analisis regresi logistik pada penelitian ini diterapkan pada dua model,
yaitu:
1. Model pertama menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan waktu luang siswa.
Variabel yang digunakan dalam model ini terdiri atas:
a. Variabel respon adalah pemanfaatan waktu luang siswa
b. Variabel penjelas yang akan diuji apakah berpengaruh terhadap
pemanfaatan waktu luang siswa adalah jenis kelamin, pendidikan
ayah, pendidikan ibu, pendapatan orang tua, jumlah saudara,
kandung, fasilitas tempat belajar, dorongan belajar dari orang tua,
tuntutan berprestasi dari orang tua, pembatasan jam bermain,
pemberian uang saku berlebih
4.
Peubah
(1)
(2)
Pemanfaatan waktu
luang siswa
X1
Jenis kelamin
X2
Pendidikan ayah
X3
X4
X5
X6
Pendidikan ibu
Jumlah saudara
kandung
Fasilitas tempat belajar
Kategori
(3)
1.Baik (skor 48)
2.Kurang baik
(skor < 48)
1.Laki-laki
2.Perempuan
1.SLTA
2.< SLTA
1.Akademi/PT
2.< SLTA
1.SLTA
2.< SLTA
1.Akademi/PT
2.< SLTA
1.1 juta-3 juta
2.< 1 juta
1.>3 juta
2.< 1 juta
1.>2 orang
2.0-2 orang
1.Ruang belajar
khusus
2.Tidak tentu
yang
Variabel
Dummy
(4)
-
Dummy
D1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
D21
D22
D31
D32
D41
D42
D5
D61
(5)
1
0
X7
Tuntutan berprestasi
dari orang tua
Dorongan belajar dari
orang tua
X8
X9
Pembatasan jam
bermain
X10
1.Bersatu dengan
kamar tidur
2.Tidak tentu
1.Bersatu dengan
ruang tamu
2. Tidak tentu
1.Ya
2.Tidak
1.Didorong dan
dipatuhi
2.Tidak didorong
1.Didorong tapi
sering tidak
dipatuhi
2.Tidak didorong
1.Dibatasi dan
dipatuhi
2.Tidak dibatasi
1.Dibatasi tapi
sering tidak
dipatuhi
2.Tidak dibatasi
1.Ya, selalu
diberikan
2.Tidak diberikan
1.Kadang-kadang
diberikan
2.Tidak diberikan
D62
D63
0
1
D81
0
1
0
1
D82
0
1
D91
0
1
D92
0
1
D101
0
1
D7
D102
0
1
0
Nama Peubah
(2)
Prestasi belajar siswa
sem.ganjil
Pemanfaatan waktu
luang siswa
Kategori
(3)
1.Di atas rata-rata
( 6,77)
2.Di bawah ratarata (< 6,77)
1.Baik (skor 48)
2.Kurang baik
(skor < 48)
Variabel
Dummy
(4)
Dummy
(5)
1
0
D1
1
0
(x ) =
(12)
(13)
Model peluang persamaan regresi logistik untuk model yang kedua adalah
sebagai berikut:
(x ) =
exp( 0 + 1 D1 )
1 + exp( 0 + 1 D1 )
(14)
(15)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan
perbaikan
kuesioner
kembali
sehingga
akhirnya
Setelah
dilakukan
pengujian
secara
statistik
dengan
Peubah
Uji Coba I
Jumlah Item
Sebelum
Sesudah
Validitas
Validitas
(2)
(3)
50
10
(1)
Pemanfaatan
Waktu Luang
Sumber: pengolahan data survei pendahuluan
Uji Coba II
Jumlah Item
Sebelum
Sesudah
Validitas
Validitas
(4)
(5)
18
16
Instrumen yang tepat bukan hanya instrumen yang mampu mengukur apa
yang ingin diukur, akan tetapi juga harus konsisten apabila digunakan untuk
mengukur hal yang sama untuk waktu yang berbeda. Reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada 16 item pertanyaan yang
valid maka didapatkan indeks reliabilitas croanbach alpha sebesar 0,6917. Bila
dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,279, maka dapat disimpulkan butir-butir
pernyataan tersebut reliabel untuk digunakan pada penelitian selanjutnya.
