Anda di halaman 1dari 2

Tiga Pria Transgender Menang Perkara di Malaysia

Oleh : Didi Prambadi | Sabtu, 8 November 2014 | 11:34 WIB

Berita Terkait

(Foto: Themalaysianinsider)

INILAHCOM, Kuala Lumpur - Tiga lelaki transgender memenangkan perkara


di majelis tinggi Malaysia dan diizinkan mengenakan pakaian wanita.
Associated Press mengabarkan Jumat (7/11/2014), tiga hakim tinggi secara bulat
memutuskan bahwa Hukum Syariah di Negeri Sembilan, diskriminatif. "Ini benarbenar penghinaan, opresif dan tidak berperikemanusiaan," kata Mohammad
Hishammudin Mohamad Yunus, salah satu hakim yang menangani kasus itu.
Menurut Hishammudin, Hukum Islam diterapkan untuk mencegah kegiatan
homoseksual dan lesbian, agar tak menyebarkan virus HIV. "Dan kasus ini tidak
berhubungan dengan homoseksual," katanya. "Kasus ini menyangkut pria dengan
kondisi medis," ujar Hishammudin.
Kasus ini menyangkut tiga lelaki perias artis yang menjalani suntikan hormon wanita.
Sehari-hari, mereka bermaksud mengenakan pakaian wanita. Namun niat itu ditolak
majelis rendah pada 2012, dengan alasan mereka terlahir sebagai lelaki. Karena
beragama Islam, mereka harus taat mengikuti hukum Syariah Islam. Setelah diperiksa
dokter dan dinyatakan menderita kelainan gender, mereka pun naik banding ke
majelis tinggi dan menang.

"Kami berterima kasih dan ini merupakan kemenangan hak asasi," kata Nisha Ayub,
aktivis pembela transgender. Pemerhati Hak Asasi Manusia juga lega, sebab Malaysia
dikenal sebagai salah satu negara yang memperlakukan transgender dengan buruk.
Tiga belas negara bagian Malaysia melarang lelaki Muslim mengenakan pakaian
wanita. Tiga lainnya menerapkan hukum kriminal bagi wanita yang mengenakan
pakaian lelaki. Malah, sejumlah wanita transgender dimasukkan ke penjara pria
selama tiga tahun, dan banyak di antaranya mengalami pelecehan seksual oleh para
sipir penjara dan tahanan lelaki. Juni lalu, 16 wanita transgender ditangkap dalam
sebuah pesta pernikahan. [mdr]

Anda mungkin juga menyukai