Uji Kandungan Butir Lolos #200
Uji Kandungan Butir Lolos #200
Pokok
Materi
No. Uji
: 02
TglUji
: 06-10-2014
I. REFERENSI
1. SNI 03-4142-1996, Metode Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm).
2. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Litbang Trans PU, April 2005.
II. TUJUAN
Dapat menentukan kandungan bahan lolos ayakan No. 200 (0,075 mm) agregat
halus dan kasar.
III. DASAR TEORI
Lumpur adalah gumpalan atau lapisan yang menutupi permukaan butiran agregat dan
lolos ayakan No. 200. Kandungan kadar lumpur pada permukaan butiran agregat
akan mempengaruhi kekuatan ikatan antara pasta semen dan agregat sehingga akan
mengurangi kekuatan dan ketahanan beton. Lumpur dan debu halus hasil pemecahan
batu adalah partikel berukuran antara 0,002 mm s/d 0,006 mm ( 2 s/d 6 mikron ).
Adanya Lumpur dan tanah liat menyebabkan bertambahnya air pengaduk yang
diperlukan dalam pembuatan beton,disamping itu pula akan menyebabkan
berkurangnya ikatan antara pasta semen dengan agregat sehingga akan menyebabkan
turunnya kekuatan beton yang bersangkutan serta menambah penyusutan dan creep.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan pengujian, sehingga didapat kadar
Lumpur yang memenuhi syarat yaitu tidak boleh lebih dari 5 % untuk agregat halus
dan 1 % untuk agregat kasar.
Untuk menghitung kadar butir lolos ayakan No. 200 :
W1
W2
Pokok
Materi
No. Uji
: 02
TglUji
: 06-10-2014
4.2
Nama Alat
Ember.
Cawan Kotak.
4.
Oven.
5.
Timbangan
Elektrik.
Gambar
Fungsi
U
ntuk menyaring agregat lolos
saringan 200(lumpur)
Bahan
1. Split 1 ember
2. Pasir ember
V. LANGKAH KERJA
1.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, agregat yag digunakan adalah
agregat yang telah melalui tahap sampling.( Gambar 1).
2.
Ambil salah satu bagian agregat yang akan digunakan, kemudian timbang
beratnya (W1).(Gambar 2).
Pokok
Materi
3.
No. Uji
: 02
TglUji
: 06-10-2014
Isikan air kedalam ember, sehingga benda uji terendam. Kemudian aduk benda
uji dalam ember sehingga menghasilkan pemisahan yang sempurna antara butir
kasar dengan butir lolos No. 200.(Gambar 3).
Gambar 1
4.
Gambar 2
Gambar 3
Masukkan agregat agar terpisah dari bagian-bagian yang halus (lumpur), lalu
tuangkan suspensi yang kelihatan keruh tersebut dengan perlahan-lahan kedalam
susunan ayakan No. 16 dan No.200.(Gambar 4).
5.
Ulangi langkah tersebut beberapa kali sampai air cucian (bilasan) dalam ember
tampak jernih.(Gambar 5).
6.
Tampung butiran-butiran yang tertinggal diatas susunan ayakan dan ember, lalu
keringkan agregat tersebut dalam oven dengan suhu 110o C. (Gambar 6).
(Gambar 4)
7.
( Gambar 5)
(Gambar 6)
10
Pokok
Materi
No. Uji
: 02
TglUji
: 06-10-2014
(Gambar 7)
VI.
: Pasir
Dikerjakan
: Kelompok 1
Asal
Diperiksa
Tanggal uji
: 13 Oktober 2014
Tanggal
Nomor Contoh
II
W1
1734,5
800,1
W2
342,2
760
80,27
5,012
ASTM C.33-95
: Batu pecah
Dikerjakan
: Kel. 1
Asal
Diperiksa
Tanggal uji
: 13 Oktober 2014
Tanggal
Nomor Contoh
Berat
Kering
Benda
II
3229,5
2632,8
III
Uji
Oven
Sebelum Dicuci
W1
(gram)
11
Pokok
Materi
Berat
Benda
No. Uji
: 02
TglUji
: 06-10-2014
Uji
W2
Dicuci
342,2
2611,1
0,894
0,824
(gram)
Kadar Butir Lolos
Ayakan No. 200
(%)
Catatan
ASTM C.33-95
KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian terhadap agregat halus, didapatkan kadar butir lolos
ayakan No. 200 rata-rata sebesar 5,167%. Dari hasil yang didapat agregat halus
masih layak digunakan karena sedikit melebihi maksimum 5%.
Sedangkan pada pengujian agregat kasar, didapatkan kadar butir lolos ayakan No.
200 rata-rata sebesar 0,859%. Ini sesuai dengan ketentuan bahwa agregat kasar
maksimum hanya 1%, maka agregat kasar yang diuji layak digunakan
Pembimbing
Aceng Subagja
Penanggungjawab
Agi Komarudin
NIM: 131121003
12