Anda di halaman 1dari 24

METODE PELAKSANAAN

CEK LIST DOKUMEN


ITEM DOKUMEN

NO.

KET.

Net Work Planning ( NWP )

Sistim Koordinasi Dan Penugasan

Antar Personil
3

Rencana Penanganan Pek. Persiapan

Rencana Penanganan Pekerjaan Utama

Rencana Penanganan Masa Pemeliharaan

Penanganan Pelaksanaan K3

Rencana Penanganan Dampak Pekerjaan

CV. HANDAYANI
KONTRAKTOR & SUPPLIER
Jl. Saubari No. 1 Parakan, Temanggung

KEGIATAN

PEMBANGUNAN JALAN PERDESAAN


PEKERJAAN

PENINGKATAN JALAN CATURANOM - MEDARI


LOKASI

KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG


TAHUN ANGGARAN

2013

DIAGRAM NETWORK PLANNING


CV. HANDAYANI
PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN CATURANOM - MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO
TAHUN ANGGARAN 2013
7

42

71

49

MULAI
0

14

I
I

b
c
14

14

II

IV

21

28

IV
IV
IV

28

49

d
e
f

IV
IV
IV

21

77

b
c
g

22

98

21
85
III
III
III

b
c
d

II

b
113

II

c
113

85

35
Temanggung, 12 Mei 2013
CV. HANDAYANI

HJ. SUPRIHATI NOER R

Direktur

SELESAI
120

DAFTAR KOMPONEN PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN


I

UMUM
a Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan
b Pengukuran Uitzet/Bouwplank
c Papan Nama

II

PEKERJAAN JALAN
a Pek. Leveling lapen
b Produksi HRS
c Pek. Penghamparan Lapis HRS

III

a
b
c
d

PEKERJAAN TALUD
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu Bata 1 : 4
Pek. Plesteran 1 : 4
Urugan Kembali (1/3 Galian)

IV

a
b
c
d
e
f
g

PEKERJAAN DUIKER
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu Bata 1 : 4
Pek. Plesteran 1 : 4
Pek. Acuan Beton
Pek. Pembesian
Pek. Beton Struktur K-175 (Kelas A)
Pek. Pengecatan Buk

RENCANA SISTEM MUTU

SISTIM KOORDINASI KERJA


CV. HANDAYANI

STRUKTUR INDUK
PERUSAHAAN
L.1

K3 KONSTRUKSI

L.2
SITE MANAGER
`
ADMINISTRATOR
PROYEK
L.3

L.4

K.1
K.2
JURU UKUR

JURU GAMBAR

L.5

L.6

L.7

TENAGA AHLI
K.5
L.8
L.10

L.9

PELAKSANA

PELAKSANA

LOGISTIK
K.6

: GARIS KOORDINASI PEKERJAAN


: GARIS PERINTAH/INSTRUKSI KERJA
: GARIS KONSULTASI & LAPORAN KERJA
: GARIS PENEGAKAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN INSTRUKSI K3

Temanggung, 12 Mei 2013


CV. HANDAYANI

HJ. SUPRIHATI NOER R


Direktur

A.

Garis Perintah / Instruksi Kerja


Garis ini menunjukkan alur perintah / instruksi kerja. Fungsi sistem ini bersifat searah dan tegas
memberikan tugas kepada posisi di bawahnya sesuai dengan uraian tugas (job discription) masingmasing bagian/posisi.

B.

Garis Koordinasi Pekerjaan


Garis koordinasi menunjukkan alur/sistem bagian/posisi yang harus selalu berkoordinasi dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi di lapangan. Kami membagi dalam lima kelompok koordinasi. Alur
koordinasi ini mencegah atau mengantisipasi pelaksanaan pekerjaan yang disfungsi atau tidak bisa
sinergi antara masing-masing bagian pekerjaan. Koordinasi ini berfungsi untuk antara lain :
1.
2.

Menyelaraskan program kerja


Menyusun teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan pada masing-masing bagian
pekerjaan

3.
4.

Identifikasi masalah pelaksanaan lapangan


Identifikasi penanganan masalah dan kendala lapangan

Koordinasi masing-masing bagian /posisi kerja memiliki produk yang berbeda, berikut penjelasan sesuai
bagan sistem koordinasi di atas :
K.1 Produk koordinasi pada bagian ini adalah :
- Pembuatan surat ijin lanjut kerja sesuai usulan dari Juru Ukur hingga mendapatkan
-

persetujuan dari direksi/Staf Teknis/Konsultan pengawas.


Pengarsipan dokumen pelaksanaan lapangan dan penertiban komunikasi/koordinasi pekerjaan

lintas bagian/bidang.
Distribusi dan memastikan tersampaikan dengan lugas, tuntas dan sinergis semua diposisi dan
pesan instruksi baik dari pihak luar maupun dalam perusahaan.

K.2

Produk koordinasi pada bagian ini adalah :


- Mempelajari tahapan pekerjaan sesuai time schedule pekerjaan
- Identifikasi program kerja CME yang saling terkait dan berhubungan
- Menyusun langkah kerja, identifikasi masalah dan penanganannya program kerja CME
Menentukan penanggung jawab team, kebutuhan bahan & alat serta metode detail
- tersebut.
pelaksanaan.

K.3

Produk koordinasi pada bagian ini adalah :


- Mendetailkan rencana kerja secara lebih khusus keterkaitan pekerjaan bagian Sipil
- Memastikan fungsi masing-masing bagian antara pelaksana dengan juru ukur dapat berhasil
optimal dan tidak mengalami disfungsi kerja salah satu atau semua bagian.
- Menghindari kesalahan pemasangan dan keterlambatan urutan kerja salah satu bagian.
- Menyusun rencana pengerahan tenaga kerja sesuai dengan keahlian setiap tahapan rencana
pekerjaan.

C.

Garis Konsultasi Dan Laporan Kerja


L.1 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Progres Kerja Lapangan
- Permasalahn Umum Proyek
- Cash Flow Proyek

L.2

Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :


- Dokumen surat ijin lanjut kerja
- Laporan pengarsipan dokumen proyek
- Laporan surat dan informasi penting dari pihak terkait
L.3 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Progres kerja lapangan pekerjaan sipil
- Konsultasi permasalahan pekerjaan sipil dan usulan penangannya
- Laporan dan ijin rencana kerja tahap lanjutan
L.4 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Progres kerja lapangan pekerjaan sipil
- Konsultasi permasalahan pekerjaan sipil dan usulan penangannya
- Laporan dan ijin rencana kerja tahap lanjutan
L.5 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Laporan pelaksanaan harian
- Laporan & konsultasi permasalahan pekerjaan sipil
- Laporan rencana penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
L.6 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Laporan pelaksanaan harian
- Laporan & konsultasi permasalahan gambar pekerjaan sipil
- Laporan rencana penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
L.7 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Laporan pelaksanaan harian
- Laporan & konsultasi permasalahan pekerjaan sipil
- Laporan rencana penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
L.8 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Laporan pelaksanaan harian
- Laporan & konsultasi permasalahan pekerjaan sipil.
- Laporan kedatangan tenaga kerja
L.9 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Laporan pelaksanaan harian
- Laporan & konsultasi permasalahan pekerjaan di lapangan
- Laporan realisasi penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
L.10 Produk konsultasi & laporan kerja pada bagian ini adalah :
- Laporan usulan kebutuhan bahan
- Laporan harian penggunaan bahan
D.

Garis Penegakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Instruksi K3


Petugas K3 memiliki wewenang untuk membuat rencana pelaksanaan, pengawasan dan penindakan K3
ke semua personil proyek dan pengunjung tanpa terkecuali
Temanggung, 12 Mei 2013
CV. HANDAYANI

RENCANA SISTEM MUTU

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


CV. HANDAYANI

STRUKTUR INDUK
PERUSAHAAN
K3 KONSTRUKSI

SITE MANAGER
`
ADMINISTRATOR
PROYEK

JURU UKUR

JURU GAMBAR

TENAGA AHLI

PELAKSANA

PELAKSANA

Temanggung, 12 Mei 2013


CV. HANDAYANI

HJ. SUPRIHATI NOER R


Direktur

LOGISTIK

RENCANA SISTIM MUTU

JOB DISCRIPTION PERSONIL


CV. HANDAYANI

SAFETY OFFICER
- Bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran pelaksanaan

SITE MANAGER

proyek
- Menselaraskan/memanagement semua komponen proyek
- Mengoptimalkan komponen proyek dalam penyelesaian
pekerjaan
- Memastikan proyek dapat diselesaikan dan diserahterimakan
sesuai dengan kualitas mutu & kontrak
- Pembuatan, distribusi dan pengarsipan surat-menyurat
- Pengurusan dan pengarsipan dokumen pendukung proyek (

ADMINISTRATOR
PROYEK

jaminan, data personil, dll )


- Pembuatan, pengurusan dan pengarsipan dokumen proyek (
penagihan, BAST, dll )
- Pembayaran belanja proyek dan rutin
- Pencatatan dan pengarsipan pembelanjaan
- Kontrol pengeluaran proyek sesuai RAP yang telah disetujui
pimpinan perusahaan
JURU UKUR
JURU GAMBAR

TENAGA AHLI

Melakukan kontrol gambar kerja pelaksanaan proyek


Melakukan kontrol terhadap waktu pelaksanaan
Melakukan kontrol penggunaan material
Melakukan kontrol kesesuaian pekerjaan dengan perencanaan
Membuat Soft Drawing dan As Build Drawing
Membuat Gambar-Gambar Kerja Perubahan

- Mempelajari gambar
- Merencanakan program kerja proyek meliputi pekerjaan sipil
Jalan
- Mengkoordinasi semua komponen pendukung pelaksanaan
- Memastikan semua komponen pekerjaan Sipil dapat saling
terkait
- Bertanggung jawab terhadap bagian pekerjaan Sipil Jalan, Talud
Dan saluran di lapangan
- Berkoordinasi dengan konsultan supervisi dan tim teknis proyek
- Membuat laporan proyek meliputi : pekerjaan tambah kurang, dll
- Memantau realisasi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan jadwal
penggunaan material.

