Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM UJI BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Bahan Agregat


: Kadar Butiran Lolos Ayakan no 200

No. Uji

: 02

TglUji

: 06-10-2014

I. REFERENSI
1. SNI 03-4142-1996, Metode Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm).
2. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Litbang Trans PU, April 2005.
II. TUJUAN
Dapat menentukan kandungan bahan lolos ayakan No. 200 (0,075 mm) agregat
halus dan kasar.
III. DASAR TEORI
Lumpur adalah gumpalan atau lapisan yang menutupi permukaan butiran agregat dan
lolos ayakan No. 200. Kandungan kadar lumpur pada permukaan butiran agregat
akan mempengaruhi kekuatan ikatan antara pasta semen dan agregat sehingga akan
mengurangi kekuatan dan ketahanan beton. Lumpur dan debu halus hasil pemecahan
batu adalah partikel berukuran antara 0,002 mm s/d 0,006 mm ( 2 s/d 6 mikron ).
Adanya Lumpur dan tanah liat menyebabkan bertambahnya air pengaduk yang
diperlukan dalam pembuatan beton,disamping itu pula akan menyebabkan
berkurangnya ikatan antara pasta semen dengan agregat sehingga akan menyebabkan
turunnya kekuatan beton yang bersangkutan serta menambah penyusutan dan creep.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan pengujian, sehingga didapat kadar
Lumpur yang memenuhi syarat yaitu tidak boleh lebih dari 5 % untuk agregat halus
dan 1 % untuk agregat kasar.
Untuk menghitung kadar butir lolos ayakan No. 200 :

W1

: Berat benda uji kering oven sebelum dicuci (gram)

W2

: Berat benda uji kering oven setelah dicuci (gram)

LABORATORIUM UJI BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Bahan Agregat


: Kadar Butiran Lolos Ayakan no 200

No. Uji

: 02

TglUji

: 06-10-2014

IV. PERALATAN DAN BAHAN


4.1

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:


No

Ayakan No. 16 dan


No. 200.

4.2

Nama Alat

Ember.

Cawan Kotak.

4.

Oven.

5.

Timbangan
Elektrik.

Gambar

Fungsi
U
ntuk menyaring agregat lolos
saringan 200(lumpur)

Menyimpan agregat yang


akan di uji.

Tempat menyimpan benda


uji.

Dapat diatur pada suhu


konstan (110 5)c

Timbangan ini mampu


menahan beban maksimum
30 kg, dengan ketelitian 0,01
gr.

Bahan
1. Split 1 ember
2. Pasir ember

V. LANGKAH KERJA
1.

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, agregat yag digunakan adalah
agregat yang telah melalui tahap sampling.( Gambar 1).

2.

Ambil salah satu bagian agregat yang akan digunakan, kemudian timbang
beratnya (W1).(Gambar 2).

LABORATORIUM UJI BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Pokok
Materi

3.

: Pengujian Bahan Agregat


: Kadar Butiran Lolos Ayakan no 200

No. Uji

: 02

TglUji

: 06-10-2014

Isikan air kedalam ember, sehingga benda uji terendam. Kemudian aduk benda
uji dalam ember sehingga menghasilkan pemisahan yang sempurna antara butir
kasar dengan butir lolos No. 200.(Gambar 3).

Gambar 1
4.

Gambar 2

Gambar 3

Masukkan agregat agar terpisah dari bagian-bagian yang halus (lumpur), lalu
tuangkan suspensi yang kelihatan keruh tersebut dengan perlahan-lahan kedalam
susunan ayakan No. 16 dan No.200.(Gambar 4).

5.

Ulangi langkah tersebut beberapa kali sampai air cucian (bilasan) dalam ember
tampak jernih.(Gambar 5).

6.

Tampung butiran-butiran yang tertinggal diatas susunan ayakan dan ember, lalu
keringkan agregat tersebut dalam oven dengan suhu 110o C. (Gambar 6).

(Gambar 4)
7.

( Gambar 5)

(Gambar 6)

Timbang dan catat beratnya (W2). (Gambar 7)

10

LABORATORIUM UJI BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Bahan Agregat


: Kadar Butiran Lolos Ayakan no 200

No. Uji

: 02

TglUji

: 06-10-2014

(Gambar 7)
VI.

HASIL DAN CONTOH PERHITUNGAN

KADAR BUTIRAN LOLOS AYAKAN NO. 200 UNTUK AGREGAT HALUS


(SNI 03-1142-1996/ASTM C.117-95)
Contoh

: Pasir

Dikerjakan

: Kelompok 1

Asal

: Laboratorium Uji Bahan

Diperiksa

Tanggal uji

: 13 Oktober 2014

Tanggal

Nomor Contoh

II

Berat Benda Uji Kering Oven


Sebelum Dicuci (gram)

W1

1734,5

800,1

Berat Benda Uji Kering Oven


Setelah Dicuci (gram)

W2

342,2

760

80,27

5,012

Kadar Butir Lolos Ayakan No.


200(%)
Catatan

ASTM C.33-95

: Agregat Halus maksimum 5%

Kadar butir lolos ayakan No. 200 rata-rata =


KADAR BUTIRAN LOLOS AYAKAN NO. 200 UNTUK AGREGAT KASAR
(SNI 03-1142-1996/ASTM C.117-95)
Contoh

: Batu pecah

Dikerjakan

: Kel. 1

Asal

: Laboratorium Uji Bahan

Diperiksa

Tanggal uji

: 13 Oktober 2014

Tanggal

Nomor Contoh
Berat
Kering

Benda

II

3229,5

2632,8

III

Uji
Oven

Sebelum Dicuci

W1

(gram)

11

LABORATORIUM UJI BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Bahan Agregat


: Kadar Butiran Lolos Ayakan no 200

Berat

Benda

No. Uji

: 02

TglUji

: 06-10-2014

Uji

Kering Oven Setelah

W2

Dicuci

342,2

2611,1

0,894

0,824

(gram)
Kadar Butir Lolos
Ayakan No. 200
(%)

Catatan

ASTM C.33-95

: Agregat kasar maksimum 1%

Kadar butir lolos ayakan No. 200 rata-rata =


III.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengujian terhadap agregat halus, didapatkan kadar butir lolos
ayakan No. 200 rata-rata sebesar 5,167%. Dari hasil yang didapat agregat halus
masih layak digunakan karena sedikit melebihi maksimum 5%.
Sedangkan pada pengujian agregat kasar, didapatkan kadar butir lolos ayakan No.
200 rata-rata sebesar 0,859%. Ini sesuai dengan ketentuan bahwa agregat kasar
maksimum hanya 1%, maka agregat kasar yang diuji layak digunakan

Bandung, Oktober 2014

Pembimbing

Aceng Subagja

Penanggungjawab

Agi Komarudin
NIM: 131121003

12

Anda mungkin juga menyukai