Pengembangan Alat Evaluasi Peta Konsep Untuk Mengukur Pemahaman Konsep Kemagnetan Siswa SMP
Pengembangan Alat Evaluasi Peta Konsep Untuk Mengukur Pemahaman Konsep Kemagnetan Siswa SMP
Abstrak
Evaluasi merupakan kegiatan yang penting dalam pembelajaran. Selama ini, kegiatan evaluasi yang ada
belum mampu menggambarkan struktur kognitif siswa. Upaya yang dilakukan untuk menggambarkan struktur
kognitif siswa, dengan mengembangkan alat evaluasi peta konsep. Tujuan pengembangan alat evaluasi peta
konsep kemagnetan untuk mendapatkan alat evaluasi yang valid, reliabel, mampu mendiskripsikan struktur
kognitif, mampu mengukur pemahaman konsep siswa SMP. Penelitian yang dilakukan dengan metode R&D
yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi/implementasi
(ujicoba skala luas). Model evaluasi yang dikembangkan yaitu model C dan S. Analisis validitas dengan Pearson
Product Moment, reliabilitas dengan interater reliability, struktur kognitif merujuk kisi-kisi penilaian, dan
ketercapaian pembelajaran menggunakan ketuntasan indikator pembelajaran. Hasil yang diperoleh alat evaluasi
(CMA) dengan model C dan S valid dan reliabel. Penggambaran struktur kognitif meliputi: (1) rata-rata
kemampuan konsep (struktur kognitif) 79,67, (3) struktur hirarki 83,68, (4) proporsi 52,67, dan (6) link 66,63.
Pencapaian pemahaman konsep siswa pada peta konsep 1 rata-rata sebesar 55,6 dan peta konsep 2 rata-rata
sebesar 81. Indikator paling sulit adalah gaya magnetik/gaya Lorentz pada peta konsep 1, sedangkan indikator
lainnya kategori mudah.
Kata Kunci : alat evaluasi, peta konsep, konsep pembanding, konsep kemagnetan.
Abstract
Assesment is important thing in learning. During the instrument assesment not yet can describe students'
cognitive structure. Attempts were made to describe the cognitive structure of the students , by developing the
concept mapping assesment. The purpose instrument development concept mapping assesment is to gain
concept mapping instrument magnetism which valid, reliable, describe the student cognitive concept and
measure student concept comprehension in Junior High School. The research is done with the R & D method is
consists of three phases: introduction, study development and assesment step/implementation (expand try out).
The assesment models for development is two models i.e. the C modelsand S models. Analyze validity use
correlation Pearson Product Moment, reliability with inter rater reliability, cognitive structure with grill of
concept mapping assesment, and learning achievement to use appropiate learning indicator with proposition of
the concept map. Result of study is instrument concept mapping assesment (CMA) is consist of some
component: a) Description of instrument concept mapping assesment, b) the orientation to make the concept
map, c) the master concept, d) development of the question, e) the orientation to scoring and assesment, f) the
orientation to interpretation. The CMA instrument of the C and S is valid and reliable to measure student
concept comprehension. The student cognitive structure with average of the concept sub-ability 79.67, hierarchy
structure 83.68, proposition 52,67, and link 66,63. The achievement of the concept comprehension at the one
concept map average about 55.6 and at the two concept map average about 81. The most difficult indicator of
concept map 1 is the magnetic force concept or Lorentz force, while another indicators is easy category.
Keyword : instument assesment, concept mapping, concept comprehension, Magnetism Concept.
SEMINAR MAHASISWA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
1. PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan kegiatan yang
penting dalam pembelajaran. Kegiatan ini
dapat memberikan informasi untuk membantu
perbaikan dalam pembelajaran. Selama ini,
alat evaluasi yang digunakan belum mampu
mengukur pemahaman konsep siswa.
Permasalahan yang dihadapi guru dalam
penilaian kognitif siswa adalah rendahnya
hasil belajar. Anggapan bahwa rendahnya
hasil belajar kognitif, disebabkan oleh siswa
belum memahami konsep atau belum mampu
mengomunikasikan
ide/konsep
yang
dimilikinya. Oleh sebab itu, dibutuhkan alat
evaluasi
yang
sesuai
dan
mampu
menggambarkan pemahaman konsep siswa.
Salah satu alat evaluasi yang dapat
mengukur struktur kognitif siswa yaitu peta
konsep[5,6]. Struktur kognitif siswa diukur
untuk mengetahui fakta, konsep, dan
generalisasi yang telah diingat siswa. Struktur
kognitif siswa merupakan cerminan dari
pemahaman konsep siswa. Semakin baik
struktur kognitif siswa, semakin baik pula
pemahaman konsep yang dimiliki siswa.
Evaluasi dengan peta konsep dapat
memberikan informasi hubungan antarkonsep
dan gagasan-gagasan pokok yang disusun
hirarkis yang dipahami siswa setelah
pembelajaran. Dengan alat evaluasi peta
konsep, dapat mengungkap miskonsepsi yang
terjadi pada siswa [4]. Materi fisika tentang
kemagnetan memiliki konsep yang kompleks
dan berhubungan dengan konsep fisika yang
lain sehingga alat evaluasi yang cocok adalah
peta konsep.
Hasil penelitian menyatakan bahwa
model CMA (Concept Mapping Assesment)
dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
mahasiswa dalam mengkonstruk konsep [2].
Penelitian ini mengadaptasi model tersebut.
Model CMA yang dikembangkan terdiri dari:
model C dan model S.
Model C
Model C merupakan model dimana siswa
membuat peta konsep sendiri sesuai dengan
kemampuannya dan digunakan untuk
mengetahui konsep siswa secara umum mirip
dengan tes uraian. Model C diklasifikasikan
menjadi dua jenis yaitu: (1) C open, hanya
disediakan kata kunci dan (2) C close,
disediakan daftar konsep dan label dalam
soal.
Model S
Model S dikembangkan setelah mengetahui
konsep yang dimiliki siswa pada model C.
Model ini dikenal sebagai model fill in map,
dimana siswa hanya mengisi konsep dan label
sesuai dengan daftar konsep dan label pada
tempat serta bentuk yang telah disediakan.
Prinsip dari model S ini mirip dengan tes
menjodohkan dapat dilihat pada Gambar 1.
Konsep
elemen primer
accumulator(aki)
elemen sekunder
baterai
sumber arus listrik
elemen volta
Label
terdiri atas
contoh
contoh
SEMINAR MAHASISWA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Studi
Literatur
k
1
r11
Keterangan:
Desain Awal
(draft 2)
Produk
Hipotetik
Desain Awal
(draft1)
Uji Coba
Terbatas
Desain Revisi
Hasil Uji
Terbatas
S
St
r11
................. (1)
= nilai reliabilitas
XY X Y
N X X N Y Y
N
........(2)
Tahap Evaluasi
Implementasi
Produk
Keterangan:
Analisis Validitas,
Reliabilitas,
Keefektifan, dan
Kepraktisan
Produk
Akhir
Gambar 2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
analisis
Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan meliputi: 1) desain
produk awal, 2) telaah pakar atau validasi
pakar, 3) analisis dan revisi, 4) uji coba
terbatas,
5)
analisis
dan
revisi
penyempurnaan, dan 6) produk hipotetik.
Desain awal yang dibuat berupa produk (draft
1) yang dikembangkan dari studi literatur dan
analisis kebutuhan. Setelah itu, produk
dikoreksi oleh pakar baik isi maupun
antara X dan Y
SEMINAR MAHASISWA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tahap Implementasi
Alat evaluasi yang telah disempurnakan
(produk hipotetik) diujicobakan skala luas
pada tiga sekolah yaitu: 1) 20 siswa untuk tes
1 dan 19 siswa untuk tes 2 di SMPN 1
Banyuputih, 2) 26 siswa pada tes 1 dan 2 di
SMPN 2 Gringsing, 3) 35 siswa pada tes 1
dan 2 di SMPN 4 Gringsing. Hasil dari tes
dapat dilihat pada Gambar 4.
Tahap Pengembangan
Setelah alat evaluasi peta konsep
dikembangkan dan divalidasi pakar, hasil
penilaian pakar diperoleh bahwa alat evaluasi
memiliki kategori sangat baik dengan
beberapa saran perbaikan. Alat evaluasi yang
telah disempurnakan diujicobakan skala
terbatas dengan subyek: 3 siswa SMPN 2
Gringsing dan 3 siswa SMPN 1 Banyuputih
dengan kategori tinggi, sedang, rendah. Hasil
tes peta konsep dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Data Hasil Uji Coba Skala Terbatas
Aspek PK 1
PK 1
PK 2
Model C
Model S Model C
Validit
0,94
0,84
0,91
as
Reliab
0,94
0,85
0,85
ilitas
Rata43,45
60,26
60,2
rata
Level
II
III
III
Siswa
Ketunt
17%
50%
66,7%
asan
PK 2
Model S
0,96
0,81
78,65
IV
83,8%
PK 2
Model S
0,95
0,97
81,1
IV
SEMINAR MAHASISWA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMINAR MAHASISWA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG