Anda di halaman 1dari 5

Persiapan Molecularly Imprinted Polymer

Gambar

Seluruh proses ini ditunjukkan pada Gambar 1. RhB MIP disiapkan pada
permukaan jenis nano-material yang disebut dengan MWCNT - COOH . Kompleks
yang terbentuk antara interaksi RhB (template) , MAA (monomer), dan MWCNT
oleh ikatan hidrogen . Kompleks yang diperoleh kemudian distabilkan oleh
polimerisasi dengan penambahan cross- linker. Pengelusian template terjadi dengan
menjerap gugus fungsi sehingga didapat molekul targetnya. Pada percobaan
sebelumnya membuktikan bahwa polimer yang dimasukkan ke permukaan MWCNT
memiliki hasil yang baik berdasarkan scanning mikroskop electron.29 Polimer
dengan struktur cross-linked yang tinggi dapat mempertahankan struktur setelah
pembersihan template dan dapat digunakan untuk mengikat ulang analit dengan
afinitas dan spesifisitas yang tinggi.
Berdasarkan literatur RhB MIP dapat disintesis oleh presipitasi polimerisasi
atau membran polymerisasi.30 - 32 Dalam studi ini , RhB spesifik pada lapisan
MIP yang dimasukkan ke MWCNT-COOH disiapkan menggunakan novel mode
yaitu dikombinasikan dengan metode tradisional.

Figure 2. Thermo-gravimetric analysis curves of MWCNTCOOH (a), MIP (b) and NIP (c)

Kurva analisis thermo-gravimetric (TGA) dari MWCNT-COOH, MIP, dan


NIP ditunjukkan pada Gambar 2. Dari kurva MWCNTCOOH, penurunan berat dari
MWCNT-COOH adalah 4,62 % pada 730C yang diindikasikan bahwa MWCNTCOOH adalah stabilitas termal yang baik. Kurva MIP dan NIP menunjukkan pola
yang sama , yang menunjukkan stabilitas termal analog dari kedua polimer.
Penurunan berat antara MIP dan NIP (0 - 350C) disebabkan oleh hilangnya air yang
teradsorpsi. MIP dan NIP hampir stabil di bawah 350C. Namun, polimer yang
terurai secara bertahap pada 350-420C dan terurai tajam pada 420-570C. Hilangnya
berat MIP dan NIP pada 350 , 420, dan 570C masing-masing adalah 3,34 ,12,09, dan
94,71% dan 4,02 , 17,51 , dan 88,88 %. Sedikit perbedaan stabilitas termal antara
MIP dan NIP kemungkin disebabkan oleh perbedaan densitas setelah molekul
templatekeluar dari MIP. Sedangkan berat yang lainnya berhubungan dengan
stabilitas MWCNT - COOH yang terdapat dalam polimer. Hal ini menunjukkan
bahwa polimer yang dimasukkan pada permukaan MWCNT - COOH nanopartikel
dengan hasil MIP dan NIP masing-masing adalah sekitar 94,71% dan 88,88%.

Figure 3. Fourier transform infrared spectra of MWCNTCOOH (a) and MIP (b).

Spektrum inframerah dari MWCNT-COOH dan MIP diukur dengan


menggunakan disk KBr dan ditunjukkan pada Gambar 3. Pada Gambar 3 (a), panjang
gelombang 3421 dan 1633 cm-1 terjadi vibrasi ikatan OH dan C = O pada MWCNT COOH.34 Pada Gambar 3 (b) intensitas ikatan C = O menjadi rendah. Banyaknya
ikatan yang terabsorpsi baru ditemukan pada 700-1900 cm- 1 yaitu senyawa organik
dalam MIP pada fabrikasi yang berbeda. Pada 2973 cm-1 terjadi peregangan C-H.
Intensitas rendah terjadi pada 1633 cm-1 dan Gambar 3 (b) menegaskan bahwa MIP
berhasil disintesis.

Figure 4. The adsorption selectivity of MIP for different analytes (mMIP = mNIP = 0.05 g, V = 4 mL, t = 6 h, T
= 20 C).

Selektivitas yang tinggi merupakan salah satu karakteristik dari MIP.


Beberapa pewarna yang biasanya digunakan dalam pengolahan makanan termasuk
carmin, bayam, tartrazin dan sunset yellow dicampur dengan RhB untuk mendeteksi
selektivitas MIP. Jumlah analit terikat pada polimer dihitung sebagai kapasitas
adsorpsi. Hasil yang diperoleh ditunjukkan oleh gambar 4. Berdasarkan hasil yang
diperoleh MIP memiliki kapasitas ikatan yang besar untuk RhB daripada pewarna
lainnya.
Masalah Masalah ECC

Dalam jurnal ini metode ekstraksi yang digunakan adalah ektraksi cair-cair
dimana komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan
bantuan pelarut, pelarut yang digunakan adalah 2 pelarut yang memiliki
tingkat kepolaran yang berbeda yaitu air dan dieti eter. Pada saat
pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut
yang pertarna (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media
ekstraksi). Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak
saling melarut (atau hanya dalam daerah yang sempit).

Masalah yang mungkin atau bahkan sering terjadi ketika ekstraksi dengan
ECC ini adalah terbentuknya emulsi yaitu ketika analit terikat kuat pada
partikulat,analit tersebut akan terserap oleh partikulat yang mungkin ada atau
analit terikat pada senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi dan adanya
kelarutan analit secara bersama-sama dalam kedua fase.

Emulsi yang terbentuk harus dipecah atau dirusak karena akan sangat
berpengaruh terhadap nilai recovery. Emulsi dapat dipecah dengan beberapa
cara:
1. Penambahan garam ke dalam fase air
2. Pemanasan atau pendinginan corong pisah yang digunakan
3. Penyaringan melalui glass-wool
4. Penyaringan dengan menggunakan kertas saring
5. Penambahan sedikit pelarut organik yang berbeda
6. Sentrifugasi.
Kesempurnaan ekstraksi dengan ECC tergantung pada banyaknya ekstraksi
yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang
dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit.

Masalah Masalah SPE

Secara umum, pada SPE digunakan adsorben C18 tetapi memiliki spesifikasi
dan selektifitas yang rendah karena banyaknya analit yang terikat pada
komponen matriks, sehingga pemisahan terjadi tidak sempurna.

Maka dikembangkan suatu metode baru dengan menggunakan MISPE yaitu


adsorbennya berupa Molecularly Imprinted.

Molecularly Imprinted merupakan polimer yang dibuat dengan menggunakan


teknik pencetakan molekuler yang meninggalkan rongga dalam matriks
polimer dengan afinitas yang tinggi untuk memilih "template" molekul target.

Kondisi ekstraksi harus diperhatikan mulai dari jenis pelarut ekstraksi sampel,
larutan pencuci dan eluen, jumlah MIP, laju alir dan volume sampel.

Jenis pelarut yaitu kepolaran pelarut yang digunakan harus dapat


mengekstraksi analit semaksimal mungkin.

Pencuci harus dapat menghapus interferens dari adsorben.

Eluen harus dapat mengelusi analit dari kolom MIP

Jumlah MIP dapat mempengaruhi recovery analit

Laju alir merupakan parameter untuk retensi kuantitatuf analit pada SPE

Volume sampel untuk memastikan baik atau tidaknya reprodusibilitas SPE

Anda mungkin juga menyukai