Metode Pelaksanaan Handayani
Metode Pelaksanaan Handayani
NO.
KET.
Antar Personil
3
Penanganan Pelaksanaan K3
CV. HANDAYANI
KONTRAKTOR & SUPPLIER
Jl. Saubari No. 1 Parakan, Temanggung
KEGIATAN
2013
42
71
49
MULAI
0
14
I
I
b
c
14
14
II
IV
21
28
IV
IV
IV
28
49
d
e
f
IV
IV
IV
21
77
b
c
g
22
98
21
85
III
III
III
b
c
d
II
b
113
II
c
113
85
35
Temanggung, 12 Mei 2013
CV. HANDAYANI
Direktur
SELESAI
120
UMUM
a Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan
b Pengukuran Uitzet/Bouwplank
c Papan Nama
II
PEKERJAAN JALAN
a Pek. Leveling lapen
b Produksi HRS
c Pek. Penghamparan Lapis HRS
III
a
b
c
d
PEKERJAAN TALUD
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu Bata 1 : 4
Pek. Plesteran 1 : 4
Urugan Kembali (1/3 Galian)
IV
a
b
c
d
e
f
g
PEKERJAAN DUIKER
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu Bata 1 : 4
Pek. Plesteran 1 : 4
Pek. Acuan Beton
Pek. Pembesian
Pek. Beton Struktur K-175 (Kelas A)
Pek. Pengecatan Buk
STRUKTUR INDUK
PERUSAHAAN
L.1
K3 KONSTRUKSI
L.2
SITE MANAGER
`
ADMINISTRATOR
PROYEK
L.3
L.4
K.1
K.2
JURU UKUR
JURU GAMBAR
L.5
L.6
L.7
TENAGA AHLI
K.5
L.8
L.10
L.9
PELAKSANA
PELAKSANA
LOGISTIK
K.6
A.
B.
3.
4.
Koordinasi masing-masing bagian /posisi kerja memiliki produk yang berbeda, berikut penjelasan sesuai
bagan sistem koordinasi di atas :
K.1 Produk koordinasi pada bagian ini adalah :
- Pembuatan surat ijin lanjut kerja sesuai usulan dari Juru Ukur hingga mendapatkan
-
lintas bagian/bidang.
Distribusi dan memastikan tersampaikan dengan lugas, tuntas dan sinergis semua diposisi dan
pesan instruksi baik dari pihak luar maupun dalam perusahaan.
K.2
K.3
C.
L.2
STRUKTUR INDUK
PERUSAHAAN
K3 KONSTRUKSI
SITE MANAGER
`
ADMINISTRATOR
PROYEK
JURU UKUR
JURU GAMBAR
TENAGA AHLI
PELAKSANA
PELAKSANA
LOGISTIK
SAFETY OFFICER
- Bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran pelaksanaan
SITE MANAGER
proyek
- Menselaraskan/memanagement semua komponen proyek
- Mengoptimalkan komponen proyek dalam penyelesaian
pekerjaan
- Memastikan proyek dapat diselesaikan dan diserahterimakan
sesuai dengan kualitas mutu & kontrak
- Pembuatan, distribusi dan pengarsipan surat-menyurat
- Pengurusan dan pengarsipan dokumen pendukung proyek (
ADMINISTRATOR
PROYEK
TENAGA AHLI
- Mempelajari gambar
- Merencanakan program kerja proyek meliputi pekerjaan sipil
Jalan
- Mengkoordinasi semua komponen pendukung pelaksanaan
- Memastikan semua komponen pekerjaan Sipil dapat saling
terkait
- Bertanggung jawab terhadap bagian pekerjaan Sipil Jalan, Talud
Dan saluran di lapangan
- Berkoordinasi dengan konsultan supervisi dan tim teknis proyek
- Membuat laporan proyek meliputi : pekerjaan tambah kurang, dll
- Memantau realisasi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan jadwal
penggunaan material.
