Anda di halaman 1dari 22

BAB 6

PENENTUAN HARGA TRANSFER


ANGGOTA :
1.
DWI SUTRISNO
2.
ROBERT MARIO DAUD
3.
WAYAN KRISMA ANGGA P.

PENGERTIAN HARGA TRANSFER


Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang
dan jasa yang ditransfer antar pusat
pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa
memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga
barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba
atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat
pertanggungjawaban merupakan pusat laba.

TUJUAN HARGA TRANSFER


Memberikan informasi yang relevan kepada masing-

masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang


optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan
Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita,
maksudnya sistem harus dirancang sedemikian rupa
sehingga keputusan yang meningkatkan unit usaha juga
akan meningkatkan laba perusahaan
Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha
individual
Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


PRINSIP DASAR
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan
seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasik luar.
SITUASI IDEAL
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi-kondisi di
bawah ini ada. Seperti;
Orang-orang yang Kompeten, karena para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang
sama seperti kinerja jangka pendeknya sehingga staf yang terlibat harus kompeten.
Atmosfer yang Baik, profitabilits dijadikan sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang
signifikan dalam penilaian kinerja mereka.
Harga Pasar, harga transfer yang ideal adalh berdasarkan harga pasar normal, maksudnya harga pasar
yang menecerminkan kondisi yang sama dengan produk yang dikenakan harga transfer.
Kebebasan Memperoleh Sumber Daya, Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada,
dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternatif yang paling baik untuk mereka. Manajer
pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luarm dan manajer penjualan harus bebas untuk
menjual ke pihak luar.
Informasi Penuh, Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, serta biaya dan
pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
Negosiasi, Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi kontrak
antarunit usaha.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PEROLEHAN
SUMBER DAYA
1. Pasar yang Terbatas.
Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin
membatasi pengembangan internal. Kedua, jika suatu
perusahaan merupan produsen tunggal dari produk yang
terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. Ketiga,
jiaka suatu telah melakuakan investasi yang besar, maka
perusahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber
daya dari luar kecuali harga jual mendekati biaya
variabel perusahaan, dimana hal ini sering sekali terjadi.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri.
Seandainya pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh
produk ke pasar bebas dengan kata lain, ia memiliki kapasitas
yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan
mengoptimalkan laba jika pusat laba pembelian membeli
produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di
dalam masih memadai. Sebaliknya andaikan pusat laba
pembelian tidak dapat memperoleh produk yang diperlukan
dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya
kepada pihak luar. Situasi tersebut terjasi ketika terdapat
kekurangan kapasitas produksi di dalam industri. Dalam
kasus ini, output dari pusat laba pembelian terhalang dan
perusahaan tidak dapat optimal.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


HARGA TRANSFER BERDASARKAN BIAYA
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka suatu
harga trasnfer dapat ditentukan berdasarkan biaya
ditambah laba, meskipun harga transfer semacam
ini sangat sulit dihitung dan hasilnya kurang
memuaskan dibandingkan dengan harga yang
berdasarkan pasar.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem
harga transfer berdasarkan biaya adalah :
Dasar Biaya

Basis umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak


boleh digunakan karena faktor inefisiensi produk
akan terlewatkan bagi pusat laba pembelian. Jika
biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan
suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat
dan meningkatkan standar tersebut.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


Markup Laba

Dalam menghitung markup laba, juga terdapat dua


keputusan :
a. Apa basis markup laba tersebut
Basis yang paling mudah digunakan adalah
presentase biaya. Basis yang secara konsep lebih
baik adalah presentase investasi, tetapi menghitung
investasi untuk diaplikasikan kepada setiap produk
yang dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan
teknis.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


b. Tingkat laba yang diperbolehkan
Problem yang kedua dalam penyisihan laba adalah
besarnya jumlah laba. Persepsi manajemen senior
atas kinerja keuangan dari suatu pusat laba akan
dipengaruhi oleh laba yang ditunjukkan.
Konsekuensi, kemungkinan penyisihan laba harus
dapat memperkirakan tingkat pengembalian (rate of
return) yang akan dihasilkan seandainya unit usahan
tersebut merupakan perusahan independent yang
menjual produknya kepada konsumen luar.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


BIAYA TETAP DAN LABA HULU
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan
permasalahan yang cukup serius dalam suatu
perusahaan yang terintegrasi. Metode-metode yang
digunakan untuk mengatasi msalah tersebut adalah
dengan cara-cara yang berikut ini :

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


Persetujuan Antarunit Usaha

Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal


dimana wakil-wakil dari unit-unit pembelian dan
penjualan bertemu secara berkala untuk
memutuskan harga penjualan kepada pihak luar dan
pembagian laba untuk produk-produk dengan biaya
tetap dan laba bagain hulu yang signifikan.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


