Materi Pengawetan Ikan
Materi Pengawetan Ikan
Ir. Angga WP
Pokok Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pendahuluan
Sifat Bahan Pangan Ikan
Kerusakan Ikan
Pengolahan Ikan Dengan Suhu Tinggi
Pengolahan Ikan Dengan Suhu Rendah
Pengolahan Ikan Dengan Asam
Pengolahan Ikan Dengan Pengeringan
Pengolahan Ikan Dengan Radiasi
Penambahan Ikan Dengan Bahan
Pengawet
10.Pengemasan Ikan
Daftar Pustaka
MODERN
PENGALENGNAN
PENDINGINAN
RADIASI
PENGAWETAN
PENGOLAHAN
OLAHAN
SORTASI
IKAN
SEGAR
BENIH
BUDIDAYA
PENANGKAPAN
PENGOLAHAN
PENYIMPANAN
NEGATIP
DICEGAH
DIHAMBAT
DIHENTIKAN
KERUSAKAN
FISIS
KHEMIS
MEKANIS
MIKROBIOLOGIS
PERUBAHAN
TRADISIONAL
PENGERINGAN
PENGASINAN
PEMINDANGAN
PENGASAPAN
PERISHABLE FOOD
POSITIP
DIADAKAN
DIPECEPAT
DIATUR
IUU
BARGAINING
POWER
SELLERS MARKET
SUSTAINABILITY
DOMESTIC
CONSUMPTIO
N
QUALIT
Y
SAFETY
GEOSTRATEG
Y
TRACEABILITY
PERBANKA
N
ENERGY /
INFRASTRUKTU
R
TATA RUANG
LOGISTI
C
PENDUKUN
G LAINNYA
HIGH
QUALITY
TRACEABLE
SAFE
HIGH
VALUE
CONTENT
COMPETITIVE
MENJAMIN KETERSEDIAAN
BAHAN BAKU BAGI UPI GUNA
MENINGKATKAN PRODUK
OLAHAN HASIL PERIKANAN
PRODUK IKAN
OLAHAN PRIMA
DOMESTIK
INDUSTRIALISASI PENGOLAHAN
DI DALAM NEGERI
KLASTER
PELABUHAN
KEGIATAN /
SUB KEGIATAN
SENTRA
Dasar Pengawetan
1. Pengolahan :
Konsep dasarnya adalah
keanekaraman (diversifikasi)
produk olahan ikan.Bagaimana
membuat bbg macam olahan dng
raw material ikan
Misal : Kerupuk ikan, bakso ikan,
nuget ikan, ikan asin, ikan pindang
dendeng ikan, presto ikan, abon
ikan dll
Pengawetan
2.
Pengawetan
Pengolahan
1. Tradisional
2. Modern
a. Pengeringan 1. Pengalengan
b. Pengasinan 2. Pendinginan
c. Pemindangan3. Radiasi
d. Pengasapan
e. Pengasaman
Metode Pengawetan
Bahan Pangan
1. Asepsis. Mencegah msk MO
or pencucian
3. Destruksi MO. Perlakuan kimia, suhu,
tekanan or tekanan osmosa
4. Pengaturan lingkungan hdp MO
content
2. Penyimpanan Suhu
rendah
3. Destruksi Mikroba
a. Suhu tinggi
b. Pasteurisasi
c. Metode lain: radiasi, listrik,
tekanan, penambahan
senyawa kimia (asam, basa,
logam dan garamnya, H2O2)
Raw Material
1.
2.
3.
4.
5.
Budidaya
Penangkapan
Penanganan
Pengolahan
Penyimpanan
Protein, NPN
Air
Lemak
Karbohidrat
Vitamin
Mineral
Musim
Lingkung
an
Seksual
Jenis
Komposisi
Kimia
pengaruh
Anatomi
Kadar Protein
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
NON PROTEIN
NITROGEN (NPN)
1.Kelompok Teleostei (tlg sejati) 9,2-18,3 %
2.Kelompok Elasmobranchii (tlg rawan) 33-38,6 %
Senyawa yg termasuk NPN.
1. FAA (Free Amino Acids)
2. TMAO (Tri Methyil Amine oxide)
3. Volatile Nitrogen Base (NH3)
4. Creatine (Udang2an = 0)
5. Taurine
6. Betaine (Teleostei > Elasmobranchii)
7. Urea (Elasmobranchii > Teleost)
8. Anserine
9. Carnosine
1.
2.
3.
4.
Creatine phospat
Adenosine diphospat (ADP)
Adenosine triphospat (ATP)
Myoadenylic acid
Udang + kerang :
creatine phospat tdk ada
Udang + kerang : banyak mgd
Senyawa komplek dari arginine
dan asam phospat
NITROGEN AMINO BEBAS
1. Ikan kering 1,6-4,7 % dr total N
2. Ikan kecil kering tanpa
disiangi 11 % dr total N
Urea
Ditemukan 1855 Stadler & Fredrick
dlm daging cucut
Pembentukan di hati bukan daging
Berfungsi pengatur tekanan osmotik
cairan tubuh ikan
Selama simpan urea diurai amoni
ak
Pembentukan urea
1. CO2 + NH3
Carbamylphospat
2. Carbamylphospat + ornitin
Citruline
3. Citruline + Aspartat
Arginosuccinate
4. Arginosuccinate
Arginine
5. Arginine
Ornitine + Urea
PROTEIN IKAN
1. Fibrilar. Larut dlm lar elektrolit
(NaCl,NaHCO3). Kadar 75 % dr total
protein
2. Sarcoplasmic. Larut dlm air or garam
lemah. Kadar 16-22 % (dsb albumin)
3. Stroma. Tdk lar garam dan air. Tdr jar
penghubung (connective tissue). Kdr 3 %
(Teleostei). 10 % (Elasmobranchii).
Beda dging ikan dan hewan adalah
stroma prot ikan rendah shg lebih lunak
Hidrolisis protein
menghasilkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Asam Amino
Peptida
Pepton
NH3
H2S
Merkaptan
Skatol
Cadaverin
Putresein
Mutu Protein
1. Parameter Asam Amino
esensial makin lengkap baik
mutunya
2. Parameter NPU, PER, Nilai
Biologi, NDpCal
3. Kuantitatip kadar protein
analisis mtd mikrokjeldal
Leusin
Isoleusin
Triptofan
Valin
AAE
Treonin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Histidin
Kadar Air
1. Air Terikat
Bound Water
Terikat dgn komponen lain
2. Air Bebas
Free Water
Aktivitas kimia dr air (aW)
Kadar air ikan 60-70 %
aW = Mw / (Mw+Ms)
Mw = Jumlah Mol air
Ms = Jumlah mol Zat pelarut
aW Minimum syarat
kehidupan mikroorganisme
Organisme
Bakteri
Ragi
Jamur
Bakteri Halofilik
Ragi Osmofilik
aW Minimum
0,91
0,88
0,80
0,75
0,60
Kadar Lemak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fatty Acid
1. Saturated Fatty acid
Butirat (C4), Laurat (C12), Miristat
(C14), Palmitat (C16), Stearat
(C18)
2. Unsaturated Fatty acid
Miristoleic, Palmitoleic,Oleic acid,
Linoleic acid, linolenic acid,
Arachidonic acid, EPA, DPA, DHA
Esensial
Fatty acid
TRIGLISERIDA
atau LEMAK NETRAL
O
||
CH2-O-C-R1
O
||
CH-O-C-R2
O
||
CH2-O-P-O-X
|
O
JIKA X ganti H
FOSFATIDIC ACID
KHOLIN
-CH2-CH2-N(CH3)3
(LECHITIN)
ETANOLAMIN
CH2-CH2-NH3
GLISEROL
CH2OH-CHOH-CH2OH
HIDROLISIS LEMAK
O
||
CH2-O-C-R1
O
||
CH-O-C-R2 + 3H2O
O
lipase
||
CH2-O-C-R3
TRIGLISERIDA
CH2OH
|
O
CHOH
||
|
+ 3 R-C-OH
CH2OH
ASAM LEMAK BEBAS
GLISEROL
Pseudomonas
Alfa, alfa 1
pH 7-7,2 suhu 33oC
Acromobacter
Alfa, alfa 1
pH7 suhu 37oC
BAKTERI
PENGHASIL
LIPASE
Staphylococcus
Beta
pH 8,5 suhu 45oC
Aspergillus (Beta)
pH 5,6 suhu 25oC
Geotrichum (Beta)
pH 8,2 suhu 37oC
Karbohidrat
1.
2.
3.
4.
