Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena

B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena


1. Sambil berdiri angkatlah lengan kanan saudara setinggi-tingginya dengan sikap lurus
ke atas sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke bawah.
2. Sesudah 1 menit, gerakkanlah kedua lengan dalam keadaan tetap lurus ke suatu
tempat setinggi jantung dan bandingkanlah warna kulit kedua telapak tangan
saudara.
3. Ulangilah percobaan itu dan bandingkanlah sekarang pengembangan vena kedua
punggung tangan tersebut.
C. Waktu Pengisian Pembuluh Darah Vena
1. Memasang manset sfigmomanomater pada lengan atas kanan orang percobaan yang
berbaring telentang.
2. Mengangkat lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan
memompalah manset dengan cepat sehingga tekanan di dalam manset sedikit di
bawah tekanan diastolic (50-60 mmHg) untuk membendung vena.
3. Mencatat lama waktu pengisian vena mulai dari akhir pemompaan manset sampai
tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung tangan orang
percobaan.
4. Mengulangi sub 2 tetapi setelah melakukan pemompaan, menggerakkan otot-otot
lengan bawah dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya
sebanak 10 atau 20 kali.
5. Mencatat lama waktu pengisian vena sampai tampak derajat pengembangan vena
seperti pada sub 3.
D. Pengukuran Tekanan Darah Vena Dengan Cara Tak Langsung (Cara Gartner)
1. Orang percobaan berbaring telentang di meja praktikum dengan menggantungkan
salah satu lengannya lurus ke bawah sehingga vena di punggung lengan tersebut
terisi dan mengembang.
2. Mengangkat lengan orang percobaan tetap dalam keadaan lurus perlahan-lahan ke
atas sehingga vena di punggung tangannya tetap mengosong.
3. Mengukur jarak vertikel (dalam cm) antara vena yang mengosong di punggung
tangan dan katup trikuspidalis jaunting. Jarak ini menunjukkan besar tekanan darah
vena punggung tangan dalam cm darah.

4. Mengulangi sub 1 sampai sub 3 dengan kedua tungkai orang percobaan diangkat
setinggi-tingginya.
5. Mengulangi sub1 sampai dengan sub 3 pada orang percobaan melakukan tindakan
Valsalva.
6. Mengulangi sub 1 sampai dengan sub 3 pada orang percobaan yyang sama tetapi
pada sikap berdiri dengan kedua lengan tergantung ke bawah.
7. Menerangkan hal-hal yang menyebabkan perbedaan hasil pelbagai pengukuran
tekanan darah vena di atas.
Letak katup trikuspidalis jantung:

pada orang yang berbaring telentang : kira-kira dipertengahan jarak antara meja dan
sternum

pada orang yang berdiri : pada sternum di ruang interkostal ke-4.

ii.

PEREDARAN DARAH KULIT

A. Vasodilatasi aktif kapiler


1. Sediakanlah ember yang berisi air panas 450C.
2. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas orang percobaan.
3. Hentikanlah dengan tiba-tiba aliran darah (oklusi) dalam lengan ornag
percobaan tersebut dengan cara memompa manset secepat-cepatnya sam
pai 150-175 mmHg dan masukkanlah tangan serta setengah bagian lengan
bawah ke dalam air panas 450C selama 3 menit.
4. Perhatikanlah perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah.
5. Hentikanlah oklusi pada lengan orang percobaan tersebut dengan
menghilangkan tekanan pada manset.
6. Perhatikanlah sekarang perubahan warna kulit tangan dan tangan bawah
B. Vasodilatasi pasif kapiler
1. Pasangalah sekarang manset sfigmomanometer pada lengan yang lain dan
pompalah sampai 50-60 mmHg sehingga terjadi pembendungan(obsturksi).
2. Masukkanlah sekarang tangan serta setengah bagian lengan bawah itu ke
dalam air panas 450C selam 3 menit. Kemudian keluarkanlah tangan dan

lengan itu dari air panas dan perhatikanlah perubahan warna bagian kulit
yang dimasukkan ke dalam air panas dan yang tidak.
3. Hilangkan tekanan di dalam manset dan perhatikanlah perubahan warna
kulit.
I.

Hasil
i.

PEREDARAN DARAH VENA

B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena


Tangan
Kanan
Kiri

Warna kulit telapak


tangan
Pucat
Biasa (normal )

Pengembangan vena
punggung tangan
Tidak mengembang
Lebih ngembang

C. Waktu Pengisian Pembuluh Darah Vena


Waktu pengisisan pembuluh darah vena mulai dari akhir pemompaan menset sampai
tampak jelas pengembangan salah satu vena dipunggung tangan tercatat 22 detik
yakni pada saat tekanan diastolik 50-60mmHg. Kemudian dilkukan pemompaan
kembali, DAN op menggerakan otot-otot lengan bawah untuk membuka jalan vena
dengan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya sebanayak 10 kali tampak
pengembangan vena pada waktu 12 detik.
D. Pengukuran Tekanan Darah Vena Dengan Cara Tak Langsung (Cara Gartner)
Jarak vertikel antara vena yang mengosong di punggung tangan dan katup trikuspidalis
jantung adalah 10cm. Hasil tekanan darah pada keadaan telentang, tungkainya diangkat
setinggi-tinggi, tindakan Valsalva dan sikap berdiri ditunjukkan dalam tabel di bawah.
KEADAAAN ORANG PERCOBAAN

