Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia.
Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnek atau listrik untuk mempengaruhi
senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.Tanggapan tersebut dapat diukur
untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel
dapat dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi, dan penghamburan
(scattering) tergantung pada sifat materi.Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi
UV-Vis, spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi
fluorensi, spektroskopi NMR, spektroskopi massa (Underwood AL.1986 )
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detektor fototube. dapat dianggap sebagai perluasan suatu
pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi
radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh
suatu perkamuntuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang
berbeda ( permanasari, 2011 ).
Dalam analisis praktikum kali ini adalah mengidentifikasi suatu sampel (
asam salisilat ) dengan menggunakan metode spektrofotometri UV dan spektroskopi
inframerah . sehingga dalam percobaan kali ini akan diketahui kadar serta gugus
fungsi dengan menggunakan kedua instrument tersebut.
1.2 TUJUAN
1. mengetahui cara analisis bahan baku sampel(isi sendiri) dengan menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis

2.mengetahui cara analisis bahan baku sampel(isi sendiri) dengan menggunakan


spektrofotometri Inframerah

1.3 PRINSIP
1.Spektrofotometri UV-Vis
Jika suatu molekul dikenai suatu radiasi ultraviolet pada panjang gelombang yang
sesuai, maka molekul tersebut akan mengabsorpsi cahaya uv yang mengakibatkan
transisi elektronik yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar
berenergi lemah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang
gelombang saat absorpsi yang terjadi bergantung pada kekuatan elektron yang terikat
dalam molekul.
2.spektrofotometri Inframerah
Radiasi inframerah (2500-50000 nm atau 4000-200 cm-1) dapat menyebabkan
terjadinya vibrasi dan atau rotasi suatu gugus fungsional dalam molekul sehingga
gugus fungsi yang berlainan dalam suatu struktur kimia masing-masing akan
menunjukkan spektrum serapan inframerah yang karakteristik
1.4 TEORI
anna-permanasari.staf.upi.edu/files/2011/03/Spektro-UV-Vis.pdf
Spektrofotometer merupakan

alat

yang

digunakan

untuk

mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang


tertentu pada suatu obyek kaca ataukuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasilarutan di dalam kuvet (Herliani, An
an, 2008).

Absorbsi untuk transisi elektron seharusnya tampak pada panjang gelombang


diskrit sebagai suatu spektrum garis atau peak tajam namun ternyata berbeda.
Spektrum UV maupun tampak terdiri dari pita absorbsi, lebar pada daerah panjang
Pelarut akan sangat berpengaruh mengurangi kebebasan transisi elektronik pada
molekul yang dikenakan radiasi elektromagnetik.

gelombang yang lebar. Ini

disebabkan terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam
subtingkat-subtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari
subtingkat apa saja dari keadaan dasar ke subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi.
Karena berbagai transisi ini berbeda energi sedikit sekali, maka panjang gelombang
absorpsinya juga berbeda sedikit dan menimbulkan pita lebar yang tampak dalam
spektrum itu. Di samping pita-pita spektrum visible disebabkan terjadinya tumpang
tindih energi elektronik dengan energi lainnya (translasi, rotasi, vibrasi) juga
disebabkan ada faktor lain sebagai faktor lingkungan kimia yang diberikan oleh
pelarut yang dipakai. (Herliani, An an, 2008).
Panjang gelombang dimana terjadi eksitasi elektronik yang memberikan
absorban maksimum disebut sebagai panjang gelombang maksimum ( maks ) .
Penentuan panjang gelombang maksimum yang pasti (tetap) dapat dipakai untuk
identifikasi molekul yang bersifat karakteristik-karakteristik sebagai data sekunder.
Dengan demikian spektrum visibel dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data
sekunder) dan kuatitatif (Khopkar SM. 2003)
Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a.

Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk
daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar
dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 2200 nanometer (nm).

b.

Monokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya


polikromatis

menjadi

beberapa

komponen

panjang

gelombang

tertentu

(monokromatis) yang bebeda (terdispersi). Bagian-bagian monokromator, yaitu :


a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya
di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi
sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih
baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan
dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan
dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang
dipilih.

c.

Kuvet
Kuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat
contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars,
plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan
tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass,
sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV.
Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak
(visible).

d.

Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada


berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik
yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk
atau angka digital (Rahma ali,2011).
Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk
menentukan

konsentrasinya

dengan

menggunakan

hukum

Lambert-Beer.

Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan


membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio
disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga
bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.

(Rahma ali,2011).

FT-IR merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa komposisi


kimia dari senyawa-senyawa organik, polimer, coating atau pelapisan, material
semikonduktor, sampel biologi, senyawa-senyawa anorganik, dan mineral. FT-IR
mampu menganalisa suatu material baik secara keseluruhan, lapisan tipis, cairan,
padatan, pasta, serbuk, serat, dan bentuk yang lainnya dari suatu material.
Spektroskopi FT-IR tidak hanya mempunyai kemampuan untuk analisa kualitatif,
namun juga bisa untuk analisa kuantitatif ( Macomber ,1998 )
Supaya terjadi penyerapan radiasi inframerah, maka ada beberapa hal yang perlu
dipenuhi, yaitu :
1. Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi molekul ke
tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya absorbsi adalah terkuantitasi.
2. Vibrasi yang normal mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi radiasi
elektromagnetik yang diserap
3. Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi apabila terdapat perubahan baik
nilai maupun arah dari momen dua kutub ikatan

Spektroskopi infra merah dilakukan pada daerah infra merah yaitu dari
panjang gelombang 0.78 sampai 1000 urn atau pada kisaran frekuensi 12800 - 10 cm
. Teknik spektroskopi infra merah terutama untuk mengetahui gugus fungsional suatu
senyawa, juga untuk mengidentifikasi senyawa, menentukan struktur molekul,
mengetahui kemurnian, dan mempelajari reaksi yang sedang berjalan (Stuart, B.,
2004)
DAPUS

Day RA dan Underwood AL.1986. Analisis Kimia Kuantitatif edisi Kelima.


Jakarta: Erlangga.
Herliani, An an. 2008. Spektrofotometri. Pengendalian Mutu Agroindustri-Program
D4

PJJ.

Khopkar SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

Macomber, Roger. S., 1998, A Complete Introduction to Modern NMR Spectroscopy,


John Willey & Sons, United State of America.

Permatasari anna.2011. Spektrofotometri UV-VIS. Tersedia online di annapermanasari.staf.upi.edu/files/2011/03/Spektro-UV-Vis.pdf (5 april 2014)


Rahma

ali.2011.

Komponen

Spektrofotometri

tersedia

online

di

www.academia.edu/3626404/Spektro-UV-Vis ( 5 april 2014 )


Stuart, B., 2004, Infrared Spectroscopy: Fundamentals and Applications, John Willey &
Sons, Ltd

Anda mungkin juga menyukai