6.status Pasien Stase Cardiologi
6.status Pasien Stase Cardiologi
Status pasien
I.
Anamnesis
Idientitas
Nama
: tn Subur
Jenis Kelamin
: Laki Laki
Umur
: 35 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Swasta
Tanggal Masuk RS
: 25 juli 2012
Keluhan Utama
II.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 27juli 2012 pukul 09:30 WIB
Status generalis
Keadaan Umum
Keadaan Sakit
Kesadaran
Tanda Vital
-Nadi
-Tekanan Darah
:100/70 mmhg
-Napas
-Suhu
:36,8 C
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
: Sekret(-), serumen(-)
Hidung
Mulut
Leher
Torak
: Bentuk atletikus
Paru
-Inspeksi:
statis
-Perkusi
-Auskultasi
Abdomen
-Inspeksi
-Palpasi
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
-Perkusi
-Auskultasi
Ekstremitas
Status Lokalis
Jantung
-inspeksi
-Palpasi
-Perkusi
-Auskultasi
III.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (hasil Periksa tanggal 25 juli 2012)
Gula Darah Sewaktu
113 mg/dl
Ureum
36 mg/dl
Kreatinin
0,8 mg/dl
Asam Urat
7 mg/dl
Kolesterol Total
136 mg/dl
Trigliserida
46 mg/dl
10
Hasil ECG
11
Deskripsi
Frekuensi
Irama jantung
Aksis jantung
Gelombang P
Interval PR
Kompleks QRS
Segmen ST
Gelombang T
Lainnya
IV.
: 75
: sinus
: normal
: kurang dari 2 kotak kecil. <0.08 s
:<0.16 s
:<0.16 s
:<
:Strain Pattern di sadapan V4-6
: ditemukannya delta wave
Resume
Tn. S, 35 tahun,bekerja sebagai pegawai buruh karet masuk RSUD pada tanggal 25 Juli
2012 ke IGD dengan keluhan sesak nafas,sebelumnya pasien mengeluhkan dingin terasa didada
yang menjalar sampai perut, jantung terasa berdegup kencang. Pasien muntah 7x, isi
makanan.pada umur 8 tahun pertama kali menderita penyakit ini. 8 tahun yang lalu, 5 tahun yang
lalu dan 2 tahun yang lalu pernah mengalami hal serupa.riwayat DM dan astma serta Hipertensi
pasien dan keluarga disangkal. Pasien berhenti merokok 12 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit ringan, GCS 15. Tidak ditemukan kelainan,
ukuran jantung dalam batas nrmal. Tidak ditemukan ronki pernafasan dan tidak ditemukan mur
mur maupun bunyi jantung tambahan.
Pada pemeriksaan EKG ditemukan hasil, pasien mengalami SVT, kemudian saat
pemeriksaan kedua, ditemukan delta wave dan T tenda dengan
V.
Diagnosis:Sindrom WPW
Diagnosis Fungsional : Preeksitasi ventrikuler
VI.
Diagnosis Anatomi
: serabut aksesorius
Diagnosis Etiologi
: Kongenital
Tatalaksana
Non Medika Mentosa
Medikamentosa
a. Mengatasi nyeri dada. Dengan nitrat dan morfin. Untuk terapi nitrat dapat diberikan
fasorbid/ISDN 3x5 mg. dan untuk morfin dapat diberikan dengan dosis 2.5 -5 mg hanya
jika pasien mengeluhkan sakit hebat.
b. Anti aritmia yang bekerja pada nodus AV, miokard. Bekerja dengan meningkatkan
kecepatan konduksi ataupun periode refraksi untuk menghindari terjadinya takikardi.
Verapamil dan diltiazem yang bekerja di nodus AV. Dapat diberikan 5-10 mg selama 2
menit.dapat diulang setelah 15-30 menit
Yang disarankan
Pemasangan ablasio kateter(ablasio radiofrekwensi)
VII.
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad Functionam
: dubia ad bonam
Ad Sanactionam
: dubia ad malam
13