KEPALA PELAKSANA

PELAKSANA

LOGISTIK

- Mengatur mobilisasi dan demobilisasi material dan alat


- Mengatur, mengontrol dan mencatat penggunaan material
sesuai RAP
- Menata dan mengatur pergudangan
- Bertanggungjawab terhadap kualitas dan mutu bahan
- Mengawasi dan menjaga mutu dan kualitas pekerjaan sesuai
arahan Quality Control
- Pengarsipan dokumen pelaporan proyek dan diserahkan
kepada bagian surat dan dokumen ( administrasi )
- Membuat laporan proyek meliputi : laporan harian, laporan
proges pekerjaan, dll
- Dokumentasi proyek

- Bersama bagian pelaksana menyusun jadwal kebutuhan


material dan alat proyek
- Survey dan merencana pembiayaan pengadaan material dan
alat ( usulan suplayer / toko )
- Mengatur perawatan dan penyimpanan alat kerja

Temanggung, 12 Mei 2013


CV. HANDAYANI

HJ. SUPRIHATI NOER R


Direktur

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

PENDAHULUAN
Kegiatan Pembangunan Jalan Perdesaan Peningkatan Jalan Caturanom Medari ini dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung akan
kebutuhan Sarana dan Prasarana Jalan yang Layak. Untuk ini maka kami ikut berpartisipasi
dalam proses kegiatan pembangunan ini sehingga dapat berjalan dengan lancar dan dinamis.
Melalui Dokumen lelang, gambar kerja, RKS, dan berita acara aawijzing maka kami dapat
menganalisis aspek-aspek yang mendukung pelaksanaan tersebut dan di tuangkan dalam metoda
pelaksanaan tersebut di bawah ini :

PENYUSUNAN RENCANA KERJA


Pada metode pelaksanaan ini akan dijelaskan mengenai penyusunan rencana kerja yang akan
digunakan dalam mencapai tujuan. Hal ini perlu dipaparkan guna mendapatkan hasil pekerjaan
yang baik. Hal hal terkait yang berhubungan dengan rencana kerja akan dipaparkan sebagai
berikut : rencana penanganan pekerjaan persiapan ( rencana pemakaian alat kerja dan alat bantu
/Tools and Equipment, rencana mob dan demob, rencana logistic, rencana penanganan
pelaksanaan keselamatan dan keamanan kerja ( K3 ), rencana penanganan pekerjaan utama,
rencana penanganan dampak pelaksanaan pekerjaan, rencana penanganan pekerjaan pada masa
pemeliharaan.

MANAGEMENT WAKTU
Jadwal waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan adalah 120 (Seratus Duapuluh) hari kalender sejak
Kontrak ditanda tangani dengan masa pemeliharaan 6 (enam) bulan dihitung sejak penyerahan
pertama pekerjaan.

Agar pelaksanaan dapat tercapai sesuai waktu yang direncanakan maka pelaksanaan pekerjaan
dilakukan secara simultan dengan alat kendali schedule mingguan, schedule bulanan serta total
waktu pelaksanaan dengan tetap memperhatikan masalah teknis, peraturan yang ditetapkan serta
petunjuk dari pengguna anggaran. Perlu diperhatikan lintasan kritis dalam Network Planning
untuk memantau durasi waktu yang tersisa sehingga jika terjadi keterlambatan sudah diantisipasi
sejak awal. Sechedul dan Network Planning terlampir pada bagian lain.

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

MANAGEMENT PROYEK
1.

Sistem Koordinasi Operasional

Struktur Organisasi Kegiatan / proyek dibentuk sesuai clengan kebutuhan yang diperlukan untuk
proyek kegiatan / pekerjaan ini, sehingga dapat menunjang kelancaran untuk pencapaian target.
Bentuk struktrur organisasi proyek yang akan rnenangani proyek tersebut terdapat dalam
lampiran.
Dalam tugasnya, project manager dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang menguasai bidangnya,
antara lain meliputi, Quality Control, Quantity Control, pelaksana, surveyor dan tenaga
administrasi proyek, keuangan & Personalia.
Tugas tenaga ahli meliputi antara lain : pelaporan, pengukuran, shop drawing, as built drawing,
kontrol kernajuan pekerjaan, pengendalian rnutu / proses kerja (quality control).
Project Manager bertanggung jawab kepada direktur yang dalam hal ini bertindak mewakili CV.
Handayani dalam penanganan proyek ini.

2.

Sistem Pengendalian Program

a.

Apabila CV. Handayani dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan ini, maka sebelurn

pelaksanaan pekerjaan dimulai, akan mempersiapkan Construction Planning berupa :


-

Detail Schedule

Detail Construction Method

Detail pencapaian kualitas dan kuantitas

Yang mencakup program alat, bahan, tenaga kerja dan urutan pekerjaan, serta program pengujian.
Disamping itu dilakukan pengkajian terhadap persiapan peralatan dan bahan-bahan yang akan
dipakai terutama untuk perlatan tes pekerjaan Mekanikal / Elektrikal, juga persiapan ijin-ijin yang
diperlukan, seperti ijin dari direksi, Konsultan dan aparat yang terkait dalam pelaksanaan. Dengan
demikian diharapkan pada saat penunjukan CV. Handayani sudah benar-benar siap untuk segera
memulai pekerjaan,
sehingga mobilisasi peralatan, bahan, tenaga dan lain-lain tidak memerlukan waktu yang lama.
b.

