Anda di halaman 1dari 12

IMUNISASI

Imunisasi : usaha memberikan kekebalan


pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat
zat anti untuk mencegah thd penyakit
tertentu (Hidayat, 2005)
Vaksin : bahan yang dipakai untuk
merangsang pembentukan zat anti yang
dimasukkan ke dalam tubuh

JENIS VAKSIN
Life Attenuated (bakteri atau virus hidup
yang dilemahkan
Campak, gondongan, rubella, polio,
rotavirus, yellow fever
BCG, Typhoid oral
Inactivated (bakteri, virus atau
komponennya dibuat tidak aktif)
influenza, polio, rabies, Hepatitis A
Pertusis, kolera, tipoid, lepra

Penyimpanan : suhu 2-8 C


Vaksin ulang : tidak dianjurkan
KIPI : ulkus lokal superfisial, limfadenitis
supuratif di aksila/leher,BCG-it is,
eritema nodusum
Kontra Indikasi : Reaksi Mantoux test > 5 mm,
sedang terinfeksi HIV, imunokompromise,
imunosupresif, pengobatan radiasi, gizi
buruk, demam tinggi, infeksi kulit luas,
keganasan sumsum tulang/sistem limfe

HEPATITIS B
Imunisasi Pasif
Hepatitis B Immune Globulin (HBIG)
Hanya untuk jangka waktu 3-6 bln
Hanya pada kondisi pasca paparan : needle
stick injury, kontak seksual, bayi dgn ibu VHB
Imunisasi Aktif (VHB)
Dosis : 0,5 cc, im, anterolateral paha
Jumlah Pemberian : 4 kali 1, 2, 2-5 bulan
Booster : 10-12 tahun
KIPI : reaksi lokal, demam

ORAL POLIO VAKSIN (OPV)


Berisi virus polio hidup tipe 1, 2, 3 suku sabin
yang telah dilemahkan
Dosis : 2 tetes (0,1 ml), secara oral
Kontra indikasi : demam akut, muntah, diare
hebat , gangguan kekebalan
KIPI : pusing, diare ringan, nyeri otot

DPT
Kontra indikasi : pertusis, riwayat anafilaksis,
ensefalopati, hiperpireksia
Jadwal pemberian : 2 11 bulan
Interval jarak pemberian minimal : 4 minggu
Dosis : 0,5 cc, im
Booster : 1 tahun setelah DPT 3, usia 5 tahun,
12 tahun
KIPI : reaksi lokal kemerahan, bengkak, nyeri
pada lokasi infeksi, demam ringan, menangis,
gelisah, ensefalopati akut, anafilaksis

CAMPAK
Berisi vaksin dari virus campak hidup yg
dilemahkan dan yang dimatikan
Dosis : 0,5 ml, SC pd usia 9 bulan
Booster : 5-6 tahun
Bila sudah diberikan MMR pada usia 15-18 bln
tidak perlu booster
Kontra indikasi : demam tinggi, hamil, riwayat
alergi
KIPI : demam, kejang demam, ruam, gangguan
sistem saraf pusat, ensefalitis,ensefalopati

JADWAL IMUNISASI
N UMUR JENIS IMUNISASI
O
1
0
OPV 1, BCG-HB
2
2
OPV 2, DPT-HB 1
3
3
OPV 3, DPT-HB 2
4
4
OPV 4, DPT-HB 3
5
9
CAMPAK

KET

IMUNISASI ANJURAN
HAEMOPHILUS INFLUENZA TIPE B (HiB)
Vaksin dibuat dari kapsul polyribosyribitol
phosphate
Mencegah HiB yang dapat meyebabkan
meningitis, pneumonia, selulitis, artritis,
epiglotis
Jadwal : 2, 4 , 6 bulan
Dosis : 0,5 cc secara IM
Booster : 18 bulan

Pneumokokus
-> Mencegah pneumonia, bakterimia,
meningitis
-> Dosis tunggal : 0,5 cc secara IM
-> Indikasi : lansia, anak dengan penyakit
sickle cell usia lebih 2 tahun, pasien
imunokompromise
KIPI : eritema, nyeri ringan pada tempat
suntikan, myalgia, demam
Kontra indikasi : reaksi anafilaksis

MMR (MEASLES, MUMPS, RUBELLA)


merupakan vaksin kombinasi
Untuk mencegah penyakit MMR
Dosis : 1 kali, 0,5 cc, secara IM atau SC dalam
Jadwal : usia 9 bulan, 15 18 bulan
Booster : 10 12 tahun, atau 12 18 tahun
Indikasi : anak dengan penyakit kronis, kelainan
jantung, gagal tumbuh, sindroma down,
HIV/AIDS, anak dengan riwayat kejang

Kontra Indikasi : alergi berat, demam


akut, gangguan imunitas, sedang
mendapat vaksin hidup lain
KIPI : malaise, ruam, demam, kejang,
ensefalitis, pembengkakan kelenjar
parotis, meningoensefalitis,
trombositipeni

Anda mungkin juga menyukai