1. Semua bahan yang digunakan dalam bangunan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ada ataupun ketentuan ketetapan-ketetapan yang sudah diakui dalam bidang pembangunan pada umumnya. 2. Semua bahan-bahan dan alat-alat serta perlengkapan yang akan dipasang atau dikerjakan dalam pembangunan ini harus dengan ijin Pengawas, dimana Penyedia Jasa harus memeriksakan contoh (sample) bahan tersebut. 3. Bahan-bahan, alat-alat dan perlengkapan yang telah dibeli oleh Pemborong dimanapunberada harus yang mudah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan, maka Penyedia Jasa wajib mengadakan segala tindakan untuk menjamin agar pemeriksaan tersebut terlaksana.
B. PEKERJAAN PLESTERAN 1. Pada dasarnya spesi untuk plesteran sama dengan campuran spesi untuk pekerjaan pasangannya; 2. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar plesteran tidak cepat kering dan tidak retak-retak; 3. Semua permukaan beton yang diplester permukaannya harus dikasarkan terlebih dahulu; 4. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak terlihat pecahpecah; 5. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh kurang dari 1 cm, kecuali plesteran beton tebal maksimum 1 cm; 6. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah maksimum 1 cm; 7. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata vertikal dan tegak lurus dengan bidang lainnya; 8. Pekerjaan beton yang tampak, diplester dengan campuran 1 PC : 4 Pasir.
C. PEKERJAAN SIAR 1. Semua pekerjaan batu belah yang tidak terurug dengan tanah dan tidak diplester harus disiar; 2. Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan penggoresan pada celah-celah pasangan batu belah agar pekerjaan siar dapat menempel lebih kuat. 3. Siaran untuk pekerjaan bangunan air menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir; 4. Pekerjaan siar harus dikerjakan serapi-rapinya dengan bentuk tenggelam, lebar cetak 1- 1,50 cm dan dalam 1 cm dari bidang mukanya.
D. PEKERJAAN PATOK BETON 1. Pekerjaan patok beton diperuntukkan sebagai pengaman jalan, penempatannya sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik ; 2. Patok pengaman beton, dibuat dengan menggunakan beton kelas K 175 dengan ukuran pada gambar kerja. Besi beton yang digunakan sesuai dengan petunjuk Direksi Teknis. 3. Pemasangan patok-patok beton digali sampai kedalaman dan bentuk yang diperlukan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Patok-patok dipasang vertikal memenuhi posisi dan arah yang diperlukan. Patok beton yang dipasang diatas talud jembatan sesuai petunjuk Direksi Teknik.
E. PEKERJAAN PENGECATAN 1. Pekerjaan cat-catan diperuntukkan pada tiang leuning, tembok sedada, patok beton dan besi leuning dengan petunjuk Direksi Teknik 2. Bahan dan warna cat : - Cat tembok warna putih dipergunakan pada tembok sedada dan tiang leuning; - Cat tembok warna hitam dan putih dipergunakan pada patok beton; - Cat Brom dipergunakan pada besi leaning.
F. PERATURAN PENUTUP Meskipun dalam uraian pekerjaan dan uraian bahan tidak dinyatakan tetapi disebut dalam penjelasan (Aanwizjing) mengenai suatu pekerjan yang termasuk harus dikerjakan, maka bagian tersebut dianggap ada dan untuk dikerjakan.
Selain spesifikasi teknis tersebut di atas, perusahaan kami menyetujui dan akan melaksanakan semua Spesifikasi Teknis yang dipersyaratkan oleh Pokja ULP Barang/Jasa Kegiatan Peningkatan Jalan Kabupaten Tahun anggaran 2014 untuk Pekerjaan Peningkatan Jalan Menggoro Kemloko.