Pada penelitian ini pemanfaatan waktu luang siswa dibagi atas dua
kategori, yaitu pemanfaatan waktu luang yang baik dan pemanfaatan waktu luang
yang kurang baik. Pemanfaatan waktu luang dikatakan baik jika total skor item
jawaban pemanfaatan waktu luang
dikatakan kurang baik jika total skor item jawaban pemanfaatan waktu luang
siswa berada di bawah skor 48. Berikut ditampilkan persentase siswa berdasarkan
pemanfaatan waktu luangnya:
65.9
70
60
50
40
30
20
10
0
34.1
Baik
Kurang Baik
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
diketahui
karakteristik
siswa
100
68.4
62.5
50
37.5
31.6
baik
kurang baik
0
laki-laki
perempuan
30.30 32.20
28.41
2.65
Pe ke rjaan Ayah
6.44
Tidak bekerja
PNS
Peg. Swasta
Wiraswasta
Lainnya
Total
(4)
26 (100%)
132 (100%)
106 (100%)
264 (100%)
34,85
persen.
Sedangkan
siswa
yang
pendidikan
ibunya
54.55
Ibu rumah
tangga
PNS
21.21
15.53
8.71
Peg.Swasta
Wiraswasta
Pekerjaan Ibu
memanfaatkan
waktu
luangnya
baik
digunakan
untuk
23.50%
9.50%
<1 juta
1 juta-3 juta
>3 juta
67.00%
sampai dengan tiga juta. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja
memiliki tingkat kesejahteraan keluarga yang relatif tinggi. Pendapatan orang tua
sebagai faktor yang penting dalam keluarga tentu saja memberikan dampak bagi
siswa. Semakin besar pendapatan orang tua maka kemungkinan terpenuhinya
kebutuhan siswa juga semakin besar, termasuk kebutuhan akan uang saku bagi
siswa, bahkan pemberian uang saku ini terkadang sampai berlebihan.
Tabel 8 Persentase dan Banyaknya Siswa Menurut Pemanfaatan Waktu Luang
dan Pemberian Uang Saku Berlebih dari Orang Tua di SMA Negeri 54
Jakarta Tahun Akademik 2004/2005
Pemberian Uang
Pemanfaatan Waktu Luang
Saku Berlebih
Baik
Kurang Baik
(1)
(2)
(3)
Ya
22 (30,56%)
50 (69,44%)
Kadang-kadang
51 (32,69%)
105 (67,31%)
Tidak
17 (47,22%)
19 (52,73%)
Total
90 (34,1%)
174 (65,9%)
Sumber: pengolahan data primer, April 2005
Total
(4)
72 (100%)
156 (100%)
36 (100%)
264 (100%)
berlebih. Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit jumlah anaknya maka semakin
besar kemungkinan seorang anak diberikan uang saku yang berlebih.
Tabel 9 Persentase dan Banyaknya Siswa Menurut Pemanfaatan Waktu Luang
dan Jumlah Saudara yang Dimiliki di SMA Negeri 54 Jakarta Tahun
Akademik 2004/2005
Jumlah Saudara
Total
(4)
74 (100%)
190 (100%)
264 (100%)
Total
(4)
197 (100%)
67 (100%)
264 (100%)
Total
(4)
70 (100%)
110 (100%)
84 (100%)
264 (100%)
kurang memanfaatkan waktu luangnya dengan baik. Begitu juga dengan orang tua
yang tidak melakukan pembatasan jam bermain, anak lebih cenderung kurang
memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.
4.3.6 Dorongan Belajar dari Orang Tua
Adakalanya proses belajar pada anak perlu didorong oleh orang tua
mereka. Dorongan belajar ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mereka
untuk memberikan prestasi yang terbaik tanpa ada tuntutan atau paksaan agar
selalu menjadi yang terbaik karena jika berupa tuntutan atau paksaan biasanya
anak cenderung memiliki beban dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
Tabel 12 Persentase dan Banyaknya Siswa Menurut Pemanfaatan Waktu Luang
dan Dorongan Belajar dari Orang Tua di SMA Negeri 54 Jakarta Tahun
Akademik 2004/2005
Dorongan Belajar
Pemanfaatan Waktu Luang
dari Orang Tua
Baik
Kurang Baik
(1)
(2)
(3)
Didorong dan
71 (44,1%)
90 (55,9%)
dipatuhi
15 (18,75%)
65 (81,25%)
Didorong tapi
sering tidak
dipatuhi
Tidak didorong
4 (17,39%)
19 (82,61%)
Total
90 (34,1%)
174 (65,9%)
Sumber: pengolahan data primer, April 2005
Total
(4)
161 (100%)
80 (100%)
23 (100%)
264 (100%)
43.94
40
30
Di Bawah Rata-Rata
20
Di Atas Rata-Rata
10
0
Prestasi Belajar Siswa
sedangkan sisanya yaitu sekitar 43,94 persen siswa memiliki prestasi di bawah
rata-rata.