Karena dalarn proyek ini ada beberapa bagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub

kontraktor, maka koordinasi yang baik sangat diperlukan untuk pencapaian target yang
diinginkan.
e.

Peralatan dan bahan didatangkan sesuai waktu yang sudah dijadwalkan dan sesuai dengan

construction method serta spesifikasi yang disetujui oleh direksi Pekerjaan. Bahan-bahan yang
didatangkan akan diperiksa secara teliti sebelum diterima untuk digunakan. Kebutuhan jumlah

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

bahan harus selalu dihitung per schedule waktu sehingga kelambatan pekerjaan akibat kelambatan
pendatangan dapat dihindarkan.
d.

Selalu mengevaluasi time schedule dalam periode harian, mingguan dan bulanan sehingga

bila ada bagian pekerjaan yang terlambat segera dapat diketahui dan segera diambil langkah
penanggulangannya.
e.

Pengadaan tenaga kerja juga merupakan hal yang penting, rnaka untuk ini memerlukan

rnanajemen dan koordinasi yang tepat untuk memenuhi jumlah dan keahlian tenaga kerja yang
memadai setiap harinya.
Kami telah mempunyai team tenaga kerja / buruh / mandor yang berpengalaman dalam pekerjaan
sejenis. Sebagai jaminan sosial terhadap tenaga kerja, kami ikutkan program asuransi (ASTEK).
Disamping dilakukan pengendalian hal - hal tersebut diatas juga sangat penting dilakukan
pengendalian CASH FLOW proyek.
f.

Hubungan yang baik antara personil (human relationship), rapat koordinasi rutin di proyek

disamping selalu memperhatikan pengarahan Direksi Pekerjaan, hubungan baik dan erat dapat
membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

PENANGANAN PEKERJAAN PERSIAPAN


I. UMUM
1. MOBILISASI / DEMOBILISASI
Setelah menerima Surat Perintah Kerja dan Surat
Penyerahan Lapangan, maka segera dilakukan mobilisasi
tenaga, alat dan bahan sesuai dengan jadwal dan metode
yang telah direncanakan. Tenaga kerja akan didatangkan
dari daerah setempat / terdekat kecuali untuk tenaga ahli
atau yang dibutuhkan ketrampilan khusus dimana di daerah setempat tidak tersedia, maka akan
didatangkan dari daerah luar lokasi Pekerjaan.

2. PENGUKURAN UIZET/BOUPLANK
Pengukuran akan dilaksanakan di awal pelaksanaan dengan berkoordinasi dengan Direksi
lapangan. Pekerjaan awal yang akan dilakukan adalah pembuatan dan pemasangan patok-patok,
tertancap sedalam 1m. Kemudian memindahkan peil dari BM yang ada atau dari ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan ke titik-titik dilapangan sebagai dasar Setting Out.

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

Pekerjaan ini akan digunakan sebagai pedoman antara lain untuk keperluan
-

Elevasi peil jalan

Perhitungan volume / luasan pekerjaan

3. DIREKSI KEET
Direksi Keet dibuat sebagai ruang direksi CV. Handayani, sebagai tempat meeting bersama
dengan pihak pemberi kerja dan konsultan pengawas, Brak/ Gudang Material dan peralatan kerja
CV. Handayani.

4. PAPAN NAMA PROYEK


Untuk memberikan informasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan, maka papan nama proyek
diperlukan dengan redaksi sesuai dengan normalasi dari proyek.

PENANGANAN PEKERJAAN UTAMA


II. PEKERJAAN JALAN
1 . PEKERJAAN LEVELING LAPEN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah di
siapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis resap pengikat akan di
hampar di atas permukaan yang bukan beraspal ( misalnya LPA ) sedangkan lapis perekat harus di
hampar di atas permukaan yang beraspal ( seperti laston ).
Pelaksanaan Pekerjaan
Penyiapan permukaan yang akan di semprot aspal
Takaran dan Temperatur Pemakaian bahan Aspal

lapis Resap pengikat 0,4 sampai 1,3 liter / m2 untuk lapis pondasi Agregat Klas A, 0,2 sampai
1,0 liter / m2 untuk lapis pondasi semen tanah.
Lapis Perekat Sesuai denagan jenis permukaan yang akan menerima peleburan dan jenis bahan
aspal yang akan di pakai.

M ETOD A
PELAKSANAAN

CV. HANDAYANI

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

Takaran ( Liter per meter persegi ) pada


Jenis Aspal

Permukaan baru / Aspal

Permukaan Porous dan Terekpos

lama yang licin

Cuaca

Aspal cair

0,15

0,15 0,35

Aspal Emulsi

0,20

0,20 0,50

0,40

0,40 1,00

Aspal Emulsi
yang di encerkan

Pelaksanaan Penyemprotan.
Tempat- tempat yang di semprot dengan lapis resap pengikat yang menunjukan adanya bahan
aspal berlebihan harus di tutup dengan bahan penyerap ( bloter material ) . baha ini hanya boleh di
hampar 4 jam setelah penyemprotan lapis resap pengikat.

