Pekerjaan pemeliharaan agar efektif, harus dilakukan secara menyeluruh dan teratur.
Suatu jadwal pelayanan pemeliharaan harus diuraikan dalam setiap instalasi dan jadwal
ini harus diikuti seketat yang dimungkinkan oleh keadaan operasi.
pemeliharan
yang
baik
harus
sesuai
petunjuk
pemeliharaan
Kalau buku petunjuk setiap mesin khas tidak memiliki semua data yang diinginkan, maka
data tersebut harus didapatkan dengan menyurati pembuat mesin. Kalau karena
sesuatu alasan hal ini tidak dapat dilakukan dapat digunakan data rata-rata. Jadwal
inpeksi pemeliharaan sebagai berikut :
1. Silinder atau lapisan silinder dan torak mesin (6000 jam).
2. Katup pemasukan udara (3000 jam)
3. Katup Buang (1500 jam)
4. Katup udara penstarter (4000 jam)
5. Katup keselamatan dan pengaman (100 jam)
6. Silinder dan torak kompressor udara ( 300 jam)
7. Katup kompressor: isap dan tekan (1500 jam)
8. Silinder dan torak atau rotor pompa bilas (3000 jam)
9. Katup pompa bilas: tekan dan isap (3000 jam)
10.
Lubang bilas dan katup otomatis (3000 jam)
11.
Pengatur aliran gas buang (2000 jam)
12.
Peredam dan saluran buang (6000 jam)
13.
Bantalan Utama dan Tap (6000 jam)
14.
Bantalan luar (6000 jam)
15.
Bantalan dorong (6000 jam)
16.
Pena engkol dan bantalan (3000 jam)
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Pena torak atau pena kepala silang dan bantalan (6000 jam)
Pemandu dan sepatu kepala silang (6000 jam)
Pena torak kompressor dan bantalan (3000 jam)
Bantalan poros vertical (4000 jam)
Bantalan poros nok (4000 jam)
Penggerak poros nok (2000 jam)
Pompa bahan bakar (4000 jam)
Penggerak pompa bahan bakar (2000 jam)
Nosel atau katup bahan bakar dan pengatur waktu bahan bakar (500 jam)
Sambungan, bantalan, pegas pengatur /governor (4000 Jam)
Penggerak pengatur (4000 jam)
28.
Torak dengan pendingin air atau minyak, paking, bantalan, sambungan bola dan
MESIN DEK
Untuk melakukan perawatan mesin-mesin dek tahapan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Periksa lampu-lampu indikasi
2. Diberi perlindungan anti karat
3. Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan
lapisan anti karat atau korosif pada permukaan mesin-mesin dek.
4. Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau
korosif dengan cat biasa (Top coating).
5. Menghilangkan lapisan karat dengan diketok dengan palu ketok, dibersihkan
dengan amp las untuk menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan
mesin-mesin dek, lalu dicat dengan cat anti karat dan cat biasa (Top coating)
6. Melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan pada mesin-mesin dek 15.3.
MENGOPERASIKAN MESIN BANTU DEK
Didalam mengoperasikan mesin bantu dek, maka kita harus mengenal dan mengetahui
mesin kemudinya. cara mengperasikan mesin kemudi sebagai berikut :
terdesak ke atas sehingga kapal berbelok ke kiri. Maka sebaliknya kalau roda kemudi di
anjungan diputar ke kanan kapal akan berbelok ke kanan.
Mesin-mesin kemudi hidrolis selalu dilengkapi dengan 2 buah pompa agar supaya kalau
salah satu rusak, yang lain dapat dipakai, kemudian yang rusak diperbaiki untuk
cadangan. Perkembangan baru dari mesin kemudi hidrolis adalah mesin kemudi rotasi.
Pada sistem ini tidak dipakai silinder dan plunyer untuk menggerakan atau memutar
batang kemudi, tetapi dengan memakai sistem rotasi.
3. Mesin Kemudi Listrik
Mesin kemudi listrik seperti namanya memakai sumber arus listrik sebagai tenaga
penggerak utamanya. Cara kerja mesin kemudi ini bekerja atas dasar jembatan
Wheatstone atau sistem Ward Leonard. Kalau roda kemudi di anjungan diputar, maka
kontak akan berpindah temp atnya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah putaran roda
kemudi.
Misalkan setelah roda kemudi diputar ke dudukan kontak jadi tak seimbang
antararheostat-rheostat anjungan dan kemudi sehingga terjadi arus listrik. Adanya arus
ini akan menimbulkan medan magnit pada generator, sehingga generator ini mampu
membangkit-kan arus listrik pula dan lagi arus listrik dari generator membangkit-kan medan
magnit pada generator, dimana sekarang generator juga dapat menimbulkan arus listrik
yang mampu untuk memutar motor kemudi. Dan selanjutnya motor memutar cacing dan
roda cacing serta rondsel, yang akhirnya dapat menggerakan kwadran, batang daun
kemudi dan daun kemudi.
Sementara motor kemudi berputar, maka batang juga berputar, karena hubungan
roda-roda gigi kerucut, mengakibatkan kontak akan berpindah temp atnya. Kalau
kontak sudah bergerak sedemikian sehingga sesuai dengan kedudukan kontak, maka akan
terjadi
keadaan seimbang, sehingga arus antara kontak-kontak berhenti dan motor kemudi
juga akan berhenti dan kapal atau daun kemudi sekarang berkedudukan membe-lok.
Untuk mengembalikan daun kemudi ke kedudukan tengah-tengah roda kemudi harus
diputar arah berlawanan dengan tadi, sehingga kontak akan kembali ke tengah-tengah.
15.3.2. Mesin Jangkar
Dipakai terutama untuk mengangkat dan menurunkan jangkar, tapi kadangkadang
dipakai untuk menarik/mengulur tali/tross, kabel dan lain-lain.
4. Motor Diesel
Derek-derek uap dan listrik dewasa ini yang paling banyak digunakan karena konstruksinya
yang sederhana, murah, dapat dipercaya, kerugian tenaga kecil, perawatan dan perbaikan
mudah serta ekonomis.
Derek hidrolis cara kerjanya sesuai dengan mesin kemudi hidrolis. Derek ini kurang
begitu banyak digunakan karena konstruksinya ruwet, tidak ekonomis, tetapi derek ini
dapat bekerja dengan kecepatan beban yang dapat diatur dengan mudah dan sama sekali
tidak ribut seperti derek lain.
15.3 .3 .2. Keran
Keran-keran ini digunakan untuk bongkar muat muatan. Keuntungan-keuntungan :
1. Mempunyai kapasitas yang lebih besar
2. Diperlukasn lebih sedikit personil
3. Selalu siap bisa dipakai.
4. Lebih mudah untuk melayani muatan pada dua palka yang berdekatan dan dapat
berputar 360
Kerugian-kerugian :
1. Biaya banyak dan konstruksi sulit
2. Tinggi angkatnya terbatas
3. Diperlukan tenaga yang mempunyai skill lebih tinggi
4. Perbaikan dan perawatan memerlukan lebih banyak biaya.
Kapasitas angkat beban dari keran-keran umumnya terbatas dari 1-5 ton, tetapi untuk halhal yang khusus dapat dibuat lebih dari itu. Umumnya pada tiap palka dip asang 2
keran.
Keran-keran di kapal biasanya sebagai tenaga penggerak dip akai motor listrik. Karena
keran listrik mempunyai daya guna yang tinggi maka keran ini banyak dip akai kapalkapal baru.
Macam-macam keran yang dipakai di kapal adalah :
1. Keran Balans
2. Keran dengan pilar yang tetap
3. Keran dengan pivet
4. Keran berjalan.
Pada
keran-keran
juga
dilengkapi
dengan
rem
tambahan,
mencegah berputarnya keran karena sesuatu sebab pada waktu tidak dipakai.
untuk
Endapan kerak pada jaket air silinder dan kep ala silinder. Jaket air harus dibersihkan
4.
Langkauan menara pendingin air terbuka. Aliran air melalui menara harus diperiksa
5. Pelumasan tidak cukup pada torak. Hantaran silinder harus diperiksa dan disetel.
6. Minyak lumas buruk, kotor, atau diencerkan oleh bahan bakar. Minyak harus diganti
baru ; hanya minyak yang diajurkan oleh pembuat mesin atau yang telah diuji dan
ternyata memuaskan yang boleh digunakan.
7. Saringan minyak lumas tersumbat. Saringan harus dibersihkan dan isinya diganti
kalau perlu.
8. Pompa minyak lumas aus. Pompa harus diperiksa dan bagian yang aus diganti atau
diperbaiki.
9. Pengaturan waktu injeksi bahan bakar tidak tepat. Pengaturan waktu harus diperiksa dan
dikoreksi menurut spesifikasi pembuat mesin.
10.
Nosel bahan bakar terkarbonisasi (berkerak karbon). Nosel bahan bakar harus
Menetes pasca (afterdribble). Katup nosel bahan bakar harus diperiksa kalau
15.4.7. Pemeriksaan
Terdapat beberapa langkah yang harus diambil sebelum menstart mesin diesel, kususnya
untuk pertama kali dan merupakan praktek yang baik untuk melakukan kebiasaan yang
harus selalu diikuti sebagai berikut:
1. Semua bagian yang bergerak dari mesin harus diperiksa untuk penyetelan dan
penyeragaman dan pelumasan yang baik. Ini mencakup katup, nok, penggerak katup,
pompa bahan bakar, sistem injeksi bahan bakar, pengatur alat pelumas, pompa minyak
dan pompa pendingin.
2. Seluruh mesin dan permesinan harus diperiksa kalau ada mur longgar, baut patah
sambungan longgar dan kebocoran packing, sambungan atau katup. Adalah baik untuk
diingat bahwa tidak satupun yang seharusnya ketat ternyata longgar dan tidak
satupun yang seharusnya bebas ternyata seret/ketat (macet).
3. Seluruh perkakas dan peralatan harus diperiksa untuk memastikan tidak ada yang
tertinggal atau hilang, peralatan tersebut mungkin diperlukan segera ketika mesin sedang
berjalan, atau kalau salah letak dan ketinggalan diatas mesin, mungkin dijatuhkan oleh
getaran dan merusak beberapa bagian yang bergerak.
4. Seluruh pipa dan katup untuk bahan bakar, minyak lumas , air dan udara serta saluran
harus dip eriksa kalau tersumbat, kurang setelan, kebersihan dan lain sebagainya;
ketiadaan benda asing dalam sistem perpipaan harus diperiksa dengan sangat berhati-hati
kususnya kalau mesin telah lama tidak bekerja atau baru saja dipasang. Dalam kasus
yang terakhir dianjurkan untuk menghembus keluar keseluruhan sistem perpipaan
dengan udara tekan.
5. Suatu pemeriksaan lengkap harus diberikan kepada sistem pelumasan untuk memastikan
bahwa minyak terdapat pada setiap tempat yang memerlukan, bahwa alat pelumas dan
semua bantalan yang diminyaki sendiri mempunyai penyediaan minyak bersih cukup,
bahwa semua mangkuk gemuk/grease terisi. Alat pelumas harus diperiksa apakah
pompanya berfungsi dengan baik dan apakah jumlah pengalirannya cukup, serta diisi
dengan minyak sampai ketinggian cukup. Pomp a pelumas manual harus diputar/
dipompadan
titik
yang
mendapat
pengaliran
minyak
harus
dilumasi
dengan
baik. Pastikan bahwa mesin akan menerima pelumasan yang baik pada saat segera
mulai berputar.
6. Sistem pendinginan harus diperiksa, dan kalau pompanya digerakan oleh motor listrik,
maka harus distart; saluran hisap harus dibuka untuk memberikan air di dalam jacket
mesin sebelun di start, jumlah yang tepat dari sirkulasi air dapat diperiksa belakangan,
sementara mesin dipanasi. Kalau mesin mempunyai torak yang didinginkan minyak
dengan minyak pelumas yang dialirkan dengan pompa khusus ( lub. Oil priming
pump) startpompa minyak dan setel tekanan sampai sebesar yang dinyatakan pada
plat nama atau yang diberikan dalam buku instruksi dari pembuat mesin.
7. Sistem minyak bahan bakar harus diperiksa dalam segala hal, untuk memastikan
bahwa pipa bersih, pompa bekerja, dan terdapat penyediaan
bahan bakar didalam tangki. Pompa Injeksi bahan bakar kemudian harus dipancing
(primed), dan udara atau air dikeluarkan dari saluran keluar katup atau nosel. Harus
berhati-hati untuk tidak menekan bahan bakar terlalu banyak kedalam ruang bakar atau
silinder agar tidak mendapat tekanan terlalu tinggi pada penyalaan pertama yang
menyebabkan katup pengaman meletup dan agar minyak bahan bakar tidak masuk
kedalam penampungan karter. Tetapi pompa bahan bakar harus cukup dipancing
sedemikian rupasehingga setiap saluran pengeluaran terisi penuh sampai nosel. Tuas
kendali bahan bakar disetel terbuka lebar sehingga injeksi akan start segera. Kendali pompa
bahan bakar ditempatkan pada posisi ON.
8. Katup pengaman yang biasanya dipasang pada tiap kepala silinder, harus diperiksa,
katup ini disetel untuk meletup pada kira-kira 750 sampai 1250 psi, tergantung pada
tekanan maksimumun/angka dibo-lehkan dalam me sin. Katup dihadapkan pada gas suhu
tinggi dan mempunyai kecenderungan untuk macet, pemeriksaan dapat dilakukan
dengan menekan pegas menggunakan batang pengungkit atau dengan melepas baut
dan melepas katup untuk diperiksa.
9. Mesin harus diputar satu atau dua kali kalau telah lama tidak beroperasi. Untuk
melakukan ini dip erlukan untuk membuka kran indikatur atau katup pengaman (compression
relief) dan memutar mesin, baik dengan tangan yang menggunakan batang yang
dimasukan kedalam lubang yang ada pada roda gila (fly wheel) ataupun dengan udara start.
Kemudian kran pengaman/ indikator harus ditutup setelah mesin dalam kedudukan yang
baik untuk di start, yaitu satu silinder mempunyai katup udara start terbuka dan
toraknyakira-kira 10 derajat melampui TMA.
10.
Udara
start
apakahtekanannya
dalam
cukup,
tabung
kalau
(tangki)
tidak
harus
harus
diperiksa
diisi
untuk
dengan
mengetahui
menghidupkan
motor compressor udara start. Sistem pestart udara dari tangki sampai katup pengendali
utama start harus dibuka, setelah diperiksa bahwa katup pengendali utama tertutup.
11.
Beban mesin harus diputuskan, saklar harus dibuka kalau mesin menggerakan
4. Kalau tekanan udara penstarter terlalu rendah karena kebocoran pada sistim perpipaan dan
sambungan atau karena kegagalan mesin untuk start pada percobaan pertama, maka
pastikan untuk mengisi kembali tangki udara star sampai pada
tekanan
yang
diperbaiki sementara mesin berjalan , mesin harus dihentikan dan tidak boleh distart
kembali sampai kerusakan diperbaiki.
15.4.10. Mematikan
Untuk menghentikan mesin dilakukan sebagai berikut :
1. Lepas
beban
pada
mesin,
dalam
kasus
mesin
induk
kopling
yangmenghubungkan poros propeller sudah pada posisi netral, kalau untuk pembangkit
generator maka beban listrik sudah diputuskan.
2. Turunkan kecepatan putaran mesin sampai kecepatan terendah yang masih bisa
jalan langsam.
3. Gerakkan pengendali pompa bahan bakar ke kedudukan STOP dan tutup katup
penyedia bahan bakar.
4. Air pendingin dan minyak pendingin torak harus dibiarkan berjalan setelah mesin
berjalan sampai suhu keluar tidak lebih dari 5 sampai 10 derajat lebih tinggi dari suhu
masuk. Ini mencegah panas lebih setempat yang dapat menyebabkan endapan karat
dalam jacket.
5. Kalau mesin harus dimatikan untuk jangka waktu yang lama, maka jacket air harus
dikuras seluruhnya untuk mencegah karat dalam cua ca dingin juga melindungi jacket
dari peledakan kalau air membeku.
6. Semua peminyakan tetes harus dimatikan, semua listrik harus diputuskan, dan
kopling diletakkan pada kedudukan netral.
adalah
suatu
alat
yang
fungsi
atau
kegunaannya
sebagai
tempat mengalirnya zat cair dari satu tempat ke temp at yang lain.
sebagai
pendingin
motor
penggerak
utama
dan
motor
bantu yang
Sistem pendinginan
blue/biru
green/hijau
Sistem pelumasan
yellowkuning
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
red/merah
silver
grey/abu-abu
black/hitam
black/hitam
yellow/kuning
Sistem pneumatic
grey/abu-abu
15.5.3. Perawatan
Adapun jenis perawatan yang dilakukan untuk semua jenis perpipaan yang disebutkan
diatas adalah :
1. Mengecat dengan cat anti korosif. Pengecatan ini dimaksudkan untuk memberikan lap
isan anti karat atau korosif pada permukaan pip a.
2. Berikutnya adalah memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau
korosif dengan cat biasa (top coating).
3. Menghilangkan lapisan karat, diketok dengan palu, dibersihkan dengan amplas untuk
menghilangkan sisa kotoran yang terdapat pada permukaan pipa, lalu dicat dengan cat anti
karat dan cat biasa (top coating)
Adapun pro sedur atau tindakan perawatan dalam pemasangan perpipaan sistem remote
kontrol di kapal adalah :
1. Beri perlindungan anti karat, hindari penimbunan aliran pada pipa
2. Hindari terbentuknya kantong-kantong udara
3. Hindari pemasangan pipa yang panjang dan lurus untuk mencegah tegangan pada
penghubung
4. Selesai pemasangan, pipa dibersihkan dari kotoran
5. Periksa kelonggaran sambungan
6. Periksa lampu-lampu indikasi