Reaksi Maillard
Reaksi antara Gula Reduksi +
AA membentuk warna coklat
Browning reaction
Glukose=pentahidroksi hexanal
Fruktose=pentahidroksi
hexanon
metabolisme
1. Larut air : C (ascorbat, ceritamat) ,antioksi dan alam,
B1(thiamin), B2 (riboflavin),as nikotinat, as folat, B12
2. Larut minyak
Vit A tanaman=provit A (alfa,beta karoten)
A hewan=retinol=vit A alkohol. Satuan vit A IU=USP
(United Stated Pharmacope)
0,3 Mikro g retinol = 0,6 mikro betakaroten
Vit D (tuna 500-30000 SI/100 g) Vit E (toco ferol),
antioksidan pd kecambah
Vit K (senyawa Quinon)
Mineral Ikan
1.
2.
3.
4.
PRERIGORMORTIS
Tubuh ikan kenyal
segar
RIGORMORTIS
Tubuh ikan kaku
POSTRIGORMORTIS
Tekstur lembek
Memperpanjang mutu
kesegaran
1. Segera dibunuh
2. Dicuci air bersih
3. Dibuang isi perut, insang,
lendir
4. Menurunkan suhu pusat
daging ikan mendekati 0oC
5. Handling cepat, tepat, cermat
FISIS
KHEMIS
MIKROBIOLOGIS
ENSIMATIS
KERUSAKAN IKAN
DEFINISI
Hazard adalah suatu kondisi atau faktor baik
biologis, kimiawi maupun fisik yang dapat
menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi
atau merugikan konsumen
KELOMPOK HAZARD
Food safety (keamanan makanan)
Wholesomeness/Quality (Aspek mutu yang
tidak berkaitan dengan keamanan pangan)
Ekonomic Fraud (Penipuan Ekonomi)
1. BIOLOGIS
2. KIMIAWI
3. FISIK
A. BAKTERI
B. VIRUS
C. PROTOZOA/
PARASIT
Makanan
Air
Suhu yg cocok
Udara, tanpa udara, udara
yang minim
HAZARD BAKTERI
Jenis Jenis Bakteri Pathogen
Salmonella spp
Clostridium botulinum
Patogenic Escherichia coli
Listeria monocythogenes
. Campylobacter jejuni
Shigella spp.
Staphylococcus aureus
Vibrio cholerae
Vibrio parahaemolythicus
Vibrio vulnificus
Yersinia enterocolitica
Clostridium botulinum
Memproduksi racun yang mempengaruhi sistem
saraf pusat dan dapat menyebabkan pernafasan
pendek, pengelihatan buram, kehilangan
kemampuan gerak dan kematian
Vibrio cholerae
Menyebabkan sakit perut dan diare
Salmonella spp
Tumbuh pada suhu <50C atau > 47C dengan
PH - 4 atau < 11 air bersih/es.
Sumber kontaminasi berasal dari :
air,minyak,serangga, hewan,daging ikan dll
Penyakit ditemukan dialam : S.typhi dan bakteri
parathipoid yang disebabkan oleh septimetic dan
produk typhoid yang menyebabkan demam dan
sakit kepala pada manusia.
Menyebabkan infeksi yang dapat mengakibatkan
kematian.
Campylobacter jejuni
Shigella spp
Berbentuk gram negatif.
Hampir 10 % penyakit yang
disebabkan oleh bakeri Shigella spp
Biasanya terdapat pada hewan
Vibrio parahaemolyticus
Terdapat di laut, berbentuk pathogen & non
pahtogen.
Infeksi terhadap organismen ini, karena
konsumsi produk mentah, ikan dan
kekerangan yang mengalami proses
perebusan.
Menyebabkan penyakit demam dan sakit
kepala.
Jangka waktu sakit dapa mecapai 2-3 hari.
Vibrio vulnificus
Terdiri dari bermacam-macam spesis dalam
bentuk plangkton & kerang kerangan
Staphylococcus aureus
Kontaminasi disebabkan oleh cara penanganan
yang tdk baik dan perubahan suhu.
50 70 % organisme ini berkembang di alam.
Hidup di kulit, kelenjar kulit dan bagian tubuh
termasuk selaput lendir, tangan, ludah, hidung
dan rambut (kepala)
Bakteri ini dapat terjadi pada :
- Makanan laut yang dimasak
- Pengasapan
- Produk lain yang siap untuk dimakan.
Hidup pada suhu < 6.7C atau > 46C
Kadar garam diatas 20 %
PH < 4.2C atau > 9.3C
KERACUNAN MAKANAN
AKIBAT MIKROBA PATOGEN
STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN E. COLI,
(SUMBER : MEDIA INDO, 15 -9-2004)
Bali, 159 orang, Gresik 20 orang dan Bandar Lampung
sebanyak 140 orang.
Penyebab keracunan, kuman, racun (toxin),bahan kimia,
Makanan mentah.
Makanan beku yang dibiarkan cair pada suasana yang panas.
Makanan kaleng yang terpapar panas selepas dibuka.
Makanan yang basah dan berair yang dibiarkan di tempat yang
panas.
Buah, sayuran atau daging yang tidak dicuci dengan baik.
Makanan yang telah tercemar waktu dimasak atau dibungkus.
Tidak langsung menyimpan makanan yang dibeli.
Berada di mana-mana
Berukuran kecil
Menyebarkan penyakit melalui infeksi
Dapat bertahan hidup berbulan-bulan
Hepatitis A
Jenis Virus
Pathogen
Norwalk
Virus, Hepatitis A
Diklasifikasikan dalam kelompok
Picornaviridae,
Virus Norwalk
Termasuk prototipe struktur virus kecil
Memiliki positif RNA dari 7.5 kb dan
struktur protein kira-kira 60 Kda.
Pada makanan virus ini tidak dapat
terisolasi,disebakan oleh periode
lamamnya inkubasi.
Untuk menditeksi virus ini di
pergunakan metode PCR.
Virus
FLU
BURUNG
PROTOZOA
NEMATODA
CESTODA
TREMATODA
Bahan pewarna
Bahan penambah nutrisi
KONTAMINASI LINGKUNGAN
(PERAIRAN LAUT)
KEHADIRAN LOGAM-LOGAM DISUATU
PERAIRAN LAUT ADALAH BERASAL DARI
DUA SUMBER, YAITU DAPAT TERJADI
1.
2.
3.
4.
5.
MERCURY (Hg)
CADMIUM (Cd)
PLUMBUM (Pb)
ARSEN (As).
dll
Wholesomeness / Quality
Dekomposisi
Filth (rambut, potongan serangga, cat kuku, dll)
Tidak sesuai spesifikasi
Economic Fraud
Salah label
Kurang berat
Jenis tidak sesuai label
Ukuran tidak sesuai
dsb
Pendekatan :
- Brainstorming
- Risk assessment ( pengukuran resiko)
Fokus
Hazard yang kemungkinan besar (nyata)
terjadi dan menimbulkan bahaya pada
produk akhir
Kimiawi
Fisik
Pengendalian sumber
Pengendalian produksi
Pengendalian pelabelan
Pengendalian sumber
Pengendalian produksi
Pengendalian lingkungan
Taha
p
Penyeba
b
Hazard
Hazard
Potensi
al
Kelomp
ok
Hazard
(FS/WH/
EF)
Dapatkah
SOOP
mengendali
kan Hazard
Ya
Tidak
Pelua
ng
(T/S/R)
Kepara
h-an
(A/M/L/
NL)
Apakah
hazard
nyata ?
Ya
Td
k
Justi
fikasi
Tinda
kan
Penc
egah
an
Determinatio
n
Low
Not Likely
Low
Low
Medium
High
May/Likely
Automatic
Not Likely
Not Likely
Not
Significant
? No clear
answer
? No clear
answer
? No clear
answer
? No clear
Definisi
CP (Control Point) adalah suatu titik, tahap
atau prosedur dimana faktor-faktor biologis,
kimiawi maupun fisik dapat dikendalikan.
CCP adalah suatu titik, tahap atau prosedur
dimana pengendalian dapat diterapkan dan
bahaya (hazard) dapat dicegah, dihilangkan
atau dikurangi sampai batas yang diterima.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
CCP
P3
Modifikasi tahap,
proses atau produk
Ya
Apakah pengendalian
pada tahap ini sngat
penting untuk keamanan
Tidak
Stop Bukan CCP
Ya
P4. Apakah proses selanjtunya akan dapat
menghilangkan bahaya atau mampu
mengurangi bahaya sampai batas yang
diperbolehkan
Tidak
Tidak
Ya
Stop Bukan CCP
CCP
PEMBUSUKAN
1. Sumber kontaminan.
Permukaan bhn pangan,
udara, air, tanah, insek,
rodentia, manusia,hewan lain
2. Mikroba. Kurva pertumbuhan,
aktivitas mikroba (degradasi
lemak, degradasi protein,
degradasi karbohidrat)
MO Pendegradasi KH
1. Lactic acid producing bacteria
(Streptococcus, Leuconostoc,
Lactobacillus)
(Clostridium)
(Propionibacterium)
MO Pendegradasi KH
Saccharolytic bacteria which form
simple sugars from disaccharides
and polysaccharides (Lactic acid
Curing
Dasar :
Hambat bakteri, jamur, enzim. KA ikan <35
% hambat akt enzim, mikrobiologis
pH asam hambat bakteri
Pengawetan dgn pengasinan dan kering
Pengolahan dan awetan turun KA dan atau
tambah seny kimia garam, cuka, asap atau
hasil fermentasi
Produk btk asinan, asapan, kering, asam
Smoking
Pengasapan
Salting
Penggaraman
METODE CURING
Boiling+Steaming
Perebusan+Pengukusan
Drying
Pengeringan
Picking
Pengasaman
Pengeringan Ikan
Definisi :
Cr menurunkan KA ikan dng menggunakan energi
panas
Keuntungan :
Tahan lama
Volume turun
Berat turun
Kerugian :
Sifat alami berubah
Kualitas turun
Rehidrasi sblm dgnk (dibasahkan kembali)
Sun Drying
1. langsung
2. Tdk langsung
Freeze
Drying
Mechanical
Drying
METODE PENGERINGAN
1. Sun Drying :
pengeringan dng panas matahari sbg sumber
energi
2. Mechanical Drying
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3. Freeze Drying
Pertama bahan dibekukan
kemudian air dari fase beku
disublimasikan dalam fase uap
dengan sistem vacum yang
tinggi
Permasalahan Teknis
Pengeringan
1. Pembusukan slm pengeringan. Jika KA
turun cpt 40% (rebus, grm) maka pembusukan
dpt dicegah
2. Sun dryng. Gagguan lalat, ulat dpt dilakukan
bakar daun2. Kering atas para2 kemiringan 15-30
oC arah dtg angin
3. Mechanical dryng. Suhu tinggi bs cpt kering tp
case hardening (tampak kering luar dlm basah) or
denaturasi protein
Ikan tawar
Produk ikan
kering
Suhu
Kelembaban
udara
Ketebalan
Luas
permukaan
Kecepatan
udara
Kecepatan Pengeringan
Dry Salting
Brine Salting
Kombinasi
Dry + Brine
Salting
Penggaraman
(Salting)
1. Kemurnian garam
Garam hrs murni, NaCl minim 99
%. Garam MgSO4, Na2SO4 maks 1 %
2. Kelarutan garam. Naik kalau
suhu naik
3. Kepekatan garam. Kepekatan
naik kecepatan penetrasi naik
4. Aksi osmotik, ikan segar membran
semipermeabel artinya air dpt keluar
masuk lewat membran tp zat terlarut
tdk
Prinsip Penggaraman
Air dalam jaringan ikan ditarik keluar
Garam masuk kedalam jaringan oleh
karena itu garam dalam jaringan
naik sehingga aktivitas
mikrobiologis terganggu
Bakteri dihambat KG 10 %
Jamur KG 20 %
Halophilik >15 %
Dry salting
Keuntungan
1. Efek penarikan air besar
