Diusulkan oleh :
YAENAL ARIFIN
7111411063/ 2011
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya
penyusunan
karya
tulis
ilmiah
yang
berjudul
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
ii
iii
iv
vi
RINGKASAN ...................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................
Tujuan ...............................................................................
BAB II
BAB IV
11
BAB V
PENUTUP .......................................................................
27
Kesimpulan .....................................................................
27
Saran .................................................................................
28
32
LAMPIRAN ......................................................................................
xi
iii
DAFTAR GAMBAR
13
iv
DAFTAR TABEL
11
14
21
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Implemetasi
Masyarakat
Ekonomi
Asean
(MEA)
akan
diberlakukan dua tahun lagi, yaitu pada tahun 2015. MEA terwujud dari
keinginan negara-negara ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi
kawasan perekonomian yang solid dan diperhitungkan dalam percaturan
perekonomian Internasional. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk
mewujudkan MEA pada tahun 2015 dengan 4 pilar, yaitu (1) pasar tunggal
dan basis produksi, (2) kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, (3)
kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan (4) kawasan
yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Dengan adanya MEA,
tujuan yang ingin dicapai adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan
tenaga kerja terlatih (skilled labour), serta aliran investasi yang lebih
bebas. Dalam penerapannya MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas,
yaitu perikanan, e-travel, e-ASEAN, automotif, logistik, industri berbasis
kayu, industri berbasis karet, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, serta
kesehatan.
Bagi Indonesia, pembentukan MEA 2015 akan memberikan
beberapa tantangan yang tidak hanya bersifat internal di dalam negeri
tetapi terlebih lagi persaingan dengan sesama negara ASEAN dan negara
lain di luar ASEAN seperti China dan India. Persaingan yang ketat ini
akan berdampak pada harga yang kompetitif pula, bukan hanya
komoditi/produk/jasa unggulan industry besar (UB), tetapi juga sektor
UMKM karena kesamaan karakteristik produk. Menyadari peran UMKM
sebagai kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan cukup
dominan dalam perekonomian, maka pencapaian kesuksesan MEA 2015
mendatang juga akan dipengaruhi oleh kesiapan UMKM.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Bagaimana kondisi UMKM di Indonesia?
2. Bagaimana peranan dan permasalahan UMKM di Indonesia?
3. Bagaimana peran pemerintah dalam membangun sektor UMKM?
4. Bagaimana strategi dan kebijakan yang harus dipersiapkan
pemerintah terhadap sektor UMKM dalam menghadapi MEA 2015?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana kondisi UMKM di Indonesia saat ini.
2. Mengetahui bagaimana peranan dan permasalah UMKM di
Indonesia?
3. Mengetahui bagaimana peranan pemerintah dalam membangun
sektor UMKM?
4. Mengetahui strategi dan kebijakan yang harus dipesiapkan
pemerintah terhadap sector UMKM dalam menghadapi MEA
2015.
1.4
Manfaat Penulisan
Pembuatan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pihak- pihak yang terkait yaitu masyarakat Indonesia pada
umumnya dan khususnya bagi para pelaku ekonomi di Indonesia.
a. Secara teoritis, manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
untuk menambah pengetahuan mengenai kondisi UMKM di indo
nesia dalam menghadpi MEA 2015.
b.
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai bahan
masukan dalam persiapan dan strategi yang tepat untuk sektok
UMKM dalam menghadapi MEA 2015.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perencanaan Strategies
Perencanaan strategis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan di proses awal. Konsep-konsep
seperti perencanaan jangka panjang, penyusunan program, penyusunan
anggaran
2.3 UMKM
BAB III
METODE PENULISAN
keadaan atau gejala tertentu pada objek kajian. Dalam hal ini penulis
berusaha membuat gambaran mengenai konsep Perencanaan Strategis
Penguatan Daya Saing UMKM Dalam Persiapan Menghadapi MEA 2015.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
ekonomi
ASEAN
dengan
menentukan
strategi
agar
adalah
bentuk
Integrasi
Ekonomi
ASEAN
yang
10
elemen utama, yaitu: (i) aliran bebas barang, (ii) aliran bebas jasa, (iii)
aliran bebas investasi, (iv) aliran modal yang lebih bebas, serta (v) aliran
bebas tenaga kerja terampil. Di samping itu, pasar tunggal dan basis
produksi juga mencakup dua komponen penting lainnya, yaitu Priority
Integration Sectors dan kerjasama di bidang pangan, pertanian dan
kehutanan.
2.
11
3.
4.
dengan pasar yang saling tergantung dan industri yang mengglobal. Untuk
mendorong para pelaku usaha dapat bersaing secara internasional, kita
perlu menjadikan ASEAN sebagai bagian yang lebih dinamis dan kuat
dalam mata rantai pasokan global, serta menjamin agar pasar ASEAN
tetap menarik bagi investasi asing. Sehubungan dengan itu, maka aturan
dan
ketentuan
internasional
harus
menjadi
pertimbangan
dalam
12
13
Posisi Indonesia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di
dunia kira-kira terdapat 242 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan
jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia memliki potensi SDM
yang sangat besar dari segi kuantitas. Jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai lebih dari 242,3 juta jiwa atau setara dengan dua perlima
penduduk total ASEAN pada tahun 2011, membuat posisi Indonesia mau
tidak mau harus menjadi perhatian bagi Negara-negara ASEAN.
Gambar 2. Jumlah penduduk ASEAN (dalam ribu orang)
Sumber : Supriadi, Agust dan Girsang, Erna S.U. 2011. Ekonomi ASEAN
Layak Naik Kelas. Koran Bisnis Indonesia 5 Juli 2011
Peluang Indonesia untuk dapat bersaing dalam MEA 2015
sebenarnya cukup besar, saat ini Indonesia merupakan peringkat 16 di
dunia untuk besarnya skala ekonomi. Besarnya skala ekonomi juga
didukung oleh proporsi penduduk usia produktif dan pertumbuhan kelas
menengah yang besar. Prospek ekonomi Indonesia yang positif juga
didukung oleh perbaikan peringkat investasi Indonesia oleh lembaga
pemeringkat dunia serta masuknya Indonesia sebagai peringkat empat
prospective destinations berdasarkan UNCTAD World Investment report.
Maih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dapat dilihat ketika
14
2.2
KONDISI
UMKM
SEBAGAI
PILAR
EKONOMI
DI
INDONESIA
Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) memainkan suatu peran vital di dalam pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang
berkembang tetapi juga di negara-negara maju. Diakui secara luas bahwa
UMKM sangat penting karena karakteristik-karakteristik utama mereka
yang membedakan mereka dari usaha besar, terutama karena UMKM
adalah usaha-usaha padat karya, terdapat di semua lokasi terutama di
perdesaan, lebih tergantung pada bahan-bahan baku lokal, dan penyedia
utama
barang-barang
dan
jasa
kebutuhan
pokok
masyarakat
Kontribusi
tenaga
Pada
kerja.
tahun
termaksud
terutama
2005, UMKM
di
pada
penyerapan
Indonesia
mampu
menyerap 77.678,498 ribu orang atau sebesar 96,77% dari total tenaga
15
kerja yang mampu diserap oleh usaha skala kecil, menengah, dan besar
(Sri Susilo, 2007). Dari sisi jumlah unit usaha dan tenaga kerja yang
mampu diserap maka UMKM jauh lebih besar dari usaha besar. Di
sisi lain, dalam hal penciptaan nilai tambah bagi Produk Domestik
Bruto (PDB) maka usaha besar (UB) jauh lebih besar daripada UMKM.
16
(i)
17
2.4
Dengan
adanya
dinas
perizinan
diharapkan
mampu
yang
2.4.2 Insfrastruktur
Pembangunan infrastruktur baik fisik (seperti jalan raya,
lstrik, dan fasilitas komunikasi serta pelabuhan ) maupun nonfisik (seprti
18
pendidikan/pelatihan,
kabupaten,
hingga
tingkat
provinsi.
Pembangunan
DKI
Jakarta,
Surabaya,Semarang,Makasar
dan
Medan.
2.3.3 Permodalan
Salah satu bentuk infrastruktur keuangan yang berfungsi
untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM adalah perusahan
penjaminan kredit daerah atau dikenal dengan PPKD. Pada dasarnya
PPKD adalah sama dengan perusahaan penjaminan kredit lainnya dengan
kegiatan usaha pokok melakukan penjaminan kredit sebagaimana
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2011. Namun pendirian
PPKD memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan penjamin
kredit secara umum, yaitu : (1) membantu UMKM dalam mengakses
pembiayaan dari perbankan dengan cara melakukan penjaminan kredit
UMKM, khususnya bagi UMKM yang memiliki keterbatasan agunan, dan
(2) mendorong penyaluran kredit produktif dari perbankan, terutama dari
BPD dan BPR setempat, melalui upaya mitigasi risiko kredit UMKM,
sekaligus
mendukung
peningkatan
fungsi
intermediasi.
Dengan
19
untuk
mengutamakan
pembiayaan
UMKM.
Dalam
2.4
STRATEGI
MEBANGUN
1.
ASEAN dan pasar global, maka produk yang dihasilkan UKM haruslah
memenuhi kualitas dan standar yang sesuai dengan kesepakatan ASEAN
dan negara tujuan. Dalam kerangka itu, maka UKM harus mulai
difasilitasi dengan kebutuhan kualitas dan standar produk yang
dipersyaratkan oleh pasar ASEAN maupun di luar ASEAN. Peranan
dukungan teknologi untuk peningkatan kualitas dan produktivitas serta
introduksi desainkepada para pelaku UKM yang ingin memanfaatkan
pasar ASEAN perlu segera dilakukan.
21
2.
3.
grand
strategy
pengembangan
22
kewirausahaan
dan
4.
5.
23
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pemerintah
UMKM
Masyarakat
25
DAFTAR PUSTAKA
26
CURICULUM VITAE
Nama Lengkap
: Yaenal Arifin
Prodi/Angkatan
Fakultas
: Ekonomi
Universitas
: Islam
Alamat
Semarang
CP
Riwayat Pendidikan :
: 085741419699
SDN 06 Purwoyoso Lulus tahun
(2003)
(2006)
(2009)
(2011)
xi