KEPALA PELAKSANA
PELAKSANA
LOGISTIK
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
PENDAHULUAN
Kegiatan Pembangunan Jalan Perdesaan Peningkatan Jalan Caturanom Medari ini dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung akan
kebutuhan Sarana dan Prasarana Jalan yang Layak. Untuk ini maka kami ikut berpartisipasi
dalam proses kegiatan pembangunan ini sehingga dapat berjalan dengan lancar dan dinamis.
Melalui Dokumen lelang, gambar kerja, RKS, dan berita acara aawijzing maka kami dapat
menganalisis aspek-aspek yang mendukung pelaksanaan tersebut dan di tuangkan dalam metoda
pelaksanaan tersebut di bawah ini :
MANAGEMENT WAKTU
Jadwal waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan adalah 120 (Seratus Duapuluh) hari kalender sejak
Kontrak ditanda tangani dengan masa pemeliharaan 6 (enam) bulan dihitung sejak penyerahan
pertama pekerjaan.
Agar pelaksanaan dapat tercapai sesuai waktu yang direncanakan maka pelaksanaan pekerjaan
dilakukan secara simultan dengan alat kendali schedule mingguan, schedule bulanan serta total
waktu pelaksanaan dengan tetap memperhatikan masalah teknis, peraturan yang ditetapkan serta
petunjuk dari pengguna anggaran. Perlu diperhatikan lintasan kritis dalam Network Planning
untuk memantau durasi waktu yang tersisa sehingga jika terjadi keterlambatan sudah diantisipasi
sejak awal. Sechedul dan Network Planning terlampir pada bagian lain.
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
MANAGEMENT PROYEK
1.
Struktur Organisasi Kegiatan / proyek dibentuk sesuai clengan kebutuhan yang diperlukan untuk
proyek kegiatan / pekerjaan ini, sehingga dapat menunjang kelancaran untuk pencapaian target.
Bentuk struktrur organisasi proyek yang akan rnenangani proyek tersebut terdapat dalam
lampiran.
Dalam tugasnya, project manager dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang menguasai bidangnya,
antara lain meliputi, Quality Control, Quantity Control, pelaksana, surveyor dan tenaga
administrasi proyek, keuangan & Personalia.
Tugas tenaga ahli meliputi antara lain : pelaporan, pengukuran, shop drawing, as built drawing,
kontrol kernajuan pekerjaan, pengendalian rnutu / proses kerja (quality control).
Project Manager bertanggung jawab kepada direktur yang dalam hal ini bertindak mewakili CV.
Handayani dalam penanganan proyek ini.
2.
a.
Apabila CV. Handayani dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan ini, maka sebelurn
Detail Schedule
Yang mencakup program alat, bahan, tenaga kerja dan urutan pekerjaan, serta program pengujian.
Disamping itu dilakukan pengkajian terhadap persiapan peralatan dan bahan-bahan yang akan
dipakai terutama untuk perlatan tes pekerjaan Mekanikal / Elektrikal, juga persiapan ijin-ijin yang
diperlukan, seperti ijin dari direksi, Konsultan dan aparat yang terkait dalam pelaksanaan. Dengan
demikian diharapkan pada saat penunjukan CV. Handayani sudah benar-benar siap untuk segera
memulai pekerjaan,
sehingga mobilisasi peralatan, bahan, tenaga dan lain-lain tidak memerlukan waktu yang lama.
b.
Karena dalarn proyek ini ada beberapa bagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub
kontraktor, maka koordinasi yang baik sangat diperlukan untuk pencapaian target yang
diinginkan.
e.
Peralatan dan bahan didatangkan sesuai waktu yang sudah dijadwalkan dan sesuai dengan
construction method serta spesifikasi yang disetujui oleh direksi Pekerjaan. Bahan-bahan yang
didatangkan akan diperiksa secara teliti sebelum diterima untuk digunakan. Kebutuhan jumlah
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
bahan harus selalu dihitung per schedule waktu sehingga kelambatan pekerjaan akibat kelambatan
pendatangan dapat dihindarkan.
d.
Selalu mengevaluasi time schedule dalam periode harian, mingguan dan bulanan sehingga
bila ada bagian pekerjaan yang terlambat segera dapat diketahui dan segera diambil langkah
penanggulangannya.
e.