2. Penetrasi garam cepat
3. Tidak perlu fasilitas khusus
Kekurangan
1. Penentrasi garam tdk homogen
2. Penarikan air kuat shg rendemen rendah
3. Produk mudah rancidity
Brine Salting
Keuntungan
1. Oksidasi lemak dihindari
2. Penetrasi garam merata
3. Konsentrasi garam mudah diatur
Kerugian
1. Perlu wadah khusus
2. Perlu pengadukan supaya rata
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kemurnian garam
Kecepatan penetrasi garam
Raw material
Suhu
Jumlah garam
Perubahan berat ikan
1. Pertumbuhan jamur
Aspergillus (KA 13 %)
2. Penyerapan uap air dari udara
3. Red hallophylic bacteria
4. Kerusakan enzimatis
5. Kerusakan fisis
6. Penularan pengaruh lingkungan
7. Kerusakan khemis
8. Struvite Mg, NH4, PO4. 6H2O
Pengolahan Suhu
Rendah
1. Freezing
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penangkapan
Handling di kapal
Pembongkaran
Pelelangan
Pengepakan (cold box)
Truk pengangkut
Pedagang besar
Pedagang pengecer (bakul)
Konsumen
kesegaran
2. Mampu menghambat pembusukan
pengolahan, distribusi
3. Ikan senantiasa mandi air es shg
bakteri, kotoran
Metode Pengesan
1. Tumpukan Ikan, es dibuat
diberi es
2. Ratio es : ikan (w/w) (2:1, 1.5:1,
1:1)
ikan
2. Air dpt menghanyutkan nutrisi,
pucat
3. Cuaca tropis jmlh es yg dgnk
Freezing
Perikanan beku frozen fishery
Produk mentah or olahan
Suhu pusat daging -18 sd -40 oC
Proses Pendinginan
1. Icing. Ikan stlh dtngkap sgr cuci
es atasnya
air
Chilling in water
1. Air tawar.Dng hancuran es, air dingin
fresh water
2. Air laut. Dng hancuran es, air laut dingin
(ALDI) = chilled sea water or refrigerated
sea water
3. Air garam. Dng hancuran es, air garam
dingin (AGADI)=chilled brine, refrigerated
brine. Refrigerasi mekanis
Metode Freezing
1. Sharp Freezing
ikan diletakkan pada lilitan pipa evaporator (Slow Freezing)
Pemeliharaan produk
beku
Kemunduran mutu
produk beku
Keuntungan Produk
Beku
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Penimbangan
Pencucian
Penyusunan dlm pan pembk
Pengepakan produk beku
Penyimpanan dlm cold
storage
6. Pengiriman produk beku
Log
Jum
MO
Hdp
C
B
A
Waktu
E
Fase
Penurunan
Kematian
A
Fase
Inisiasi
Adaptasi
B
Fase
Pertumbuhan
D
Fase
Stationer
C
Fase
Logaritmik
Eksponensial
Thermal Death Time Curve
PSIKROFIL
Opt 12-15 oC
MESOFIL
Opt 30-45 oC
THERMOFIL
Opt 55-75 oC
Bakteri
Psikrotrof
Acinotobacter
(pindang)
Moraxella (ikan
segar)
Alcaligenes
Bacillus
Clostridium
Proteus
a. Lebih efektif
d. Cepat penetrasi
f. Sel mati
2. Dry heat
a. Udara panas sulit penetrasi
kecepatan
B. Waktu lebih lama
C. Mudah terjadi oksidasi
Sterilisasi
Pasteurisasi
Blanching
1.
2.
3.
4.
Inaktivasi ensim
Banyak dilakukan pd sayuran
Suhu 82-93 oC lama 3-5 menit
Diikuti proses lanjutan
Sterilisasi Komersial
1. Membunuh mo patogen
canning
Pengalengan (canning)
Head space
Ruang kosong diatas kaleng
untuk pengembangan isi
kaleng saat sterilisasi
Exhausting
1. Mengurangi tekanan dlm klg
saat sterilisasi
2. Mencegah oksidasi
3. Mencegah bakteri aerobik
KERUSAKAN KALENG
1. FLAT SOUR
Bacillus Stearothermophilus
ph 4-4,5 B coagulans
hsl FeS
Methionin
CH2-CH2-CH-COH
|
|
S
NH3+
|
CH3
Sistein
CH2-CH-COH
|
|
S
NH3+
|
CH3
SWELL
1.
2.
3.
4.