TEKANAN DARAH VENA DI PUNGGUNG


TANGAN

Berbaring telentang

30cmH2O

Berbaring telentang dengan kedua tungkai 38cmH2O


diangkat setinggi-tingginya
Tindakan Valsalva

53cmH2O

Sikap berdiri

53cmH2O

ii.

PEREDARAN DARAH KULIT

A. Vasodilatasi aktif kapiler


Ketika aliran darah OP di oklusi secara tiba-tiba dan tangan direndam ke dalam air
panas dengan suhu 45C, terjadi perubahan warna kulit pada lengan bawah menjadi
lebih pucat kebiru-biruan. Setelah oklusi dihentikan tampak terjadi perubahan warna
kulit pada lengan bawah menjadi kemerahan.
B. Vasodilatasi pasif kapiler
Ketika aliran darah OP di obstruksi dan tangan direndam ke dalam air panas dengan
suhu 45C, terjadi perubahan warna kulit pada lengan bawah menjadi lebih pucat
dmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmari tangan yang tidak dicelupkan ke air panas
(namun tidak sepucat ketika di oklusi). Setelah obstruksi dihentikan tampak terjadi
perubahan warna kulit pada lengan bawah menjadi kemerahan dan kembali normal.
V. Pembahasan
Pada percobaan memijat pembuluh darah vena permukaan lengan bawah ke arah
atas dan bawah, terlihat bahwa pada pemijatan ke arah perifer (distal) pembuluh vena
semakin tampak sedangkan pada pemijatan ke arah sentral (proksimal) pembiluh vena
tampak menghilang. Hal ini karena pemijatan ke arah sentral searah dengan aliran balik
vena menuju jantung atau searah dengan pembukaan katup vena. Sedangkan pada
pemijatan ke arah perifer berlawanan arah dengan pembukaan katup vena sehingga darah
menimbun di vena dan menghambat aliran balik vena.
Pada percobaan pengaruh gaya berat pada peredaran darah, yaitu saat tangan kanan
diturunkan dan tangan kiri dinaikkan, dapat diamati bahwa pada tangan kanan terlihat lebih
merah sedangkan tangan kiri pucat. Sebabnya adalah tangan kanan yang diturunkan
sepenuhnya searah dengan gravitasi dan dipengaruhi gravitasi total namun berlawanan arah
dengan aliran balik vena sehingga darah menimbun di sekitar telapak tangan dan jari-jari.
Sedangkan pada tangan kiri yang melawan gravitasi namun searah dengan aliran balik vena
sehingga aliran darah kembali ke jantung lancar dan tidak ada penimbunan darah.
Pada percobaan waktu pengisian pembuluh darah vena hasil yang lebih cepat pada
tangan yang dikepal-kepal. Hal ini menunjukkan bahwa kontraksi otot rangka meningkatkan
venuos return. Karena begitu tipisnya dinding pembuluh vena akan menyebabkan vena
mudah dipengaruhi pulsasi yang diberikan dari otot rangka di sekitarnya. Kontraksi otot
rangka akan memberi tekanan pada vena sehingga meningkatkan venous return.
Pada percobaan pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara
Gartner) pada keadaan berbaring telentang, tekanan venous tidak dipengaruhi apa-apa.
Pada keadaan berbaring telentang dengan kedua-dua tungkai diangkat setinggi-tingginya
karena bantuan gravitasi membantu venous return ke bawah sehingga diangkat 40cm vena
sudah kosong. Pada tindakan valsalva dengan mengedam nafas, inspirasi ditahan. Inspirasi
akan meningkatkan venous return. Inspirasi yang ditahan akan mengurangi venous return.

Posisi berdiri akan menurunkan venous return karena aliran darah di vena harus melawan
gravitasi.
Pada percobaan vasodilatasi aktif kapiler aliran darah tidak lancar sehingga
jaringan,tidak mendapat suplai darah yang dibutuhkan. Ketika oklusi secara perlahan
dilepaskan, pembuluh darah mulai mengalami vasodilatasi (relaks) sehingga aliran darah
mulai mengalir kembali. Disamping itu, adanya pemberian air hangat membantu
melancarkan aliran darah ke bagian yang di oklusi.
Pada percobaan vasodilatasi pasif kapiler reaksi yang terjadi (perubahan warna kulit
tidak secepat pada reaksi pertama. Hal ini dikarenakan aliran darah tidak dihambat secara
tiba-tiba.

Anda mungkin juga menyukai