4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Waktu Luang Siswa
Metode yang digunakan pada model ini adalah metode backward stepwise
(wald) dengan tujuan untuk mendapatkan variabel-variabel yang signifikan tanpa
mengabaikan variabel yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa langkahlangkah dalam eliminasi variabel yang tidak signifikan masih dapat dilihat karena
prosedur pada metode ini adalah memasukkan semua variabel penjelas ke dalam
model, kemudian mengeliminasi secara bertahap variabel yang tidak signifikan.
Langkah atau step terakhir dari metode ini menunjukkan variabel yang signifikan
dan layak masuk ke dalam model regresi logistik. Variabel yang signifikan
dianggap berkaitan dan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap peubah
responnya.
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam uji signifikansi model maupun
signifikansi koefisien adalah sebesar 10 persen. Artinya pada uji signifikansi
model, jika nilai signifikansi model yang terbentuk kurang dari atau sama dengan
10 persen maka model tersebut dianggap sudah tepat. Selain itu, dapat pula
membandingkan nilai statistik G dengan nilai 2tabel. Jika nilai statistik G lebih
besar daripada nilai 2tabel maka model dapat dikatakan layak. Artinya bahwa
minimal ada satu variabel yang signifikan berpengaruh terhadap model. Demikian
juga pada uji signifikansi koefisien, jika tingkat signifikansi suatu variabel kurang
atau sama dengan 10 persen maka variabel tersebut berpengaruh secara nyata
terhadap model atau dapat dikatakan variabel tersebut layak untuk masuk ke
dalam model.
Model penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Y=0+1D1+21D21+ 22D22+ 31D31+ 32D32+ 41D41+42D42+ 5D5+ 61D61
+ 62D62+ 63D63+7D7+81D81+ 82D82+ 91D91+ 92D92+ 101D101+ 102D102
Dimana: Y = pemanfaatan waktu luang siswa
D1 = jenis kelamin
D21= pendidikan ayah (1)
D22= pendidikan ayah (2)
D31= pendidikan ibu (1)
D32= pendidikan ibu (2)
D41= pendapatan orang tua (1)
D42= pendapatan orang tua (2)
D5= jumlah saudara kandung
D61= tempat belajar (1)
D62= tempat belajar (2)
D63= tempat belajar (3)
D7 = tuntutan berprestasi dari orang tua
D81= dorongan belajar dari orang tua (1)
D82= dorongan belajar dari orang tua (2)
D91= pembatasan jam bermain (1)
D92= pembatasan jam bermain (2)
D101= pemberian uang saku berlebih (1)
D102= pemberian uang saku berlebih (2)
Model
(2)
Y= 0+1D1+21D21+ 22D22+ 31D31+ 32D32
+ 41D41+42D42+ 5D5+ 61D61+ 62D62
+63D63+7D7+81D81+82D82+91D91
+ 92D92+ 101D101+ 102D102
Y=0+1D1+31D31+32D32+41D41+42D42
+ 5D5+61D61+62D62+63D63+7D7+81D81
df
Sig.
Chisquare
(3)
51,926
(4)
(5)
18 0,000
51,537
16
0,000
3
4
5
51,110
15
0,000
49,572
13
0,000
49,123
12
0,000
B
(2)
1,311
1,341
-0,750
2,022
0,570
1,286
0,726
-1,087
-0,721
-2,132
SE
(3)
0,619
0,633
0,328
0,741
0,343
0,620
0,371
0,483
0,427
0,872
Wald df
Sig
(4)
(5) (6)
4,487
1 0,034
4,485
1 0,034
5,241
1 0,022
7,444
1 0,006
2,770
1 0,096
4,306
1 0,038
3,834
1 0,050
5,070
1 0,024
2,844
1 0,092
5,983
1 0,014
pendidikan ibu (2) sebesar 4,485 sedangkan nilai 2(0,10;1) sebesar 2,706,
nilai wald lebih besar dari pada nilai 2(0,10;1) maka dapat disimpulkan
bahwa variabel pendidikan ibu (1) dan (2) masuk ke dalam model. Atau
dapat juga dilihat dari nilai signifikansinya yaitu masing-masing sebesar
0,034 yang lebih kecil dari nilai = 0,10. Hal ini juga menunjukkan
bahwa variabel pendidikan ibu (1) dan (2) masuk ke dalam model.