Pengadaan tenaga kerja juga merupakan hal yang penting, rnaka untuk ini memerlukan
rnanajemen dan koordinasi yang tepat untuk memenuhi jumlah dan keahlian tenaga kerja yang
memadai setiap harinya.
Kami telah mempunyai team tenaga kerja / buruh / mandor yang berpengalaman dalam pekerjaan
sejenis. Sebagai jaminan sosial terhadap tenaga kerja, kami ikutkan program asuransi (ASTEK).
Disamping dilakukan pengendalian hal - hal tersebut diatas juga sangat penting dilakukan
pengendalian CASH FLOW proyek.
f.
Hubungan yang baik antara personil (human relationship), rapat koordinasi rutin di proyek
disamping selalu memperhatikan pengarahan Direksi Pekerjaan, hubungan baik dan erat dapat
membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. PENGUKURAN UIZET/BOUPLANK
Pengukuran akan dilaksanakan di awal pelaksanaan dengan berkoordinasi dengan Direksi
lapangan. Pekerjaan awal yang akan dilakukan adalah pembuatan dan pemasangan patok-patok,
tertancap sedalam 1m. Kemudian memindahkan peil dari BM yang ada atau dari ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan ke titik-titik dilapangan sebagai dasar Setting Out.
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
Pekerjaan ini akan digunakan sebagai pedoman antara lain untuk keperluan
-
3. DIREKSI KEET
Direksi Keet dibuat sebagai ruang direksi CV. Handayani, sebagai tempat meeting bersama
dengan pihak pemberi kerja dan konsultan pengawas, Brak/ Gudang Material dan peralatan kerja
CV. Handayani.
lapis Resap pengikat 0,4 sampai 1,3 liter / m2 untuk lapis pondasi Agregat Klas A, 0,2 sampai
1,0 liter / m2 untuk lapis pondasi semen tanah.
Lapis Perekat Sesuai denagan jenis permukaan yang akan menerima peleburan dan jenis bahan
aspal yang akan di pakai.
M ETOD A
PELAKSANAAN
CV. HANDAYANI
Cuaca
Aspal cair
0,15
0,15 0,35
Aspal Emulsi
0,20
0,20 0,50
0,40
0,40 1,00
Aspal Emulsi
yang di encerkan
Pelaksanaan Penyemprotan.
Tempat- tempat yang di semprot dengan lapis resap pengikat yang menunjukan adanya bahan
aspal berlebihan harus di tutup dengan bahan penyerap ( bloter material ) . baha ini hanya boleh di
hampar 4 jam setelah penyemprotan lapis resap pengikat.
2.
MENGASPAL HRS
Fungsi dari pekerjaan ini adalah difungsikan sebagai material penutup jalan agar tidak berdebu.
Langkah pertama untuk pekerjaan ini adalah pembersihan permukaan jalan dari kotoran-kotoran
alami dan penyiapan material disepanjang lokasi pekerjaan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ini sebagai berikut :
Pasir Beton sebagai material penutup yang telah disiapkan dihampar keatas permukaan
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
Hasil galian tanah yang sesuai dengan spesifikasi tanah urug akan kami pergunakan sebagai bahan
urugan tanah kembali, dan sisanya yang lain akan dikeluarkan/dibuang di luar lokasi proyek.
Bahan asal adalah batu besar dari kali yang kemudian dibelah / dipecah menjadi ukuran normal
menurut tata cara pekerjaan pondasi batu belah antara 20 s/d 40 cm.
Batu kali / Batu Belah yang kami gunakan untuk pondasi,bersih dari kotoran, keras / tidak
mudah pecah.
PC, Pasir dan air yang kami gunakan adalah material yang sudah disetujui oleh direksi
pengawas dan konsultan pengawas.
Pelaksanaan pasangan batu kali :
Kedalaman pondasi akan dibuat sampai mencapai tanah keras, dengan ukuran seperti pada
gambar.
