beralamat di Jl. KS.Tubun No.2 pada siswa Kelas X semester II Tahun Ajaran
2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan
selesai.
3.2
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama,
populasi dapat terdiri dari orang, benda, kejadian, waktu dan tempat dengan sifat atau
ciri yang sama (Darmadi, 2011: 14). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kelas XI IPA SMAN- 4 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi dalam 4
kelas.
Tabel 3.1
Sebaran Populasi
Kelas
XI IPA-1
Jumlah Siswa
39
XI IPA-2
39
XI IPA-3
40
XI IPA-4
39
asumsi kelasnya homogen yaitu dengan melakukan undian terhadap semua kelas
populasi yang akan dijadikan sebagai kelas sampel.
3.3
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
2.
3.
4.
5.
6.
Melaksanakan uji coba, instrumen yang diuji coba adalah instrumen THB
7.
2.
3.
Menganalisis data hasil belajar siswa yang untuk melihat ketuntasan individu
dan ketuntasan klasikal.
3.4.4 Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis data.
3.4
Instrumen Penelitian
Instrumen 01: tes pemahaman konsep berupa soal uraian. Untuk mengukur
pemahaman konsep maka siswa diberikan pretest dan postest. Pretest
dilaksanakan sebelum metode penemuan terbimbing digunakan, sedangkan
postest dilaksanakan setelah metode penemuan terbimbing digunakan. Tes
pemahaman konsep ini terdiri dari 7 soal untuk masing-masing label konsep
(LK),
dengan
rincian
soal
pemahaman
konsep
aspek
kemampuan
Instrumen 02: lembar observasi aktivitas keterampilan proses sains siswa saat
berlangsungnya kegiatan eksperimen, yang diisi oleh 4 orang pengamat selama
kegiatan
pembelajaran
menggunakan
metode
penemuan
terbimbing
Tes hasil belajar kognitif dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini untuk mengukur
hasil belajar siswa, siswa diberikan soal tes hasil belajar setelah semua
pembelajarandengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi
hukum Hooke dan elastisitas selesai.
3.5
Tabel 3.2
Indikator Soal per Aspek Kemampuan Pemahaman Konsep
Label
Konsep
Indikator
Pembelajaran
Indikator Soal
1.
Elastisitas
zat padat
Mendeskripsikan 2.
karakteristik gaya
pada benda
elastis
3.
berdasarkan data
percobaan
4.
1.
Hukum Hooke
Memformulasikan
2.
konsep gaya
pegas
3.
4.
1.
Susunan pegas
Menganalisis
susunan pegas
seri dan parallel
2.
3.
4.
3.6.2
Menjelaskan pengertian
elastisitas, regangangan dan
tegangan.
Memberikan contoh untuk
benda elastis, plastis dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari .
Menginterpretasikan
penerapan elastisitas.
Membandingkan tegangan
dan regangan suatu benda
dengan benda lain.
Menjelaskan hubungan antara
gaya dan pertambahan
panjang pegas serta konstanta
pegas.
Memberikan contoh
penerapan hukum Hooke pada
kehidupan sehari-hari.
Menginterpretasikan
pengaruh gaya terhadap
perubahan panjang pegas.
Membandingkan konstanta
dua buah pegas.
Menjelaskan kriteria yang
dimiliki susunan pegas seri
dan parallel.
Memberikan contoh
penerapan susunan pegas
dalam kehidupaan sehari-hari.
Menginterpetasikan aplikasi
susunan pegas dalam
kehidupan sehari-hari .
Membandingakan konstanta
pegas yang disusun seri dan
parallel
Aspek Kemampan
yang Diukur
Menjelaskan
Nomor
Soal
Mencontohkan
Menginterpretasikan
Membandingkan
Menjelaskan
mencontohkan
Menginterpretasikan
Membandingkan
Menjelaskan
Mencontohkan
Menginterpretasikan
Membandingkan
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) Kognitif pada Materi Pokok Elastisitas
Sub
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Nomor
Aspek
Kunci
Materi
Pokok
Elastisitas
Zat Padat
Hukum
Hooke
Susunan
Pegas
Khusus
Mendeskripsikan 1.
karakteristik gaya
pada benda elastis 2.
berdasarkan data
percobaan.
3.
Menjelaskan pengertian
elastisitas.
Menjelaskan pengertian
bahan plastis.
Menyebutkan contoh
bahan elastis dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Menyebutkan contoh
bahan plastis dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Menjelaskan pengertian
tegangan bahan elastis.
6. Menghitung besarnya
tegangan suatu benda.