2.

MENGASPAL HRS

Fungsi dari pekerjaan ini adalah difungsikan sebagai material penutup jalan agar tidak berdebu.
Langkah pertama untuk pekerjaan ini adalah pembersihan permukaan jalan dari kotoran-kotoran
alami dan penyiapan material disepanjang lokasi pekerjaan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ini sebagai berikut :

Aspal mixing Plant 30 T digunakan pada pekerjaan ini

jalan yang telah rata dengan aspal cair.

Pasir Beton sebagai material penutup yang telah disiapkan dihampar keatas permukaan

Dipadatkan dengan menggunakan mesin Gilas Tiga Roda hingga padat.

III. PEKERJAAN TALUD


1. PEKERJAAN GALIAN TANAH
Lingkup pekerjaan ini adalah penggalian tanah untuk dasar pekerjaan pasangan talud, pada
pekerjaan ini kami akan melakukan penggalian tanah dengan spesifikasi dimensi ukuran galian
sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan
tanah dari lokasi pekerjaan.

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

Hasil galian tanah yang sesuai dengan spesifikasi tanah urug akan kami pergunakan sebagai bahan
urugan tanah kembali, dan sisanya yang lain akan dikeluarkan/dibuang di luar lokasi proyek.

2. PEKERJAAN PASANGAN BATU 1 : 4


Bahan-bahan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
Bahan batu menggunakan sejenis batu kali yang keras, padat, berat dan berwarna kehitamhitaman.

Bahan asal adalah batu besar dari kali yang kemudian dibelah / dipecah menjadi ukuran normal
menurut tata cara pekerjaan pondasi batu belah antara 20 s/d 40 cm.

Batu kali / Batu Belah yang kami gunakan untuk pondasi,bersih dari kotoran, keras / tidak
mudah pecah.

PC, Pasir dan air yang kami gunakan adalah material yang sudah disetujui oleh direksi
pengawas dan konsultan pengawas.
Pelaksanaan pasangan batu kali :

Kedalaman pondasi akan dibuat sampai mencapai tanah keras, dengan ukuran seperti pada
gambar.

Sebelum pemasangan maka pada bagian dasar akan dihamparkan lapisan pasir tebal 10 cm
terlebih dahulu dan dilapis dengan aanstamping.

Apabila pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka pada ujung penghentian akan bergerigi
agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh. Cara penyusunannya yaitu antara
batu satu dan yang lain (batu belah) pada posisi saling mengikat baik dari arah vertical maupun
horizontal.

Pada pekerjaan pondasi batu kali akan kami perhatikan isian dari campuran semen agar tidak
terdapat rongga atau celah. Pemasangan susunan batu belah berturut-turut dari ukuran batu yang
besar di bagian paling bawah dan selanjutnya ukuran batu yang lebih kecil diatasnya sampai pada
peil permukaan teratas pondasi.

Material akan kami angkut dan disediakan didekat pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali
ini, agar sirkulasi pekerjaan tidak saling mengganggu.

Spesi atau adonan pengisi akan diperhatikan sehingga benar-benar akan mengisi pada setiap
celah atau rongga antara batu belah yang satu dan yang lain.

Setelah pasangan cukup kering dan kuat, maka selanjutnya pasangan pondasi akan diurug
dengan tanah bekas galian sebelumnya atau tanah urug yang disetujui oleh Direksi Pengawas
lapangan atau Konsultan Pengawas dan dipadatkan sesuai aturan tentang pemadatan tanah.
6

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

3. PEKERJAAN PLESTERAN 1 : 4
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu kali telah kering. Tata cara
pelaksanaan pekerjaan plesteran sebagai berikut :
Tebal lapisan plesteran yang akan dikerjakan tidak kurang dari 1,5 cm.

Lapisan akan dibentuk sedemikian rupa hingga menghasilakan permukaan yang rata,

pelaksanaan pekerjaan ini dengan menggunakan alat dari kayu dan disebarkan ke pinggir-pinggir
dengan menggunakan alat perata. Plesteran akan dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari
setelah dipasang.

Setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut akan diaci semen dan air pada saat
plesteran sudah kering atau lebih plesteran berumur 7 hari.

Plesteran dan acian untuk dinding yang akan dicat tembok, dalam penyelesaian terakhir akan
kami amplas dengan mesin amplas untuk tembok atau mesin penghalus dan semua beton yang
diplester akan kami buat kasar dulu agar plesteran dapat merekat.

Acian akan dilaksanakan secara menyeluruh pada permukaan plesteran termasuk pada tali air ,
sudut-sudut, serta bagian yang merupakan garis tegak lurus dan permukaan yang rata dan halus.