Sebelum pemasangan maka pada bagian dasar akan dihamparkan lapisan pasir tebal 10 cm
terlebih dahulu dan dilapis dengan aanstamping.
Apabila pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka pada ujung penghentian akan bergerigi
agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh. Cara penyusunannya yaitu antara
batu satu dan yang lain (batu belah) pada posisi saling mengikat baik dari arah vertical maupun
horizontal.
Pada pekerjaan pondasi batu kali akan kami perhatikan isian dari campuran semen agar tidak
terdapat rongga atau celah. Pemasangan susunan batu belah berturut-turut dari ukuran batu yang
besar di bagian paling bawah dan selanjutnya ukuran batu yang lebih kecil diatasnya sampai pada
peil permukaan teratas pondasi.
Material akan kami angkut dan disediakan didekat pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali
ini, agar sirkulasi pekerjaan tidak saling mengganggu.
Spesi atau adonan pengisi akan diperhatikan sehingga benar-benar akan mengisi pada setiap
celah atau rongga antara batu belah yang satu dan yang lain.
Setelah pasangan cukup kering dan kuat, maka selanjutnya pasangan pondasi akan diurug
dengan tanah bekas galian sebelumnya atau tanah urug yang disetujui oleh Direksi Pengawas
lapangan atau Konsultan Pengawas dan dipadatkan sesuai aturan tentang pemadatan tanah.
6
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
3. PEKERJAAN PLESTERAN 1 : 4
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu kali telah kering. Tata cara
pelaksanaan pekerjaan plesteran sebagai berikut :
Tebal lapisan plesteran yang akan dikerjakan tidak kurang dari 1,5 cm.
Lapisan akan dibentuk sedemikian rupa hingga menghasilakan permukaan yang rata,
pelaksanaan pekerjaan ini dengan menggunakan alat dari kayu dan disebarkan ke pinggir-pinggir
dengan menggunakan alat perata. Plesteran akan dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari
setelah dipasang.
Setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut akan diaci semen dan air pada saat
plesteran sudah kering atau lebih plesteran berumur 7 hari.
Plesteran dan acian untuk dinding yang akan dicat tembok, dalam penyelesaian terakhir akan
kami amplas dengan mesin amplas untuk tembok atau mesin penghalus dan semua beton yang
diplester akan kami buat kasar dulu agar plesteran dapat merekat.
Acian akan dilaksanakan secara menyeluruh pada permukaan plesteran termasuk pada tali air ,
sudut-sudut, serta bagian yang merupakan garis tegak lurus dan permukaan yang rata dan halus.
Plesteran dinding dan sponing / plesteran sudut dan semua dinding yang diplester akan kami
bersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan air sebelum dibuat kepala plesteran dengan
tebal paling sedikit 1,50 cm dan paling tebal 2 cm.
Selama proses pengeringan plesteran akan kami siram dengan air agar tidak terjadi retak
rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
Bahan asal adalah batu besar dari kali yang kemudian dibelah / dipecah menjadi ukuran normal
menurut tata cara pekerjaan pondasi batu belah antara 20 s/d 40 cm.
Batu kali / Batu Belah yang kami gunakan untuk pondasi,bersih dari kotoran, keras / tidak
mudah pecah.
PC, Pasir dan air yang kami gunakan adalah material yang sudah disetujui oleh direksi
pengawas dan konsultan pengawas.
Pelaksanaan pasangan batu kali :
Kedalaman pondasi akan dibuat sampai mencapai tanah keras, dengan ukuran seperti pada
gambar.
Sebelum pemasangan maka pada bagian dasar akan dihamparkan lapisan pasir tebal 10 cm
terlebih dahulu dan dilapis dengan aanstamping.
Apabila pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka pada ujung penghentian akan bergerigi
agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh. Cara penyusunannya yaitu antara
batu satu dan yang lain (batu belah) pada posisi saling mengikat baik dari arah vertical maupun
horizontal.
Pada pekerjaan pondasi batu kali akan kami perhatikan isian dari campuran semen agar tidak
terdapat rongga atau celah. Pemasangan susunan batu belah berturut-turut dari ukuran batu yang
besar di bagian paling bawah dan selanjutnya ukuran batu yang lebih kecil diatasnya sampai pada
peil permukaan teratas pondasi.
