Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Variabel Bebas

Variabel Terikat

1. Kualitas hidup
2. Oral health literacy
3. Pemanfaatan pelayanan
kesehatan

Derajat kesehatan gigi dan


mulut

Gambar 3.1 Kerangka konsep.

B. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini Ada hubungan antara kualitas hidup, oral
health literacy, dan pemanfaatan layanan kesehatan terhadap derajat kesehatan
gigi dan mulut masyarakat di Kabupaten Banyumas.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik untuk
mengetahui hubungan kualitas hidup, oral health literacy, dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan terhadap derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di
Kabupaten Banyumas.
D. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan berupa metode cross sectional, yang
dibagi menjadi 4 tahapan yakni, orientasi, eksplorasi, analisis data dan
triangulasi. Tahap orientasi dengan penggunaan data sekunder hasil riset Badan
Pusat Statistik (BPS) berkenaan dengan data penduduk Kabupaten Banyumas.
Kemudian digunakan metode cluster dengan keterwakilan wilayah rural dan

47

48

urban untuk menentukan kecamatan dan kelurahan yang menjadi basis data.
Tahap eksplorasi dilakukan dengan observasi dan wawancara responden yang
ditetapkan secara random sampling. Tahap analisis menggunakan program
SPSS. Tahap triangulasi melalui kajian pustaka.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat dilakukan penelitian di Kabupaten Banyumas berbasis
kelurahan yang mewakili daerah urban dan rural. Waktu penelitian dilakukan
pada Desember 2014 sampai dengan Januari 2015.
F. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas :
a. Kualitas hidup
b. Oral health literacy
c. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
2. Variabel terikat : Derajat kesehatan gigi dan mulut
G. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi operasional
Variabel
Kualitas
hidup

Definisi operasional
Persepsi
atau
penilaian
masyarakat terhadap kondisi
kesehatan gigi dan mulutnya
yang berkaitan dengan fungsi,
fisik, psikis dan sosial
berdasarkan kuesioner OHIP
(Oral Health Impact Profile)14 versi Bahasa Indonesia.

Cara pengukuran

Skala
data
Kualitas hidup diukur Ordinal
menggunakan
kuesioner
OHIP-14
dengan
penyekoran
sesuai skala likert:
1. Tidak pernah (5)
2. Hampir
tidak
pernah (4)
3. Kadang-kadang (3)
4. Cukup Sering (2)
5. Sangat sering (1)
Semakin tinggi nilai
skor OHIP-14 makin
semakin baik kualitas
hidup seseorang.
Penilaian

49

dikategorikan menjadi
3;
1. Kualitas baik 0%33,33% (0-23,33)
2. Kualitas
sedang
33,34%-66,66%
(23,34-46,66)
3. Kualitas
buruk
66,67%-100%
(46,67-70)

Oral health
literacy

Pengetahuan
masyarakat
tentang istilah atau aksara
kedokteran gigi berdasarkan
jumlah
skor
kuesioner
REALD (Rapid Estimates of
Adult Literacy in Dentistry)20 versi Bahasa Indonesia.

Oral health literacy Ordinal


diukur menggunakan
kuesioner
REALD
dengan
menjawab
istilah atau aksara
kedokteran
gigi
dengan
penyekoran
berdasarkan:
1. Jawaban benar (1)
2. Jawaban salah (0)
Semakin tinggi skor
REALD
maka
semakin baik juga
pengetahuan
terkait
oral health literacy.
Penilaian
dikategorikan menjadi
3;
1. Baik 0%-33,33%
(0-6,66)
2. Sedang
33,34%66,66%
(6,6713,33)
3. Buruk
66,67%100% (13,34-20)

Pemanfaatan
fasilitas
pelayanan
kesehatan

Keputusan
yang
dibuat
masyarakat
untuk
memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
di
daerahnya.

Pemanfaatan
Ordinal
pelayanan kesehatan
diukur menggunakan
kuesioner
dengan
alternatif jawaban
1. Ya/pernah (1)
2. Tidak/tidak pernah
(0)

Derajat
kesehatan
gigi dan
mulut

Tingkat kondisi kesehatan gigi


dan
mulut
berdasarkan
kebersihan rongga mulut,
pengalaman karies dan karies
yang tidak dirawat.

50

a. Indeks
DMF-T

Tingkat kondisi kesehatan gigi


dan
mulut
berdasarkan
pengalaman karies seseorang.
Ditinjau dari gigi yang karies,
gigi yang dicabut akibat
karies,
dan
gigi
yang
ditumpat.

Pengukuran pada tiap Ordinal


gigi hanya dimasukan
dalam satu kategori
saja yaitu D, M, F.
Penilaian
DMF-T
dilakukan
dengan
menjumlah skor D, M
dan F.

b. Indeks
PUFA

Tingkat kondisi kesehatan gigi


dan mulut berdasarkan kondisi
karies yang tidak dirawat
ditinjau
dari
terjadinya
perforasi, ulserasi, fistula, dan
abses.

Pengukuran pada tiap Ordinal


gigi hanya dimasukkan
dalam satu kategori
saja, yaitu P, U, F atau
A. Penilaian PUFA
dilakukan
dengan
menjumlah skor P, U,
F dan A.

c. OHI-S

Tingkat kondisi kesehatan gigi


dan
mulut
berdasarkan
kebersihan rongga mulut yang
ditinjau dari pembentukan dan
perluasan debris dan kalkulus.

Pengukuran dilakukan Ordinal


pada gigi 16, 26, 11,
36, 46. OHIS terdiri
dari 2 pengukuran
yakni
debris
dan
kalkulus.

Urban

Pusat
permukiman
dan Karakteristik urban:
kegiatan
penduduk
yang 1. Wilayah
berupa
mempunyai
batasan
pemukiman
dan
administrasi yang diatur dalam
pekarangan
peraturan perundangan serta 2. Tersedia bangunan
permukiman
yang
telah
layanan
publik
memperlihatkan watak dan
seperti;
kantor
ciri kehidupan perkotaan
pemerintahan,
pasar,
sekolah
Suatu wilayah yang ditempati
tingkat menengah,
oleh
sejumlah
penduduk
rekreasi publik dan
sebagai kesatuan masyarakat
fasilitas kesehatan
yang
homogen
dengan 3. Masyarakat
aktivitas utamanya berupa
umumnya berkerja
agraria.
di bidang jasa
4. Kepadatan
penduduk tinggi

Rural

Karakteristik rural:
1. Wilayah
berupa
pemukiman
dan
pertanian
2. Terdapat
bangunan/
balai
desa sebagai pusat
aktivitas sosial
3. Masyarakat
umumnya bekerja

51

di bidang agraria
4. Kepadatan
penduduk rendah

H. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah Rumah Tangga (RT) yang bertempat
tinggal di Kabupaten Banyumas yang tersebar di 27 Kecamatan dan 331
Desa/Kelurahan sejumlah 435.679 rumah tangga dari jumlah total penduduk
1.605.579 berdasarkan data BPS 2013.
2. Sampel
Sampel yang diambil berdasarkan data penduduk Kabupaten
Banyumas dengan metode Two Stage Cluster Sampling (TSCS). Sampel
yang digunakan berasal dari 2 Kelurahan/Desa yang mewakili 1 kawasan
rural dan 1 kawasan urban di masing-masing Kecamatan, sehingga basis
sampel sejumlah 52 Kelurahan/Desa yang tersebar di 27 Kecamatan.
Berdasarkan rumus penentuan sampel (Gambar 3.2) yang dikembangkan
oleh Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2012) didapatkan jumlah sampel
minimal sebanyak 348 dengan tingkat kesalahan 5%. Jumlah total minimal
sampel

secara

proporsional

sesuai

jumlah

rumah

tangga

Kelurahan/Desa dan didapatkan sejumlah 357 sampel (Tabel 3.2).