2. Jumlah saudara
Variabel jumlah saudara dapat dinyatakan masuk ke dalam model
karena nilai wald yang dihasilkan yaitu sebesar 5,241 lebih besar dari pada
nilai 2(0,10;1) yaitu sebesar 2,706. Atau dapat dilihat dari nilai
signifikansinya yaitu sebesar 0,022 yang lebih kecil dari nilai = 0,10.
Sehingga dapat dipastikan variabel jumlah saudara masuk ke dalam model.
3. Fasilitas tempat belajar
Nilai wald variabel fasilitas tempat belajar (1) sebesar 7,444 dan
fasilitas tempat belajar (2) sebesar 2,770 sedangkan nilai 2(0,10;1) sebesar
2,706, nilai wald lebih besar dari pada nilai 2(0,10;1) maka dapat
disimpulkan bahwa variabel fasilitas tempat belajar (1) dan (2) masuk ke
dalam model. Atau dapat juga dilihat dari nilai signifikansinya yaitu
masing-masing sebesar 0,006 dan 0,096 yang lebih kecil dari nilai =
0,10. Hal ini juga menunjukkan bahwa variabel fasilitas tempat belajar (1)
dan (2) masuk ke dalam model.
4. Dorongan belajar dari orang tua
Nilai wald variabel dorongan belajar dari orang tua sebesar 4,306
sedangkan nilai 2(0,10;1) sebesar 2,706, nilai wald lebih besar dari pada
nilai 2(0,10;1) maka dapat disimpulkan bahwa variabel dorongan belajar
dari orang tua masuk ke dalam model. Atau dapat juga dilihat dari nilai
signifikansinya yaitu sebesar 0,038 yang lebih kecil dari nilai = 0,10. Hal
ini juga menunjukkan bahwa variabel dorongan belajar dari orang tua
masuk ke dalam model.
5. Pembatasan jam bermain
Nilai wald variabel pembatasan jam bermain sebesar 3,834
sedangkan nilai 2(0,10;1) sebesar 2,706, nilai wald lebih besar dari pada
nilai 2(0,10;1) maka dapat disimpulkan bahwa variabel pembatasan jam
bermain dapat masuk ke dalam model. Atau dapat juga dilihat dari nilai
signifikansinya yaitu sebesar 0,050 yang lebih kecil dari nilai = 0,10. Hal
ini juga menunjukkan bahwa variabel pembatasan jam bermain masuk ke
dalam model.
6. Pemberian uang saku berlebih
Nilai wald variabel pemberian uang saku berlebih (1) sebesar 5,070
dan pemberian uang saku berlebih (2) sebesar 2,844 sedangkan nilai
2(0,10;1) sebesar 2,706, nilai wald lebih besar dari pada nilai 2(0,10;1) maka
dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian uang saku berlebih (1) dan
(2) dapat masuk ke dalam model. Atau dapat juga dilihat dari nilai
signifikansinya yaitu masing-masing sebesar 0,024 dan 0,092 yang lebih
kecil dari nilai = 0,10. Hal ini juga menunjukkan bahwa variabel
pemberian uang saku berlebih (1) dan (2) masuk ke dalam model.
Pengujian parameter di atas mampu memberikan jawaban terhadap
hipotesis penelitian yang pertama yaitu ada pengaruh secara statistik antara
variabel pendidikan ibu, jumlah saudara, fasilitas tempat belajar, dorongan belajar
dari orang tua, pembatasan jam bermain, dan pemberian uang saku berlebih
terhadap pemanfaatan waktu luang siswa. Namun, data penelitian ini belum
mampu menjelaskan bahwa ada pengaruh secara statistik antara jenis kelamin,
pendidikan ayah, pendapatan orang tua, dan tuntutan berprestasi dari orang tua
terhadap pemanfaatan waktu luang siswa.