Plesteran dinding dan sponing / plesteran sudut dan semua dinding yang diplester akan kami
bersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan air sebelum dibuat kepala plesteran dengan
tebal paling sedikit 1,50 cm dan paling tebal 2 cm.

Selama proses pengeringan plesteran akan kami siram dengan air agar tidak terjadi retak
rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.

4. URUGAN TANAH KEMBALI


Timbunan-timbunan yang akan di rencanakan untuk di padatkan harus di bangun dari material
yang baik dan paling cocok untuk memberikan kekedapan (impermeabelitas ) dan stabilitas waktu
di padatkan.
Sebelum dan selama pemadatan berjalan material harus mempunyai kadar air optimum yang
praktis yang di perlukan untuk maksud-maksud pemadatan.
Timbunan tanah di kerjakan dengan tenaga manusia dan di timbunan di kerjakan lapis demi lapis
di padatkan sehingga kepadatan bisa mencapai optimal.

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

IV. PEKERJAAN DUIKER


1. PEKERJAAN GALIAN TANAH
Lingkup pekerjaan ini adalah penggalian tanah untuk dasar pekerjaan pasangan talud, pada
pekerjaan ini kami akan melakukan penggalian tanah dengan spesifikasi dimensi ukuran galian
sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan
tanah dari lokasi pekerjaan.
Hasil galian tanah yang sesuai dengan spesifikasi tanah urug akan kami pergunakan sebagai bahan
urugan tanah kembali, dan sisanya yang lain akan dikeluarkan/dibuang di luar lokasi proyek.

2. PEKERJAAN PASANGAN BATU 1 : 4


Bahan-bahan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
Bahan batu menggunakan sejenis batu kali yang keras, padat, berat dan berwarna kehitamhitaman.

Bahan asal adalah batu besar dari kali yang kemudian dibelah / dipecah menjadi ukuran normal
menurut tata cara pekerjaan pondasi batu belah antara 20 s/d 40 cm.

Batu kali / Batu Belah yang kami gunakan untuk pondasi,bersih dari kotoran, keras / tidak
mudah pecah.

PC, Pasir dan air yang kami gunakan adalah material yang sudah disetujui oleh direksi
pengawas dan konsultan pengawas.
Pelaksanaan pasangan batu kali :

Kedalaman pondasi akan dibuat sampai mencapai tanah keras, dengan ukuran seperti pada
gambar.

Sebelum pemasangan maka pada bagian dasar akan dihamparkan lapisan pasir tebal 10 cm
terlebih dahulu dan dilapis dengan aanstamping.

Apabila pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka pada ujung penghentian akan bergerigi
agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh. Cara penyusunannya yaitu antara
batu satu dan yang lain (batu belah) pada posisi saling mengikat baik dari arah vertical maupun
horizontal.

Pada pekerjaan pondasi batu kali akan kami perhatikan isian dari campuran semen agar tidak
terdapat rongga atau celah. Pemasangan susunan batu belah berturut-turut dari ukuran batu yang
besar di bagian paling bawah dan selanjutnya ukuran batu yang lebih kecil diatasnya sampai pada
peil permukaan teratas pondasi.

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

Material akan kami angkut dan disediakan didekat pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali
ini, agar sirkulasi pekerjaan tidak saling mengganggu.

Spesi atau adonan pengisi akan diperhatikan sehingga benar-benar akan mengisi pada setiap
celah atau rongga antara batu belah yang satu dan yang lain.

Setelah pasangan cukup kering dan kuat, maka selanjutnya pasangan pondasi akan diurug
dengan tanah bekas galian sebelumnya atau tanah urug yang disetujui oleh Direksi Pengawas
lapangan atau Konsultan Pengawas dan dipadatkan sesuai aturan tentang pemadatan tanah.

3. PEKERJAAN PLESTERAN 1 : 4
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu kali telah kering. Tata cara
pelaksanaan pekerjaan plesteran sebagai berikut :
Tebal lapisan plesteran yang akan dikerjakan tidak kurang dari 1,5 cm.

Lapisan akan dibentuk sedemikian rupa hingga menghasilakan permukaan yang rata,

pelaksanaan pekerjaan ini dengan menggunakan alat dari kayu dan disebarkan ke pinggir-pinggir
dengan menggunakan alat perata. Plesteran akan dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari
setelah dipasang.

Setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut akan diaci semen dan air pada saat
plesteran sudah kering atau lebih plesteran berumur 7 hari.

Plesteran dan acian untuk dinding yang akan dicat tembok, dalam penyelesaian terakhir akan
kami amplas dengan mesin amplas untuk tembok atau mesin penghalus dan semua beton yang
diplester akan kami buat kasar dulu agar plesteran dapat merekat.

Acian akan dilaksanakan secara menyeluruh pada permukaan plesteran termasuk pada tali air ,
sudut-sudut, serta bagian yang merupakan garis tegak lurus dan permukaan yang rata dan halus.

Plesteran dinding dan sponing / plesteran sudut dan semua dinding yang diplester akan kami
bersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan air sebelum dibuat kepala plesteran dengan
tebal paling sedikit 1,50 cm dan paling tebal 2 cm.

Selama proses pengeringan plesteran akan kami siram dengan air agar tidak terjadi retak
rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.

4. Plat Beton Bertulang


Pembesian
Pembesian untuk Saluran akan mengacu ukuran besi dan jarak pada gambar dan telah mendapat
persetujuan tertulis oleh direksi / pengawas.
9

CV. HANDAYANI

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

M ETOD A
PELAKSANAAN

Pekerjaan Bekisting

Bahan yang kami gunakan untuk pembuatan Begisting adalah multiplek dengan ketebalam 12

mm (kerena mempunyai permukaan yang baik untuk hasil finishing beton) dipadu dengan
menggunakan kayu usuk 5/7 diperkuat dengan menggunakan paku.

Begesting akan diperkuat (bracing), agar sesuai dengan design dan standart yang telah
ditentukan sehingga bisa dipastikan akan menghasilkan beton yang sesuai dengan kebutuhankebutuhan bentuk keseluruhan dan dimensi.

Begisting kami kerjakan sedemikian rupa

sehingga disamping

memudahkan

saat

pembongkaran, begisting juga kuat menahan campuran beton saat dilaksanakan pekerjan
pengecoran. Hubungan-hubungan antara papan bekisting dibuat lurus dan kedap air, untuk
mencegah kebocoran adukan atau kemungkinan deformasi bentuk beton.

Sebelum pengecoran kami akan menjaga dan melakukan pengecekan ulang terhadap begesting
dan menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran,
serta akan menjaga agar tidak terjadi kebocoran atau kehilangan air selama pengecoran.

Begesting akan kami bersihkan terlebih dahulu sebelum pengecoran dari segala kotorankotoran yang melekat seperti potongan-potongan kayu, paku, serbuk gergaji, tanah, dll agar tidak
merusak beton yang sudah jadi pada waktu pembongkaran begesting.

Setelah pekerjaan beton jadi maka untuk pembongkaran acuan akan dilakukan sesuai dengan
peraturan SNI 2847-2002 dimana bagian konstruksi yang dibongkar begestingannya telah dapat
memikul 2 kali berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan.

Pekerjaan Pengecoran

Setelah pelaksanaan pembesian selesai maka kami akan memeriksakan mengkonsultasikan


dengan direksi maupun Konsultan Pengawas agar mendapatkan persetujuan tertulis pelaksanaan
pengecoran.

Dalam hal pengadukan atau pencampuran beton, kami akan menggunakan pengaduk beton atau
mixer mekanis. Pengadukan minimal 5 menit setelah bahan-bahan dimasukkan ke dalam mesin
pengaduk (beton mollen). Pengadukan beton secara manual ini kami siapkan sedemikan rupa
sehingga pelaksanaan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, diantaranya adalah
penyiapan bahan pengaduk yang siap di dekat lokasi pekerjaan. Mesin pengaduk ini kamisiapkan
minimal 5 buah mesin untuk pekerjaan dengan volume besar. Disamping itu material disediakan
dengan perhitungan volume yang memadai untuk pelaksanaan pekerjaan dengan volume sesuai
target pengecoran.

10

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

5. PENGECATAN BUK
Tata cara pelaksanaan pekerjaan pengecatan :
Pelaksanaan Pengecatan

Setelah permukaan buk kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
buk tersebut terhadap pengkristalan / pengapuran (efflorescence) yang biasanya terdapat pada

plesteran baru dengan amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
Kemudian dilakukan pengecatan dasar dan pengecatan akhir.

V. SISTEM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)


Penanganan Pelaksanaan K3
Sistem Keamanan dan Keselamatan Kerja terhadap keseluruhan personil baik Pengawas,
Pelaksana dan juga pekerja terutama yang ada di dalam lingkungan pekerjaan rnenjadi hal yang
sangat penting dan perlu rnendapat perhatian. Untuk melayani apabila terjadi kecelakaan kecil
akan disediakan PPPK ditempat pekerjaan.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi maka dipasang rambu-rambu
peringatan agar bekerja hati-hati dan pemakaian alat - alat pengaman untuk keselamatan kerja
serta perlindungan terhadap pekerja sendiri.
Hal-hal yang akan kami laksanakan untuk mendukung progam kesehatan dan keamanan di
lingkungan kerja adalah sebagai berikut :
-

Lingkungan Pekerjaan

Kami akan menempatkan tanda-tanda pelindungan diri dan keselamatan kerja (SMK3) di seluruh
area pekerjaan/lokasi proyek seperti :
-

Rambu-rambu peringatan

Rambu rambu peringatan akan kami pasang pada sekeliling lokasi proyek dan disetiap tempattempat yang rawan bahaya.
DAERAH BERBAHAYA
BANYAK GAS MUDAH TERBAKAR

DAERAH BERBAHAYA
GUNAKAN ALAT PELI NDUNG DI RI
Gunakan Pelindung Kepala
Gunakan Penutup Telinga

DI LARANG KERAS
MEROKOK DI DAERAH I NI
DI LARANG KERAS
MEMBUAT API

Gunakan Kaca Mat a Pelindung


Gunakan Sarung Tangan
Gunakan Sepatu Keselamatan
Gunakan Baj u Pelindung
UU TH. 1970 ; PP 11 TH. 1979

UTAMAKANKESELAMATAN
( SAFETY FI RST )

11

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO
Rambu Lipat
80 CM

80 CM

10.
11.

DILARANG MASUK !
TANPA IZIN

60 CM

Lock (kait
pengunci )

Lock (kait
pengunci )

160 CM

7.
8.
9.

TAMU
W AJI B LAPOR
KE
POS SECURI TY !

160 CM

5.
6.

Sirene akan berbunyi bila terjadi keadaan darurat.


Jangan Panik.
Segera berkumpul di Muster Point yang terdekat.
Para Supervisor atau kepala kerja memastikan semua anggotanya sudah berkumpul di Muster
Point terdekat.
Penanganan keadaan darurat dipimpin oleh One Scene Commander ( Production Coordinator ).
One Scene Commander berwenang untuk memerintahkan evakuasi atau menyatakan keadaan
sudah aman ( Keadaan darurat sudah berakhir ).
Fire Brigade dan HSE bertugas memadamkan api bila terjadi kebakaran.
Rescue and Evacuation Team bertugas memberikan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan
dan mencari pekerja bila dinyatakan hilang.
Support Team bertugas melakukan koordinasi ke pihak-pihak yang dibutuhkan dan memberikan
penjelasan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan mendukung penanganan keadaaan darurat.
Security bertugas mengamankan Semua asset perusahaan, dan mencegah pihak-pihak yang tidak
berkepentingan masuk ke dalam Plant.
Selama penanganan keadaan darurat Operator DCS tetap berada di posnya, operator DCS dapat
meninggalkan posnya bila telah dilakukan Emergency Plant Shutdown.

60 CM

PETUNJUK BI LA TERJADI
KEADAAN DARURAT
1.
2.
3.
4.

Engsel

Engsel

Contoh gambar Refleksi rambu rambu peringatan

Peralatan K3

Kami akan menyediakan alat-alat Pelindung Diri (APD) seperti Helm, sepatu, sarung tangan, masker,kaca
mata, sabuk pengaman, baju kerja serta peralatan keselamatan untuk para pekerja proyek, dan peralatan
pemadam kebakaran seperti APAR pada tempat tempat yang diperlukan.
Selain itu untuk mendukung keselamatan kerja dalam direksi keet juga akan disediakan peralatan P3K
yang cukup dan selalu dipantau kelengkapan dan penggunaannya dengan sistem manajemen K3.

Contoh gambar Refleksi Peralatan K3

Berikut kami juga melampirkan Pedoman Praktis Keselamatan dan Kesehatan kerja untuk Daerah
terbatas :

Contoh gambar ilustrasi keselamatan dan kesehatan kerja daerah terbatas

Pekerjaan Galian Tanah


Untuk pengendalian Keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan galian tanah ini kami akan

memasang rambu-rambu dan garis pembatas.

Dalam pekerjaan ini akan menggunakan tenaga gali manual yang cukup dalam arti tdak terlalu

sedikit maupun terlalu banyak.


12

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

Kami akan mengamankan tiap lubang-lubang galian yang belum ditutup

Contoh gambar ilustrasi keselamatan kerja akibatgalian atau timbunan tanah

Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Kerja

Kami akan menjaga semua kondisi lingkungan kerja, termasuk membersihkan lokasi proyek, peralatan
kerja dan lain-lain, selain hal tersebut kami juga akan menjaga ketertiban selama pekerjaan berlangsung.

Contoh gambar ilustrasi K3 untuk kesehatan dan kebersihan di sekitar lingkungan proyek

VI. RENCANA PENANGANAN DAMPAK PEKERJAAN

Lokasi pembangunan terletak antara jalan perdesaan Caturanom Medari Kecamatan

Ngadirejo

Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan, hal yang perlu diperhatikan adalah tentang pengalihan

Penanganan dampak yang muncul akibat proyek ini adalah :

arus jalan atau apabila memungkinkan memakai sistem buka tutup


-

Perlu adanya personil khusus yang dapat mengatur lalu lintas pengguna jalan

13

CV. HANDAYANI

M ETOD A
PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JLN PERDESAAN


PENINGKATAN JALAN CATURANOM
MEDARI
KECAMATAN NGADIREJO

VII. PENANGANAN PEKERJAAN PADA MASA PEMELIHARAAN


Pekerjaan yang telah dilaksanakan, akan kami test sesuai dengan syarat dan standart yang berlaku.
Dalam jangka waktu pemeliharaan selama 6 bulan kami akan mengontrol pekerjaan tersebuat
apabila ada kerusakan akan segera kami perbaiki.

VIII. PENUTUP
Kami menyadari masih banyak kekurangan didalam kami menyampaikan Metode kerja ini
sehingga keberhasilan pekerjaan konstruksi adalah adanya kerja sama yang baik dari semua pihak
yang terlibat didalamnya.

Temanggung, 12 Mei 2013


CV. HANDAYANI

HJ. SUPRIHATI NOER R


Direktur

14

Anda mungkin juga menyukai