Anda di halaman 1dari 48

Pendahuluan

Bidan dalam melaksanakan praktek profesinya agar


memuaskan individu , keluarga dan masyarakat

harus :
- Memiliki etika dan kode etik ( untuk menghindari

kekeliruan dan tuntutan)


- Berdasarkan pedoman dalam bekerja yang diatur dalam
kode etik bidan sebagai pedoman pelayanan profesional
- Memperhatikan hak kewajiban bagi pasien dan bidan
sebagai sesuatu keharusan untuk pasien, sesuatu yang
diterima oleh pasien dan diberikan oleh bidan

lanjutan
- Memahami kode etik profesi yaitu sebagai tuntunan
dalam melaksanakan praktek
- Memahami hukum perundang undangan dan hukum
yang berlaku dengan tenaga kesehatan
- Memahami Hukum sebagai aturan norma harus ditaati
siapa saja yang terlibat dalam praktek kebidanan ,
merupakan timbal balik antar pemberi jasa dan penerima
jasa

lanjutan
- Dalam praktek berdasarkan standar asuhan guna
menentukan apakah seseorang telah melanggar
kewajibannya dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
kewenangannya
- Meyakini bahwa bidan sebagai tenaga harus profesional
- Mampu pengambilan keputusan yang etis sehingga tidak
terjadi keterlambatan

Lanjutan
- Menyimpan rahasia jabatan yang ditegaskan dalam

PerMenKes no 900 th 2002 dan UU Kes no 23/1992 bagi


semua tenaga kesehatan
- Membuat pilihan Informed choice setelah mendapat
penjelasan
- Membuat pilihan Informed consent sebagai pencegahan
konflik etik

Etika

Berasal dari :
- bahasa Yunani dari kata Ethos =Kebiasaan /tingkah
laku manusia
- Bahasa Inggris disebut Ethis = mengukur tingkah
laku/ perilaku manusia yang baik, tindakan yang

tepat, yang hrs dilaksanakan manusia sesuai dengan


moral
- Moral = apa yang dianggap baik/buruk
Etik sebagai moral mencari jawaban untuk
menenentukan serta mempertahankan secara
rasional teori yang berlaku tentang apa yang
benar/salah. Baik/ buruk

Lanjutan
Moral = mengenai apa yang dinilai seharusnya
oleh masyrakat
Etik pada saat ini sebagai moral yang ditujukan
kepada profesi
Etik profesi berbentuk normatif
Etika dibagi :

1. Berkaitan dengan sopan santun didalam


pergaulan di masuyarakat, organisasi profesi
2. Berkaitan dengan sikap tindak tanduk orang
dalam menjalankan tugas profesinya yang disebut
Kode etik profesi

Kode Etik
Pengertian :

Kode Etik Suatu profesi adalah berupa norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan
dalam hidupnya di masyarakat
NORMA :

Melindungi masyarakat pengguna jasa profesi


Meningkatkan mutu pelayanan
Pemerataan & perluasan jangkauan pelayanan.
Isi Norma:
- Petunjuk. Larangan, ketentuan yang boleh/tidak boleh diperbuat oleh anggota
profesi dan tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari
- kode etik ini ditetapkan oleh IBI dan harus diberlakukan didalan kongres IBI

Tujuan
Kode
Etik
Menjunjung tinggi martabat dan profesi.Mencegah fihak luar
/ masyarakat yang memandang remeh dan rendah citra
profesi. Setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai
bentuk kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan
nama baik profesi. Kode etik = kode kehormatan

Menjaga , memelihara kesejahteraan anggota, melarang para


anggota tidak merugikan para anggota profesi dalam interaksi
sesama anggota profesi tentang (materil,spiritual/mental).
Kode Etik menciptakan peraturan yang ditujukan kepada
pembatasan tingkah laku yang tidak pantas / tidak jujur para
anggota profesi dalam interaksi dengan sesama anggota
profesi

Lanjutan
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi dg

merumuskan ketentuan yang perlu dilakukan para anggota


profesi dalam menjalankan tugasnya, para anggota profesi
dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdian profesinya
Meningkatkan mutu profesi dan organisasi profesi dalam
berbagai aspek dengan memuat norma/ anjuran agar para
profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi
sesuai dengan bidang pengabdiannya dengan cara : mengatur
cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.
Maka tujuannya adalah meningkatkan pengabdian anggota,
meningkatkan mutu profesi, meningkatkan mutu organisasi
profesi

Kode Etik Kebidanan

Kode Etik Kebidanan


Bidan : seorang perempuan yang telah mengikuti

dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah


diakui pemerintah dan dan lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang berlaku, dicatat/ register, diberi
izin secara sah untuk menjalankan praktik
Kode Etik merupakan suatu ciri profesi yang
bersumber dari nilai internal dan eksternal suatu
disiplin ilmu dan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi

Pernyataan komprehensif profesi yang menuntut

bidan melaksanakan rpaktik kebidanan baik yang


berhubungan dengan kesejahteraan kelaurga,
masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya.
Penerapan kode etik kebidanan Kongres IBI
Disusun berdasarkan pada penekanan patient
safety