Model peluang regresi logistik yang diperoleh berdasarkan nilai koefisien
(pada tabel 14) dari masing-masing variabel yang masuk dalam model
adalah:
( x) =
exp(2,132 + 1,311D31 + 1,341D32 0,750D5 + 2,022D61 + 0,570D62 + 1,286D81 + 0,726D91 1,087D101 0,721D102 )
1 + exp(2,132 + 1,311D31 + 1,341D32 0,750D5 + 2,022D61 + 0,570D62 + 1,286D81 + 0,726D91 1,087D101 0,721D102 )
g(x) = 2,132+ 1,311D31 + 1,341D32 0,750D5 + 2,022D61 + 0,570D62 + 1,286D81 + 0,726D91 1,087D101 0,721D102
Exp ()
(2)
3,709
3,822
0,472
7,552
1,768
3,619
2,068
0,337
0,486
0,119
senantiasa didorong untuk belajar oleh orang tuanya dan dipatuhi oleh
siswa sudah memanfaatkan waktu luangnya dengan baik sekitar 3,619 kali
bila dibandingkan dengan siswa yang tidak pernah didorong untuk belajar
dari orang tuanya. Hasil ini juga sejalan dengan hasil analisis deskriptif
pada tabel 12 bahwa siswa cenderung lebih memanfaatkan waktu
luangnya dengan baik jika ada dorongan dari orang tuanya dan dorongan
itu dipatuhi oleh anak.
5.
kali
untuk
memanfaatkan
waktu
luangnya
dengan
baik
dibandingkan dengan siswa yang selalu diberikan uang saku berlebih oleh
orang tuanya. Nilai odds ratio untuk variabel pemberian uang saku
berlebih (2) sebesar 0,486. Artinya bahwa seorang siswa yang tidak pernah
diberikan
uang
saku
berlebih
oleh
orang
tuanya
mempunyai
Metode yang digunakan pada model ini adalah metode enter. Hal ini
dilakukan karena analisis regresi logistik pada model ini adalah analisis regresi
logistik sederhana yaitu model dengan menggunakan satu variabel penjelas.
Model penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Y = 0 + 1D1
dimana: Y = prestasi belajar siswa
D1= pemanfaatan waktu luang siswa
4.6.1 Likelihood Ratio Test atau Uji Simultan
Pada paket program SPSS for windows version 11.5 uji kecocokan atau
kelayakan model dapat dilihat dari output Omnibus Test of Model Coefficients.
Output ini menunjukkan apakah model dapat dianalisis lebih lanjut.
Hipotesis yang digunakan pada uji signifikansi model ini adalah sebagai
berikut:
H0: 1= 0
H1: 1 0
Hipotesis nol dapat diartikan bahwa pemanfaatan waktu luang siswa tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jika hipotesis nol ditolak maka
hipotesis alternatifnya diterima, artinya bahwa ada pengaruh pemanfaatan waktu
luang siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Tabel 16. Model, Nilai G, dan Signifikansi Model Kedua Berdasarkan Output
Omnibus Test of Model Coefficients
Step
Model
(1)
1
(2)
Y = 0+1D1
Chisquare
(3)
1,422
df
Sig.
(4)
(5)
1 0,233
Total
(4)
90 (100%)
174 (100%)
264 (100%)
Hasil analisis di atas juga dapat didukung dari hasil analisis korelasi
Spearman (pada lampiran 5). Hasil analisis korelasi Spearman menyatakan bahwa
ada hubungan yang bersifat positif antara pemanfaatan waktu luang dengan
prestasi belajar siswa namun secara statistik dinyatakan tidak signifikan karena
besarnya pengaruh tersebut hanya 7,3 persen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
4. Bagi para peneliti selanjutnya, jika ingin meneliti tentang prestasi belajar
siswa disarankan menggunakan pendekatan dari faktor-faktor lain, seperti
pendapat guru tentang sistem penilaian yang berlaku di sekolah dan
menambah variabel-variabel lain yang dianggap berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa.
5. Pada penelitian ini prestasi siswa hanya dilihat dari prestasi akademik
yang dicapai siswa. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian
tentang hubungan pemanfaatan waktu luang terhadap pengembangan diri
siswa, karena cakupan pengembangan diri lebih luas bila dibandingkan
dengan prestasi akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner/angket ini
2.
Kuesioner/angket ini bukan suatu test, oleh karena itu tidak ada jawaban yang salah
maupun yang benar
3.
Jawablah sesuai dengan pemanfaatan waktu luangmu yang biasanya kamu gunakan
4.
