Anda di halaman 1dari 16

MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN PERAWATAN MESIN

Pekerjaan pemeliharaan agar efektif, harus dilakukan secara menyeluruh dan teratur.
Suatu jadwal pelayanan pemeliharaan harus diuraikan dalam setiap instalasi dan jadwal
ini harus diikuti seketat yang dimungkinkan oleh keadaan operasi.

15.1.1. Jadwal Pemeriksaan Perawatan


Persiapan

pemeliharan

yang

baik

harus

sesuai

petunjuk

pemeliharaan

yang direkomendasikan oleh perusahaan dengan mengambil informasi dari buku


instruksi yang disertakan dengan setiap me sin. Jumlah boleh maksimum dari jam
operasi diantara inspeksi dari bagian yang terdaftar. Jumlah jam ini akan bervariasi sesuai
dengan ukuran mesin, jenis beban, dan sifat pelayanan.
Dalam instalasi baru adalah kebijaksanaan yang baik untuk pertama kali mengatur
periode yang singkat diantara inspeksi dari berbagai bagian, dan kemudian kalau
pengalaman instalasi menunjukan bahwa didalam jam yang ditentukan suatu bagian
tertentu tidak menunjukan kotoran, keausan atau kehilangan penyetelan terlalu banyak,
maka jangka waktu diantara inspeksi sedikit demi sedikit diperpanjang. Tetapi perlu
diingat bahwa pengumpulan kotoran, peningkatan keausan, dan kehilangan penyetelan
secara umum tidakmengikuti garis lurus dengan waktu, tetapi kurva cembung yang makin
lama makin curam. Oleh karenanya, untuk mencegah kerusakan, jauh lebih baik untuk
melakukan inspeksi berikutnya agar lebih cepat dari pada agak terlalu lamb an.
Sewajarnya, kapan saja bagian diinspeksi dan didapati telah aus mendekati atau melebihi
toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki atau disetel sedemikian rupa sehingga celah
yang ditentukan diperbaiki kembali.
Oleh karenanya sehubungan dengan jadwal pemeliharaan, dip erlukan untuk memberikan
informasi kepada manajer instalasi atau operator me sin dalam instalasi yang kecil, suatu
lembaran instruksi spesifik berkenaan dengan celah dan penyetelan untuk setiap mesin
atau setiap jenis mesin dalam instalasi.

Gambar 15.1. Perbaikan Mesin

Kalau buku petunjuk setiap mesin khas tidak memiliki semua data yang diinginkan, maka
data tersebut harus didapatkan dengan menyurati pembuat mesin. Kalau karena
sesuatu alasan hal ini tidak dapat dilakukan dapat digunakan data rata-rata. Jadwal
inpeksi pemeliharaan sebagai berikut :
1. Silinder atau lapisan silinder dan torak mesin (6000 jam).
2. Katup pemasukan udara (3000 jam)
3. Katup Buang (1500 jam)
4. Katup udara penstarter (4000 jam)
5. Katup keselamatan dan pengaman (100 jam)
6. Silinder dan torak kompressor udara ( 300 jam)
7. Katup kompressor: isap dan tekan (1500 jam)
8. Silinder dan torak atau rotor pompa bilas (3000 jam)
9. Katup pompa bilas: tekan dan isap (3000 jam)
10.
Lubang bilas dan katup otomatis (3000 jam)
11.
Pengatur aliran gas buang (2000 jam)
12.
Peredam dan saluran buang (6000 jam)
13.
Bantalan Utama dan Tap (6000 jam)
14.
Bantalan luar (6000 jam)
15.
Bantalan dorong (6000 jam)
16.
Pena engkol dan bantalan (3000 jam)
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Pena torak atau pena kepala silang dan bantalan (6000 jam)
Pemandu dan sepatu kepala silang (6000 jam)
Pena torak kompressor dan bantalan (3000 jam)
Bantalan poros vertical (4000 jam)
Bantalan poros nok (4000 jam)
Penggerak poros nok (2000 jam)
Pompa bahan bakar (4000 jam)
Penggerak pompa bahan bakar (2000 jam)
Nosel atau katup bahan bakar dan pengatur waktu bahan bakar (500 jam)
Sambungan, bantalan, pegas pengatur /governor (4000 Jam)
Penggerak pengatur (4000 jam)

28.

Torak dengan pendingin air atau minyak, paking, bantalan, sambungan bola dan

engsel (3000 jam)


29.
Kepala dan jaket silinder (1000 jam)
30.

Lubang pendinginan dalam torak (2000 jam) 15.2. PERAWATAN MESIN-

MESIN DEK
Untuk melakukan perawatan mesin-mesin dek tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Periksa lampu-lampu indikasi
2. Diberi perlindungan anti karat
3. Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan
lapisan anti karat atau korosif pada permukaan mesin-mesin dek.

4. Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau
korosif dengan cat biasa (Top coating).
5. Menghilangkan lapisan karat dengan diketok dengan palu ketok, dibersihkan
dengan amp las untuk menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan
mesin-mesin dek, lalu dicat dengan cat anti karat dan cat biasa (Top coating)
6. Melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan pada mesin-mesin dek 15.3.
MENGOPERASIKAN MESIN BANTU DEK
Didalam mengoperasikan mesin bantu dek, maka kita harus mengenal dan mengetahui
mesin kemudinya. cara mengperasikan mesin kemudi sebagai berikut :

15.3.1. Mesin Kemudi


Mesin kemudi ada beberapa macam. Mesin kemudi menurut carapenggerakkannya
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
15.3.1.1. Kemudi Tangan
Seperti namanya maka kemudi ini langsung digerakan dengan tangan, karena kekuatan
tangan kita terbatas maka peralatan kemudi ini hanya dip akai untuk kapal-kapal yang kecil,
misalnya perahu layar, sekoci kapal dan lain-lain atau dapat juga sebagai kemudi bantu pada
kapal-kapal agak besar.
15.3.1.2. Kemudi Mesin
Pada kapal-kapal yang besar maka tidak mungkin untuk memakai kemudi yang digerakan
hanya dengan tenaga tangan, karena rantai-rantai atau kabel-kabel akan jadi terlalu
berat apalagi kalau ombak besar. Karena hal tersebut, maka untuk kapal-kapal besar
selalu dip akai kemudi yang digerakan dengan mesin.
Mesin kemudi dapat dibagi dalam 3 macam :
1. Mesin Kemudi Uap
Seperti namanya sebagai mesin penggeraknya dipakai mesin uap. Karena ukuran
mesin/silinder yang kecil maka supaya tenaganya cukup besar, selalu dibuat dengan
pengisian uap 100 % langkah atau disebut mesin tekanan penuh. Gerakan/arah putaran
mesin harus dapat dibalik, supaya daun kemudi dapat bergerak bolak balik.
Untuk keperluan ini dipakai sebuah sorong pengatur, yang mengatur jalannya uap
sedemikian rupa, hingga sorong dapat bekerja sebagai sorong muatan luar atau muatan
dalam. Yang dimaksud dengan sorong muatan luar ialah sorong dimana uap baru berada
diluar, sedang uap bekas keluar melalui sebelah dalam sorong. Sedangkan sorong muatan
dalam ialah sorong bila uap baru mengalir melalui bagian dalam dari sorong dan uap
bekas mengalir di luar sorong.
Cara kerja : sorang pengatur berada ditengah-tengah (mesin berhenti), kalau roda
kemudi diputar ke kanan, maka torak pada pemberi menekan minyak di ruangan.
Tekanan minyak ini akan menekan silinder pada penerima, silinder bergerak ke kiri
gerakan ini mengakibatkan tuas berputar dan batang bergerak ke atas, akibatnya batang
sorong pengatur ikut terangkat ke atas.
Sekarang sorong pengatur tidak berada dalam kedudukan ditengah, sehingga mesin
akan berputar. Berputarnya mesin akan memutar roda demikian gigi dan batang pengatur
juga batang berulir berputar pada bus yang tetap hingga batang sorong, demikian juga
sorong pengatur juga turun.
2. Mesin Kemudi Elektro Hidrolis
Cara Kerja : Kalau roda kemudi dianjungan diputar ke kiri, maka torak pada silinder
telemotor akan bergerak ke kiri demikian juga batang yang akan mengubah kedudukan
batang, menyebabkan pompa hele shaw bekerja dan memompa minyak yang berada
pada silinder kemudi, sehingga plunyer akan

terdesak ke atas sehingga kapal berbelok ke kiri. Maka sebaliknya kalau roda kemudi di
anjungan diputar ke kanan kapal akan berbelok ke kanan.
Mesin-mesin kemudi hidrolis selalu dilengkapi dengan 2 buah pompa agar supaya kalau
salah satu rusak, yang lain dapat dipakai, kemudian yang rusak diperbaiki untuk
cadangan. Perkembangan baru dari mesin kemudi hidrolis adalah mesin kemudi rotasi.
Pada sistem ini tidak dipakai silinder dan plunyer untuk menggerakan atau memutar
batang kemudi, tetapi dengan memakai sistem rotasi.
3. Mesin Kemudi Listrik
Mesin kemudi listrik seperti namanya memakai sumber arus listrik sebagai tenaga
penggerak utamanya. Cara kerja mesin kemudi ini bekerja atas dasar jembatan
Wheatstone atau sistem Ward Leonard. Kalau roda kemudi di anjungan diputar, maka
kontak akan berpindah temp atnya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah putaran roda
kemudi.
Misalkan setelah roda kemudi diputar ke dudukan kontak jadi tak seimbang
antararheostat-rheostat anjungan dan kemudi sehingga terjadi arus listrik. Adanya arus
ini akan menimbulkan medan magnit pada generator, sehingga generator ini mampu
membangkit-kan arus listrik pula dan lagi arus listrik dari generator membangkit-kan medan
magnit pada generator, dimana sekarang generator juga dapat menimbulkan arus listrik
yang mampu untuk memutar motor kemudi. Dan selanjutnya motor memutar cacing dan
roda cacing serta rondsel, yang akhirnya dapat menggerakan kwadran, batang daun
kemudi dan daun kemudi.
Sementara motor kemudi berputar, maka batang juga berputar, karena hubungan
roda-roda gigi kerucut, mengakibatkan kontak akan berpindah temp atnya. Kalau
kontak sudah bergerak sedemikian sehingga sesuai dengan kedudukan kontak, maka akan
terjadi
keadaan seimbang, sehingga arus antara kontak-kontak berhenti dan motor kemudi
juga akan berhenti dan kapal atau daun kemudi sekarang berkedudukan membe-lok.
Untuk mengembalikan daun kemudi ke kedudukan tengah-tengah roda kemudi harus
diputar arah berlawanan dengan tadi, sehingga kontak akan kembali ke tengah-tengah.
15.3.2. Mesin Jangkar
Dipakai terutama untuk mengangkat dan menurunkan jangkar, tapi kadangkadang
dipakai untuk menarik/mengulur tali/tross, kabel dan lain-lain.

Gambar 15.2. Mesin Jangkar


15.3.2.1. Mesin Jangkar Uap
Pada kapal uap yang besar umumnya dipakai mesin jangkar dengan roda-roda gigi yang
digerakan dengan me sin uap torak horizontal yang terletak di dek, dengan silindersilinder menghadap ke arah memanjang kapal. Mesin jangkar ini diatur oleh sorong
pengatur untuk dapat memutarkan mesin ke kanan atau ke kiri yaitu dengan mengubah
saluran pemasukan dan pembuangan.
15.3.2.2. Mesin Jangkar Listrik
Sebagai tenaga penggerak adalah sebuah motor listrik jenis motor kompon. Dengan
perantaraan kopling, akan menggerakkan cacing serta roda cacing dan dengan pertolongan
pemindahan roda gigi, jantra dapat berputar, dengan demikian jangkar dapat dinaikan
atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui bahwa kopling akan bekerja
akibat tekanan oleh tuas-tuas serta bobot pada piringan-piringan kopling. Untuk
mengimbangi tekanan bobot, maka pada ujung-ujung batang diberi pegas penahan.

15.3.3. Peralatan Bongkar Muat


Peralatan bongkar muat ada berbagai macam, antara lain : 15.3.3.1. Derek (Winch)
Maksud utama dari derek ialah untuk membongkar atau memuat barang atau muatan.
Tetapi disamping itu derek juga dapat digunakan untuk menarik atau mengulur tali-tali
(tross).
Derek pada umumnya terdiri dari sebuah tromol yang besar, yang dipasang pada
poros horisontal dan pada salah satu atau keduanya dipasang tromol derek. Tromol ini
dipasang mati pada porosnya dimana dengan perantaraan roda-roda gigi poros tersebut
dapat digerakan dengan:
1. Motor Listrik
2. Mesin Uap
3. Mesin Listrik Hidrolis

4. Motor Diesel
Derek-derek uap dan listrik dewasa ini yang paling banyak digunakan karena konstruksinya
yang sederhana, murah, dapat dipercaya, kerugian tenaga kecil, perawatan dan perbaikan
mudah serta ekonomis.
Derek hidrolis cara kerjanya sesuai dengan mesin kemudi hidrolis. Derek ini kurang
begitu banyak digunakan karena konstruksinya ruwet, tidak ekonomis, tetapi derek ini
dapat bekerja dengan kecepatan beban yang dapat diatur dengan mudah dan sama sekali
tidak ribut seperti derek lain.
15.3 .3 .2. Keran
Keran-keran ini digunakan untuk bongkar muat muatan. Keuntungan-keuntungan :
1. Mempunyai kapasitas yang lebih besar
2. Diperlukasn lebih sedikit personil
3. Selalu siap bisa dipakai.
4. Lebih mudah untuk melayani muatan pada dua palka yang berdekatan dan dapat
berputar 360
Kerugian-kerugian :
1. Biaya banyak dan konstruksi sulit
2. Tinggi angkatnya terbatas
3. Diperlukan tenaga yang mempunyai skill lebih tinggi
4. Perbaikan dan perawatan memerlukan lebih banyak biaya.
Kapasitas angkat beban dari keran-keran umumnya terbatas dari 1-5 ton, tetapi untuk halhal yang khusus dapat dibuat lebih dari itu. Umumnya pada tiap palka dip asang 2
keran.
Keran-keran di kapal biasanya sebagai tenaga penggerak dip akai motor listrik. Karena
keran listrik mempunyai daya guna yang tinggi maka keran ini banyak dip akai kapalkapal baru.
Macam-macam keran yang dipakai di kapal adalah :
1. Keran Balans
2. Keran dengan pilar yang tetap
3. Keran dengan pivet
4. Keran berjalan.
Pada

keran-keran

juga

dilengkapi

dengan

rem

tambahan,

mencegah berputarnya keran karena sesuatu sebab pada waktu tidak dipakai.

untuk

15.4. MENJAGA KONDISI OPERASI


Dengan sangat beraneka ragamnya me sin diesel yang berada dilapangan, tidak mungkin
untuk meliputi secara menyeluruh untuk menduga segala kemungkinan penyebab
gangguan dan untuk mengatasi semuannya.
Tujuan dari pembahasan materi kegiatan belajar berikut adalah untuk menunjukkan
hubungan umum antara berb agai gejala, penyebab sebenarnya, dan perbaikannya.
Kalau operator mesin mendapatkan dari bahasan tersebut gambaran gangguan dari apa
yang terjadi, ia harus mampu untuk menemukan dan menganalisa gangguan tersebut dan
lokasinya sesuai dengan mesinnya dan dengan bantuan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik mesinnya untuk memperbaiki atau mengatasi (shoot) gangguan dan meperbaiki
tanpa banyakkesulitan.

15.4.2. Suhu Air Pendingin Tidak Benar.


Dengan pengecualian me sin yang dilengkapi dengan pengendali termostatik dari
sirkulasi air pendingin, pada umumnya mesin menghendaki bahwa aliran air diatur
dengan tangan untuk menyesuaikan dengan bebannya. Kalau dengan beban yang kirakira konstan suhu air jaket mulai mananjak ,operator harus segera menemukan
penyebabnya. Hanya terdapat dua kemungkinan:
1. Penyediaan air berkurang atau dimatikan oleh penutupan yang kurang berhati-hati
dari katup atau penghenti pompa sirkulasi air
2. Sebuah torak minyak seret/ hampir macet.

15.4.3. Suhu Minyak Pendingin Torak Berlebihan.


Suhu minyak pendingin torak berlebihan dapat disebabkan oleh :
1. Kemacetan torak
2. Pompa yang mensirkulasi minyak tidak mengalirkan minyak cukup.
3. Pendingin minyak tidak bekerja dengan baik.
4. Kerak pada sisi permukaan air atau tersumbat oleh minyak kotor. 5. Pendingin
minyak tidak menerima air pendingin cukup.

15.4.4. Mesin Panas lebih.


Disebabkan oleh :
1. Aliran air pendingin tidak cukup. Dalam kasus ini aliran harus ditingkatkan
2. Kalau pompa sirkulasi air gerakkan sabuk, sabuk mungkin slip.
3.

Endapan kerak pada jaket air silinder dan kep ala silinder. Jaket air harus dibersihkan

4.

Langkauan menara pendingin air terbuka. Aliran air melalui menara harus diperiksa

5. Pelumasan tidak cukup pada torak. Hantaran silinder harus diperiksa dan disetel.

6. Minyak lumas buruk, kotor, atau diencerkan oleh bahan bakar. Minyak harus diganti
baru ; hanya minyak yang diajurkan oleh pembuat mesin atau yang telah diuji dan
ternyata memuaskan yang boleh digunakan.
7. Saringan minyak lumas tersumbat. Saringan harus dibersihkan dan isinya diganti
kalau perlu.
8. Pompa minyak lumas aus. Pompa harus diperiksa dan bagian yang aus diganti atau
diperbaiki.
9. Pengaturan waktu injeksi bahan bakar tidak tepat. Pengaturan waktu harus diperiksa dan
dikoreksi menurut spesifikasi pembuat mesin.
10.

Nosel bahan bakar terkarbonisasi (berkerak karbon). Nosel bahan bakar harus

dibersihkan dan pendinginannya diperiksa.


11.

Menetes pasca (afterdribble). Katup nosel bahan bakar harus diperiksa kalau

macet, kalau pegas lemah. Dan bagian nosel aus.


15.4.5. Mesin Bising.
Kebisingan yang tidak menyenang-kan, biasanya dalam bentuk ketukan, mempunyai
dua kemungkinan penyebab dasar :
yang pertama mekanis; yaitu kalau suatu bagian me sin memukul bagian yang lain .
yang kedua pembakaran yang biasa disebut ketukan bahan bakar. Ketukan dari
penyebab mekanis mungkin berasal dari beberapa sumber di antaranya sebagai berikut :
1. Pena torak atau bantalan pena torak sangat aus. Pena torak harus diperbaiki atau diganti
bantalan pena torak mungkin perlu dip erbaiki.
2. Bantalan pena engkol sangat longgar. Kelonggaran bantalan harus disetel atau
bantalan diganti baru.
3. Torak atau lapisan silinder atau keduanya sangat aus yang menyebabkan tamparan
torak. Pemeriksaan longgaran dan penampilan permukaannya akan menunjukkan
keadaan ini. Lapisan silinder harus diperbaiki atau diganti baru tindakan yang sama juga
dilakukan pada torak.
4. Torak memukul katup masuk dan buang. Ini terjadi pada mesin kecil dengan celah
mekanis yang sangat kecil ketika gasket yang sangat tipis dari kepala silinder disisipkan
.Gasket harus diganti.
5. Pasak roda gila longgar. Pasak harus diketatkan. Kalau alur pasak dalam poros atau
hub, harus dibersihkan dan dipasangkan pasak baru tirus yang lebih lebar. Kalau pasak
menjadi longgar secara periodik, khususnya pada mesin besar, pasak yang kedua harus
dipasang atau digunakan dua pasak tangensial. Roda gila yang mengetuk tidak bisa
dibiarkan karena dapat mengakibatkan patahnya poros engkol.

15.4.6. Pipa Udara Start Panas


Katup searah penstarter udara mungkin tidak duduk dengan baik. Tangkai katup searah
mungkin tersumpal karet dan harus dibebaskan dengan beberapa tetes minyak tanah.
Kalau gangguanya terus menerus, rumah katup harus dilepaskan dan katup diperiksa dan
diperbaiki.
15.4.6.1. Torak dan Cincin Tergumpal Karet.
Torak dan cincin tergumpal karet dapat disebabkan oleh beberapa sebab antara lain:
1. Minyak pelumas buruk. Hanya minyak yang dianjurkan oleh pembuat mesin atau yang
telah diuji oleh instalasi daya dan ternyata memuaskan yang boleh digunakan.
Mengganti minyak pelumas yang lebih murah, meskipun penjualnya menyatakan bahwa
minyaknya sama baik atau lebih baik dari merk yang telah teruji tidak akan berguna.
2. Minyak pelumas digunakan berlebihan. Meskipun minyak pelumas yang digunakan yang
paling baik, kalau dimasukan dalam jumlah berlebihan ke ruang bakar, cenderung akan
membentuk endapan karet
3. Pembakaran tidak sempurna.
4. Pendinginan berlebihan dari mesin. 15.4.6.2. Endapan Karbon
Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :
1. Pembakaran tidak sempurna.
2. Minyak bahan bakar salah.
3. Tekanan balik berlebihan.
4. Lintasan buang dalam kepala silinder dan pipa buang mungkin telah tersumbat
karbon; mereka harus dibersikan secara berkala.
5. Tekanan balik berlebihan mungkin juga disebabkan pipa yang terlalu panjang atau
diameter pipa terlalu kecil; instalasi harus dirubah.
15.4.6.3. Air Dalam Karter
Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Kepala silinder retak
2. Gasket kepala silinder bocor
3. Lap isan silinder retak atau bocor
4. Sil bawah dari silinder bocor. Cylinder liner harus dilepas keluar dan cincin karet sebelah
bawah diganti baru.

15.4.7. Pemeriksaan
Terdapat beberapa langkah yang harus diambil sebelum menstart mesin diesel, kususnya
untuk pertama kali dan merupakan praktek yang baik untuk melakukan kebiasaan yang
harus selalu diikuti sebagai berikut:
1. Semua bagian yang bergerak dari mesin harus diperiksa untuk penyetelan dan
penyeragaman dan pelumasan yang baik. Ini mencakup katup, nok, penggerak katup,
pompa bahan bakar, sistem injeksi bahan bakar, pengatur alat pelumas, pompa minyak
dan pompa pendingin.
2. Seluruh mesin dan permesinan harus diperiksa kalau ada mur longgar, baut patah
sambungan longgar dan kebocoran packing, sambungan atau katup. Adalah baik untuk
diingat bahwa tidak satupun yang seharusnya ketat ternyata longgar dan tidak
satupun yang seharusnya bebas ternyata seret/ketat (macet).
3. Seluruh perkakas dan peralatan harus diperiksa untuk memastikan tidak ada yang
tertinggal atau hilang, peralatan tersebut mungkin diperlukan segera ketika mesin sedang
berjalan, atau kalau salah letak dan ketinggalan diatas mesin, mungkin dijatuhkan oleh
getaran dan merusak beberapa bagian yang bergerak.
4. Seluruh pipa dan katup untuk bahan bakar, minyak lumas , air dan udara serta saluran
harus dip eriksa kalau tersumbat, kurang setelan, kebersihan dan lain sebagainya;
ketiadaan benda asing dalam sistem perpipaan harus diperiksa dengan sangat berhati-hati
kususnya kalau mesin telah lama tidak bekerja atau baru saja dipasang. Dalam kasus
yang terakhir dianjurkan untuk menghembus keluar keseluruhan sistem perpipaan
dengan udara tekan.
5. Suatu pemeriksaan lengkap harus diberikan kepada sistem pelumasan untuk memastikan
bahwa minyak terdapat pada setiap tempat yang memerlukan, bahwa alat pelumas dan
semua bantalan yang diminyaki sendiri mempunyai penyediaan minyak bersih cukup,
bahwa semua mangkuk gemuk/grease terisi. Alat pelumas harus diperiksa apakah
pompanya berfungsi dengan baik dan apakah jumlah pengalirannya cukup, serta diisi
dengan minyak sampai ketinggian cukup. Pomp a pelumas manual harus diputar/
dipompadan

titik

yang

mendapat

pengaliran

minyak

harus

dilumasi

dengan

baik. Pastikan bahwa mesin akan menerima pelumasan yang baik pada saat segera
mulai berputar.
6. Sistem pendinginan harus diperiksa, dan kalau pompanya digerakan oleh motor listrik,
maka harus distart; saluran hisap harus dibuka untuk memberikan air di dalam jacket
mesin sebelun di start, jumlah yang tepat dari sirkulasi air dapat diperiksa belakangan,
sementara mesin dipanasi. Kalau mesin mempunyai torak yang didinginkan minyak
dengan minyak pelumas yang dialirkan dengan pompa khusus ( lub. Oil priming
pump) startpompa minyak dan setel tekanan sampai sebesar yang dinyatakan pada
plat nama atau yang diberikan dalam buku instruksi dari pembuat mesin.
7. Sistem minyak bahan bakar harus diperiksa dalam segala hal, untuk memastikan
bahwa pipa bersih, pompa bekerja, dan terdapat penyediaan

bahan bakar didalam tangki. Pompa Injeksi bahan bakar kemudian harus dipancing
(primed), dan udara atau air dikeluarkan dari saluran keluar katup atau nosel. Harus
berhati-hati untuk tidak menekan bahan bakar terlalu banyak kedalam ruang bakar atau
silinder agar tidak mendapat tekanan terlalu tinggi pada penyalaan pertama yang
menyebabkan katup pengaman meletup dan agar minyak bahan bakar tidak masuk
kedalam penampungan karter. Tetapi pompa bahan bakar harus cukup dipancing
sedemikian rupasehingga setiap saluran pengeluaran terisi penuh sampai nosel. Tuas
kendali bahan bakar disetel terbuka lebar sehingga injeksi akan start segera. Kendali pompa
bahan bakar ditempatkan pada posisi ON.
8. Katup pengaman yang biasanya dipasang pada tiap kepala silinder, harus diperiksa,
katup ini disetel untuk meletup pada kira-kira 750 sampai 1250 psi, tergantung pada
tekanan maksimumun/angka dibo-lehkan dalam me sin. Katup dihadapkan pada gas suhu
tinggi dan mempunyai kecenderungan untuk macet, pemeriksaan dapat dilakukan
dengan menekan pegas menggunakan batang pengungkit atau dengan melepas baut
dan melepas katup untuk diperiksa.
9. Mesin harus diputar satu atau dua kali kalau telah lama tidak beroperasi. Untuk
melakukan ini dip erlukan untuk membuka kran indikatur atau katup pengaman (compression
relief) dan memutar mesin, baik dengan tangan yang menggunakan batang yang
dimasukan kedalam lubang yang ada pada roda gila (fly wheel) ataupun dengan udara start.
Kemudian kran pengaman/ indikator harus ditutup setelah mesin dalam kedudukan yang
baik untuk di start, yaitu satu silinder mempunyai katup udara start terbuka dan
toraknyakira-kira 10 derajat melampui TMA.
10.

Udara

start

apakahtekanannya

dalam
cukup,

tabung
kalau

(tangki)
tidak

harus
harus

diperiksa
diisi

untuk

dengan

mengetahui

menghidupkan

motor compressor udara start. Sistem pestart udara dari tangki sampai katup pengendali
utama start harus dibuka, setelah diperiksa bahwa katup pengendali utama tertutup.
11.

Beban mesin harus diputuskan, saklar harus dibuka kalau mesin menggerakan

generator, atau kopling harus berada dalam kedudukan netral.


15.4.8. Menghidupkan
Kalau sebelas point kegiatan persiapan telah diamati dan dilakukan, maka penstarteran
dengan udara start dapat dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut :
1. Katup penstarter udara utama dibuka dan batang penstarter diatur menurut petunjuk
yang diberikan (dalam buku petunjuk mesin)
2. Mesin harus diawasi; tidak boleh digunakan udara yang tidak diperlukan. Pada tanda
pertama dari pembakaran, udara harus dimatikan dan katup ventilasi dibuka. Sebuah
mesin dalam keadaan yang baik biasanya mulai penyalaan diantara putaran kedua dan
keempat dari poros engkol.
3. Kalau mesin gagal setelah empat atau lima putaran, berarti ada sesuatu yang salah.
Pemutaran tidak berguna dan mesin harus dihentikan.

4. Kalau tekanan udara penstarter terlalu rendah karena kebocoran pada sistim perpipaan dan
sambungan atau karena kegagalan mesin untuk start pada percobaan pertama, maka
pastikan untuk mengisi kembali tangki udara star sampai pada

tekanan

yang

dianjurkan. Apabila kompressor tidak memungkinkan untuk dijalankan karena tidak


ada listrik atau motor penggerak kompressor cadangan, terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan untuk memastikan tekanan udara penstarter yang diperlukan, tetapi
jangan sekali-kali menggunakan oksigen murni untuk kepentingan start.
15.4.9. Pemanasan
Setelah mesin distart, sebelum dibebani harus dibiarkan tanpa kerja untuk beberapa
menit (sampai 5 menit) dan menjadi panas. Selama 5 menit ini pengamatan berikut harus
dilakukan:
1. Dengarkan apakah pembakaran seperti biasa dan urutan pengapian benar, periksa
semua silinder untuk pembakarannya, dan perhatikan kerja dari pompa injeksi untuk
mengetahui apakah semua beropersi dengan baik
2. Amati sistim air pendingin keseluruhan untuk mengetahui apakah pomp a bekerja dan
terdapat air cukup; lihatlah apakah suhu air menanjak dengan baik; dan atur aliran air
untuk menyesuaikanya.
3. Amati tekanan pelumasan dan kerja dari alat pelumas, dan hitung jumlah tetesan untuk
operasi yang benar.
4. Periksa apakah ada silinder yang terlalu cepat panas yang menunjukan adanya torak
yang tidak terlumasi dan dengarkan kalau ada bantalan pena torak atau pena engkol
yang tidak terlumasi. Kalau ada bagian yang bergerak yang tidak cukup mendapatkan
pelumasan, dapat menimbulkan kerusakan gawat.
5. Amati suara dan warna gas buang, untuk mengetahui keadaan yang baik. Pengamatan ini
harus diulangi setelah beban disambungkan. Warna gas buang dapat bercerita banyak
hal, yang akan ditunjukkan kemudian.
Tindakan pengamatan ini selama lima menit pertama setelah menstart harus menjadi
kebiasaan bagi operator mesin. Pro sedur ini merupakan metoda yang paling baik dan
terandalkan untuk mencegah operasi yang tidak benar. Ini didasarkan pada kenyataan
bahwa mesin diesel memerlukan bukannya perhatian banyak ataupun perhatian
yang terus menerus, melainkan memerlukan perhatian yang layak pada saat yang tepat.
Juga didasarkan pada kenyataan yang telah diketahui bahwa mesin diesel harus
dioperasikan dengan baik dalam lima menit atau terdapat satu kelainan yang harus
ditemukan dalam lima menit tersebut.
Tetapi, perlu dicatat bahwa pengamatan tertentu harus dilakukan meskipun setelah
periode pemanasan lima menit. Yaitu kalau terdapat kebocoran pada jacket air, katup
injeksi, katup udara, dan sebagainya, hal tersebut mungkin tidak terlihat sampai
pemuaian sepenuhnya dari bagian yang bersangkutan terjadi setelah mesin beroperasi
untuk waktu yang lebih lama dalam beban normal. Tidak boleh ada kebocoran jenis
apapun juga, kalau mereka tidak dapat

diperbaiki sementara mesin berjalan , mesin harus dihentikan dan tidak boleh distart
kembali sampai kerusakan diperbaiki.

15.4.10. Mematikan
Untuk menghentikan mesin dilakukan sebagai berikut :
1. Lepas

beban

pada

mesin,

dalam

kasus

mesin

induk

kopling

yangmenghubungkan poros propeller sudah pada posisi netral, kalau untuk pembangkit
generator maka beban listrik sudah diputuskan.
2. Turunkan kecepatan putaran mesin sampai kecepatan terendah yang masih bisa
jalan langsam.
3. Gerakkan pengendali pompa bahan bakar ke kedudukan STOP dan tutup katup
penyedia bahan bakar.
4. Air pendingin dan minyak pendingin torak harus dibiarkan berjalan setelah mesin
berjalan sampai suhu keluar tidak lebih dari 5 sampai 10 derajat lebih tinggi dari suhu
masuk. Ini mencegah panas lebih setempat yang dapat menyebabkan endapan karat
dalam jacket.
5. Kalau mesin harus dimatikan untuk jangka waktu yang lama, maka jacket air harus
dikuras seluruhnya untuk mencegah karat dalam cua ca dingin juga melindungi jacket
dari peledakan kalau air membeku.
6. Semua peminyakan tetes harus dimatikan, semua listrik harus diputuskan, dan
kopling diletakkan pada kedudukan netral.

15.5. SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL IKAN


Perpipaan

adalah

suatu

alat

yang

fungsi

atau

kegunaannya

sebagai

tempat mengalirnya zat cair dari satu tempat ke temp at yang lain.

15.5.1. Jenis Pipa


Jika ditinjau dari segi kegunaan maka perpipaan diatas kapal dibagi atas beberapa
jenis, diantaranya adalah :
15.5.1.1. Pipa Bahan Bakar
Pipa bahan bakar adalah salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at
mengalirnya bahan bakar dari satu tempat ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk
membedakan pipa bahan bakar dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi warna
tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk sistim
perpipaan bahan bakar digunakan warna merah. Pemberian warna pada sistim
perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian me sin khususnya
untuk mengetahui sistim perpipaan bahan bakar yang berada diatas kapal, untuk
menghindari terjadinya kesalahan pengisian bahan bakar pada tangki induk dan tangki
harian bahan bakar diatas kapal.

15.5 .1 .2. Pipa Minyak Pelumas


Pipa minyak pelumas adalah salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at
mengalirnya minyak pelumas dari satu temp at ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk
membedakan pipa minyak pelumas dengan sistim perpipaan yang lainnya maka diberi
warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang digunakan untuk
sistim perpipaan minyak pelumas digunakan warna kuning. Pemberian warna pada
sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator ABK bagian mesin
khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan minyak pelumas yang berada diatas kapal,
untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian bahan bakar pada tangki induk
dan tangki harian minyak pelumas diatas kapal.
15.5 .1 .3. Pipa Air Tawar
Salah satu jenis perpipaan yang fungsinya adalah temp at mengalirnya air tawar dari satu
tempat ke temp at yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa air tawar dengan sistim
perpipaan yang lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional.
Adapun warna yang digunakan untuk sistim perpipaan air tawar digunakan warna biru.
Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator
ABK bagian me sin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan air tawar yang berada
di ataskapal yang digunakan sebagai persediaan air tawar selama pelayaran, maupun yang
digunakan

sebagai

pendingin

motor

penggerak

utama

dan

motor

bantu yang

menggunakan sistim pendinginan tidak langsung


15.5 .1 .4. Pipa Air Laut
Pipa air laut berfungsi sebagai temp at mengalinya air laut dari satu tempat ke temp at
yang lain diatas kapal. Untuk membedakan pipa air laut dengan sistim perpipaan yang
lainnya maka diberi warna tertentu yang berlaku secara internasional. Adapun warna yang
digunakan untuk sistim perpipaan air laut digunakan warna hijau.
Pemberian warna pada sistim perpipaan sangatlah penting untuk memudahkan operator
ABK bagian mesin khususnya untuk mengetahui sistim perpipaan air laut yang berada di
atas kapal yang digunakan sebagai pendingin motor penggerak utama dan motor bantu
yang menggunakan sistim pendinginan langsung diatas kapal.
15.5.2. Penataan Warna Pipa
Penataan warna pada sistem perpipaan di kamar mesin adalah :
1 .
Sistem pemadam kebakaran
red/merah
2

Sistem pendinginan

Fresh water (air tawar)

blue/biru

Sea water (air laut)

green/hijau

Sistem pelumasan

yellowkuning

3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sistem bahan bakar


Sistem uap
Sistem udara
Sistem bilge/got
Sistem sanitary
Sistem hidrolik

10.

red/merah
silver
grey/abu-abu
black/hitam
black/hitam
yellow/kuning
Sistem pneumatic

grey/abu-abu

15.5.3. Perawatan
Adapun jenis perawatan yang dilakukan untuk semua jenis perpipaan yang disebutkan
diatas adalah :
1. Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan lap
isan anti karat atau korosif pada permukaan pip a.
2. Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau
korosif dengan cat biasa (top coating).
3. Menghilangkan lapisan karat, diketok dengan palu, dibersihkan dengan amplas untuk
menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan pipa, lalu dicat dengan cat anti
karat dan cat biasa (top coating)
Adapun pro sedur atau tindakan perawatan dalam pemasangan perpipaan sistem remote
kontrol di kapal adalah :
1. Beri perlindungan anti karat, hindari penimbunan aliran pada pipa
2. Hindari terbentuknya kantong-kantong udara
3. Hindari pemasangan pipa yang panjang dan lurus untuk mencegah tegangan pada
penghubung
4. Selesai pemasangan, pipa dibersihkan dari kotoran
5. Periksa kelonggaran sambungan
6. Periksa lampu-lampu indikasi

Anda mungkin juga menyukai