Anda di halaman 1dari 20

PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGERTIAN UMUM
Hipotesis (hypo berarti di bawah, thesis berarti
dalil, kaidah, hukum) adalah pernyataan tentang
suatu dalil atau kaidah, tetapi kebenarannya
belum terujikan secara empirik.
Dikaitkan dengan masalah penelitian, hipotesis
merupakan jawaban sementara dari masalah
penelitian.
2

Empat ciri pokok dari suatu hipotesis:


1. merupakan kalimat deklaratif,
2. mengekspresikan korelasi dua variabel atau
lebih,
3. merupakan jawaban tentatif (sementara)
terhadap permasalahan,
4. memungkinkan untuk dibuktikan secara
empirik.

VARIABEL
Vary + able
Variabel sering diartikan sebagai konsep yang
mempunyai variabilitas.
Secara sederhana variabel dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang mempunyai ciri
yang bervariasi.

Secara garis besar ada 2 macam variabel


1. Variabel bebas (variabel pengaruh, perlakuan,
kausa, independent, treatment): variabel yang
bila dalam suatu saat berada bersama dengan
variabel lain, variabel lain ini akan berubah atau
diduga berubah dalam variasinya.
2. Variabel tergantung (variabel terpengaruh,
variabel tak bebas, efek, dependent): variabel
yang berubah karena pengaruh variabel bebas.
5

Bentuk lain dari variabel bebas:


1. Variabel perantara (variabel penghubung):
variabel yang menjembatani pengaruh suatu
variabel bebas dengan variabel tergantung.
Contoh: ankilostomiasis (variabel bebas)
akan mempengaruhi terjadinya anemia
(variabel tergantung) melalui mekanisme
perdarahan kronis saluran digesti (variabel
perantara).
6

2. Variabel pendahulu: variabel bebas yang


berpengaruh pada variabel tergantung
sekaligus berpengaruh pula pada variabel
lain.
Contoh: tingkat pendidikan seseorang
mempengaruhi akseptabilitas terhadap cara
pengobatan modern dan juga mempengaruhi
kepercayaan terhadap cara pengobatan
tradisional.

3. Variabel
prakondisi:
variabel
yang
keberadaannya merupakan prasyarat bagi
bekerjanya suatu variabel bebas terhadap
variabel tergantung.
Contoh: TBC paru terjadi karena masuknya
M. tuberculosis pada individu yang lemah
fisiknya. Dari contoh ini dapat diidentifikasi
bahwa M. tuberculosis adalah variabel bebas,
TBC paru adalah variabel tergantung, dan
kelemahan tubuh adalah variabel prakondisi.
8

KORELASI ANTARVARIABEL
Tiga macam korelasi antarvariabel, yaitu:
1. Korelasi simetris: terjadi bila antarvariabel
ada hubungan, tetapi tidak ada mekanisme
pengaruh mempengaruhi, masing-masing
bersifat mandiri. Korelasi simetris terjadi
karena:
- kebetulan
- akibat dari faktor yang sama
- indikator dari konsep yang sama
9

2. Korelasi asimetris: korelasi antara dua variabel


dan satu variabel (variabel bebas), bersifat
mempengaruhi variabel yang lain (variabel
tergantung).
Contoh: tingginya kadar lipoprotein berat
jenis rendah dalam darah akan mengakibatkan
aterosklerosis.

10

3. Korelasi timbal balik: korelasi antara dua


variabel, yang keduanya saling mempengaruhi.
Contoh: korelasi antara malnutrisi dan
malabsorbsi; malabsorbsi akan mengakibatkan
malnutrisi, sementara malnutrisi mengakibatkan
atropi selaput lendir usus yang mengakibatkan
malabsorbsi.

11

MACAM HIPOTESIS
Beberapa macam hipotesis penelitian, yaitu
hipotesis kerja, hipotesis nihil, dan hipotesis
tandingan.
Hipotesis Kerja (Hipotesis alternatif, hipotesis riset)
adalah hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya
melalui penelitian yang akan dilakukan, dirumuskan
sebagai:
Apabila.., maka.., atau
Ada hubungan antara.. dengan .., atau
Ada perbedaan antara..dengan...
12

Ada 2 macam hipotesis kerja:


1. Hipotesis satu ekor - one tail, (hubungan
antarvariabel sudah jelas arahnya).
2. Hipotesis dua ekor two tail (hubungan
antarvariabel belum jelas arahnya).

13

Hipotesis Nihil (Null hypothesis) adalah


kebalikan dari hipotesis kerja, dirumuskan:
Tidak ada korelasi (perbedaan)
antara..
dan .

Hipotesis Tandingan adalah hipotesis dari


variabel-variabel luar, yaitu variabel tandingan
bagi variabel pengaruh yang ada dalam hipotesis
kerja.

UNSUR YANG MENDASARI HIPOTESIS


1. Fakta empirik atau informasi yang diketahui
dari penelitian terdahulu.
2. Teori yang telah mapan, yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian yang
dihadapi.
3. Konsep atau teori imajinatif peneliti sendiri
(asumsi), dalam rangka melengkapi teori dan
fakta empirik agar dapat menjawab
permasalahan penelitian yang dihadapi.
16

RUMUSAN HIPOTESIS YANG ADEKUAT


1. Berupa kalimat deklaratif yang menjawab
permasalahan penelitian.
2. Mengekspresikan macam hubungan antara dua
variabel atau lebih.
3. Mengandung istilah yang operasional memungkinkan untuk dilakukan pembuktian
secara empirik (measurable dan provable).
4. Berkaitan dengan teori yang telah mapan atau
hasil penelitian sebelumnya.
5. Mempunyai cakupan yang cukup, tidak terlalu
umum atau luas, tidak terlalu sempit atau spesifik.
17

SIGNIFIKANSI HIPOTESIS
1. Memberi tuntunan kepada peneliti ke arah mana
penelitian harus dilakukan.
2. Merupakan alat untuk melokalisasikan fenomenafenomena dan menuntun cara identifikasi variabel.
3. Memberi petunjuk prosedur atau rancangan
penelitian mana yang dipilih.
4. Memberi petunjuk bagaimana cara pengolahan data
dan cara analisis hasil penelitian.

18

Jenis penelitian kedokteran yang tidak


memerlukan hipotesis, al:
1. Penelitian yang eksploratif murni, termasuk di
dalamnya survei deskriptif, review program, dsb.
2. Penelitian manuskrip sejarah kedokteran.
3. Penelitian grounded di bidang kedokteran sosial.
Akan tetapi, sepanjang penelitian medik bersifat
analitik, adanya hipotesis merupakan suatu
keharusan mutlak.

19

TERIMA KASIH

20

Anda mungkin juga menyukai