Asfiksia Kel.4
Asfiksia Kel.4
Kelompok 4 :
Monda
Noormalia Serafina
Tasia Deastuti
Yudistira Adi Nugroho
Asfiksia
Definisi :
Pernafasan berhenti secara efektif sehingga tubuh
kekurangan Oksigen
Anoksia :
1. Anoksia anemik
2. Anoksia Stagnan
3. Anoksia Histotoksik
4. Anoksia Anoksik
PENYAKIT
ASFIKSIA MEKANIK
Asfiksia Mekanik
1. Strangulasi
2.
3.
4.
5.
6.
Gantung
Jerat
Cekik
Sufokasi
Pembekapan
Penyumpalan
Tenggelam
Crush Asfiksia
Tekanan
Desakan
Gejala klinik :
1. Dispneu :
Tubuh kekurangan O2
Penumpukan CO2
2. Konvulsi :
Klonik
Tonik
Epistotonik
3. Apneu : Tak sadar
Urin
Tinja
4. Stadium Akhir -----------) Paralisa seluruh tubuh
Tanda-tanda umum :
1. Sianosis :
Gantung
Definisi :
Letak simpul :
1. Tepat di tengkuk
2. Di samping kanan / kiri tengkuk
Jenis tali :
Lunak
Keras
Muka pucat
Bibir pucat
Keluar tinja
Keluar sperma
Lebam mayat di tungkai
bawah dan lengan
bawah
Lidah terjulur + / -
SIMPUL DI SAMPING
TENGKUK
Muka sembab
Bibir sianosis
Bintik perdarahan pd
sklera / selaput lendir
kelopak mata.
Keluar sperma
Keluar tinja
Lebam mayat di akral
Lidah terjulur + / -
Tanda-tanda umum :
1. Sianosis
2. Kongesti vena leher, kepala dan otak
3. Bentuk perdarahan,pelebaran pembuluh darah di
palpebra / sklera
4. Darah gelap dan encer
Sebab kematian :
1. Asfiksia
2. Gangguan sirkulasi otak
3. Syok vagal reflek
4. Dislokasi vertebra servikal I
Cara kematian :
Bunuh diri
Pembunuhan
Kecelakaan
Pemeriksaan TKP :
Lokasi
Posisi korban
Keadaan tali
Teknik otopsi :
1. Perhatikan alat-alat leher
2. Resapan darah di bawah jejas jerat
3. Tulang rawan trakea
4. Mukosa esofagus
Penjeratan
Lilitan tali di leher menjadi erat karena tarikan kedua
ujungnya oleh orang lain.
Kelainan Post mortem :
Jejas jerat tidak begitu jelas
Arah jejas jerat mendatar
Sifat-sifat seperti gantung
Sebab Kematian :
Asfiksia
Anoksia otak
Cara Kematian :
1. Pembunuhan
2. Kecelakaan
Cekikan
Penekanan saluran napas dilakukan dengan tangan atau
lengan bawah
Kelainan Post mortem
1. Tanda asfiksia
2. Jejas kuku pada leher
Sebab Kematian :
Asfiksia
Anoksia otak
Crush Asfiksia
Dada dan perut terfiksir oleh karena tekanan,
sehingga diafragma tidak dapat bergerak.
Pemeriksaan post mortem :
Tanda-tanda ASP
Tanda-tanda trauma tumpul
Sufokasi :
Di dalam ruangan tanpa ventilasi.
Kekurangan O2 dan kelebihan CO2.
Pembekapan :
Terdapat tanda asfiksia
Memar semilunair pada pipi
Memar pada selaput lendir di mukosa bibir
Choking :
Penumpalan rongga mulut
Gaging :
Penutupan Glotis
Internal : Muntah / Vomitus
Eksternal : benda asing
TENGGELAM
Definisi :
Hidung dan mulut masuk ke dalam air, sehingga air
masuk ke dalam paru-paru.
Mekanisme :
Tidak harus seluruh tubuh masuk ke dlm air
Di kolam, sungai, laut
Di bak mandi, ember berisi air
Jumlah cairan : 2 liter (dewasa) / 40 cc (anak-anak)
Bentuk tenggelam :
1. Tipe I A ( vagal refleks )
Air menyentuh leher shg tjd vagal refleks
Tanda asfiksia ( - )
Paru tidak ada air
Meninggal cepat
2. Tipe I B ( Spasme laring )
Air masuk laring kmd laring menutup
Tanda asfiksia ( + )
Paru tidak ada air
Meninggal tidak cepat
3.
4.
Pemeriksaan dalam
Trakea terdapat buih
Paru membesar
Lambung terisi air
Teknik otopsi
Sebab kematian :
Asfiksia OK paru terisi air
Tes Konfirmasi
1. Tes asal air
2. Tes kimia darah
3. Tes diatome
Contoh kasus
Seorang bintang kungfu, David Carradine ditemukan
tergantung di kamar mandi dalam suite mewahnya di salah
satu hotel di Bangkok, Thailand, pada 4 Juni 2009. Saat
ditemukan, leher Carradine terikat tali yang tersambung ke
alat kelaminnya. Keluarga kemudian menyewa ahli patologis
forensik yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Dr
Michael Baden untuk menyelidiki penyebab kematian
Carradine. Dari hasil otopsi di duga dia meninggal karena
asfiksia autoerotik.