Gambar 3.2 Rumus sampel Isaac dan Michael


Sumber : Sugiyono (2012)

di

52

52

Tabel 3.2 Data distribusi sampel


Kecamatan
Lumbir
Wangon
Jatilawang
Rawalo
Kebasen
Kemranjen
Sumpiuh
Tambak
Somagede
Kalibagor
Banyumas
Patikraja
Purwojati
Ajibarang
Gumelar
Pekuncen
Cilongok
Karanglewas
Kedungbanteng
Baturaden
Sumbang
Kembaran
Sokaraja
Purwokerto Selatan
Purwokerto Barat
Purwokerto Timur
Purwokerto Utara

Jumlah
Desa
10
12
11
9
12
15
14
12
9
12
12
13
10
15
10
16
20
13
14
12
19
16
18
7
7
6
7

Jumlah
331
Sumber: Data Primer, 2014

Jumlah
Desa
Sampel
2

2
2
2
2
2
2
2
2

43.913
74.507
58.124
46.321
56.930
64.189
50.698
42.475
32.587
47.258
46.229
52.270
31.414
92.612
45.758
65.458
113.187
60.307
52.959
49.418
78.337
76.437
80.763
73.643
50.842
57.881
61.061

Jumlah
Rumah
Tangga
12.841
20.499
16.016
13.282
15.599
17.622
14.368
12.248
8.980
12.618
12.336
13.882
9.433
24.282
13.815
17.421
30.399
15.391
13.422
12.985
19.607
20.017
20.674
18.670
12.955
14.691
22.226

52

1.605.579

435.679

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

Jumlah
Penduduk

Jumlah
sampel
11
17
13
11
13
14
12
10
8
10
10
11
8
20
11
14
25
13
11
10
16
16
17
15
11
12
18
357

I. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer.
Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan reponden yang
berpedoman pada kuesioner penelitian.

53

J. Instrumen Penelitian
1. Alat
a. Kaca mulut
b. Sonde
c. Eskavator
d. Pinset
e. Head lamp
f. Kuesioner OHIP-14 versi Bahasan Indonesia
g. Kuesioner REALD versi Bahasan Indonesia
h. Kuesioner pemanfaatan layanan kesehatan
2. Bahan
a. Alkohol
b. Betadine
c. Kapas
K. Cara Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara
terpimpin dengan menggunakan kuesioner OHIP-14, REALD dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Data dikumpulkan oleh tenaga pengumpul data
(intervewer/surveyor) dan agar data yang diperoleh lebih akurat maka tenaga
pengumpul data lebih dahulu dilatih cara pengambilan data yang sesuai dengan
fakta.

54

L. Analisis Data
Analisi data dilakukan menggunakan program SPSS.
1. Univariat
a. Mendeskripsikan gambaran kualitas hidup yang berhubungan dengan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Kabupaten Banyumas.
b. Mendeskripsikan gambaran oral health literacy masyarakat di Kabupaten
Banyumas.
c. Mendeskripsikan gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh
masyarakat di Kabupaten Banyumas.
d. Mendeskripsikan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di
Kabupaten Banyumas melalui pengukuran kebersihan rongga mulut,
pengalaman karies dan kondisi karies yang tidak dirawat.
2. Bivariat
a. Menguji hubungan kualitas hidup dengan derajat kesehatan gigi dan
mulut masyarakat di Kabupaten Banyumas.
b. Menguji hubungan oral health literacy dengan derajat kesehatan gigi dan
mulut masyarakat di Kabupaten Banyumas.
c. Menguji pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan derajat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat di Kabupaten Banyumas.
d. Menguji hubungan kualitas hidup dengan oral health literacy masyarakat
di Kabupaten Banyumas.
e. Menguji hubungan kualitas hidup dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat di Kabupaten Banyumas.

55

f. Menguji hubungan oral health literacy dengan pemanfaatan pelayan


kesehatan oleh masyarakat di Kabupaten Banyumas.
3. Multivariat
Pengujian pada semua variabel bebas terhadap varibel terikat untuk
mengetahui variabel mana yang paling mempengaruhi.
M. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Jadwal
1
1

Pembuatan laporan
proposal

Seminar proposal

Revisian proposal

Pelaksanaan penelitian
: Tahap orientasi

Tahap observasi

Tahap analisis

Tahap triangulasi

Pembuatan skripsi hasil

10

Seminar hasil

Minggu
6
7

10

11

12

Anda mungkin juga menyukai