7. Menjelaskan pengertian
regangan
8. Menuliskan persamaan
regangan bahan elastis.
9. Menghitung regangan
bahan elastis.
10. Menganalisis grafik daerah
elastis.
11. Menunjukkan persamaan
modulus elastis (modulus
Young).
12. Menyelesaikan soal-soal
yang berhubungan dengan
modulus elastisitas
(modulus Young).
Soal
Jawaban
1,6
C2
A, C
C2
3,4
C1
C, B
C1
7,8
C2
C, C
9,10,11
C3
E, C, B
12,13
C2
C, B
14
C1
,15,16
C3
D, D
17,18
C4
A, D
19,20
C1
B, D
21,22,23
C3
A, C, D
24,25
C2
E, D
26,29,30
C3
C, C, E
27,28,31
C3
E, E, A
32,33
C3
D, E
34,35
C3
C, C
36,37
C4
A, A
38,39
C3
A, D
3.6
40,41
C3
C, A
42,43
C3
E, B
44,45
C3
D, A
46,47
C4
C, A
48,49,50
C3
E, B, B
Mp Mt
St
p . (3.1)
q
Keterangan:
pbis =
Mp
Mt
St
p
jumlah
seluruh
siswa
Instrumen dikatakan valid atau tidak valid bergantung dari besar koefisien
validitas suatu instrumen. Kriteria koefisien validitas instrumen ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Koefisien Validitas
Validitas
0,800 1,000
0,600 0,800
0,400 0,600
0,200 0,400
0,000 0,200
Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
n M (n M )
1
...(3.3)
nSt2
n 1
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
n
M = skor rata-rata
St2 = Varians total
Suharsimi Arikunto (2012: 89) menyatakan bahwa kriteria reliabilitas
instrumen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas Instrumen
Kriteria
0,800 1,000
Sangat tinggi
0,600 0,800
Tinggi
0,400 0,600
Cukup
0,200 0,400
Rendah
0,000 0,200
Sangat rendah
. (3.4)
Keterangan:
P = indeks kesukaaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran (Suharsimi Arikunto, 2007: 210):
Tabel 3.6
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran
Klasifikasi
0,00 0,30
Soal sukar
0,30 0,70
Soal sedang
0,70 1,00
Soal mudah
= daya pembeda
10
: 0,00 0,20
: jelek
: 0,20 0,40
: cukup
: 0,40 0,70
: baik
: 0,70 1,00
: baik sekali
: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal mempunya D negative
3.7
Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
pemahaman siswa kelas XI tentang konsep materi Hukum Hooke dan elastisitas
setelah digunakan metodepenemuan terbimbing. Peningkatan yang terjadi sebelum
dan sesudah pembelajaran dianalisis menggunakan rumus g faktor (N-gain) atau gain
11
..................................................................................(3.6)
Keterangan:
|g|
Interpretasi
| g | 0,70
Tinggi
Sedang
| g |< 0,30
Rendah
.............................................................................................(3.7)
Keterangan:
a
= Jumlah siswa
12
Perbandingan persentase skor rerata data pretest, postest, dan N-Gain dihitung
dengan persamaan berikut (Henny, 2012: 61):
%
x 100 %...........................................................................(3.8)
Keterangan:
2.
statistik deskriptif persentase tiap aspek keterampilan proses sains siswa. Analisis ini
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut(Trianto, 2010: 235):
[
.(3.9)
Keterangan:
P
Jumlah skor
kelas XI IPA setelah pembelajaran pada materi hukum Hooke dan elastisitas dengan
menggunakan
metode
penemuan
terbimbing.
Analisis
data
THB
dengan
Ketuntasan Individu
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individu) dihitung dengan
13
KB =
T
100% .... (3.10)
T1
Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar
T
Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan secara klasikal dikatakan tuntas jika 85% individu yang tuntas
dari jumlah siswa yang berada di kelas tersebut. Rumus persentasenya (P) adalah(
Widiyoko, 2002: 55):
P=
Keterangan :
P
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Handayani, Sri, Ari Damari. 2009. Fisika Untuk SMA dan Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Haryadi, Bambang. 2008. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Henny. 2012. Penerapan Pembelajaran Generatif dengan Strategi Problem
Solvinguntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi
Fluida Statis. Skripsi Jurusan Pendidikan FPMIPA UPI Bandung: Tidak
diterbitkan. Diakses pada tanggal 24 Juli 2013
http://akhmadsudrajat.wordpress.comdiunduh pada tanggal 12September 2013.
http://lusiaika.blogspot.com/2012/01/desain-penelitian-fisika.htmldiunduh
tanggal 24Juli 2013.
pada
16
17