Anamnesa
Keluhan utama : sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang
dengan keluhan sesak nafas memberat sejak tiga
hari yang lalu. Keluhan sesak ini telah lama dialami
pasien sejak kurang lebih 3 sampai 6 bulan yang
lalu. Sesak saat ini dirasakan lebih memberat
dibandingkan sebelumnya. Sesak dirasakan pasien
meskipun dalam keadaan istirahat. Pasien
mengatakan lebih nyaman dalam posisi duduk
dengan kepala sedikit ditundukkan dibandingkan
berbaring maupun menggunakan bantal saat
sesak.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- keadaan umum : sakit sedang
- kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
b. Tanda vital
- tekanan darah : 140/70 mmHg
- nadi : 79 x/menit
- pernafasan : 34 x/menit
- suhu : 36
Kepala :
normocephal, distribusi merata, tidak
mudah dicabut
Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada peningkatan JVP,
menggunakan otot bantu nafas
thorax
Inspeksi : bentuk dan
ukuran dinding
dada simetris,
pergerakan dinding
nafas simetris
Palpasi : vokal
fremitus dinding
dada kiri dan
kanan teraba
simetris, iktus
kordis teraba di ICS
V linea parasternal
Perkusi : hipersonor
(+)
Auskultasi : suara
nafas vesikuler +/
+, ronkhi -,
wheezing +/+
Jantung : bunyi S1
dan S2 reguler,
murmur (-), gallop
(-)
abdomen
Inspeksi : dinding
abdomen simetris,
tampak massa (-),
distensi (-)
Auskultasi : Bising
usus (+)
Perkusi : timpani (+)
Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan Darah dan
pemeriksaan
Nilai rujukan
kimia
klinikHasil
Hemoglobin
7.9
13,5-17,5
Leukosit
6,8
4-10
Eritrosit
3.69
4.5-5.8
Hematokrit
25.8
40-50
Trombosit
382
150-400
MCV
69,4
82-98
MCH
21.4
27
MCHC
30,9
32-36
RDW
18,1
10-16
GDS
81
70-100
Kreatinin
0.66
0.62-1.1
Assesment
COPD (Chronic Obstructive
Pulmonary Disease) eksaserbasi akut
anemia
Planning
a. Diagnostik
- spirometri untuk menilai faal paru
dan menentukan derajat COPD
- EKG untuk menilai apakah ada
tanda-tanda kelainan di jantung
b. Terapi
Medikamentosa
- Oksigen 1-3 liter/menit
- Fargoxin 2 x (digoxin)
- Inj. Ceftriaxon 2x1 (antibiotik)
- Sabutamol 3x1 (golongan betaadrenergik)
- Lasix 40 mg/12 jam (diuresis)
DEFINISI
penyakit obstruksi saluran nafas
kronis dan progresif yang
dikarakterisir oleh adanya
keterbatasan aliran udara yang
bersifat irreversibel, yang disebabkan
oleh bronkitis kronis, emphysema
atau keduanya.
bronkhitis
Bronkitis kronik adalah
keadaan pengeluaran
mukus secara
berlebihan ke batang
bronchial secara kronik
atau berulang dengan
disertai batuk, yang
terjadi hampir setiap
hari selama
sekurangnya tiga bulan
dalam 1 tahun selama
2 tahun berturut turut.
emphysema
kelainan paru-paru
yang ditandai
dengan pembesaran
jalan nafas yang
sifatnya permanen
mulai dari terminal
bronchial sampai
bagian distal (alveoli
: saluran, kantong
udara dan dinding
alveoli).
ETIOLOGI
MerokokEfek merokok
PATOGENESIS BRONKITIS
PATOGENESIS EMPHYSEMA
Pemeriksaan fisik:
Demam
Mengi (wheezing)
Tujuan Penatalaksanaan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Mengurangi Gejala
Mencegah progresifitas Penyakit
Mencegah & mengobati serangan ulang
Mencegah & mengobati komplikasi
Mencegah & meminimalkan efek samping obat
Memperbaiki & mencegah penurunan faal paru
Meningkatkan toleransi latihan
Meningkatkan kualiti hidup penderita
Menurunkan angka kematian.
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKO
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Perbaikan nutrisi
Farmako
1. Antikolinergik inhalasi
first line therapy, dosis harus cukup tinggi : 2 puff 4
6x/day; jika sulit, gunakan nebulizer 0.5 mg setiap
4-6 jam prn
contoh : ipratropium or oxytropium bromide
2. Simpatomimetik
second line therapy : terbutalin, salbutamol
3. Mukolitik
membantu pengenceran dahak, namun tidak
memperbaiki aliran udara, masih kontroversi, apakah
. bermanfaat secara klinis atau tidak
4. Oksigen
5. Antibiotik
digunakan bila ada tanda infeksi,
bukan untuk maintenance therapy
6. 1-proteinase inhibitor
utk pasien yang defisiensi 1antitripsin digunakan per minggu,
masih mahal. contoh: Prolastin