Anda di halaman 1dari 28

BAB II PEMBAHASAN

A. LITIUM
Litium merupakan golongan logam alkali (IA) dimana memiliki konfigurasi
elektron 1s2 2s1. Berasal dari bahasa Yunani, lithos: batu). Ditemukan oleh
Arfvedson pada tahun 1817, litium merupakan unsur logam teringan, dengan berat
jenis sekitar setengahnya air (Mohsin, 2006).
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi
dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya (Mohsin, 2006):
lepidolite : K2Li3Al4Si7O21(OH.F)3
spodumene: LiAlSi2O6
petalite: LiAlSi4O10 , dan
amblygonite : (LiNa)AlPO4(FOH)
Litium banyak terdistribusi di bumi akan tetapi karena kereaktifannya maka akan
sulit menemukan litium dalam keadaan unsurnya. Total litium yang ada di air laut
diperkirakan 230 billion ton dan unsur ini terdapat dalam konsentrasi yang relatif
konstan yaitu 0.1-0,2 ppm. Di Amerika Serikat, litium diambil dari air asin di
danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit
quadramene dalam jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini
diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik, litium tampak
keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali.
Litium bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan
1

nuansa warna pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini
terbakar benar-benar, lidah apinya berubah menjadi putih (Mohsin, 2006).
Kulit bumi mengandung kira-kira 0,006 % massa litium. Unsur ini juga terdapat
dalam air lauti hingga kira-kira 0,1 ppm massa. Sumber utama litium yaitu
diperoleh dari mineral spodumene, LiAlSi2O6. Logam Litium dapat diperoleh dari
elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa garam inert untuk
menurunkan titik leleh hingga 500 C (Mohsin,2006).
Sifat Litium
Sifat Kimia Litium (Morie, 2010):

Nomor atom: 3

Nomor Massa : 6.941 g/mol

Keelektronegatifias (Pauli): 1

Densitas: 0.53 g/cm3 pada 20 C

Titik leleh : 180.5 C

Titik Didih : 1342 C

Jari-jari Van Der Walls : 0.145 nm

Jari-jari ion : 0.06 nm

Isotop : Li6 dan Li7

Konfigurasi elektron: 1s2 2s1

Energi ionisasi: 520.1 kJ/mol

Potensial standar : -3.02 V

Ditemukan oleh: ohann Arfvedson in 1817

Kristal struktur: cubic body center

Memanaskan litium dapat menyebabkan lekadan dan kebakaran. Serbuk litium


secara spontan akan terbakar jika didispersikan ke udara bebas. Pada saat
pemanasan terjadi maka kemungkinan akan terbentuk kabut atau gas yang
berbahaya. bereaksi secara spontan dengan oksidator kuat, air, asam dan senyawa
lain seperti halogen, asbes, hidrokarbon, menyebabkan ledakan (Morie, 2010).
Dengan densitas setengah dari densitas air, litium merupakan unsur yang paling
kecil rapatan massanya daripada unsur padatan pada temperatur dan tekanan
kamar. Logam ini mempunyai kenampakan mengkilat seperti perak, namun bila
terkena udara lembab segera tertutup oleh lapisan tebal hitam sebagai akibat
reaksinya dengan oksigen yang diikuti reaksi lanjut dengan gas karbondioksida
membentuk litium karbonat. Litium merupakan satu-satunya logam yang bereaksi
dengan gas dinitrogen; untuk memecah ikatan ganda tiga dalam molekul
dinitrogen diperlukan masukan energi sekitar 945 kJ mol-1 . Untuk
menyeimbangkan kebutuhan energi ini, energi kisi senyawa hasil harus sangat
tinggi (Morie, 2010).
Dari kelompok logam alkali, hanya ion litium yang mempunyai densitas muatan
yang paling besar, membentuk senyawa nitrida dengan energi kisi yang cukup
tinggi menurut persamaan reaksi (Morie, 2010):
6Li (s) + N2 (g)

2Li3N (s)

Senyawa nitrida ini sangat reaktif, membentuk amonia jika direaksikan dengan air
menurut persamaan reaksi (Morie, 2010):
Li3N (s) + 3H2O (l)

3LiOH (aq) + NH3 (g)

Litium mampu bergabung dengan molekul dihidrogen membentuk senyawa


hidrida menurut persamaan reaksi (Morie, 2010):
2Li (s) + H2 (g) 2LiH (s)
Litium hidrida mudah bereaksi dengan air, demikian juga dengan aluminium
klorida menurut persamaan reaksi berikut (Morie, 2010):
3

LiH (s) + H2O (l) LiOH (aq) + H2 (g)


LiH (s) + AlCl3 (s) LiAlH4 (s) + LiCl (s)
Sifat tersebut membuat litium hidrida bermanfaat sebagai bermanfaat sebagai
pengering pelarut organik, dan litium aluminium hidrida banyak dimanfaatnkan
sebagai agen pereduksi yang baik pada sintesis senyawa-senyawa organik.
Litium cair sampai saat ini diketahui sebagai zat yang paling korosif. Sebagai
contoh, jika logam litium dilelehkan dalam suatu wadah dari bahan gelas,
meninggalkan lubang pada wadah tersebut; reaksi ini disertai dengan pancaran
cahaya putih kehijauan yang tajam. Tambahan pula, litium mempunyai standar
potensional reduksi paling reaktif ketimbang unsur-unsur lainnya, yaitu(Morie,
2010):
Li+ (aq) + e Li (s) E = -3,05
Sifat fisika Litium (Morie, 2010):

Koefisien ekspansi termal 56exp-6

Koduktifitas elektrik 0.106 x 10exp6/omh.cm

Konduktifitas termal 0.847 W/cmK

Densitas 0.534 g/cc

Modulus elastisitas bulk 11/GPA Rigiditas 4.24/GPa Youngs 4.91/GPA

Entalpi atomisasi 160.7 KJ/mol

Entalpi Fusi 3 KJ/mol

Entalpi vaporasi 134.7 KJ/mol

Flammabilitas : padatan mudah terbakar

Kekerasan 0.6 Mohs

Panas penguapan 145.92 KJ/mol


4

Volume molar 13 cm3/mol

Kalor jenis 3.6 J/gK

Tekanan uap 1.6 epx-8 Pa

Cara Membuat Unsur Litium


Sintesis logam litium memerlukan teknologi elektrolisis dan proses ini berlagsung
sangat sulit disebabkan sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam
litium yang bersifat sangat elektropositif. Biji litium yang penting adalah
spodumene, LiAl(SiO3)2. Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium
beta pada kisaran suhu antara 1100 C. Campuran kemudian dicampur dengan
asam sulfat panas kemudian diekstraksi ke dalam air untuk mendapatkan litium
sulfat Li2SO4. Senyawaan sulfat ini kemudian ditambahkan natrium karbonat
untuk mendapatkan garam Li2CO3 yang tidak mudah larut di dalam air. Reaksi
litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium klorida LiCl yang siap
untuk dielektrolisis (Morie, 2010).
Reaksinya adalah (Morie,2010):
Li2SO4 + Na2CO3 Na2SO4 + Li2CO3
Li2CO3 + 2HCl 2LiCl + CO2 + H2O
Disebabkan litium klorida memiliki titik leleh yang tinggi yaitu lebih dari 600 C
maka LiCl dicampur dengan KCl sehingga titik lelehnya turun menjadi sekitar
430 C.
Jenis ikatan pada unsur Litium
Pada unsur Li, ikatan yang terbentuk adalah ikatan ionik. Contohnya saja senyawa
LiCl. Namun, senyawa LiCl memiliki kekuatan ikatan ion lebih lemah dibanding
NaCl, apalagi KCl yang ikatan ionnya lebih kuat. Oleh karena itu dikatakan sifat
ion LiCl lemah. Hal ini disebabkan letak pasangan elektron ikatan (PEI) pada
LiCl sedikit lebih menjauhi Cl dibanding pada NaCl. Untuk KCl PEInya lebih
5

rapat ke arah Cl. Perubahan sifat antara kovalen dan ionik seperti perubahan sifat
logam dan non logam, juga seperti halnya sifat asam basa hidroksida dalam suatu
perioda. Oleh karena itu ada senyawa yang sifat ionnya melemah dan sifat
kovalennya menguat.
B. NATRIUM
Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris ( Inggris,
soda; Latin, sodanu: obat sakit kepala). Asal simbol Na berasal dari kata Latin
natrium. Dia menemukan dengan cara mengisolasi melalui metoda
mengelektrolisis,tetapi sebenarnya unsur ini sudah dikenal di berbagai senyawa.
Unsur ini merupakan logam terbanyak dalam golongan alkali.Unsur ini
merupakan terbanyak di permukaan bumi,dalam permukaan bumi terdapat 2,7 %
(Mohsin, 2006).
Sumber
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Natrium juga merupakan elemen
terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini
merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium
dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini
lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah
digunakan beberapa tahun lalu (Mohsin, 2006).
Kelimpahan Natrium

lapisan bumi = 23000 ppm

Air laut = 10500 ppm

Matahari = 1910000 relatif terhadap H=1exp12

Natrium banyak ditemukan diberbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl,


amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium banyak terdapat di bintang yang
ada diluar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya dan bertanggung jawab
terhadap cahaya hampir kebanyakan bintang. Senyawa yang paling banyak
6

ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi juga terkandung di dalam
mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb (Morie,2010).
Sifat Natrium
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di
alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas
air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium
dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu
dibawah 115 derajat Celcius (Mohsin, 2006).
Sifat Kimia Natrium (Morie, 2010):

Nama : Natrium

Simbol : Na

Nomor atom : 11

Nomor massa: 22.989

Keadaan standar : padatan

Warna : putih keperakan

Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam

Total isotop : 22

Total isomer 2

Isotop radioaktif = 19

Isotop stabil : 1

Elektronegatifitas pauli : 0.9

Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol

Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol

Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol

Panas penguapan= 96 KJ/mol

Volume molar : 23.7 cm3/mol

Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong

Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong

kristal struktur : CCB kubus berpusat badan

Sifat Fisika (Morie, 2010):

Densitas : 0.97 g/cm3

Titik leleh : 97.5

Titik didih : 883

Potensial standar : -2.7 V

Penemu : Sih Humphrey Davy 1807

Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K

Konduktivitas termal = 1.41 W/cmK

Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm

Kalor jenis : 1.23 J/gK

Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 C

Natrium mengapung di air, apabila kita menguraikannya, maka ia akan berubah


menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika kita gerus, maka akan menjadi
bubuk, natrium juga akan meledak dalam air secara spontan. Tapi, biasanya
natrium tidak meledak di udara bersuhu dibawah 388 K. Apabila natrium
berikatan dengan ion OH-, maka akan membentuk basa kuat yang sering kita
temukan, yaitu NaOH (Morie, 2010).

Cara Membuat Natrium


Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai
sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat
diperoleh dari air laut dengan cara penguapan (Morie, 2010).
NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800 C oleh sebab itu pembuatan natrium
hanya dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk
menghemat energi maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan
masing-masing 40% dan 60% sehingga titik lelehnya turun menjadi 580 C
(Morie, 2010).
Reaksi yang terjadi (Morie, 2010):
Katoda : Na + + e Na
Anoda : Cl-

1/2Cl2 + e

Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan Down


Cell dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan
tetapi padatan ini dikembalikan lagi ke tempat pelelehan (Morie, 2010).
Reaktivitas
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan
oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar,
sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisaisnya yang lebih kecil
dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai
semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali
dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur
halogen, dan hidrogen.
ion natrium lebih stabil, sehingga kurang reaktif jika dibanding natrium murni.
Senyawaan dan Reaksinya dengan Unsur Lain
1. Reaksi dengan air :
9

Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan logam
hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih
cepat, kalium (K) terbakar, sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs)
menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebaga berikut:
2M (s) + 2H2O (l) 2MOH (aq) + H2 (g)
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin
kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin mudah
(berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang terbentuk
akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk basa kuat.
2. Reaksi dengan Oksigen :
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida ( bilangan oksigen
= -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan oksida =1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk menghasilkan
senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat logamnya
semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus
dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah 180oC).
4L (s) + O2 (g) 2L2O
Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga harus
disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.
2L (s) + O2 (g) L2O2(s)
L (s) + O2 (g) LO2 (s)
3. Reaksi dengan unsur-unsur Halogen :
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam
halida
2L(s) + X2 2LX (s)
10

4. Reaksi dengan Hidrogen :


Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida
adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi
negatif. 2L(s) + H2(g) > 2LH(s)
Jenis Ikatan yang Terbentuk
a. Ikatan ionik pada natrium klorida
Natrium (2,8,1) memiliki satu elektron lebih banyak dibandingkan struktur gas
mulia (2,8). Jika natrium tersebut memberikan kelebihan elektron tersebut maka
natrium akan menjadi lebih stabil.
Klor (2,8,7) memiliki satu elektron lebih sedikit dibandingkan struktur gas mulia
(2,8,8). Jika klor tersebut memperoleh satu elektron dari tempat yang lain maka
klor juga akan menjadi lebih stabil.
Jawabannya sangatlah jelas. Jika atom natrium memberikan satu elektron ke atom
klor, maka keduanya akan menjadi lebih stabil.
b. Ikatan logam pada natrium
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga
memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara ratarata logam seperti natrium (titik leleh 97.8C) meleleh pada suhu yang sangat jauh
lebih tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel periodik.
C. ikatan Polar
Ikatan polar merupakan ikatan kovalen yang mana terdapat pemisahan muatan
antara ujung yang satu dengan ujung yang lain dengan kata lain salah satu ujung
sedikit positif dan ujung yang lainnya sedikit negatif. Contohnya KCl.

11

C. KALIUM (Potassium)
Sumber dan Kelimpahan
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika
unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada tubuh makhluk
hidup. Pada tubuh man usia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam
menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis
dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion
Na+, sebab ion K+ merupakan zat esensial untuk pertumbuhan.
Kalium merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4%
(berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air
dan unsure kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineralmineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite dan polyhalite ditemukan di
danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garamgaramnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, Negaraneraga bagian New Mexiko, California dan Utah. Deposit besar yang ditemukan
pada kedalam 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang
penting di tahun-tahun depan. Kalium juga terdapat dikulit bumi sebagai mineral
silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), dan feldspar
(K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung
sebagai garam oksalat dan tatrat. Jika tumbuh-tumbuhan diperabukan, kita
memperoleh K2CO3.
Sifat fisika
Kalium hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam
pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam ini mempunyai
energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini
lunak.
Memiliki titik didih dan titik leleh yang kecil.merupakan reduktor
yang kuat. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam
murni.
Berwujud padatan yang berwarna abu-abu mengkilap.
Mempunyai titik leleh 63,65oC dan titik didih 774oC.
12

Besarnya diameter atom kalium adalah 2,77 A dan kerapatan atom


natrium adalah 0,862 g/cm3.
Sifat kimia
Sangat Reaktif
Unsur kalium sangat reaktif atau mudah bereaksi dengan unsur lain
karena mereka mudah melepaskan elektron terluarnya
Sifat logam unsur alkali dari atas ke bawah pada tabel periodik
cenderung bertambah. Sifat ini terkait dengan kecenderungan atom
unsur alkali melepas elektron. Klium Yng berada pada periode ke-3
memiliki sifat logam yang lebih besar daripada Natrium dan lebih
kecil daripada Rubidium
Kalium dan garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah
api.
Reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan
dan nyala api.
Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara
logam-logam
kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan
mudah dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada
permukaan barunya.
Cara isolasi / Pembuatan
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses
elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi
kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis
karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam
larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium,
rubidium, dan sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan
mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl L + NaCl

(L= kalium, rubidium dan sesium)

13

Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan
mereduksi lelehan KCl. Na + KCl K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk
memproduksi K. Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan proses reduksi
K.
Reaktifitas
Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah
ditemukan dalam bentuk tunggal.*reaktif karena kalium ini ada di golongan
I sehingga ia sangat mudah melepaskan elektron valensinya dan semakin banyak
nomor atom maka semakin rektif unsur tersebut. Kalium sangat reaktif atau
mudah bereaksi dengan unsur lain karena kalium mudah melepaskan elektron
terluarnya. Di udara, kalium ini akan bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh
karena itu, unsur ini biasanya disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon
yang inert. Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya,
biasanya bergabung dalam mineral yang larut dalam air, misal NaCl (natrium
klorida). Unsur alkali seperti kalium terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion
uni-positif (positif satu). Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan
dalam keadaan bebas di alam tetapi sebagai ion positif (K+) dalam semua ion.
Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini sangat banyak
terdapat di suatu tempat yaitu di air laut. Logam ini sangat banyak terdapat di air
laut tersebut.
Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam
medium minyak. Logam alkali seperti kalium merupakan logam yang sangat
reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan zat lain membentuk senyawa logam
alkali. Berikut akan dipaparkan berbagai jenis reaksi kalium yaitu, reaksi kalium
dengan air, reaksi kalium dengan oksigen, reaksi kalium dengan halogen, dan
reaksi kalium dengan hydrogen.
Senyawaan dan reaksinya dengan unsur lain
1. Reaksi kalium dengan air

14

Kalium bereaksi dengan air membentuk senyawa kalium hidroksida dan gas H2.
reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
2K(s) + H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)
2. Reaksi kalium dengan oksigen
Kalium bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa kalium oksida, senyawa
peroksida, dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai
berikut:
Senyawa oksida (O2-)
Contoh reaksi kalium dengan oksigen menghasilkan oksida
4K(s) + O2(g) 2KO(s)
Senyawa peroksida (O22-)
Contoh reaksi kalium dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g) K2O2(s)
Senyawa superoksida (O2-)
Contoh reaksi kalium dengan oksigen menghasilkan oksida
K(s) + O2(g) KO2(s)
Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas;
sedangkan senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan
jumlah oksigen berlebih.

3. Reaksi kalium dengan halogen


Kalium bereaksi dengan halogen membentuk senyawa kalium halida. Persamaan
umum reaksi antara kalium dengan halogen (X) sebagai berikut:
2K(s) + X2(g) --> 2KX(s)

15

Contoh reaksi kalium dengan halogen:


2K(s) + Cl2(g) --> 2KCl(s) (Kalium klorida)
4. Reaksi Kalium dengan hydrogen
Kalium bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa kalium hidrida. Senyawa
hidrida merupakan senyawa ionic Kristal yang berwarna putih. Reaksi umumnya
adalah sebagai berikut:
2K(s) + H2(g) --> 2KH(s)

Jenis ikatan yang terbentuk


IKATAN ION (ELEKTROVALEN)
Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion). Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis.
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam
(kalium)sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non
logam.
Contoh: antara logam Kalium dengan Chlorine
Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi
elektronnya sama dengan gas mulia
Antara ion K+ dengan terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk
senyawa ion KCl.

D. RUBIDIUM
16

Sumber dan kelimpahan


Unsur rubidium banyak terdapat di alam dalam jumlah yang kecil pada mineralmineral tertentu yang biasanya bersatu dengan logam, alkali lainnya. Selain itu
unsur rubidium juga terdapat pada teh, kopi, tembakau, dan beberapa tumbuhan
lain.
Rubidium in the environment Rubidium di lingkungan
Jumlah rubidium dihasilkan setiap tahun adalah kecil, dan apa yang ada
permintaan dapat dipenuhi dari stok yang dicampur dengan soda-produk
yang dikumpulkan selama extractium dari litium dari lepodite.
Kurang rubidium yang dihasilkan digunakan untuk tujuan penelitian saja,
ini adalah tidak ada insentif komersial untuk mencari bahan untuk outlet.

Sifat-sifat fisika dan kimia


Rubidium adalah lunak, perak-putih unsur logam dari grup logam alkali .Ini
adalah salah satu yang paling electropositive dan unsur bersifat alkali. Rubidium
dapat cair di suhu Ambient, tetapi hanya pada siang hari yang diberikan dengan
titik lebur adalah sekitar 40 C. It ignites spontaneously in . . Ia ignites secara
spontan di udara dan bereaksi keras dengan air dan bahkan dengan es di -100 C,
pengaturan api ke liberated hidrogen. rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala
api biru kemerahan.
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan
logam akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling
elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air,
membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain,
rubidium membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas,
cesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan.
Logam rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida
dengan kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan
dalam minyak mineral yang kering, di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.
17

Secara umum sifat-sifat kimia rubidium mirip dengan natrium dan kalium.
Rubidium Mempunyai massa atom 84,4678 sma
Mempunyai nomor atom 37
Mempunyai jari-jari atom 2,48
Mempunyai konfigurasi electron 2 8 18 8 1
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +1
Mempunyai volum atom 55,9 cm3/mol
Mempunyai struktur Kristal bcc
Mempunyai titik didih 961 K
Mempunyai titik lebur 312,63 K
Mempunyai massa jenis 1,532 gram/cm3
Mempunyai kapasitas panas 0,363 J/g K
Mempunyai potensial ionisasi 4,177 volt
Mempunyai elektronegativitas 0,82
Mempunyai konduktivitas listrik 47,8 106 ohm-1cm-1
Mempunyai konduktivitas kalor 58,2W/m K
Mempunyai harga entalpi pembentukan 2,34 kJ/mol
Mempunyai harga entalpi penguapan 69,2 kJ/mol
Reaktivitas
Rubidium merupakan salah satu unsur logam alkali yang juga sangat reaktif,
berwarna putih perak dan sangat lunak. Kereaktifan Rubidium ditunjukkan oleh
reaksi - reaksinya dengan beberapa unsur non logam. Dengan gas hidrogen dapat
bereaksi membentuk hidrida yang berikatan ion, dalam hal ini bilangan oksidasi
hydrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Dengan oksigen dapat
membentuk oksida, dan bahkan beberapa di antaranya dapat membentuk
peroksida dan superoksida. Rubidium merupakan senyawa yang mudah larut
dalam air, dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai
reduktor.Rubidium mudah bereaksi dengan udara luar dan membentuk senyawa
rubidium oksida dan bereaksi kuat dengan air.
2Rb(s) + 2H2O(l) 2RbOH(aq) + H2(g)
18

Reaksi antara Rubidium dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Rubidium
bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.

Senyawaan dan reaksinya dengan unsur lain


Rubidium mudah bereaksi dengan udara luar dan membetuk senyawa rubidium
oksida dan bereaksi kuat dengan air. Secara umum sifat-sifat kimia rubidium
mirip dengan natrium dan kalium.
E. CESIUM
Cesium adalah unsur kimia dengan simbol Cs dan nomor atom 55. Cesium
adalah perak-emas logam alkali dengan titik leleh 28 C (82 F), yang
menjadikannya salah satu dari lima unsur logam yang cair di (atau dekat) suhu
kamar . Cesium adalah logam alkali yang memiliki sifat fisika dan kimia mirip
dengan rubidium dan kalium. Logam ini sangat reaktif dan piroforik, bereaksi
dengan air bahkan pada suhu -116 C (-177 F). Cesium adalah unsur
elektronegatif yang memiliki isotop stabil. Cesium ditambang sebagian besar dari
pollucite, sedangkan radioisotop, terutama cesium-137, produk fisi yang diekstrak
dari limbah yang dihasilkan oleh reaktor nuklir.
Isotop Cesium
Isotop dari cesium : cesium memiliki total 39 isotop diketahui bahwa kisaran
jumlah massa unsur tersebut 112-151.
Unsur 135 Cs radioaktif memiliki waktu sangat panjang sekitar 2,3 juta tahun.
135Cs isotop adalah salah satu unsur berumur panjang produk fisi uranium yang
membentuk di reaktor nuklir. Namun, hasil produk fisi berkurang dalam reaktor
karena pendahulunya, 135Xe, adalah racun yang sangat kuat dan neutron
transmute untuk 136Xe stabil.
Unsur 137Cs adalah emitor kuat dari radiasi gamma yang bertanggung jawab
untuk radioaktivitas bahan bakar nuklir bekas setelah beberapa tahun pendinginan
sampai beberapa ratus tahun setelahnya. Sebagai contoh 137Cs bersama dengan

19

90Sr saat ini menghasilkan sumber terbesar radioaktivitas yang dihasilkan di


daerah sekitar bencana Chernobyl.
Hampir semua cesium dihasilkan dari reaksi fisi nuklir berasal dari peluruhan beta
neutron. Umumnya lebih kaya produk fisi, melewati berbagai isotop yodium dan
xenon. Karena yodium dan xenon yang stabil dan dapat menyebar melalui bahan
bakar nuklir atau udara, radioaktif cesium. sering dibuat jauh dari lokasi asli dari
fisi. Dengan dimulainya pengujian senjata nuklir sekitar 1945, 137Cs dirilis ke
atmosfer dan kemudian kembali ke permukaan bumi sebagai komponen radioaktif
fallout.
Cesium adalah elemen yang relatif jarang terjadi seperti yang diperkirakan sekitar
3 bagian per juta dalam kerak bumi. Karena jari-jari ionik yang besar, cesium
adalah salah satu unsur yang tidak kompatibel. Selama kristalisasi magma, cesium
terkonsentrasi dalam fase cair lalu mengkristal .
Karakteristik Cesium

Sifat Fisika

Cesium memiliki titik leleh 28,4 C (83.1 F), menjadikannya salah satu dari
beberapa unsur logam yang cair di suhu kamar. Selain itu logam ini memiliki titik
didih , 641 C (1186 F).
Cesium adalah bentuk paduan emas dengan logam alkali lainnya, dan amalgam
dengan merkuri. Pada suhu di bawah 650 C (1202 F), berpadu dengan kobalt,
besi, molibdenum, nikel, tantalum platinum, atau tungsten. Cesium membentuk
senyawa intermetalik baik didefinisikan dengan antimon, galium, indium dan
thorium, yang fotosensitif . Cesium bercampur dengan logam alkali lain (kecuali
dengan litium), dan paduan dengan distribusi molar cesium 41%, 47% kalium,
dan natrium 12% memiliki titik leleh terendah dari setiap paduan logam yaitu
pada -78 C (-108 F).

Sifat Kimia

20

Logam Cesium sangat reaktif dan sangat piroforik. Bereaksi eksplosif dengan air
bahkan pada temperatur rendah. Reaksi dengan air padat terjadi pada temperatur
-116 C (-177 F). Karena reaktivitas tinggi, logam cesium diklasifikasikan
sebagai bahan berbahaya. Cesium disimpan dan dikirim dalam hidrokarbon jenuh
kering seperti minyak mineral. Demikian pula harus ditangani di bawah atmosfer
inert seperti argon. Hal ini dapat disimpan dalam vakum-disegel ampul kaca
borosilikat. Dalam jumlah lebih dari sekitar 100 gram (3,5 oz), cesium dikirim
dalam wadah tertutup rapat berbahan stainless steel.
Sifat kimia dari cesium serupa dengan logam alkali lainnya, tetapi lebih dekat
mirip dengan rubidium. Beberapa perbedaan kecil muncul dari fakta bahwa
cesium memiliki massa atom yang lebih tinggi dan lebih elektropositif dari yang
lain (non-radioaktif). Cesium adalah unsur kimia yang paling elektropositif stabil.
Ion cesium juga lebih besar dan kurang keras daripada logam alkali ringan .

Sejarah Cesium
Pada tahun 1860, Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff menemukan cesium di
dalam air mineral di Durkheim, Jerman. Karena garis biru terang dalam spektrum
emisi, mereka memilih nama yang diambil dari kata Latin caesius, yang berarti
langit biru. Cesium adalah elemen pertama yang ditemukan untuk spektroskopis,
hanya satu tahun setelah penemuan spektroskop oleh Bunsen dan Kirchhoff.
Untuk mendapatkan sampel murni dari cesium, 44.000 liter air mineral harus
diuapkan untuk menghasilkan 240 kilogram larutan garam terkonsentrasi. Logam
alkali tanah yang diendapkan baik sebagai sulfat atau oksalat, meninggalkan
logam alkali dalam larutan. Setelah konversi ke nitrat dan ekstraksi dengan etanol,
diperoleh campuran natrium bebas. Dari campuran ini, lithium karbonat
diendapkan dengan amonium. Kalium, rubidium dan cesium berbentuk garam
larut dengan asam chloroplatinic, namun garam-garam ini menunjukkan sedikit
perbedaan dalam kelarutan dalam air panas. Oleh karena itu, kurang-larut cesium
dan rubidium hexachloroplatinate dapat diperoleh dengan kristalisasi fraksional.
Setelah pengurangan hexachloroplatinate dengan hidrogen, cesium dan rubidium
21

dapat dipisahkan oleh perbedaan kelarutan dalam alkohol karbonat mereka. Proses
ini menghasilkan 9,2 gram (0,32 ons) dari rubidium klorida dan 7,3 gram (0,26
ons) cesium klorida dari 44.000 liter air mineral awal.
Dua ilmuwan itu menggunakan cesium klorida yang diperoleh untuk
memperkirakan berat atom dari elemen baru. Mereka mencoba untuk
menghasilkan unsur cesium klorida dengan elektrolisis lelehan cesium, tapi
bukannya logam, mereka memperoleh substansi homogen biru. Pada elektrolisis
larutan berair dari klorida dengan merkuri anoda menghasilkan amalgam caesium
yang mudah terurai di bawah kondisi berair. Logam murni akhirnya diisolasi oleh
kimiawan Jerman, Carl Setterberg . Pada 1882 ia menghasilkan logam cesium
dengan mengelektrolisis cesium sianida.
Sejak tahun 1967, pengukuran Sistem Internasional memiliki unit yang berbasis
waktu pada sifat-sifat cesium. Sistem Satuan Internasional (SI) mendefinisikannya
sebagai 9192631770 siklus dari radiasi, yang sesuai dengan transisi antara dua
tingkat hyperfine energi dari ground state dari atom caesium-133.Konferensi
Umum ke-13 tentang Berat dan Ukuran Tahun 1967 mendefinisika sebagai:
Durasi sepanjang 9.192.631.770 siklus cahaya gelombang mikro diserap atau
yang dipancarkan oleh transisi hyperfine dari caesium-133 atom dalam keadaan
dasar mereka terganggu oleh medan eksternal.
Sejak 1990-an, penerapan elemen terbesar cesium adalah sebagai format untuk
cairan pengeboran. Cesium memiliki berbagai aplikasi dalam produksi listrik
dalam elektronik, dan kimia. Isotop radioaktif cesium-137 memiliki waktu paruh
sekitar 30 tahun dan digunakan dalam aplikasi medis, pengukur industri, dan
hidrologi. Unsur ini sedikit beracun karena merupakan bahan berbahaya sebagai
logam dan radioisotop yang menyajikan risiko kesehatan yang tinggi dalam kasus
kebocoran radiasi.
Keberadaan Cesium di Alam
Cesium merupakan salah satu unsur logam alkali yang reaktif, berwarna putih dan
lunak. Cesium banyak terdapat di alam pada lapisan-lapisan batuan, dan dalam
bentuk mineral seperti pollux (pollucit), lepidotite, carnallite, dan feldspar. Dalam
22

laboratorium cesium dapat dibuat melalui proses elektrolisis ekstrak mineral


dalam bentuk sianida (cianyde) atau melalui pemanasan hidroksida atau karbonat
magnesium atau aluminium.
Reaktifitas dan senyawaan dengan unsur lain
Reaksi dengan Air
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen
dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa
kuat. Makin kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan
demikian basa paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam
alkali dan air adalah sebaga berikut:
2Cs(s) + 2H2O(l) 2CsOH(aq) + H2(g)

Reaksi dengan Udara


Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni
berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4Cs + O2 2Cs2O
Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam
tergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih,
natrium membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain
peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida.
Persamaan reaksinya :
Cs (s) + O2(g) CsO2(s)
Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk
senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom
hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2Cs (s) + H2(g) 2CsH(s) (L = logam alkali)

23

Reaksi dengan Halogen


Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali
merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali
dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi
ini berupa garam halida.
2Cs + X2 2CsX

( X = halogen )

Reaksi dengan Senyawa


Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan
terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl LCl + H2
2L + 2NH3 LNH2 + H2 ( L = Cs )

F. FRANSIUM
Sifat fisika dan kimia
Simbol: Fr
Radius Atom: 2.7
Volume Atom: cm3/mol
Massa Atom: -223
Titik Didih: 950 K
Radius Kovalensi: 64
Struktur Kristal: bcc
Massa Jenis: g/cm3
24

Konduktivitas Listrik: 15 x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas: 0.7
Konfigurasi Elektron: [Rn]7s1
Formasi Entalpi: kJ/mol
Konduktivitas Panas: Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: V
Titik Lebur: 300 K
Bilangan Oksidasi: 1
Kapasitas Panas: Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 2.1 kJ/mol

Sejarah
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie
Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam
alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara
buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium
secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini
di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan
elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada
33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K),
anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop
fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat
labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat
ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi.
Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan Sesium.
25

Fransium adalah terberat dari unsur-unsur alkali terjadi secara alami - kolom
paling kiri dari tabel periodik unsur. Ia memiliki 87 proton dan antara 120-140
neutron. Simbol resminya adalah Fr.
Fransium juga stabil setidaknya dari 103 elemen pertama. Dibandingkan dengan
unsur-unsur lain, sangat sedikit yang diketahui dari sifat fisik dan kimia fransium.
Isotop fransium terpanjang hidup adalah 212Fr dan 223Fr yang memiliki umur
paruh sekitar 20 menit. 223Fr diproduksi secara alami sebagai bagian dari rantai
peluruhan radioaktif uranium, meskipun ada mungkin kurang dari 30 g hadir
dalam kerak bumi seluruh anggota pada satu waktu.

Kelimpahan alami rendah fransium telah sangat dibatasi penyelidikan: M. Perey


menemukan fransium pada tahun 1939 di Institut Curie, dan hanya beberapa
dekade kemudian pada tahun 1978 memang tim Isolde di CERN mengamati
transisi optik pertama di fransium atom.

Cara mendapatkan Fransium


Tentu terjadi fransium sulit untuk belajar karena harus cepat dan efisien
diekstraksi dari sampel di mana ia tertanam. Dalam prakteknya, penelitian
fransium membutuhkan produksi laboratorium nya. Di Stony Brook, kami

26

memproduksi fransium dalam reaksi fusi nuklir di ion berat superkonduktor


akselerator linear yang Stony Brook Struktur Laboratorium Nuklir (LINAC).
Kami memproduksi fransium oleh bertabrakan atau fusing 100 MeV inti oksigen
(18O) dengan inti emas (197Au) dalam target stasioner:
Fusion reaksi untuk memproduksi fransium. Reaksi fusi menghasilkan 215Fr
dengan banyak energi internal, yang kemudian dirilis sebagai neutron. Neutron
nomor direbus off dapat diubah dengan tuning energi dari ion insiden 18O.
Menggunakan reaksi ini, kita dapat menghasilkan 208Fr, 209Fr, 210Fr, dan 211Fr.
Dengan mengganti emas untuk platinum di target, kita dapat menghasilkan 212Fr.
Dalam prakteknya, kita mencapai tingkat produksi tertinggi dengan 210Fr
(dengan waktu paruh 3 menit).
Neutron yang dihasilkan selama reaksi fusi menimbulkan bahaya kesehatan yang
signifikan. Dalam rangka untuk bekerja di lingkungan neutron bebas, kita
menghilangkan fransium dari target sebagai ion dan mengangkutnya ke ruang
perangkap, terletak 10 m di balik dinding beton tebal 1 m. Ketika atom fransium
berdifusi keluar dari target, fungsi permukaan emas kerja strip fransium elektron
valensi nya. Ion fransium kemudian dipercepat accross 5 KeV potensi dan
dipandu elektrostatis ke ruang perangkap:

Fransium produksi dan aparat perangkap.

27

Optik elektrostatik beamline transportasi kami memastikan transportasi massal


yang independen dari semua isotop fransium dan bahkan alkali lainnya, seperti
rubidium, yang kita gunakan untuk menguji sebagian dari aparat kita.

28

Anda mungkin juga menyukai