Anda di halaman 1dari 4

Bag 1 : Kajian Gagasan Utama Social Intent pada buku The Theory

of Americanization
Membahas masalah etnis dan kaum minoritas dalam proses demokrasi
memang tiada habisnya. Minoritas menurut KBBI berarti golongan sosial yg
jumlah warganya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan lain dalam
suatu masyarakat dan karena itu didiskriminasikan oleh golongan lain. Pada
dasarnya demokrasi berusaha untuk berjalan kearah toleransi dimana kaum
minoritas diberi peran dan partisipasi aktif dalam jalannya proses pemerintahan,
namun nyatanya seringkali kaum minoritas dipaksa gigit jari karena pendapatnya
kurang dihargai atau bahkan ditekan oleh kaum mayoritas. Pemaksaan kehendak
inilah yang menodai proses demokrasi. Kaum mayoritas yang jumlah
golongannya paling besar merasa hak dan pendapat mereka paling benar dan patut
diutamakan, hal inilah yang menjadikan minoritas seringkali merasa sakit hati.
Untuk menghadapi permasalahan pada kaum minoritas tidaklah mudah,
diperlukan adanya usahaa keras selalu menjadikan/ membuat kebebasan yang luas
yang berjalan secara harmonis sekaligus dengan perlindungan terhadap kebebasan
lainnya. Penekanan dan kurang didengarnya pendapat dan suara dari minoritas
termasuk kriteria yang tidak demokratis, menimbang dari hal itu kesempatan
adanya kebebasan yang lengkap dan sempurna dapat berakhir karena hanya
mengakomodir ide dan pendapat dari mayoritas saja. Penekanan dan pembiaran
pada kaum minoritas akan menimbulkan perasaan benci.
Adakalanya memang kaum minoritas memang salah dan melakukan hal-hal
yang menyimpang dari norma setempat, namum pemaksaan dan penekanan
dengan tindak kekerasan haruslah dihindari karena memang pemaksaan kehendak
dengan kekerasan merupakana antithesis dari kehidupan berdemokrasi. Hal
tersebut sama saja dengan membatasi cara penyelesaian alternative dan tidak
menyediakan ruang mediasi dan negosiasi antar pihak yang bertikai. Metode
demokrasi merupakan metode dengan kata-kata bukan dengan cambuk atau
kekerasan. Arti dari kontrol sosial dalam suatu Negara bebas adalah terjamin dan
meratanya pendidikan, masyarakat yang bebas berkomunikasi satu sama lain,
bebas tekanan, bebas berpendapat dan tersebarnya ilmu pengetahuan. Inilah
kriteria demokrasi yang pantas untuk diusahakan dan diperjuangkan. Semestinya,
pantas mengganti tindakan paksaaan pada kaum minoritas dengan metode yang
lebih persuasif, berupa ajakan, rayuan, bimbingan dll. Pengguanaan kekerasan
pada proses demokrasi merupakan tindakan yang patut dicela, karena hanya jadi
pembenaran suatu kejahatan pada kaum minoritas. Demokrasi dapat eksis dimana
paksaan dengan kekerasan tidak diperlukan, namaun nyatanya masih belum ada
yang benar benar demokratis secara sempurna. Masih banyak yang meneka
kebebasan berpendapat dan media massa, Pembatasan kebebasan kepada siapapun
secara teknis menjadikan mereka seperti orang asing sekaligus musuh. Banyak
faktor dan kondisi yang menyebabkan demokrasi jadi tidak mungkin dijalankan
Demokrasi memang belum cukup aman untuk eksis di dunia ini.

Peradaban telah tumbuh tumbuh dewasa, setiap individu mampu lebih jauh
melakukan sikap teloransi lebih dari yang kita bayangkan dan juga memberika
kesempatan besar untuk bahagia dan sukses bukan hanya untuk diri kita sendiri,
tapi juga pada anak kita, istri, tetangga, teman kita bahkan musuh kita sekalipun.
Spirit akan kebebasan berpendapat adalah sesuatu yang harus kita junjung lebih,
daripada hanya sekedar kecurigaaan primitif pada perbedaaan, hal ini merupakan
sikap yang tidak perlu dilakukan saat berhadapan dengan kaum etnit minoritas
dalam suatu Negara.
Bag 2 : Kajian Demokrasi Pancasila dalam menghadapi tujuan/ maksud
sosial kaum minoritas
Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem demokrasi namun
demokrasi Indonesia berbeda dengan demokrasi yang Negara lain anut, demokrasi
Indonesia adalah demokrasi pancasila yang mementingkan musyawarah mufakat
dan merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat
dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan
konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Dalam demokrasi Pancasila,
keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi
mayoritas atau minoritas. Inilah yang menjadi pembeda demokrasi pancasila dan
demokrasi lainnya, yaitu tingginya semangat musyawarah mufakat dan nilai
kekeluargaan dalam mengatasi masalah dan problematika dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, dimana tidak adanya sekat yang terlalu lebar antara
kaum minoritas dan mayoritas. Hal ini yang menyebabkan Indonesia, sebuah
Negara dan bangsa yang besar yang terdiri atas ratusan bahkan ribuan suku dan
bahasa dapat hidup saling berdampingan dalam satu kesatuan. Sehingga sudahlah
terbiasa untuk hidup bersama dengan masyarakat lain yang berbeda suku dan
bahasa. Rakyat berperan sebagai subjek dalam demokrasi pancasila, rakyat secara
keseluruahan berhak ikut serta aktif berperan menentukan apa yang diinginkanya
dan juga sekaligus sebagai pelaksana dari keinginan-keinginannya tersebut.
Keinginan tersebut disalurkan pada lembaga-lembaga perwakilan yang dibentuk
oleh proses pemilihan umum, namun keikutsertaan dan partisipasi aktif rakyat
pada kehidupan bermasayarakat dan bernegara harus berlandaskan pada undangundang yang berlaku.
Demokrasi Pancasila dilaksanakan bertumpu antara lain pada perlindungan
HAM, kedaulatan rakyat, Rule of Law, Sistem peradilan yang merdeka, bebas dan
tidak memihak, mengutamakan kesejahteraaan dan keadilan social. Prinsip dasar
demokrasi pancasila juga membahas tentang perlindungan Hak Asasi Manusia
(HAM), jadi memang demokrasi pancasila sangat menjunjung tinggi hak manusia
secara penuh namun harus berlandaskan undang-undang, sehingga tidak serta
merta melaksanakan hak yang menyimpang dari norma dan hukum yang berlaku,
yang dimaksud hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan
pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. Adapun Prof. Dr.
Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: Hak adalah kuasa untuk

menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu
oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Seperti yang telah disebutkan
diatas, dalam demokrasi pancasila tidak ada istilah minoritas dan mayoritas,
semua masyarakat dijamin hak asasinya tidak memandang ras, agama atau suku,
dimana setiap individu memiliki hak yang sama di bidang apapun seperti di
bidang agama, hukum dan pendidikan. Dimana juga setiap lapisan masyarakat
dapat berperan dan berpartisipasi dalam jalannya pemerintahan. Karena memang
fungsi utama demokrasi pancasila adalah untuk menjamin adanya keikutsertaaan
masyarakat dalam kehidupan bernegara, contohnya : mengikuti pemilu, ikut
mensukseskan pembangunan, ikut masuk dalam menjadi anggota dalam
badan/lembaga perwakilan di daerah maupun di pusat. Hak- hak warga Negara
dijamin di dalam banyak bidang, di bidang pendidikan misalnya pemerintah
dituntut untuk membuat suatu sistem pengajaran nasional untuk semua lapisan
masyarakat, karena tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, disini terlihat bahwa pendidikan di Negara demokrasi tidak dibedabedakan, semua yang menjadi warga Negara Indonesia dapat dengan bebas
mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Pada bidang politik, misalnya setiap
warga negara wajar mendapat hak ikut serta dalam pemerintahan: yakni hak
memilih dan dipilih, mendirikan organisasi atau partai politik, serta mengajukan
petisi dan kritik atau saran. Pada bidang ekonomi, negara Indonesia menganut
sistem demokrasi ekonomi; artinya perekonomian itu dikerjakan oleh semua,
untuk semua di bawah pimpinan atau pengawasan anggota masyarakat.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
Dari rincian diatas memang membuat demokrasi pancasila lebih
unggul dalam hal perlakuan kepada kaum minoritas dibanding ideologi demokrasi
lainnya, dimana tidak adanya istilah mayoritas dan minoritas dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, setiap orang punya kedudukan yang sama dalam
berbagai bidang kehidupan. Hak-hak setiap manusia dijamin dan dilindungi. Hal
inilah yang perlu disadari oleh bangsa kita, Negara yang bisa mengakomodir
kaum minoritas untuk bisa ikut berperan aktif dan berkedudukan sama, bersamasama masyarakat lainnya untuk turut serta membangun dan memajukan Indonesia
di segala bidang kehidupan, dan ini juga yang harus dicontoh dan diterapkan oleh
Negara lainnya, dimana minoritas haruslah diberi peran aktif dan tidak
diperlukannya pendekatan yang bersifat paksaan dan penekanan kepada minoritas
yang justru malah menumbuhkan rasa benci dan cemburu di dalam diri mereka,
mungkin cara yang dilakukan dalam demokrasi pancasila sudahlah tepat, dimana
kaum mayoritas dan minoritas dapat beriiringan berjalan bersama dalam satu
kesatuan, tanpa ada gesekan dan rasa cemburu/ benci satu sama lain, namun
memang pengaplikasian dari demokrasi pancasila ini masih terbilang tidak
mudah, rawan sekali gesekan-gesekan kecil yang terjadi dalam masyarakat,
namun semua butuh proses, demikian juga dengan demokrasi pancasila ini, yang
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang memang disebabkan oleh
meningkatnya rasa toleransi antar sesama. Memang demokrasi pancasila ini masih
belum berjalan secara maksimal, namun dapat diapresiasi bahwa perlakuan

terhadap kaum minoritas di Indonesia selangkah lebih maju. Setiap warga Negara
harus turut serta mengawal demokrasi pancasila ini untuk mewujudkan dunia
yang lebih demokratis dan ramah terhadap kaum minoritas.

Anda mungkin juga menyukai