Dua Langkah Penentuan Harga

Cara lain mengatasi masalah ini adalah dengan


mmebuat harga tansfer yang meliputi dua beban.
Pertama, untuk setiap unit yang terjual,
pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang
sama dengan biaya variabel standar produksi.
Kedua, pembebanan biaya berkala dilakukan dalam
jumlah yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan
dengan fasilitas yang tersedia untuk setiap unit
pembelian.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


Pembagian Laba

Jika sistem penentuan harga dua langkah tidak dapat


digunakan, maka sistem pembagian laba dapat
digunakan untuk memastikan keselarasan antara
kepentingan unit usaha dan perusahaan. Sistem tersebut
beroperasi dengan cara sebagai berikut :
1. Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada
biaya variabel standar.
2. Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha
membagi kontribusi yang dihasilkan, dimana
perhitungannya adalah harga penjualan dikurangai biaya
variabel produksi dan pemasaran.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


Dua Kelompok Harga

Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan


dikreditkan pada harga jual ke luar dan unit
pembelian dibebankan dengan total biaya standar.
Metode penentuan harga transfer ini terkadang
digunakan ketika ada konflik antara unit pembelian
dan penjualan yang tidak dapat diselesaikan oleh
metode yang lain.

PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT


Terdapat dua jenis transfer:
Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit
penerima di mana unit penerima dapat
mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak
secara parsial.
Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit
usaha apakah akan digunakan atau tidak.

PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT


PENGENDALIAN ATAS JUMLAH JASA
Unit usaha mungkin diharuskan untuk
menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa seperti
teknologi informasi serta riset dan pengembangan.
Dalam situasi seperti ini, manajaer unit usaha tidak
dapat mengendalikan jumlah efisiensi kerja dari
kegiatan tersebut, namun ia dapat mengendalikan
jumlah jasa yang diterimanya.

PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT


PILIHAN PENGGUNAAN JASA
Dalam beberapa kasus, pihak manajemen munkin
memustuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih
apakah akan menggunakan unit jasa sentral atau
tidak. Unit-unit bisnis dapat memperoleh jasa
tersebut dari pihak luar, mengembangkan
kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak
menggunakan jasa ini sama sekali. Perjanjian
semacam ini sering ditemukan untuk aktivitasaktivitas seperti teknologi informasi, kelompok
konsultasi internal, dan pekerjaan perawatan

PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT


KESEDERHANAAN DARI MEKANISME HARGA
Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak
akan mencapai tujuan yang dimaksudkan, kecuali
jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti
dan dipahami dengan cukup mudah oleh para
manajer unit usaha.

ADMINISTRASI HARGA TRANSFER


NEGOSIASI
Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah
kepercayaan bahwa dengan menetapkan harga jual dan
mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling
sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajer
lini. Jika kantor pusat mengendalikan penentuan harga,
maka kemampuan manajemen lini untuk memperbaiki
profitabilitas akan semakin berkurang. Selain itu, banyak
harag transfer yang harus melibatkan penilaian subjektif
pada tingkat tertentu. Akibatnya, satu harga transfer
yang telah di negosiasikan seringkali merupakan hasil
kompromi antara pihak pembeli dengan penjual.

ADMINISTRASI HARGA TRANSFER


ARBITRASE DAN PENYELESAIAN KONFLIK
Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam sistem
yang formal, kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada
pihak penengah/pendamai (arbitrator). Arbitrator akan meninjau
posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga yang akan
ditetapkan, kadang kala dengan bantuan staf kantor yang lain.
Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik
yang digunakan juga mempengaruhi efektivitas suatu sistem harga
transfer. Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik:
memaksa (focing), membujuk (smoothing), menawarkan
(bargaining), dan penyelesaian masalah (problem solving).

ADMINISTRASI HARGA TRANSFER


KLASIFIKASI PRODUK
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas:
Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior

ingin mengendalikan perolehan sumber daya. Produk ini biasanya


merupakan produk-produk yang bervolume besar; produk-produk
yang tidak memiliki sumber dari luar; dan produk-produk yang
produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi
alasan kualitas atau alasan tertentu.
Kelas II meliputi seluruh produk lainnya. Secara umum, ini
merupakan produk-produk yang dapat diproduksi di luar
perusahaan tanpa adanya gangguna terhadap operasi yang sedang
berjalan, produk-produk yang volumenyarelatif kecil, diproduksi
dengan peralatan umum ( general-general equipment). Produkproduk kelas II ditransfer pada harga pasar.

Anda mungkin juga menyukai