Lapkas Vesicolitiais
Lapkas Vesicolitiais
VESICOLITHIASIS
DISUSUN OLEH :
Eka Andre Adithia (2005730021]
Arief. Sucipto (2006730009)
PEMBIMBING :
dr. Yusuf, Sp. B
2011
I. IDENTITAS PASIEN
II.
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin
: Laki-laki
TTL
: Jakarta, 01-10-1975
Umur
: 35 tahun
Pekerjaan
: Supir
Status
: Menikah
Alamat
: Jakarta Pusat
No.RM
: 72 69 48
Tanggal masuk RS
: 10/02 2011
dapat masuk kembali kedalam anus tapi kadang-kadang didorong dengan bantuan jari
tangan. Benjolan kecil, tidak nyeri dan tidak mengganggu aktifitas.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluh ataupun mempunyai riwayat
penyakit yang sama.
Riwayat Psikososial :
Riwayat makan selama ini jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buahbuahan dalam menu makan sehari-hari.
: Compos mentis
Keadaan Umum
: Sakit sedang
BB
: 53 kg
TB
: 154 cm
Tanda vital
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36C
Status generalis
Kepala : Normochepal
Konjungtiva
: Anemia -/-
Sklera
: Ikterik -/-
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
JVP
Palpasi :
Abdomen :
-
Inspeksi
Auskultasi
: BU (+) normal
Palpasi
tidak teraba pembesaran, massa (-), pembesaran KGB ingunalis (-), nyeri ketok CVA
-/-
Perkusi
: Hipertimpani.
Ekstremitas
-
Status Lokalis:
DRE :
V.
RESUME
Uretrolithiasis sinistra
Hidronefrosis sinistra
VII. PENATALAKSANAAN
-
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
Laporan Operasi
VESICOLITHIASIS
1.
Pendahuluan
Batu saluran kemih merupakan penyakit yang sering terjadi, yang menimbulkan rasa
sakit hebat dan dapat berakibat kegagalan fungsi ginjal apabila tidak mendapat penanganan
secara cepat dan tuntas. 1
Di Amerika Serikat insiden batu saluran kemih sekitar 36 setiap 100.000 penduduk
pertahun. Di Indonesia batu saluran kencing merupakan penyakit penyebab gagal ginjal
nomer 2 bersama-sama infeksi saluran kencing. 1
Pathogenesis batu saluran kemih masih belum jelas, banyak factor yang berperan,
namun penelitian terhadap batu ini tidak banyak dilakukan oleh para ahli. Pada awalnya ahli
bedah berpendapat tindakan bedah sudah memecahkan masalah, tetapi pada akhirnya
tindakan bedah yang diikuti dengan penanganan secara konservatif hasilnya lebih
memuaskan. untuk penanganan batu saluran kemih secara konservatif harus diketahui
pathogenesis, jenis batu dan ketepatan diagnose. Analisa laboratorium diperlukan untuk
mengetahui jenis, sifat, komposisi batu, serta lokasi batu. Salah satunya yang paling sering
adalah batu pada kandung kemih yang disebut vesicolithiasis. 1
Batu kandung kemih biasanya merupakan suatu manifestasi dari keadaan patologis,
disfungsi perkemihan atau benda asing. Disfungsi perkemihan bisa disebabkan oleh striktur
uretra,BPH, kontraktur leher kandung kemih, maupun kelumpuhan atau kekakuan pada
neurogenik bladder dan lain sebagainya yang masing-masing dapat menghasilkan statisnya
urin.2
2.
Definisi
Vesicolithiasis adalah adanya batu yang terjadi di bagian bawah traktus urinarius
biasanya disebabkan oleh diet protein non hewani. Sedangkan yang bagian atas disebabkan
oleh diet protein hewani. Batu dapat berasal dari vesika urinaria disebut batu primer; atau
berasal dari ginjal disebut batu sekunder.1
Pada umumnya komposisi batu kandung kemih terdiri dari : batu infeksi (struvit),
ammonium asam urat dan kalsium oksalat. Batu kandung kemih sering ditemukan secara
tidak sengaja pada penderita dengan gejala obstruktif dan iritatif saat berkemih dan tidak
sering datang dengan keluhan disuria, nyeri suprapubik, hematuria dan buang air kecil
berhenti tiba-tiba.1
3.
Epidemiologi
Kebanyakan batu kandung kemih tampak pada laki-laki. Pada Negara yang sedang
berkembang, seringnya ditemukan pada anak laki-laki sebelum masa pubertas. Analisa batu
seringkali menunjukkan batu ammonium urat, asam urat, atau kalsium oksalat.2
Beberapa factor resiko terjadinya batu kandung kemih : obstruksi infravesika,
neurogenic bladder, infeksi saluran kemih (urea-splitting bacteria), adanya benda asing,
divertikel kandung kemih. Di Indonesia diperkirakan insidensinya lebih tinggi dikarenakan
adanya beberapa daerah yang termasuk daerah stone belt dan masih banyaknya kasus batu
endemic yang disebabkan diet rendah protein, tinggi karbohidrat dan dehidrasi kronik.1
4.
Anatomi
Vesika urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat
untuk menampung urin yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan
ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sfingter. Vesika
urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan organ lain seperti
rectum, organ reproduksi, bagian usus halus, pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.3
Syntopi vesica urinaria
Vertex
Infero-laterla
Superior
Dalam keadaan kosong vesika urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga
bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan (superior dan
inferolateral dextra dan sinistra). Dinding vesika urinaria terdiri dari otot m. detrusor (otot
spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan
collum vesicae. Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang
terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan
tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.3
Vesika urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada
perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.3
Sedangkan persarafan pada vesika urinaria terrdiri atas persarafan simpatis dan
parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n. splanichus minor, n.splanichus imus, dan
n.splanichus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui n.splanichus pelvicus
S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.3
5.
Etiologi 2,4,5
Neurogenik bladder (lumpuh kandung kemih karena lesi pada neuron yang
menginervasi bladder)
Benda asing, misalnya kateter 2
kontraktur leher kandung kemih 2
Divertikula, urin dapat tertampung pada suatu kantung di dinding vesika urinaria 4
Schistosomiasis, terutama oleh schistosoma haematobium dapat menjadi lesi
mengarah keganasan4
Hal-hal yang disebutkan di atas dapat menimbulkan retensi urin, infeksi, maupun
radang. Statis, lithiasis, dan sistitis adalah peristiwa yang saling mempengaruhi. Statis
menyebabkan bakteri berkembang disebut sistitis; urin semakin basa sehingga memberi
suasana yang tepat untuk terbentuknya batu MgNH4PO4 (batu infeksi/struvit). Batu yang
terbentuk bisa tunggal ataupun banyak.4
Karena batu menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka
aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan rasa
nyeri. Pada anak, menyebabkan yang bersangkutan menarik penisnya sehingga tidak jarang
dilihat penis yang agak panjang. Bila pada saat sakit tersebut penderita berubah posisi maka
suatu saat air kemih akan dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya
terjadi infeksi yang sekunder, maka nyeri menetap di suprapubik.5
6.
Pathogenesis
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti terjadinya batu saluran kemih. Diduga
akibat interaksi antara factor genetic dengan beberapa factor biologic, serta factor lain.
Factor genetic yang diduga berpengaruh adalah :
-
Septiuria
Hiperkalsiuria primer
Hiperoksaliuria primer
Supersaturasi urin
Kekurangan factor proteksi
Perubahan pH urin
Nukleasi serta factor yang dapat melekatkan Kristal tubulus renalis
produksi urin
Infeksi : belum jelas apakah infeksi menyebabkan terjadinya batu atau sebaliknya. 4
Supersaturasi merupakan penyebab terpenting dalam proses terjadinya batu saluran
kemih. Supersaturasi adalah terdapatnya bahan tertentu di dalam urin yang melebihi batas
kemampuan cairan urin untuk melarutkannya.
Bahan-bahan tersebut adalah garam-garam dari oksalat, asam urat, sistein dan xantin.
Garam tersebut apabila dalam konsentrasi yang tinggi disertai dengan pengurangan volume
urin akan mengakibatkan terjadinya kristalisasi.4
Factor biologis lain yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya batu saluran kemih adalah :
1. Factor proteksi
Di dalam urin normal terdapat factor proteksi seperti : magnesium, sitrat, pirofosfat dan
berbagai protein enzim seperti glikopeptida zinc, ribonucleic acid dan khondroitin sulfat,
neprocalcim A, uropontin dan glycosaminoglycan. Ketiga yang terakhir merupakan
proteksi batu kalsium. Bahan ini dapat menghambat pembentukan batu dengan berbagai
cara, seperti : memecah Kristal yang sudah terbentuk, membungkus Kristal sehingga
tidak melekat dan membuat garam-garam urin guna menghambat pembentukan Kristal.
Pada orang yang cenderung menderita batu saluran kemih, kadar zat proteksi di atas
rendah, sementara infeksi akan mengurangi kadar dan aktivitas bahan proteksi dalam
urin.
2. pH urin
pH urin dalam sehari kadarnya bervariasi, tetapi pH rata-rata batas toleransi adalah antara
5,6-6,5. Perubahan pH urin ke arah lebih asam atau lebih basa akan mendorong
terbentuknya Kristal garam. Urin dengan pH asam memudahkan terbentuknya batu asam
urat, sedangkan urin dengan pH basa akan memudahkan terbentuknya batu kalsium dan
batu struvit.
3. nuclease
Adanya partikel debris, ireguler di dinding saluran kemih. Kristal yang terbentuk dapat
merupakan inti Kristal untuk terbentuknya batu. Debris sendiri terjadi karena adanya
benda asing, stagnasi aliran urin, obstruksi, kelainan congenital ginjal (ginjal kistik,
divertikel colitis, medulla sponge kidney) dan infeksi.4
Beberapa sifat batu saluran kemih :
1. Batu kalsium
Penyebab adanya batu kalsium tidak diketahui dengan pasti, sehingga adanya batu ini di
saluaran kemih disebut nephrolitiasis idiopatik. Diduga terjadinya batu ini karena adanya
ketidakseimbangan antara factor pemicu dan penghambat pembentuk batu berupa
hiperkalsiuria, hiperkalsemia, hiperoksaliuria dan rendahnya kadar sitrat. Factor genetic
diperkirakan berperan kurang lebih 45% dari batu kalsium ini.4
Absorbs kalsium yang berlebih di dalam intestinum, didukung factor genetic (diduga
ada defek gen yang mengatur regulasi kalsitriol, hormone yang berperan dalam
b.
c.
d.
e.
f.
Factor genetic
Diet tinggi protein hewani
Penyakit Gout
Obat-obatan : khemoterapi, diuretic, salisilat
Keracunan logam timbale
Penyakit darah (leukemia, mieloma multiple, limfoma)
Diare kronik
Hiperurikosuria juga memegang peranan dalam pembentukan batu kalsium oksalat, dalam
hal ini urat berperan sebagai inti (nidus) dari batu, kemudian diselaputi oleh Kristal
oksalat.4
3. Batu infeksi
Terjadi akibat infeksi saluran kemih oleh kuman proteus dan beberapa strain E.coli yang
dapat merubah area menjadi ammonia dan CO2. Batu infeksi mengandung magnesium
ammonium fosfat dengan kombinasi yang bervariasi dengan kalsium fosfat. Batu jenis ini
di ginjal biasanya tumbuh menjadi besar yang memenuhi pelvis ginjal (stag horn calculi)
yang lama kelamaan bisa merusak ginjal.
Batu jenis ini biasanya didapatkan pada penderita yang sebelumnya mengalami
penyempitan akibat kelainan congenital, prostat hipertrofi dan penyempitan ureter.4
7.
Lokasi sakit terdapat di pangkal penis, suprapubis kemudian dijalarkan ke ujung penis
(pada laki-laki) dan klitoris (pada wanita) dan pelvis 1,2
Terdapat hematuria pada akhir berkemih1,2
Disuria (sakit ketika berkemih) 1,2
frekuensi (sering kebelet berkemih walaupun VU belum penuh) 1
Aliran urin berhenti mendadak bila batu menutup orificium urethra interna1,2
Infeksi saluran kemih 2
Bila batu menyumbat muara ureter maka hidroureter lalu terjadi hidronefrosis dan
Pemeriksaan diagnostik
Anamnesis
Pemeriksaan fisik : kurang berarti, kecuali jika batu cukup besar 1,2
Laboratorium 1
Darah : ureum/kreatinin, elektrolit, Ca, phospat anorganik. Alkali phospat, asam
9.
urat, protein, Hb
Urin : rutin (midstream urin)
Radiologis
Foto polos : BNO :tampak opak (90%) dan radiolusen (batu asam urat), lebih baik
dilanjutkan dengan IVP untuk mengetahui ada atau tidak kerusakan pada ginjal 1,2
IVP : untuk dapat melihat batu di lain tempat, anatomi saluran kencing bagian atas 4
PV (Pem Postvoid) : mengetahui pengosongan kandung kemih
USG : gambaran acoustic shadow 2
Sistoskopi : untuk menegakkan diagnosis batu kandung kencing 1
Penatalaksanaan
Pada saat ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani kasus batu
kandung kemih. Di antaranya : vesikolitolapaksi, vesikolitotripsi dengan berbagai sumber
energy (elektrohidrolik, gelombang suara, laser, pneumatic), vesikolitotomi perkutan,
vesikolitotomi terbuka dan ESWL.2,6
Vesikolitolapaksi : merupakan salah satu jenis tindakan yang telah lama dipergunakan
dalam menangani kasus batu kandung kemih selain operasi tebuka. Indikasi kontar
untuk tindakan ini adalah kapasitas kandung kemih yang kecil, batu multiple, batu
ukuran lebih dari 20mm, batu keras, batu kandung kemih pada anak dan akses uretra
yang tidak memungkinkan. Teknik ini dapat dipergunakan bersamaan dengan
tindakan TUR-P, dengan tidak menambeh resiko seperti halnya sebagai tindakan
tunggal. Angka bebas batu : tinggi (angka ?). penyulit : 9-25%, berupa cedera pada
kandung kemih.2,6
Vesikolitotripsi :
a.
Elektrohidrolik (EHL); merupakan salah satu sumber energy yang cukup kuat
untuk menghancurkan batu kandung kemih. Dapat digunakan bersamaan dengan
TUR-P. masalah timbul bila batu keras maka akan memerlukan waktu yang lebih
lama dan fragmentasinya inkomplit. EHL tidak dianjurkan pada kasus batu besar
dank eras. Angka bebas batu : 63-92%. Penyulit : sekitar 8%, kasus rupture
b.
c.
d.
Vesikolitotomi perkutan : merupakan alternative terapi pada kasus batu pada anakanak atau pada penderita dengan kesulitan akses melalui uretra, batu besar atau batu
multiple. Tindakan ini indikasi kontara pada adanya riwayat keganasan kandung
kemih, riwayat operasi daerah pelvis, radioterapi, infeksi aktif pada saluran kemih
atau dinding abdomen. Angka bebas batu : 85-100%. Penyulit : tidak ada. Waktu yang
dibutuhkan : 40-100 menit.2,6
Vesikolitotomi terbuka : diindikasikan pada batu dengan stone burden besar, batu
keras, kesulitan akses melalui uretra, tindakan bersamaan dengan prostatektomi dan
10.
Komplikasi 6
Komplikasi akibat tindakan litotripsi, adalah :
11.
Pencegahan
Untuk mencegah pembentukan Kristal fosfat, ammonium, magnesium, semua batu
yang ada dalam saluran kemih harus dihilangkan karena kuman B.proteus dapat berada di
bagian yang sulit dicapai oleh antibiotic. Karena itu untuk batu struvit mutlak harus
dicegah adanya batu residu agar infeksi dapat dibasmi sempurna. Kristalisasi asam urat
sangat tergantung pada pH urin. Bila pH selalu di atas 6,2 maka tidak akan terbentuk
Kristal asam urat. Pencegahannya adalah dengan diit dan pada penyakit asam urat yang
tinggi dalam serum dapat diberikan allopurinol.7,8
Peningkatan saturasi oktokalsium fosfat sama seperti magnesium, ammonium,
fosfat, yaitu tergantung pada pH. Hanya pada nilai pH di atas 6,5 nilai saturasi
oktokalsium fosfat akan berada di atas daerah lewat jenuh.7,8
Kalsium oksalat terdapat pada 755 batu ginjal dan merupakan komposisi yang
paling sering ditemukan pada batu saluran kemih di Negara maju, dalam keadaan normal
kalsium oksalat tidak berada dalam puncak saturasi di air kemih. Factor utama yang
menentukan saturasi oksalat kalsium adalah kalsium dan oksalat. Mempunyai potensi
jauh lebih besar jika dibanding dengan kalsium sebagai factor saturasi di air kemih
sehingga untuk menghindari terjadinya kristalisasi kalsium oksalat yang terpenting adalah
mencegah ekskresi oksalat di air kemih. Ekskresi oksalat di air kemih sebagian berasal
dari makanan, tetapi sebagian besar bersumber dari metabolism endogen. Dari bahan
makanan yang paling banyak mengandung oksalat adalah bayam, the, kopi dan coklat.
Makanan dengan rendah oksalat merupakan cara yang bermanfaat untuk mengurangi
ekskresi oksalat.8,9
BATU URETER
Anatomi ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang
memungkinkan batu ureter terhenti. Karena peristalsis, akan terjadi kolik,
yakni nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau
muntah dengan nyeri alih khas. Selama batu bertahan di tempat yang
menyumbat, selama itu kolik akan berulang-ulang sampai batu bergeser
dan memberi kesempatan pada air kemih untuk lewat.
Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan
kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke
kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih
yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan
menyebabkan
obstruksi
kronik
dengan
hidroureter
yang
mungkin
Pada saat akut penderita tampak gelisah, kulit basah dan dingin
kadang-kadang terdapat tanda-tanda shok ringan.
Nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA, spasme otot-otot
abdomen, testis hipersensitif (batu ureter proksimal), skrotum
hipersensitif (batu ureter distal)
Pada batu ureter yang sudah lama menetap hanya ditemukan nyeri tekan
dan nyeri ketok pada sudut CVA atau tidak ditemukan kelainan sama
sekali.
BATU GINJAL
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu
yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih
(batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitiasis).
ETIOLOGI
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang
dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu
yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan,
termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.Batu struvit (campuran dari magnesium,
amonium dan fosfat) juga disebut "batu infeksi" karena batu ini hanya terbentuk di dalam air
kemih yang terinfeksi. Teori pembentukan terjadinya batu pada saluran kemih adalah:
Teori Inti (nukleus): Kristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan kristal
pada urin yang sudah mengalami supersaturasi.
Teori Matrix: matrix organik yang berasal dari serum atau protein-protein urin
memberikan kemungkinan pengendapan kristal.
sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut "kalkulus staghorn".
Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.
GEJALA
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung
kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis
renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri
kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah
antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha
sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam,
menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih,
terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih,
bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga
terjadilah infeksi.
Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di
dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis)
dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
DIAGNOSA
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi wajib dilakukan pada pasien yang dicurigai mempunyai batu.
Hampir semua batu saluran kemih (98%) merupakan batu radioopak. Pada kasus ini,
diagnosis ditegakkan melalui radiografi. Pemeriksaan rutin meliputi foto abdomen dari ginjal,
ureter dan kandung kemih (KUB) ditambah USG atau excretory pyelography (Intravenous
Pyelography, IVP). Excretory pyelography tidak boleh dilakukan pada pasien dengan alergi
media kontras, kreatinin serum > 2 mg/dL, pengobatan metformin, dan myelomatosis.
Pemeriksaan radiologi khusus yang dapat dilakukan meliputi :
Scintigraphy
CT Scan tanpa kontras (unenhanced) merupakan pemeriksaan terbaik untuk diagnosis nyeri
pinggang akut, sensitivitasnya mencapai 100% dan spesifisitas 98%. CT Scan tanpa kontras
tersedia luas di negara-negara maju dan juga dapat memberikan informasi mengenai
abnormalitas di luar saluran kemih. IVP memiliki sensitivitas 64% dan spesifisitas 92%.
Pemeriksaan ini membutuhkan waktu cukup lama dan harus dilakukan dengan hati-hati
karena kemungkinan alergi terhadap kontras.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin meliputi: sedimen urin / tes dipstik untuk mengetahui
sel eritrosit, lekosit, bakteri (nitrit), dan pH urin. Untuk mengetahui fungsi ginjal, diperiksa
kreatinin serum. Pada keadaan demam, sebaiknya diperiksa C-reactive protein, hitung
leukosit sel B, dan kultur urin. Pada keadaan muntah, sebaiknya diperiksa natrium dan kalium
darah. Untuk mencari faktor risiko metabolik, sebaiknya diperiksa kadar kalsium dan asam
urat darah. Pemeriksaan laboratorium berikut dilakukan sebelum terapi untuk memastikan
bahwa pasien tidak menderita infeksi saluran kemih ataupun gangguan perdarahan :
- Fungsi ginjal : kreatinin serum
- Analisis urin, kultur urin
- Hitung darah lengkap, prothrombin time (PT) dan activated parsial
thromboplastin time (APTT)
Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah atau kristal batu yang
kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih
dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.
Pemeriksaan
tambahan
yang
bisa
membantu
menegakkan
diagnosis
adalah
pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium,
sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu.
Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan
lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.
TERAPI
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu
diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu
membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan
pengobatan segera.
Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik.
Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1
sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal
shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous
nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik.
Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan
melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.
Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa
(misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan
cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat
melalui pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
Purnomo Basuki B, 2008. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto.
Tanagho, Emil A and Mctriuch, Jack W,. Smiths General Urology, pp : 313.
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed.US : Saunders; 2006.
Reilly, R.F. 2000. The Patient with Renal Stones in Schrier, R.W., (eds). Manual of