ANGGOTA : 1. DWI SUTRISNO 2. ROBERT MARIO DAUD 3. WAYAN KRISMA ANGGA P.
PENGERTIAN HARGA TRANSFER
Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.
TUJUAN HARGA TRANSFER
Memberikan informasi yang relevan kepada masing-
masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang
optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, maksudnya sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
PRINSIP DASAR Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasik luar. SITUASI IDEAL Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi-kondisi di bawah ini ada. Seperti; Orang-orang yang Kompeten, karena para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang sama seperti kinerja jangka pendeknya sehingga staf yang terlibat harus kompeten. Atmosfer yang Baik, profitabilits dijadikan sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja mereka. Harga Pasar, harga transfer yang ideal adalh berdasarkan harga pasar normal, maksudnya harga pasar yang menecerminkan kondisi yang sama dengan produk yang dikenakan harga transfer. Kebebasan Memperoleh Sumber Daya, Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternatif yang paling baik untuk mereka. Manajer pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luarm dan manajer penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar. Informasi Penuh, Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, serta biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut. Negosiasi, Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi kontrak antarunit usaha.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PEROLEHAN SUMBER DAYA 1. Pasar yang Terbatas. Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan internal. Kedua, jika suatu perusahaan merupan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. Ketiga, jiaka suatu telah melakuakan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual mendekati biaya variabel perusahaan, dimana hal ini sering sekali terjadi.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri. Seandainya pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas dengan kata lain, ia memiliki kapasitas yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan laba jika pusat laba pembelian membeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai. Sebaliknya andaikan pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya kepada pihak luar. Situasi tersebut terjasi ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam industri. Dalam kasus ini, output dari pusat laba pembelian terhalang dan perusahaan tidak dapat optimal.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
HARGA TRANSFER BERDASARKAN BIAYA Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka suatu harga trasnfer dapat ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba, meskipun harga transfer semacam ini sangat sulit dihitung dan hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan harga yang berdasarkan pasar.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya adalah : Dasar Biaya
Basis umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak
boleh digunakan karena faktor inefisiensi produk akan terlewatkan bagi pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat dan meningkatkan standar tersebut.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, juga terdapat dua
keputusan : a. Apa basis markup laba tersebut Basis yang paling mudah digunakan adalah presentase biaya. Basis yang secara konsep lebih baik adalah presentase investasi, tetapi menghitung investasi untuk diaplikasikan kepada setiap produk yang dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan teknis.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
b. Tingkat laba yang diperbolehkan Problem yang kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi manajemen senior atas kinerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukkan. Konsekuensi, kemungkinan penyisihan laba harus dapat memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan dihasilkan seandainya unit usahan tersebut merupakan perusahan independent yang menjual produknya kepada konsumen luar.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
BIAYA TETAP DAN LABA HULU Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam suatu perusahaan yang terintegrasi. Metode-metode yang digunakan untuk mengatasi msalah tersebut adalah dengan cara-cara yang berikut ini :
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Persetujuan Antarunit Usaha
Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal
dimana wakil-wakil dari unit-unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan kepada pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk dengan biaya tetap dan laba bagain hulu yang signifikan.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dua Langkah Penentuan Harga
Cara lain mengatasi masalah ini adalah dengan
mmebuat harga tansfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas yang tersedia untuk setiap unit pembelian.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Pembagian Laba
Jika sistem penentuan harga dua langkah tidak dapat
digunakan, maka sistem pembagian laba dapat digunakan untuk memastikan keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut : 1. Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar. 2. Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan, dimana perhitungannya adalah harga penjualan dikurangai biaya variabel produksi dan pemasaran.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dua Kelompok Harga
Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan
dikreditkan pada harga jual ke luar dan unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Metode penentuan harga transfer ini terkadang digunakan ketika ada konflik antara unit pembelian dan penjualan yang tidak dapat diselesaikan oleh metode yang lain.
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT
Terdapat dua jenis transfer: Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima di mana unit penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakan atau tidak.
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT
PENGENDALIAN ATAS JUMLAH JASA Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Dalam situasi seperti ini, manajaer unit usaha tidak dapat mengendalikan jumlah efisiensi kerja dari kegiatan tersebut, namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya.
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT
PILIHAN PENGGUNAAN JASA Dalam beberapa kasus, pihak manajemen munkin memustuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih apakah akan menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Unit-unit bisnis dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali. Perjanjian semacam ini sering ditemukan untuk aktivitasaktivitas seperti teknologi informasi, kelompok konsultasi internal, dan pekerjaan perawatan
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT
KESEDERHANAAN DARI MEKANISME HARGA Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
NEGOSIASI Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajer lini. Jika kantor pusat mengendalikan penentuan harga, maka kemampuan manajemen lini untuk memperbaiki profitabilitas akan semakin berkurang. Selain itu, banyak harag transfer yang harus melibatkan penilaian subjektif pada tingkat tertentu. Akibatnya, satu harga transfer yang telah di negosiasikan seringkali merupakan hasil kompromi antara pihak pembeli dengan penjual.
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
ARBITRASE DAN PENYELESAIAN KONFLIK Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam sistem yang formal, kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai (arbitrator). Arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang akan ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain. Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektivitas suatu sistem harga transfer. Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik: memaksa (focing), membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining), dan penyelesaian masalah (problem solving).
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
KLASIFIKASI PRODUK Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas: Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior
ingin mengendalikan perolehan sumber daya. Produk ini biasanya
merupakan produk-produk yang bervolume besar; produk-produk yang tidak memiliki sumber dari luar; dan produk-produk yang produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau alasan tertentu. Kelas II meliputi seluruh produk lainnya. Secara umum, ini merupakan produk-produk yang dapat diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya gangguna terhadap operasi yang sedang berjalan, produk-produk yang volumenyarelatif kecil, diproduksi dengan peralatan umum ( general-general equipment). Produkproduk kelas II ditransfer pada harga pasar.