Jawablah dengan sejujurnya karena hasil dari kuesioner/angket ini tidak akan
mempengaruhi prestasi belajar kamu.
soal
Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai dengan kondisi anda (kotak kode
tidak perlu diisi)
-SELAMAT BEKERJA-
No. Absen
2.
Kelas
3.
Jenis Kelamin:
4.
Anak ke dari.bersaudara
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
1. laki-laki
2. perempuan
SR
KD
JS
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tingkat pendidikan yang sedang dijalani oleh saudara kandung anda saat
ini:
1. Belum bersekolah
5. Tamat SLTA
2. SD
6. Perguruan tinggi/akademi
3. SLTP
7. Tamat perguruan tinggi/akademi
4. SLTA/STM/SMK
Isikan pilihan jawaban di atas yang sesuai dengan tingkat pendidikan saudara
anda
Saudara kandung pertama :
Saudara kandung kedua :
Saudara kandung ketiga :
Saudara kandung keempat :
..
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
3. >2
3. Tidak
Kode
14.
15.
No
1.
2.
3.
Apakah orang tua anda selalu memberikan uang yang anda butuhkan untuk
keperluan mengikuti organisasi/ kegiatan kesenian/ klub olahraga?
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak
Apakah orang tua anda selalu memberikan uang saku berlebih untuk
keperluan anda jalan-jalan/bermain bersama teman?
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak
BLOK IV. TEMAN
Pertanyaan
Dimanakah anda biasanya bermain dengan teman-teman anda?
1. rumah teman
3. Lainnya (Sebutkan..)
2 pusat perbelanjaan/permainan
Apakah diantara teman bermain anda ada yang sudah tidak bersekolah lagi?
1. Ya, ada
2. Tidak ada
Intensitas anda bermain yang paling sering dengan:
1. Teman yang masih bersekolah
2. Teman yang sudah tidak bersekolah lagi
3. Intensitasnya sama antara teman yang masih bersekolah maupun yang
tidak bersekolah lagi
Kode
Lampiran 2
Hasil Uji Validitas pada Uji Coba I
Item
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nilai r hitung
(2)
0,103
0,094
0,562
0,093
0,234
0,111
0,048
0,188
0,179
0,447
-0,163
0,346
-0,113
0,332
0,210
0,110
0,436
0,394
0,090
0,617
0,257
-0,184
0,194
0,498
0,594
-0,162
0,017
0,239
0,188
0,180
0,368
0,213
0,045
0,349
0,172
0,028
0,404
0,283
0,228
-0,211
Nilai r tabel
(3)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Kevalidan
(4)
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,073
0,141
0,075
0,231
-0,033
0,318
0,365
0,113
0,234
0,170
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Tidak valid
Tidak valid
(A L P
Item
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nilai r hitung
(2)
0,383
0,284
0,285
0,090
0,322
0,604
0,445
0,510
0,541
0,456
0,589
0,391
0,537
0,250
0,365
0,398
0,372
0,380
Nilai r tabel
(3)
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
0,273
Kevalidan
(4)
Valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Valid
Valid
S C A L E
N of Items = 16
(A L P H
Lampiran 3
Hasil Analisis Regresi Logistik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Waktu Luang Siswa
Logistic Regression
Case Processing Summary
a
Unweighted Cases
Selected Cases
Included in Analysis
Missing Cases
Total
Unselected Cases
Total
N
264
0
264
0
264
Percent
100.0
.0
100.0
.0
100.0
Internal Value
0
1
tempat belajar
pemberian uang
saku berlebih
pembatasan jam
bermain
dorongan belajar
dari orangtua
pendidikan ayah
pendidikan ibu
pendapatan
orangtua
jumlah
saudara_categorik
tuntutan prestasi
dari keluarga
jenis kelamin
Frequency
13
163
14
74
72
156
36
70
Parameter coding
(1)
(2)
1.000
.000
.000
1.000
.000
.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
.000
110
.000
1.000
84
161
.000
1.000
.000
.000
80
.000
1.000
23
5
99
160
26
132
106
25
177
62
74
190
197
67
112
152
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
1.000
.000
1.000
.000
.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
.000
.000
1.000
(3)
.000
.000
1.000
.000
Step 0
Observed
pemanfaatan
waktu luang
Predicted
pemanfaatan waktu
luang
kurang baik
baik
174
0
90
0
kurang baik
baik
Overall Percentage
Percentage
Correct
100.0
.0
65.9
Constant
B
-.659
S.E.
