Anda di halaman 1dari 1

RUSYIDI HUDA PRASETYO (3610100021)

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Backlog, Pekerjaan Rumah yang Masih Belum Juga Rampung


Terganjal Problem Bertumpuk-tumpuk
Backlog atau kekurangan penyediaan perumahan di plosok-plosok Nusantara memang
menjadi permasalahan yang masih sulit diatasi hingga kini. Terdapat 13,6 juta rumah tangga di
Indonesia belum memiliki hunia dan angka tersebut semakin bertambah setiap tahunnya.
Peningkatan jumlah penduduk yang pesat membuat demand untuk perumahan semakin
meningkat sedangkan lahan yang tersedia semakin sedikit dan mahal. Program-program
pemerintah seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Gerakan Nasional
Pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) masih belum dapat mengatasi permasalahan backlog
ini. Seluruh level pemerintahan dari pusat hingga daerah diharapka bisa bersatu dan turun
tangan mengurangi angka backlog ini.
Tingginya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) perumahan dari program pemerintah juga
menjadi kendala bagi masyarakat. Usul tentang kenaikan ambang batas rumah yang bisa
bebas pajak PPN 10 % didukung oleh Menteri Keuanagan Agus Martowardojo dan kalangan
developer. Dengan begitu rumah dari program-program pemerintah seperti FLPP dapat lebih
mudah dijagkau oleh masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah.
Pada awal tahun 2012 penyaluran program FLPP terhambat karena tersendatnya
perjanjian kerjasama antara Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan bank penyalur
FLPP. Padahal bank penyalur tersebut termasuk sumber pembiayaan program FLPP. Suku
bunga KPR FLPP yang diinginkan menteri keuangan dinilai terlalu rendah oleh bank penyalur
hingga disepakati suku bunga sebesar 7,5% untuk KPR FLPP. Selain itu, di dalam UU no 1
tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, diatur bahwa luas minimal hunian
adalah 36 meter2. Sedangkan, banyak stok rumah FLPP yang luasnya dibawah 36 meter2.
Dengan masih belum terselesaikannya masalah backlog ini, pembiayaan pembangunan
rumah sederhana ini juga dinilai masih belum efisien. Pemerintah harus lebih gencar dalam
perberian subsidi terhadap program-program pengadaan rumah sederhana. Selain itu,
pemerintah seharusnya juga memberikan kemudahan dalam bidang regulasi baik dalam
pembiayaan maupun pembangunan pengadaan rumah sederhana. Dengan kemudahan yang
diberikan pemerintah akan memberi peluang bagi investor dalam membantu pengentasan
backlog. Pemerintah juga perlu terlibat dalam penyiapan tata ruang dan penyediaan
infrastrukturnya untuk mengontrol antara supply and demand untuk permukiman agar
seimbang..
RUSYIDI HUDA PRASETYO (3610100021)

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai