Metabolisme karbohidrat
Glikolisis
Glikolisis adalah katabolisme glukosa yang berlangsung di dalam sitosol semua
sel, menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.
Pada 1,3 bifosfogliserat, fosfat posisi 1 bereaksi dengan ADP menjadi ATP
dibantu enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3fosfogliserat.
1,3-bifosfogliserat + ADP 3-fosfogliserat + ATP
Karena ada dua molekul 1,3-bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2
x 1P = 2P. (+2P)
8.
3-fosfogliserat
diubah
menjadi
2-fosfogliserat
dengan
bantuan
enzim
fosfogliserat mutase.
3-fosfogliserat 2-fosfogliserat
9.
10.
Fosfat pada PEP bereaksi dengan ADP menjadi ATP dengan bantuan enzim
piruvat kinase. Enol piruvat yang terbentuk dikonversi spontan menjadi keto
piruvat.
Fosfoenol piruvat + ADP piruvat + ATP
Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat sehingga total
hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
11.
Jika tak tersedia oksigen (anaerob), tak terjadi reoksidasi NADH melalui
pemindahan unsur ekuivalen pereduksi. Piruvat akan direduksi oleh NADH
menjadi laktat dengan bantuan enzim laktat dehidrogenase.
Piruvat + NADH + H+ L(+)-Laktat + NAD+
Dalam keadaan aerob, piruvat masuk mitokondria, lalu dikonversi menjadi asetilKoA, selanjutnya dioksidasi dalam siklus asam sitrat menjadi CO2.
Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
:+ 4P
:+ 6P
- jumlah
:+10P
:+ 4P
:+ 0P
- jumlah
:+ 4P
Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan diubah menjadi asetil
KoA, dengan hasil sampingan berupa lipoamid tereduksi.
4.
Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi direoksidasi oleh flavoprotein yang
mengandung FAD, pada kehadiran dihidrolipoil dehidrogenase. Flavoprotein
: 3 X 3P = 9P
: 1 x 2P
= 2P
= 1P
Jumlah
= 12P
Glikolisis
: 8P
2.
: 6P
3.
: 24P
Jumlah
: 38P
Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis)
menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya
asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir
menjadi energi.
Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir,
mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui
kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk cadangan makanan melalui
proses glikogenesis.
Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam tubuh dan analog dengan
amilum pada tumbuhan. Glikogen terdapat didalam hati (sampai 6%) dan otot
jarang melampaui jumlah 1%. Tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada
hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat
kali lebih banyak. Seperti amilum, glikogen merupakan polimer -D-Glukosa
yang bercabang.
Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu
sendiri. Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim
keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu
makan. Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras.
Tetapi glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang
berat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim
terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase
sedangkan di hati oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi
dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang
intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk membentuk
rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin
tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah
molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa
tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk
cabang memindahkan bagian dari rantai 14 (panjang minimal 6 residu glukosa)
pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 16 sehingga membuat
titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan
penambahan lebih lanjut 1glukosil dan pembentukan cabang selanjutnya.
Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak
reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis
maupun glikogenolisis.
berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap
sisi cabang 16.
(C6)n + Pi (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat
Glikogen
Glikogen
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi.
Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga
tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh.
Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan
glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan
sebagai berikut:
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk
dalam siklus Krebs. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus
Krebs.
METABOLISME PROTEIN
Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino masuk
darah
menggunakan enzim)
Jika jumlah protein terus meningkat protein sel dipecah jadi asam
PEMECAHAN PROTEIN
1. Transaminasi:
2. Diaminasi:
NH3 merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh
ginjal harus diubah dahulu jadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal
EKSKRESI NH3
Jika hati ada kelainan (sakit) proses perubahan NH3 urea terganggu
PEMECAHAN PROTEIN
SIKLUS KREBS
proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
oxaloasetat
METABOLISME LEMAK
Ada 3 fase:
1.
oksidasi
2.
Siklus Kreb
3.
Fosforilasi Oksidatif
BETA OKSIDASI
SIKLUS KREBS
proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
oxaloasetat
KETOSIS
Degradasi asam lemak Asetil KoA terjadi di Hati, tetapi hati hanya
didalam aliran darah jadi badan keton keadaan ini disebut KETOSIS
Kelaparan
Diabetes Melitus
jadi glikogen dan kelebihanya diubah jadi trigliserida disimpan dalam jaringan
adiposa
Jadi saat asupan protein berlebih, kelebihan asam amino disimpan dalam
Penggunaan lemak tubuh terjadi pada saat kita gerak badan berat
energi
Asam lemak bebas (FFA) dilepas ke darah dan siap untuk dirubah jadi