Springer
Satu ujung kaleng datar,ujung
lainnya cembung jika ditekan
akan cembung kearah yg
berlawanan
FLIPPER
PENGASAPAN SMOKING
1. Sifat pengawet (penggaraman
dan pengasapan)
2. Selama pengasapan KA
bakteri mati
3. Senyawa asap (formaldehid,
pengasapan
Teknik Pengasapan
1. Pengasapan biasa
T
70-80 oC
Wkt
4-5njam
RH
14 %
KG
4%
KA
60-70%
Tekstur lembek,
basah
Sumber pns lgsg
Cold Smoking
<40 oC
5-10 jam
30%
7-15%
45-55%
liat
kering
tdk langsung
2. Electric Smoking
1. Ikan digantung dikawat yg
bermuatan + atau
2. Dialiri asap dari bawah
3. Selama pengasapan ikan
bermuatan akan menarik
asap yg + begitu sabaliknya
4. Produk KA tinggi shg msh perlu
pengeringan lanjutan
3. Liquid Smoking
(Asap Cair)
1. Komponen utama asap cair adalah
asam cuka dari kayu hsl destilasi
2. Asap diencerkan dng aquades
ratio 1:3 (asap:aquades)
3. Ditambahkan garam
4. Ikan dimsk dlm larutan ini
5. Setelah perendaman ikan
dikeringkan
PEMILIHAN KAYU
Kayu lapuk
Bau apek
Teknis Pengasapan
1. Terjadi permukaan mengkilap
2. Warna
1. Tgt lama pengasapan
2. Wrn coklat dari seny phenol
beroksidasi dng O2
3. Wrn cpt tbtk pd suasana basa
(ikan mundur mutu). Osi hsl lebih
coklat dbd ikan segar
4. Spy diperoleh wrn coklat sblm
diasap ikan dicelup NaOH atau
lama pengasapan diperpanjang
3. Rasa
Dipengaruhi phenol dan asam
organik dari asap
4. DAYA AWET
Tgt kadar garam
Cegah jamur, lendir cara dipanasi
ulang, + as sorbat, +NaSorbat,
+KSorbat, simpan suhu rendah
PENGOLAHAN DNG
RADIASI
1. Radioaktif ditemukan 1896 Becquerel.
Pada garam Uranium disulfat, Kalium
disulfat yg dpt menghitamkan film
negatif foto
2. Rutherford dlm garam uranium
ditemukan 2 radiasi yaitu
a. Alfa, mdh diserap bahan
b. Beta, punya daya tembus lebih besar
Kemudian ditemukan dari zat alam yi
jenis radiasi gama
Berdasarkan
elektromagnetik
1. Hating radiation. Gunakan
sinar dng frekuensi rendah atau
panjang gelombang tinggi
2. Ionizing radiation. Gunakan
sinar dengan frekuensi tinggi
atau panjang gelombang rendah
Klasifikasi
1.Invisible long
Radio
Infra red
2.Visible
Merah,orange
kuning,hijau,
Biru,violet
3.Invisible Short
ultra violet
Sinar x
Sinar alfa,beta,
gama
4000-8000
136-4000
1000-1500
<1000
B
E
T
A
alfa
kertas
G
A
M
A
aluminium
1. Menguntungkan
a. bp tetap segar
b. kenaikan suhu tdk tinggi
shg tdk rusak komponen bp
yg diawet (cold sterilization)
c. bp yg diawet dpt dikemas
plastik or aluminium
d. cocok utk bp tdk tahan
panas
2. Merugikan
1. Langsung
Rusak jaringan dan tenunan
shg terjadi perubahan pigmen
Akibat benturan mk protein
berubah tekstur. Vitamin
thiamin paling sensitif radiasi
2. Tdk langsung
Benturan sinar gama dng sel or
molekul hasilkan pasangan ion
radikal bebas
Dosis
Radiasi
Yg tepat
Tambah zat
Pengikat
radikal bebas
Pembekuan
Perlakuan
Vakum
Dosis Radiasi
1. Rontgen
2. Elektron volt
3. Rontgen Equivalent Physical
(REP)
4. RAD (sering digunakan)
RAD ad ukuran jumlah energi
yg diserap per gram bahan
1 RAD equivalent 100 erg
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis mo
Ketahanan mo
Keselamatan
Ketahanan bahan
Ketahanan ensim
Vegetatip patogen
Fungsi Pengemasan
1.
2.
3.
4.
5.
Melindungi produk
Sebagai wadah utk diisi
Alat penakar
Media informasi produk
Sarana promosi
Logam
Kayu
Jenis Kemasan
Kaca
Plastik
Kertas
Primer.
Lgs bungkus
produk
Tersier, kuarterner
Utk pengangkutan
Sekunder
Lindungi klp
Kemasan lain
Kraft
Karton
gelombang
Lilin
Jenis
Kertas
kemasan
Minyak
Karton
Glasin
SEMOGA BERHASIL