Gambar
Seluruh proses ini ditunjukkan pada Gambar 1. RhB MIP disiapkan pada
permukaan jenis nano-material yang disebut dengan MWCNT - COOH . Kompleks
yang terbentuk antara interaksi RhB (template) , MAA (monomer), dan MWCNT
oleh ikatan hidrogen . Kompleks yang diperoleh kemudian distabilkan oleh
polimerisasi dengan penambahan cross- linker. Pengelusian template terjadi dengan
menjerap gugus fungsi sehingga didapat molekul targetnya. Pada percobaan
sebelumnya membuktikan bahwa polimer yang dimasukkan ke permukaan MWCNT
memiliki hasil yang baik berdasarkan scanning mikroskop electron.29 Polimer
dengan struktur cross-linked yang tinggi dapat mempertahankan struktur setelah
pembersihan template dan dapat digunakan untuk mengikat ulang analit dengan
afinitas dan spesifisitas yang tinggi.
Berdasarkan literatur RhB MIP dapat disintesis oleh presipitasi polimerisasi
atau membran polymerisasi.30 - 32 Dalam studi ini , RhB spesifik pada lapisan
MIP yang dimasukkan ke MWCNT-COOH disiapkan menggunakan novel mode
yaitu dikombinasikan dengan metode tradisional.
Figure 2. Thermo-gravimetric analysis curves of MWCNTCOOH (a), MIP (b) and NIP (c)
Figure 3. Fourier transform infrared spectra of MWCNTCOOH (a) and MIP (b).
Figure 4. The adsorption selectivity of MIP for different analytes (mMIP = mNIP = 0.05 g, V = 4 mL, t = 6 h, T
= 20 C).
Dalam jurnal ini metode ekstraksi yang digunakan adalah ektraksi cair-cair
dimana komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan
bantuan pelarut, pelarut yang digunakan adalah 2 pelarut yang memiliki
tingkat kepolaran yang berbeda yaitu air dan dieti eter. Pada saat
pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut
yang pertarna (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media
ekstraksi). Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak
saling melarut (atau hanya dalam daerah yang sempit).
Masalah yang mungkin atau bahkan sering terjadi ketika ekstraksi dengan
ECC ini adalah terbentuknya emulsi yaitu ketika analit terikat kuat pada
partikulat,analit tersebut akan terserap oleh partikulat yang mungkin ada atau
analit terikat pada senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi dan adanya
kelarutan analit secara bersama-sama dalam kedua fase.
Emulsi yang terbentuk harus dipecah atau dirusak karena akan sangat
berpengaruh terhadap nilai recovery. Emulsi dapat dipecah dengan beberapa
cara:
1. Penambahan garam ke dalam fase air
2. Pemanasan atau pendinginan corong pisah yang digunakan
3. Penyaringan melalui glass-wool
4. Penyaringan dengan menggunakan kertas saring
5. Penambahan sedikit pelarut organik yang berbeda
6. Sentrifugasi.
Kesempurnaan ekstraksi dengan ECC tergantung pada banyaknya ekstraksi
yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang
dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit.
Secara umum, pada SPE digunakan adsorben C18 tetapi memiliki spesifikasi
dan selektifitas yang rendah karena banyaknya analit yang terikat pada
komponen matriks, sehingga pemisahan terjadi tidak sempurna.
Kondisi ekstraksi harus diperhatikan mulai dari jenis pelarut ekstraksi sampel,
larutan pencuci dan eluen, jumlah MIP, laju alir dan volume sampel.
Laju alir merupakan parameter untuk retensi kuantitatuf analit pada SPE