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
Material akan kami angkut dan disediakan didekat pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali
ini, agar sirkulasi pekerjaan tidak saling mengganggu.
Spesi atau adonan pengisi akan diperhatikan sehingga benar-benar akan mengisi pada setiap
celah atau rongga antara batu belah yang satu dan yang lain.
Setelah pasangan cukup kering dan kuat, maka selanjutnya pasangan pondasi akan diurug
dengan tanah bekas galian sebelumnya atau tanah urug yang disetujui oleh Direksi Pengawas
lapangan atau Konsultan Pengawas dan dipadatkan sesuai aturan tentang pemadatan tanah.
3. PEKERJAAN PLESTERAN 1 : 4
Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu kali telah kering. Tata cara
pelaksanaan pekerjaan plesteran sebagai berikut :
Tebal lapisan plesteran yang akan dikerjakan tidak kurang dari 1,5 cm.
Lapisan akan dibentuk sedemikian rupa hingga menghasilakan permukaan yang rata,
pelaksanaan pekerjaan ini dengan menggunakan alat dari kayu dan disebarkan ke pinggir-pinggir
dengan menggunakan alat perata. Plesteran akan dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari
setelah dipasang.
Setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut akan diaci semen dan air pada saat
plesteran sudah kering atau lebih plesteran berumur 7 hari.
Plesteran dan acian untuk dinding yang akan dicat tembok, dalam penyelesaian terakhir akan
kami amplas dengan mesin amplas untuk tembok atau mesin penghalus dan semua beton yang
diplester akan kami buat kasar dulu agar plesteran dapat merekat.
Acian akan dilaksanakan secara menyeluruh pada permukaan plesteran termasuk pada tali air ,
sudut-sudut, serta bagian yang merupakan garis tegak lurus dan permukaan yang rata dan halus.
Plesteran dinding dan sponing / plesteran sudut dan semua dinding yang diplester akan kami
bersihkan dari segala kotoran dan disiram dengan air sebelum dibuat kepala plesteran dengan
tebal paling sedikit 1,50 cm dan paling tebal 2 cm.
Selama proses pengeringan plesteran akan kami siram dengan air agar tidak terjadi retak
rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
Pekerjaan Bekisting
Bahan yang kami gunakan untuk pembuatan Begisting adalah multiplek dengan ketebalam 12
mm (kerena mempunyai permukaan yang baik untuk hasil finishing beton) dipadu dengan
menggunakan kayu usuk 5/7 diperkuat dengan menggunakan paku.
Begesting akan diperkuat (bracing), agar sesuai dengan design dan standart yang telah
ditentukan sehingga bisa dipastikan akan menghasilkan beton yang sesuai dengan kebutuhankebutuhan bentuk keseluruhan dan dimensi.
sehingga disamping
memudahkan
saat
pembongkaran, begisting juga kuat menahan campuran beton saat dilaksanakan pekerjan
pengecoran. Hubungan-hubungan antara papan bekisting dibuat lurus dan kedap air, untuk
mencegah kebocoran adukan atau kemungkinan deformasi bentuk beton.
Sebelum pengecoran kami akan menjaga dan melakukan pengecekan ulang terhadap begesting
dan menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran,
serta akan menjaga agar tidak terjadi kebocoran atau kehilangan air selama pengecoran.
Begesting akan kami bersihkan terlebih dahulu sebelum pengecoran dari segala kotorankotoran yang melekat seperti potongan-potongan kayu, paku, serbuk gergaji, tanah, dll agar tidak
merusak beton yang sudah jadi pada waktu pembongkaran begesting.
Setelah pekerjaan beton jadi maka untuk pembongkaran acuan akan dilakukan sesuai dengan
peraturan SNI 2847-2002 dimana bagian konstruksi yang dibongkar begestingannya telah dapat
memikul 2 kali berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan.
