Dr. Bella Swan adalah seorang dokter keluarga dan ia sudah lima tahun menjalankan sebuah
praktek dokter keluarga di Kabupaten Mendalo. Dr. Bella dikenal ramah karena sering
memberikan advice serta konseling pada pasiennya. Praktek dr. Bella selalu ramai dikunjungi
oleh pasien bukan hanya untuk berobat tetapi juga untuk berkonsultasi karena selain banyak
memiliki pengalaman medis ia juga pandai dalam berkomunikasi. Selama lima tahun dr.
Bella membuka praktek sudah banyak keluhan yang ditemui dari gejala batuk pilek, hingga
gejala berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Rumah dr. Bella memiliki halaman
yang cukup luas, di depan rumahnya ia menanam beberapa jenis tanaman herbal yang dapat
dimanfaatkan untuk obat seperti jahe, kunyit, daun sambiloto, ataupun tanaman mengkudu
yang terkadang diminta oleh pasien saat berobat. Tak jauh dari tempat praktek dr. Bella juga
terdapat klinik akupuntur yang juga cukup ramai pasien.
Hari ini dr. Bella mengunjungi rumah ibu Ani yang berusia 50 tahun yang menderita diabetes
mellitus. Ibu Ani masih memiliki seorang ayah yang menderita kanker paru stadium akhir.
Dr. Bella harus menggali apa saja masalah yang terdapat pada keluarga ini. Apa yang harus
dilakukan dr. Bella untuk menjelaskan peran keluarga dalam penanganan penyakit Ibu Ani
dan ayahnya?
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Advice
2. Konseling
Meningkatkan pemahaman pasien tentang dirinya serta masalah kesehatan yang sedang
dihadapinya
Meningkatkan kepercayaan diri pasien dalam menghadapi penyakit yang sedang diderita
Tatacara Konseling
1. Menyampaikan salam dan perkenalan
2. Mengajukan pertanyaan dan menilai
3. Menyampaikan uraian sesuai kebutuhan pasien
4. Membantu pasien mengambil keputusan
5. Menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang berbagai aspek yang terkait dengan
keputusan yang telah diambil
6. Menyelenggarakan pelayanan kedokteran yang sesuai dengan cara penyelesaian masalah
yang telah diputuskan oleh pasien
Jenis-jenis Konseling
Konseling tidak langsung: konselor berperan sebagai pihak yang membantu klien
mengeluarkan dan mengekspresikan perasaan sendiri yang mungkin belum begitu
dipahaminya, dan membantu menindaklanjutinya.
Teknik-teknik Konseling
Support: memberikan dukungan dengan menyatakan bahwa banyak orang yang mampu
menghadapi masalah yang sama seperti pasien
Present focus: mendorong pasien untuk lebih focus pada hal-hal yang telah ada,
membantu untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengevaluasi perubahan
perilaku yang lebih bermanfaat serta mendorong untuk selalu optimis.
Langkah-langkah Konseling
1. Relationship Building (membangun hubungan/ bina rapport)
2. Exploration and Understanding (menggali informasi dan memahaminya)
3. Rational Discussion (berdiskusi secara rasional)
a. Problem definition and assessment (Mendefiniskan permasalahan dan menilainya).
b. Therapeutic goal setting and implementation (menentukan tujuan pengobatan dan
pelaksanaannya)
c. Termination and evaluation (memutuskan dan mengevaluasi)
Karakteristik Konseling
Interaksi komunikasi antara klien dengan konselor yang memiliki cukup pengetahuan atau
keterampilan untuk membantu
KONSELING
Dapat dilakukan dalam bentuk tatap dilakukan dalam bentuk tatap muka
muka langsung ataupun tidak langsung langsung
(misalnya via telepon)
Hubungan dokter-dokter yang lebih ahli Hubungan dokter-pasien
atau dokter-pasien
Tatacara Konsultasi
Tata cara melakukan konsultasi formal antara dokter-dokter yang lebih ahli mencakup
beberapa langkah sebagai berikut:
Dokter yang melakukan konsultasi harus berkomunikasi secara langsung dengan dokter
tempat konsultasi.
keterangan tentang pasien yang disampaikan pada waktu konsultasi harus lengkap, tetapi
tidak berlebihan, harus disesuaikan dengan tujuan konsultasi.
sesuai dengan ketentuan kode etik profesi, seyogianya dokter yang dimintakan konsultasi
bersedia memberikan bantuan profesional yang sesuai.
Jenis-jenis Konsultasi
Teknik-teknik Konsultasi
1.
2.
3.
Mengumpulkan informasi
Membangun hubungan
4.
5.
Melibatkan pasien
Langkah-langkah Konsultasi
1. Mencari alasan yang membuat pasien datang
2. Menggali masalah lain yang dimiliki pasien
3. Memilih prioritas permasalahan pasien jika masalahnya lebih dari satu.
4. Berikan penjelasan atau pemahaman pada pasien tentang masalah yang dihadapinya.
5. Melibatkan pasien dalam pengelolaan masalahnya dan mendorongnnya untuk bisa
menerima segala kemungkinan yang terjadi.
6. Gunakan waktu dan fikiran untuk memberikan yang terbaik pada pasien.
7. Bangun atau pertahankan hubungan dengan pasien untuk membantunya mengahadapi
masalah lainnya.
Hambatan Konsultasi
Karakteristik Konsultasi
Dapat dilakukan dalam bentuk tatap muka langsung ataupun tidak langsung
Dokter: menjalankan kewajiban sebagai dokter dan mendapatkan biaya sebagai penyedia
jasa (meningkatnya kepuasan dokter, dan pada akhirnya dapat mengurangi risiko malpraktik)
Pasien: mendapatkan pelayanan kesehatan (meningkatkan kesehatan jiwa, pasien lebih patuh
pada pengobatan, meningkatnya kepuasan pasien)
Kewajiban profesi: Bagaimana dokter untuk bekerja sesuai dengan kompetensi nya
Tahap 2
Tahap 3
Fokus pasien
Fokus dokter
Fokus bersama
Perkenalan
Pemeriksaan
Diskusi manajemen
Keluhan
Penyelidikan
Tindaklanjut
sekarang
Pengakhiran/penuntasan
Kronologis
medis lain
Kronologis
keluarga
Kronologis sosial
c. Sikap-sikap
Perhatian
Empati
Menghargai
Minat
Merasa prihatin
Yakin
Kompeten
Tanggung jawab
Percaya
Kepekaan
Cepat mengerti
Ketekunan
Memodifikasi bahasa
Hindarkan ketidakpastian
e. Tindak lanjut
Pastikan bahwa pasien tersebut mendapatkan hasil dari penyelidikan itu, termasuk
pap smear
Telepon pasien tersebut apakah anda anda masih memiliki urusan yang belum
selesai- selesai
Buat janji konsultasi apabila tidak ada cukup respon terhadap pengobatan.
Unsur-unsur Komunikasi
Pesan/ berita
Metode komunikasi
Penerima
Respons
Untuk meningkatkan pemahaman dan retensi pengetahuan atas informasi dari dokter
Tanaman Herbal
1. Temulawak: untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal.
Selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah
penggumpalan
darah
sebagai
antioksidan
dan
memelihara
kesehatan
dengan
4. Sambilonto: berkhasiat melindungi hati, dan dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal
ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi
enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
5. Handeuleum: untuk pengobatan luka memar.
6. Jahe: dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang
membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen
bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat
oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
7. Tempuyung: berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung
kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang
membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan
menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat
yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan
hanyut keluar bersama urine.
8. Bawang putih: membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa
kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa
orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker
perut dan usus besar.
9. Belimbing wuluh: Dipakai untuk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari.
10. Alpukat: merupakan makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah
adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pasal 59
Berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi:
a. pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan; dan
b. pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan.
Pasal 60
1) Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan alat
dan teknologi harus mendapat izin dari lembaga kesehatan yang berwenang.
2) Penggunaan alat dan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya serta tidak bertentangan dengan
norma agama dan kebudayaan masyarakat.
Pasal 61
1) Masyarakat
diberi
kesempatan
yang
seluas-luasnya
untuk
mengembangkan,