Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shirby Sumolang

NRI : 090 111 138


Ruang : 16
1)Mekanisme Umpan Balik Eritropoietik
Mekanisme umpan balik yang terjadi pada proses eritropoiesis. Mekanisme ini berfungsi untuk
menyeimbangkan kebutuhan oksigen sehingga fluktuasi (naik turunnya) kadar Hb berhubungan
dengan mekanisme tersebut. Kadar Hb yang meningkat pada akhir perlakuan bila dibandingkan
dengan saat pertengahan perlakuan akan menyebabkan pengangkutan oksigen dalam darah
berjalan dengan baik untuk mengimbangi jumlah eritrosit yang menurun. (Benyamin, M.M. 1961)

Kontol umpan balik negatif


Kebutuhan jaringan akan O2 Peningkatan kapasitas mengangkut O2 Ginjal mensekresi
eritropoietin Eritropoiesis meningkat di sumsum tulang Produk sel darah merah meningkat
Oksigenisasi jaringan terpenuhi Ginjal menurunkan jumlah sekresi eritropoietin. (Sacher dan
Richard,2004; Sherwood,2001)

DAFTAR PUSTAKA
Benyamin, M.M. 1961. Outline of Veterinary Clinical Pathology. 3rd edition. Ames-Iowa: The IOWA
State University Press.
Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson.2004.Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Edisi11.Jakarta:PenerbitBukuKedokteranEGC
Sheerwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Nama : Shirby Sumolang


NRI : 090 111 138
Ruang : 16

2) Pengaturan Eritopoietin dalam Eritropoiesis


A)
Pertama, EPO meningkatkan kadar Hb sehingga meningkatkan kapasitas oksigen darah dari
pasien dengan anemia khususnya ke otak sehingga dapat memperbaiki gangguan psikomotor,
meningkatkan kapasitas memori dan menormalkan fungsi-fungsi neuroendokrin.
Yang kedua, EPO bertindak sebagai faktor neuroprotektif dan neurotropik secara langsung
pada otak. EPO dan reseptornya bekerja pada daerah korteks serebri, serebelum, hipokampus,
kelenjar pituitari dan saraf tulang belakang. Secara in vitro, EPO melindungi kematian sel otak yang
diakibatkan karena penumpukan glutamat. Pada percobaan pada binatang EPO melindungi korteks
dari kerusakan karena keadaan hipoksia dan menyelamatkan kematian sel-sel saraf dan sinaps.

B)
Setiap keadaan yang menyebabkan penurunan transportasi jumlah oksigen ke jaringan akan
meningkatkan kecepatanpembentukan sel darah merah/eritropoiesis. Faktor utama yang dapat
merangsang pembentukan sel darah merah adalah eritropoietin. Keadaan hipoksia akan
meningkatkan produksi eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal, selanjutnya eritropoietin akan
meningkatkan proses pembentukan sel darah merah sampai keadaan hipoksia tertanggulangi.
Pengeluaran eritropoietin dari ginjal dipicu karena darah yang anemis dari kapiler peritubular tidak
dapat mengirim oksigen ke sel epitel tubulus ginjal dimana epitel tubulus ginjal memakai banyak
sekali oksigen. Selain dipicu oleh hipoksia di ginjal, pengeluaran eritropoietin juga dipicu oleh
epinefrin dan norepinefrin serta beberapa prostaglandin
Eritropoietin akan merangsang produksi proeritroblas dari sel-sel stem hemopoietik dalam
sumsum tulang menjadi Basofil eritroblas, polikromatofil eritroblas, Retikulosit dan akhirnya menjadi
eritrosit. Proses pembentukan eritrosit dari proeritroblas sampai dengan polikromatofil eritroblas
terjadi di sumsum tulang dan setelah menjadi retikulosit sel darah merah akan di lepaskan ke
sirkulasi sampai terjadi proses pematangan yang berlanjut menjadi eritrosit matang dan bersirkulasi
sampai dengan sekitar 120 hari sebelum akhirnya rusak.

Nama : Shirby Sumolang


NRI : 090 111 138
Ruang : 16

C)
Eritropoiesis dirangsang oleh eritopoietin, hormon yang dikeluarkan ginjal sebagai respon
terhadap peningkatan kapasitas mengangkut O2 oleh sel darah merah akibat kebutuhan O2 oleh
jaringan yang semakin meningkat atau kurang teroksigenisasinya suatu jaringan. Berikut gambaran
proses eritropoiesis dan kontrol umpan balik negatif (Sacher dan Richard,2004; Sheerwood,2001):

Eritropoiesis
:
Sel Bakal Pluripoten Sel Bakal Mieloid BFU-E (burst forming unit erythroid) CFU-E (colony
forming unit erythroid) Proeritroblas Basofilik Eritroblas Polikromatofilik Eritroblas
Ortokromatofilik Eritroblas Retikulosit Eritrosit (sel darah merah)

DAFTAR PUSTAKA
Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson.2004.Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Edisi11.Jakarta:PenerbitBukuKedokteranEGC
Sheerwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Tim Blok Hematologi.2009.Buku Panduan Blok Hematologi.Surakarta:FK UNS

Anda mungkin juga menyukai