Lanjutan

Kode Etik Bidan Indonesia

Pertama kali disusun th 1986, disyahkan dalam kongres


Nasional Ikatan Bidan Indonesia X th 1988, petunjuk
pelaksanaan disahkan Rapat kerja Nasional IBI 1991
Kode etik bidan merupakan pedoman dan tata cara dan
keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional

Lanjutan.KODE ETIK BIDAN INDONESIA

Kode Etik Bidan Indonesia disusun atas dasar


penekanan keselamatan klien diatas

kepentingan lainnya.
Terwujudnya kode etik merupakan bentuk
kesadaran dan kesungguhan hati dari setiap
bidan untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara profesional
sebagai anggota tim kesehatan demi
tercapainya cita-cita pembangunan nasional
dibidang kesehatan pada umumnya, KIA/KB,
dan Kesehatan Keluarga pada khususnya

lanjutan .KODE ETIK BIDAN INDONESIA


Mengupayakan agar kaumnya pada detik-detik yang

sangat menentukan saat menyambut kelahiran insan


generasi secara selamat, aman dan nyaman
Kode etik bidan disusun berdasarkan :
- Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan ideal
- Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai landasan
operasional

Lanjutan.KODE ETIK BIDAN INDONESIA

Kode Etik Bidan mengandung beberapa kekuatan yang


semua tertuang dalam mukadimah tujuan dan bab,
berisi 7 bab yang dibedakan 7 bagian
kewajiban bidan terhadap :
1. klien dan masyarakat( 6 butir)
2. tugasnya ( 3 butir)
3. sejawat dan tenaga kes lainnya ( 2 butir)
4. profesinya ( 3 butir)

5. diri sendiri ( 2 butir )


6. pemerintah, nusa bangsa dan tanah air ( 2 butir)
7. penutup ( 1 butir)

Mukadimah II
Dengan rakhmad Tuhan Yang maha Esa dan didorong
oleh keinginan yang luhur demi tercapainya:

- masyarakat Indonesia yang adil dan makmur


berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
- Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
- Tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap warga
negara indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia
sebagai organisasi profesi kesehatan yang menjadi
wadah persatuan dan kesatuan para bidandi
Indonesia menciptakan Kode Etik Bidan
Indonesiayang disusun atas dasar penekanan
keselamatan klien diatas kepentingan lainnya.

BAB I Kewajiban terhadap klien dan masyarakat (6


butir)
Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi,

menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya


dalam melaksanakan tugas pengabdiannya
Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan
yang utuh dan memelihara citra bidan
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman kepada peran, tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat

Lanjutan bab I
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak

klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di


masyarakat
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan
masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang
serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan
mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajad kesehatannya secara optimal

BAB II Kewajiban terhadap Tugasnya (3 butir)


Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan
kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai
dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien keluarga dan
masyarakat
Setiap bidan berhak memberikan
pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk
keputusan mengadakan konsultasi dan atau
rujukan
Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yang dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien

BAB III Kewajiban bidan terhadap sejawat


dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
Setiap bidan menjalin hubungan dengan teman

sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang


serasi
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainnya

BAB IV Kewajiban bidan terhadap Profesinya


(3 butir)
Setiap bidan harus menjaga nama baik dan

menjunjung tinggi citra profesinya dengan


menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat
Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri
dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan
penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya

BAB V Kewajiban bidan terhadap


Profesinya ( butir)
Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar
dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik
Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi

BAB VI Kewajiban bidan terhadap Pemerintah


Nusa, Bangsa dan Tanah Air(2 butir)
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya
senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
Pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga
Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan
menyumbangkan pemikirannya kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB
dan kesehatan keluarga

BAB VII Penutup


Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-

hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode


Etik Bidan Indonesia

HAK DAN KEWAJIBAN


HAK DAN KEWAJIBAN adalah hubungan timbal balik

dalam kehidupan sosial sehari-hari. Bila seseorang memiliki


hak terhadap B , maka B mempunyai kewajiban terhadap A
Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang
diterima.
Hak pasti berhubungan dengan individu yaitu pasien
Bidan mempunyai kewajiban /keharusan untuk pasien
Hak pasien adalah sesuatu yang diterima pasien, sedangkan

kewajiban adalah sesuatu yang diberikan oleh bidan

Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan

kewajiban yang harus diberikan pasien

A. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


1. Hak Pasien yaitu hak-hak pribadi yang dimiliki
manusia sebagai pasien:

a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata


tertib dan Peraturan yang berlaku di RS/ intitusi
pelayanan kesehatan
b.Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan
jujur
c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan
sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi
d.Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai
dengan profesi bidan tanpa diskriminasi

Lanjutan Hak.
e. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya
sesuai dengan keinginannya
f. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi
kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang baru
dilahirkan
g. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama
proses persalinan berlangsung
h. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan sesuai dengan peratuan yang
berlaku di RS

Lanjutan Hak.
i. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas
menentukan pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa
campur tangan dari fihak luar
j. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang
terdaftar di RS tsb ( second opinion ) ter hadap penyakit
yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat
k. Pasien berhak meminta atas privacy dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya

Lanjutan Hak.
l. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
1. Penyakit yang diderita
2. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
3. Alternatif terapi lainnya
4. Prognosanya
5. Perkiraan biaya pengobatan
m. Pasien berhak menyetujui memberikan izin atas
tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya
n. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak
dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab
sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakit

Lanjutan Hak.
o. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadan
kritis
p. Pasien berhak menjalankan ibadah seuai agama /
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
menggau pasien lainnya
q. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di RS
r. Pasien berhak menerima / menolak bimbingan moril
maupun spiritual
s. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas
terjadinya kasus mal praktek

2. Kewajiban Pasien
Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati
segala peraturan dan tata tertib RS/ institusi
pelayanan kesehatan
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi
dokter, bidan, perawat, yang merawatnya
c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk
melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan RS tatau
institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan, perawat
d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban
memenuhi hal-hal yang selalu disepakati/perjanjian
dibuatnya
a.

B. Hak dan Kewajiban Bidan


1.

Hak Bidan
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
b. Bidan berhak untuk bekerja sama sesuai dengan
standar profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan
kesehatan
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan
keluarganya yang bertentangan dengan peraturan
perundangan dan kode etik profesi

LanjutanC. Hak dan Kewajiban Bidan


d.Bidan berhak atas privasi, menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi
lainnya
e.Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri
baik mell pendidikan, maupun pelatihan
f.Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai
g.Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan
yang sesuai

Kewajiban Bidan
2. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib mematuhi peraturan sesuai dengan
hubungan hukum antara bidan tersebut dengan RS,
RS bersalin dan sarana pelayanan di mana ia bekerja
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan
kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan
menghormati hak-hak pasien
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada
dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian
sesuai dengan kebutuhan pasien

lanjutan2. Kewajiban Bidan


d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien
untuk didampingi oleh suami atau keluarga
e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien
g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat
tentang tindakan yang akan dilakukan serta resiko
yang mungkin dapat timbul

lanjutan2. Kewajiban Bidan


h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis informed
consent) atau tindakan yang akan dilakukan
i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan
yang diberikan
j. Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan
menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan
formal atau non formal
k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan
fihak yang terkait secara timbal balik dalam
memberikan asuhan kebidanan

PELAYANAN KEBIDANAN

Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan suatu praktik pelayanan

kesehatan yang spesifik bersifat reflektif dan analisis


ditujukan pada wanita khususnya bayi, ibu dan balita
dilaksanankan secara mandiri dan profesional yang
didukung oleh seperangkat ilmu pengetahuan yang
saling berkaitan dengan menggunakan suatu metode
ilmiah, dilandasi oleh etika dan kode etik profesi
Pelayanan kebidanan bagian integral dari
pelayanan kesehatan (KIA)
Pelayanan kebidanan sesuai dengan kewenangan
berdasarkan peraturan pemerintah sesuai standar
yang ditetapkan

Sasaran pelayanan kebidanan


Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga
dan masyarakat meliputi :
Promotif misal dengan promosi kesehatan (tentang
imunisasi dan PHBS)
Preventif misal pemberian TT bumil, pemeriksaan Hb,
imunisasi bayi
Kuratif misal pemberian transfusi pada ibu dengan
anemia berat karena perdarahan PP
Rehabilitatif misal pemulihan kondisi ibu post SC

Layanan kebidanan dibagi menjadi


Layanan kebidanan primer : layanan bidan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan


Layanan kebidanan kolaborasi : layanan yang
dilakukan bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
uruan dari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan

Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang

dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem


pelayanan yang lebih tinggi.
Rujukan horisontal rujukan antar petugas
kesehatan yang sejajar
Rujuan vertical rujukan dari satu tingkat ke tingkat
lain

Pelayanan kebidanan pada ibu

Penyuluhan dan konseling


Pemeriksaan fisik
Pelayanan ANC pada kehamilan normal
Pertolongan pada kehamilan abnormal yang
mencakup ibu hamil dengan abortus iminens,
hiperemesisi gravidarum tingkat 1, PER dan anemia
ringan
Pertolongan persalinan normal
Pertolongan persalinan abnormal yang mencakup
letak sungsang, partus macet kepala di dasar panggul,
KPD tanpa infeksi, perdarahan post partum, laserasi
jalan lahir, distocia karena inersia uteri

Pelayanan nifas normal


Pelayanan nifas abnormal yang mencakup retensio

plasenta dan infeksi ringan


Pelayanan pengobatan kelainan ginekologi yang
meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan
penundaan haid

Pelayanan Kebidanan pada anak


Pemeriksaan bayi baru lahir
Perawatan tali pusat
Perawatan bayi
Resusitasi BBL
Pemantauan tumbang
Pemberian imunisasi
Pemberian penyuluhan

PR
Wewenang bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan pada ibu dan bayi
Pelayanan KB
Pelayanan kesmas

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai