A. LITIUM
Litium merupakan golongan logam alkali (IA) dimana memiliki konfigurasi
elektron 1s2 2s1. Berasal dari bahasa Yunani, lithos: batu). Ditemukan oleh
Arfvedson pada tahun 1817, litium merupakan unsur logam teringan, dengan berat
jenis sekitar setengahnya air (Mohsin, 2006).
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi
dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya (Mohsin, 2006):
lepidolite : K2Li3Al4Si7O21(OH.F)3
spodumene: LiAlSi2O6
petalite: LiAlSi4O10 , dan
amblygonite : (LiNa)AlPO4(FOH)
Litium banyak terdistribusi di bumi akan tetapi karena kereaktifannya maka akan
sulit menemukan litium dalam keadaan unsurnya. Total litium yang ada di air laut
diperkirakan 230 billion ton dan unsur ini terdapat dalam konsentrasi yang relatif
konstan yaitu 0.1-0,2 ppm. Di Amerika Serikat, litium diambil dari air asin di
danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit
quadramene dalam jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini
diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik, litium tampak
keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali.
Litium bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan
1
nuansa warna pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini
terbakar benar-benar, lidah apinya berubah menjadi putih (Mohsin, 2006).
Kulit bumi mengandung kira-kira 0,006 % massa litium. Unsur ini juga terdapat
dalam air lauti hingga kira-kira 0,1 ppm massa. Sumber utama litium yaitu
diperoleh dari mineral spodumene, LiAlSi2O6. Logam Litium dapat diperoleh dari
elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa garam inert untuk
menurunkan titik leleh hingga 500 C (Mohsin,2006).
Sifat Litium
Sifat Kimia Litium (Morie, 2010):
Nomor atom: 3
Keelektronegatifias (Pauli): 1
2Li3N (s)
Senyawa nitrida ini sangat reaktif, membentuk amonia jika direaksikan dengan air
menurut persamaan reaksi (Morie, 2010):
Li3N (s) + 3H2O (l)
rapat ke arah Cl. Perubahan sifat antara kovalen dan ionik seperti perubahan sifat
logam dan non logam, juga seperti halnya sifat asam basa hidroksida dalam suatu
perioda. Oleh karena itu ada senyawa yang sifat ionnya melemah dan sifat
kovalennya menguat.
B. NATRIUM
Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris ( Inggris,
soda; Latin, sodanu: obat sakit kepala). Asal simbol Na berasal dari kata Latin
natrium. Dia menemukan dengan cara mengisolasi melalui metoda
mengelektrolisis,tetapi sebenarnya unsur ini sudah dikenal di berbagai senyawa.
Unsur ini merupakan logam terbanyak dalam golongan alkali.Unsur ini
merupakan terbanyak di permukaan bumi,dalam permukaan bumi terdapat 2,7 %
(Mohsin, 2006).
Sumber
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Natrium juga merupakan elemen
terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini
merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium
dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini
lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah
digunakan beberapa tahun lalu (Mohsin, 2006).
Kelimpahan Natrium
ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi juga terkandung di dalam
mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb (Morie,2010).
Sifat Natrium
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di
alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas
air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium
dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu
dibawah 115 derajat Celcius (Mohsin, 2006).
Sifat Kimia Natrium (Morie, 2010):
Nama : Natrium
Simbol : Na
Nomor atom : 11
Total isotop : 22
Total isomer 2
Isotop radioaktif = 19
Isotop stabil : 1
1/2Cl2 + e
Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan logam
hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih
cepat, kalium (K) terbakar, sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs)
menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebaga berikut:
2M (s) + 2H2O (l) 2MOH (aq) + H2 (g)
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin
kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin mudah
(berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang terbentuk
akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk basa kuat.
2. Reaksi dengan Oksigen :
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida ( bilangan oksigen
= -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan oksida =1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk menghasilkan
senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat logamnya
semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus
dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah 180oC).
4L (s) + O2 (g) 2L2O
Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga harus
disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.
2L (s) + O2 (g) L2O2(s)
L (s) + O2 (g) LO2 (s)
3. Reaksi dengan unsur-unsur Halogen :
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam
halida
2L(s) + X2 2LX (s)
10
11
C. KALIUM (Potassium)
Sumber dan Kelimpahan
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika
unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada tubuh makhluk
hidup. Pada tubuh man usia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam
menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis
dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion
Na+, sebab ion K+ merupakan zat esensial untuk pertumbuhan.
Kalium merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4%
(berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air
dan unsure kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineralmineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite dan polyhalite ditemukan di
danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garamgaramnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, Negaraneraga bagian New Mexiko, California dan Utah. Deposit besar yang ditemukan
pada kedalam 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang
penting di tahun-tahun depan. Kalium juga terdapat dikulit bumi sebagai mineral
silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), dan feldspar
(K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung
sebagai garam oksalat dan tatrat. Jika tumbuh-tumbuhan diperabukan, kita
memperoleh K2CO3.
Sifat fisika
Kalium hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam
pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam ini mempunyai
energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini
lunak.
Memiliki titik didih dan titik leleh yang kecil.merupakan reduktor
yang kuat. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam
murni.
Berwujud padatan yang berwarna abu-abu mengkilap.
Mempunyai titik leleh 63,65oC dan titik didih 774oC.
12
13
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan
mereduksi lelehan KCl. Na + KCl K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk
memproduksi K. Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan proses reduksi
K.
Reaktifitas
Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah
ditemukan dalam bentuk tunggal.*reaktif karena kalium ini ada di golongan
I sehingga ia sangat mudah melepaskan elektron valensinya dan semakin banyak
nomor atom maka semakin rektif unsur tersebut. Kalium sangat reaktif atau
mudah bereaksi dengan unsur lain karena kalium mudah melepaskan elektron
terluarnya. Di udara, kalium ini akan bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh
karena itu, unsur ini biasanya disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon
yang inert. Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya,
biasanya bergabung dalam mineral yang larut dalam air, misal NaCl (natrium
klorida). Unsur alkali seperti kalium terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion
uni-positif (positif satu). Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan
dalam keadaan bebas di alam tetapi sebagai ion positif (K+) dalam semua ion.
Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini sangat banyak
terdapat di suatu tempat yaitu di air laut. Logam ini sangat banyak terdapat di air
laut tersebut.
Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam
medium minyak. Logam alkali seperti kalium merupakan logam yang sangat
reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan zat lain membentuk senyawa logam
alkali. Berikut akan dipaparkan berbagai jenis reaksi kalium yaitu, reaksi kalium
dengan air, reaksi kalium dengan oksigen, reaksi kalium dengan halogen, dan
reaksi kalium dengan hydrogen.
Senyawaan dan reaksinya dengan unsur lain
1. Reaksi kalium dengan air
14
Kalium bereaksi dengan air membentuk senyawa kalium hidroksida dan gas H2.
reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
2K(s) + H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)
2. Reaksi kalium dengan oksigen
Kalium bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa kalium oksida, senyawa
peroksida, dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai
berikut:
Senyawa oksida (O2-)
Contoh reaksi kalium dengan oksigen menghasilkan oksida
4K(s) + O2(g) 2KO(s)
Senyawa peroksida (O22-)
Contoh reaksi kalium dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g) K2O2(s)
Senyawa superoksida (O2-)
Contoh reaksi kalium dengan oksigen menghasilkan oksida
K(s) + O2(g) KO2(s)
Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas;
sedangkan senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan
jumlah oksigen berlebih.
15
D. RUBIDIUM
16
Secara umum sifat-sifat kimia rubidium mirip dengan natrium dan kalium.
Rubidium Mempunyai massa atom 84,4678 sma
Mempunyai nomor atom 37
Mempunyai jari-jari atom 2,48
Mempunyai konfigurasi electron 2 8 18 8 1
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +1
Mempunyai volum atom 55,9 cm3/mol
Mempunyai struktur Kristal bcc
Mempunyai titik didih 961 K
Mempunyai titik lebur 312,63 K
Mempunyai massa jenis 1,532 gram/cm3
Mempunyai kapasitas panas 0,363 J/g K
Mempunyai potensial ionisasi 4,177 volt
Mempunyai elektronegativitas 0,82
Mempunyai konduktivitas listrik 47,8 106 ohm-1cm-1
Mempunyai konduktivitas kalor 58,2W/m K
Mempunyai harga entalpi pembentukan 2,34 kJ/mol
Mempunyai harga entalpi penguapan 69,2 kJ/mol
Reaktivitas
Rubidium merupakan salah satu unsur logam alkali yang juga sangat reaktif,
berwarna putih perak dan sangat lunak. Kereaktifan Rubidium ditunjukkan oleh
reaksi - reaksinya dengan beberapa unsur non logam. Dengan gas hidrogen dapat
bereaksi membentuk hidrida yang berikatan ion, dalam hal ini bilangan oksidasi
hydrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Dengan oksigen dapat
membentuk oksida, dan bahkan beberapa di antaranya dapat membentuk
peroksida dan superoksida. Rubidium merupakan senyawa yang mudah larut
dalam air, dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai
reduktor.Rubidium mudah bereaksi dengan udara luar dan membentuk senyawa
rubidium oksida dan bereaksi kuat dengan air.
2Rb(s) + 2H2O(l) 2RbOH(aq) + H2(g)
18
Reaksi antara Rubidium dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Rubidium
bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.
19
Sifat Fisika
Cesium memiliki titik leleh 28,4 C (83.1 F), menjadikannya salah satu dari
beberapa unsur logam yang cair di suhu kamar. Selain itu logam ini memiliki titik
didih , 641 C (1186 F).
Cesium adalah bentuk paduan emas dengan logam alkali lainnya, dan amalgam
dengan merkuri. Pada suhu di bawah 650 C (1202 F), berpadu dengan kobalt,
besi, molibdenum, nikel, tantalum platinum, atau tungsten. Cesium membentuk
senyawa intermetalik baik didefinisikan dengan antimon, galium, indium dan
thorium, yang fotosensitif . Cesium bercampur dengan logam alkali lain (kecuali
dengan litium), dan paduan dengan distribusi molar cesium 41%, 47% kalium,
dan natrium 12% memiliki titik leleh terendah dari setiap paduan logam yaitu
pada -78 C (-108 F).
Sifat Kimia
20
Logam Cesium sangat reaktif dan sangat piroforik. Bereaksi eksplosif dengan air
bahkan pada temperatur rendah. Reaksi dengan air padat terjadi pada temperatur
-116 C (-177 F). Karena reaktivitas tinggi, logam cesium diklasifikasikan
sebagai bahan berbahaya. Cesium disimpan dan dikirim dalam hidrokarbon jenuh
kering seperti minyak mineral. Demikian pula harus ditangani di bawah atmosfer
inert seperti argon. Hal ini dapat disimpan dalam vakum-disegel ampul kaca
borosilikat. Dalam jumlah lebih dari sekitar 100 gram (3,5 oz), cesium dikirim
dalam wadah tertutup rapat berbahan stainless steel.
Sifat kimia dari cesium serupa dengan logam alkali lainnya, tetapi lebih dekat
mirip dengan rubidium. Beberapa perbedaan kecil muncul dari fakta bahwa
cesium memiliki massa atom yang lebih tinggi dan lebih elektropositif dari yang
lain (non-radioaktif). Cesium adalah unsur kimia yang paling elektropositif stabil.
Ion cesium juga lebih besar dan kurang keras daripada logam alkali ringan .
Sejarah Cesium
Pada tahun 1860, Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff menemukan cesium di
dalam air mineral di Durkheim, Jerman. Karena garis biru terang dalam spektrum
emisi, mereka memilih nama yang diambil dari kata Latin caesius, yang berarti
langit biru. Cesium adalah elemen pertama yang ditemukan untuk spektroskopis,
hanya satu tahun setelah penemuan spektroskop oleh Bunsen dan Kirchhoff.
Untuk mendapatkan sampel murni dari cesium, 44.000 liter air mineral harus
diuapkan untuk menghasilkan 240 kilogram larutan garam terkonsentrasi. Logam
alkali tanah yang diendapkan baik sebagai sulfat atau oksalat, meninggalkan
logam alkali dalam larutan. Setelah konversi ke nitrat dan ekstraksi dengan etanol,
diperoleh campuran natrium bebas. Dari campuran ini, lithium karbonat
diendapkan dengan amonium. Kalium, rubidium dan cesium berbentuk garam
larut dengan asam chloroplatinic, namun garam-garam ini menunjukkan sedikit
perbedaan dalam kelarutan dalam air panas. Oleh karena itu, kurang-larut cesium
dan rubidium hexachloroplatinate dapat diperoleh dengan kristalisasi fraksional.
Setelah pengurangan hexachloroplatinate dengan hidrogen, cesium dan rubidium
21
dapat dipisahkan oleh perbedaan kelarutan dalam alkohol karbonat mereka. Proses
ini menghasilkan 9,2 gram (0,32 ons) dari rubidium klorida dan 7,3 gram (0,26
ons) cesium klorida dari 44.000 liter air mineral awal.
Dua ilmuwan itu menggunakan cesium klorida yang diperoleh untuk
memperkirakan berat atom dari elemen baru. Mereka mencoba untuk
menghasilkan unsur cesium klorida dengan elektrolisis lelehan cesium, tapi
bukannya logam, mereka memperoleh substansi homogen biru. Pada elektrolisis
larutan berair dari klorida dengan merkuri anoda menghasilkan amalgam caesium
yang mudah terurai di bawah kondisi berair. Logam murni akhirnya diisolasi oleh
kimiawan Jerman, Carl Setterberg . Pada 1882 ia menghasilkan logam cesium
dengan mengelektrolisis cesium sianida.
Sejak tahun 1967, pengukuran Sistem Internasional memiliki unit yang berbasis
waktu pada sifat-sifat cesium. Sistem Satuan Internasional (SI) mendefinisikannya
sebagai 9192631770 siklus dari radiasi, yang sesuai dengan transisi antara dua
tingkat hyperfine energi dari ground state dari atom caesium-133.Konferensi
Umum ke-13 tentang Berat dan Ukuran Tahun 1967 mendefinisika sebagai:
Durasi sepanjang 9.192.631.770 siklus cahaya gelombang mikro diserap atau
yang dipancarkan oleh transisi hyperfine dari caesium-133 atom dalam keadaan
dasar mereka terganggu oleh medan eksternal.
Sejak 1990-an, penerapan elemen terbesar cesium adalah sebagai format untuk
cairan pengeboran. Cesium memiliki berbagai aplikasi dalam produksi listrik
dalam elektronik, dan kimia. Isotop radioaktif cesium-137 memiliki waktu paruh
sekitar 30 tahun dan digunakan dalam aplikasi medis, pengukur industri, dan
hidrologi. Unsur ini sedikit beracun karena merupakan bahan berbahaya sebagai
logam dan radioisotop yang menyajikan risiko kesehatan yang tinggi dalam kasus
kebocoran radiasi.
Keberadaan Cesium di Alam
Cesium merupakan salah satu unsur logam alkali yang reaktif, berwarna putih dan
lunak. Cesium banyak terdapat di alam pada lapisan-lapisan batuan, dan dalam
bentuk mineral seperti pollux (pollucit), lepidotite, carnallite, dan feldspar. Dalam
22
23
( X = halogen )
F. FRANSIUM
Sifat fisika dan kimia
Simbol: Fr
Radius Atom: 2.7
Volume Atom: cm3/mol
Massa Atom: -223
Titik Didih: 950 K
Radius Kovalensi: 64
Struktur Kristal: bcc
Massa Jenis: g/cm3
24
Sejarah
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie
Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam
alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara
buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium
secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini
di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan
elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada
33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K),
anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop
fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat
labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat
ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi.
Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan Sesium.
25
Fransium adalah terberat dari unsur-unsur alkali terjadi secara alami - kolom
paling kiri dari tabel periodik unsur. Ia memiliki 87 proton dan antara 120-140
neutron. Simbol resminya adalah Fr.
Fransium juga stabil setidaknya dari 103 elemen pertama. Dibandingkan dengan
unsur-unsur lain, sangat sedikit yang diketahui dari sifat fisik dan kimia fransium.
Isotop fransium terpanjang hidup adalah 212Fr dan 223Fr yang memiliki umur
paruh sekitar 20 menit. 223Fr diproduksi secara alami sebagai bagian dari rantai
peluruhan radioaktif uranium, meskipun ada mungkin kurang dari 30 g hadir
dalam kerak bumi seluruh anggota pada satu waktu.
26
27
28