.130
Wald
25.780
df
1
Sig.
.000
Step 2
Step 3
Step 4
Step 5
Step
Block
Model
Step
Block
Model
Step
Block
Model
Step
Block
Model
Step
Block
Model
Chi-square
51.926
51.926
51.926
-.389
51.537
51.537
-.427
51.110
51.110
-1.537
49.572
49.572
-.450
49.123
49.123
df
Sig.
18
18
18
2
16
16
1
15
15
2
13
13
1
12
12
Model Summary
Step
1
2
3
4
5
-2 Log
likelihood
286.858
287.247
287.674
289.212
289.662
Nagelkerke
R Square
.247
.245
.243
.237
.235
.000
.000
.000
.823
.000
.000
.513
.000
.000
.464
.000
.000
.502
.000
.000
Exp(B)
.517
Chi-square
3.826
2.194
3.266
11.816
6.129
df
8
8
8
8
8
Sig.
.872
.974
.917
.160
.633
Classification Tablea
Predicted
pemanfaatan waktu
luang
kurang baik
baik
154
20
50
40
Step 1
Observed
pemanfaatan
waktu luang
kurang baik
baik
Step 2
Overall Percentage
pemanfaatan
waktu luang
kurang baik
baik
155
51
19
39
Step 3
Overall Percentage
pemanfaatan
waktu luang
kurang baik
baik
154
51
20
39
Step 4
Overall Percentage
pemanfaatan
waktu luang
kurang baik
baik
153
51
21
39
Step 5
Overall Percentage
pemanfaatan
waktu luang
kurang baik
baik
155
52
19
38
Overall Percentage
a. The cut value is .500
Percentage
Correct
88.5
44.4
73.5
89.1
43.3
73.5
88.5
43.3
73.1
87.9
43.3
72.7
89.1
42.2
73.1
Step 5a
JK(1)
DIK_BU
DIK_BU(1)
DIK_BU(2)
FAS_BLJR
FAS_BLJR(1)
FAS_BLJR(2)
FAS_BLJR(3)
DOR_BLJR
DOR_BLJR(1)
DOR_BLJR(2)
BTS_MAIN
BTS_MAIN(1)
BTS_MAIN(2)
UANGSAKU
UANGSAKU(1)
UANGSAKU(2)
SDR_CAT(1)
Constant
DIK_BU
DIK_BU(1)
DIK_BU(2)
FAS_BLJR
FAS_BLJR(1)
FAS_BLJR(2)
FAS_BLJR(3)
DOR_BLJR
DOR_BLJR(1)
DOR_BLJR(2)
BTS_MAIN
BTS_MAIN(1)
BTS_MAIN(2)
UANGSAKU
UANGSAKU(1)
UANGSAKU(2)
SDR_CAT(1)
Constant
B
.204
S.E.
.304
1.304
1.337
.617
.631
1.924
.561
.545
.757
.342
.682
1.262
-.042
.619
.669
.739
-.163
.372
.358
-1.037
-.674
-.745
-2.218
.488
.432
.328
.881
1.311
1.341
.619
.633
2.022
.570
.572
.741
.343
.681
1.286
-.003
.620
.668
.726
-.151
.371
.357
-1.087
-.721
-.750
-2.132
.483
.427
.328
.872
Wald
.451
4.757
4.460
4.485
7.113
6.460
2.688
.638
14.748
4.160
.004
6.966
3.950
.206
4.511
4.510
2.433
5.167
6.345
4.768
4.487
4.485
8.030
7.444
2.770
.706
14.631
4.306
.000
6.718
3.834
.179
5.080
5.070
2.844
5.241
5.983
df
1
2
1
1
3
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
3
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
Sig.
.502
.093
.035
.034
.068
.011
.101
.424
.001
.041
.950
.031
.047
.650
.105
.034
.119
.023
.012
.092
.034
.034
.045
.006
.096
.401
.001
.038
.996
.035
.050
.672
.079
.024
.092
.022
.014
Exp(B)
1.226
3.682
3.809
6.846
1.753
1.725
3.531
.959
2.093
.850
.355
.510
.475
.109
3.709
3.822
7.552
1.768
1.772
3.619
.997
2.068
.860
.337
.486
.472
.119
a. Variable(s) entered on step 1: JK, DIK_AY, DIK_BU, PDPTN, FAS_BLJR, TUN_PRES, DOR_BLJR,
BTS_MAIN, UANGSAKU, SDR_CAT.