Pekerjaan Pengecoran
Dalam hal pengadukan atau pencampuran beton, kami akan menggunakan pengaduk beton atau
mixer mekanis. Pengadukan minimal 5 menit setelah bahan-bahan dimasukkan ke dalam mesin
pengaduk (beton mollen). Pengadukan beton secara manual ini kami siapkan sedemikan rupa
sehingga pelaksanaan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, diantaranya adalah
penyiapan bahan pengaduk yang siap di dekat lokasi pekerjaan. Mesin pengaduk ini kamisiapkan
minimal 5 buah mesin untuk pekerjaan dengan volume besar. Disamping itu material disediakan
dengan perhitungan volume yang memadai untuk pelaksanaan pekerjaan dengan volume sesuai
target pengecoran.
10
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
5. PENGECATAN BUK
Tata cara pelaksanaan pekerjaan pengecatan :
Pelaksanaan Pengecatan
Setelah permukaan buk kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
buk tersebut terhadap pengkristalan / pengapuran (efflorescence) yang biasanya terdapat pada
plesteran baru dengan amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
Kemudian dilakukan pengecatan dasar dan pengecatan akhir.
Lingkungan Pekerjaan
Kami akan menempatkan tanda-tanda pelindungan diri dan keselamatan kerja (SMK3) di seluruh
area pekerjaan/lokasi proyek seperti :
-
Rambu-rambu peringatan
Rambu rambu peringatan akan kami pasang pada sekeliling lokasi proyek dan disetiap tempattempat yang rawan bahaya.
DAERAH BERBAHAYA
BANYAK GAS MUDAH TERBAKAR
DAERAH BERBAHAYA
GUNAKAN ALAT PELI NDUNG DI RI
Gunakan Pelindung Kepala
Gunakan Penutup Telinga
DI LARANG KERAS
MEROKOK DI DAERAH I NI
DI LARANG KERAS
MEMBUAT API
UTAMAKANKESELAMATAN
( SAFETY FI RST )
11
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
80 CM
10.
11.
DILARANG MASUK !
TANPA IZIN
60 CM
Lock (kait
pengunci )
Lock (kait
pengunci )
160 CM
7.
8.
9.
TAMU
W AJI B LAPOR
KE
POS SECURI TY !
160 CM
5.
6.
60 CM
PETUNJUK BI LA TERJADI
KEADAAN DARURAT
1.
2.
3.
4.
Engsel
Engsel
Peralatan K3
Kami akan menyediakan alat-alat Pelindung Diri (APD) seperti Helm, sepatu, sarung tangan, masker,kaca
mata, sabuk pengaman, baju kerja serta peralatan keselamatan untuk para pekerja proyek, dan peralatan
pemadam kebakaran seperti APAR pada tempat tempat yang diperlukan.
Selain itu untuk mendukung keselamatan kerja dalam direksi keet juga akan disediakan peralatan P3K
yang cukup dan selalu dipantau kelengkapan dan penggunaannya dengan sistem manajemen K3.
Berikut kami juga melampirkan Pedoman Praktis Keselamatan dan Kesehatan kerja untuk Daerah
terbatas :
Dalam pekerjaan ini akan menggunakan tenaga gali manual yang cukup dalam arti tdak terlalu
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
Kami akan menjaga semua kondisi lingkungan kerja, termasuk membersihkan lokasi proyek, peralatan
kerja dan lain-lain, selain hal tersebut kami juga akan menjaga ketertiban selama pekerjaan berlangsung.
Contoh gambar ilustrasi K3 untuk kesehatan dan kebersihan di sekitar lingkungan proyek
Ngadirejo
Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan, hal yang perlu diperhatikan adalah tentang pengalihan
Perlu adanya personil khusus yang dapat mengatur lalu lintas pengguna jalan
13
CV. HANDAYANI
M ETOD A
PELAKSANAAN
VIII. PENUTUP
Kami menyadari masih banyak kekurangan didalam kami menyampaikan Metode kerja ini
sehingga keberhasilan pekerjaan konstruksi adalah adanya kerja sama yang baik dari semua pihak
yang terlibat didalamnya.
14