Identitas
Nama : Tn. I
Usia
: 19 Tahun
Pekerjaan: Pelajar
Alamat : Tasik
Keluhan Utama
Berbicara Sendiri
Riawayat Dahulu
Setelah lulus dari SD, pasien melanjutkan
ke pesantren, tetapi pasien hanya bertahan
satu tahun di pesantrennya karena pasien tidak
bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan di
pesantren dan akhirnya pasien kabur dan tidak
kembali lagi ke pesantren. Sejak saat itu pasien
lebih sering terlihat murung dan berdiam diri di
kamar dan pasien sering marah-marah sampai
muncul gejala-gejala yang sekarang.
Status psikiatrik
Sensori
Kesadaran
Roman muka
Kontak/ rapport
Perhatian
Orientasi
Ingatan
: kompos mentis
: gembira
: ada/ adekuat
: tidak mudah teralih
: tempat / waktu / orang baik
: -Remote: baik
Intelegensia
Wawasan penyakit
Tingkah laku
Bicara
Dekorum
Sopan santun
Kebersihan
Cara berpakaian
: cukup
: buruk
: normoaktif
: relevan
: cukup
: buruk
: baik
Status Psikiatrik
Mood dan Afek
Mood
Afek
: Hipertimik
: appropriate
Bicara
Penderita berbicara dengan spontan dan baik.
Menjawab dengan suara yang sedang,
pelafalan jelas, dan intonasi ucapan
menandakan penderita sebagai orang Sunda.
Penyakit Dermatomuscular
Aksis IV : tidak melakukan kontrol
Aksis V :60-51
TERAPI
A. Psikofarmaka
Risperidon (per oral) 2 x 2 mg Antispikotik
Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
PSIKOTERAPI
Dilakukan melalui:
Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan, reassurance, serta terapi
kelompok
Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
Konseling
Dilakukan untuk merubah keyakinan yang salah dari pasien dan memperbaiki
distorsi kognitif.
Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang
dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan,
komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum
obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala serupa di kemudian hari
Memotivasi pasien untuk berobat teratur
Mengajarkan terapi relaksasi pada pasien saat pasien marah ataupun akan marah sehingga
diharapkan pasien dapat mengontrol marahnya dan mengemukakan amarahnya dengan cara
yang lebih halus.
Terhadap Keluarga
Memberikan edukasi dan informasi mengenai
penyakit pasien, gejala, faktor-faktor pemicu,
pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko
kekambuhan di kemudian hari.
Menjelaskan kepada keluarga bahwa salah satu
faktor pemicu penyakit pasien saat ini adalah
keluarga pasien yang mengabaikan pasien
Meminta keluarga untuk mendukung pasien pada
saat-saat setelah sakit agar pasien dapat
mengalami remisi.
PROGNOSA
Quo ad vitam
Quo ad fungtionam
: dubia ad bonam
: ad malam