Lampiran 4
Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Pemanfaatan Waktu Luang
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Logistic Regression
Case Processing Summary
a
Unweighted Cases
Selected Cases
N
Included in Analysis
Missing Cases
Total
264
0
264
0
264
Unselected Cases
Total
Percent
100.0
.0
100.0
.0
100.0
kurang baik
baik
Frequency
174
90
(1)
1.000
.000
Step 0
Observed
nilai_categorik
di bawah rata-rata
di atas rata-rata
nilai_categorik
di bawah
di atas
rata-rata
rata-rata
0
116
0
148
Overall Percentage
Percentage
Correct
.0
100.0
56.1
Constant
B
.244
S.E.
.124
Wald
3.860
Step
Block
Model
Chi-square
1.422
1.422
1.422
df
1
1
1
Sig.
.233
.233
.233
df
1
Sig.
.049
Exp(B)
1.276
Model Summary
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke
likelihood R Square
R Square
360.672
.005
.007
Step
1
Chi-square
.000
df
Sig.
0
Classification Tablea
Predicted
Step 1
Observed
nilai_categorik
di bawah rata-rata
di atas rata-rata
nilai_categorik
di bawah
di atas
rata-rata
rata-rata
0
116
0
148
Overall Percentage
Percentage
Correct
.0
100.0
56.1
WAKTU(1)
Constant
B
-.314
.452
S.E.
.264
.216
Wald
1.410
4.370
df
1
1
Sig.
.235
.037
Exp(B)
.731
1.571
Lampiran 5
Hasil Korelasi antara Pemanfaatan Waktu Luang dan Prestasi Belajar
Siswa SMA Negeri 54 Jakarta
pemanfaatan waktu luang * nilai_categorik Crosstabulation
Count
pemanfaatan
waktu luang
kurang baik
baik
Total
nilai_categorik
di bawah
di atas
rata-rata
rata-rata
81
93
35
55
116
148
Total
174
90
264
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value
1.414b
1.120
1.422
df
1
1
1
1.409
Asymp. Sig.
(2-sided)
.234
.290
.233
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.242
.145
.235
264
Symmetric Measures
Interval by Interval
Ordinal by Ordinal
N of Valid Cases
Pearson's R
Spearman Correlation
Value
.073
.073
264
Asymp.
a
Std. Error
.061
.061
Approx. T
1.188
1.188
Approx. Sig.
.236c
.236c
Lampiran 6
Daftar Prestasi Akademik dan Nonakademik Siswa SMA Negeri 54 Jakarta
Tahun Akademik 2004/2005
No
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Jenis Lomba
(2)
Lomba nasyid
Lomba kaligrafi
Lomba MTQ
Olimpiade Fisika
Lomba MTQ
Best to the best
Sepak bola
Lomba nasyid
Debat politik antar SMA
LKS bid.studi Ekonomi
LKS bid.studi Fisika
Lomba KIR bid. IPS
LKS bid. Matematika
LKS bid. B. Indonesia
LKS bid Fisika
LKS bid. B. Inggris
Cerdas Cermat B.
Jerman
KIR bid. Rekayasa
Scientific competition
Sejabotabek
Basket
Menulis kanji indah
Sejabotabek
Evaluation of
Mathematic
Juara
(3)
I
II
III
II
I
III
III
II
I
II
II
II
II
III
IV
IV
III
Tahun
(4)
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
Tingkat
(5)
Kodya
Kodya
Kodya
Kodya
Propinsi
Propinsi
Kodya
Propinsi
Propinsi
Kodya
Kodya
Kodya
Kodya
Kodya
Kodya
Kodya
Propinsi
Keterangan
(6)
Nonakademik
Nonakademik
Nonakademik
Akademik
Nonakademik
Nonakademik
Nonakademik
Nonakademik
Nonakademik
Akademik
Akademik
Akademik
Akademik
Akademik
Akademik
Akademik
Nonakademik
II
II dan
III
II
II
2005
2005
Kodya
Propinsi
Nonakademik
Nonakademik
2005
2005
Kodya
Propinsi
Nonakademik
Nonakademik
2005
Propinsi
Akademik
I dan
II
RIWAYAT HIDUP
pada
tahun
keempat
(tahun
2005)
penulis
berhasil